Title : Confusing (Chapter 1)
Author : Baekhyuncupcakes (@chrisiaaa)
Genre : Hurt,sad,angst,romance
Length : Chapter
Rating : PG-13
Main cast :
-Kim Jongin (EXO)
-Lee Hyejin (OC)
Support cast :
-Oh Sehun
-Park Chanyeol
***
Biarkan aku bertahan
Meski ini sulit..
Ijinkan aku meraih semuanya
Kebahagiaan
Andai saja..
Aku masih sempat merasakanya
Hingga kini aku sering bertanya
Mengapa harus aku?
***
Ada hari dimana dunia ini dimulai dan tentu akan ada akhir dari segalanya. Aku tau, masih banyak hal yang tak pernah terpikirkan olehku namun tentu saja aku tak pernah menyadarinya. Dari awal aku sangat tau bagaimana perjalanan kehidupan, tak dapat di duga, tak pernah terlintas apa yang akan terjadi selanjutnya hingga tiba saatnya semua terungkap menjadi sebuah kejutan.
Kejutan yang mungkin akan merekahkan senyuman atau malah membawamu ke dalam kelaraan. Sama sepertiku, hidup dikelilingi banyak hal yang kelam, seakan akulah penjahat yang terus dikejar polisi. Siapa yang salah di sini? Aku kah? Tidak! Aku tak pernah merasa salam dalam keadaan ini. Aku hanya, aku hanyaa tak mengerti mengapa aku terus saja menjadi korban.
Serpihan luka itu belum juga habis ditelan bumi, ia semakin membawaku ke dalam dunianya, menyeruakan betapa malangnya aku. Aku menyesal mau saja mencicipi hidup seperti ini, aku bahkan tak pernah berfikir bagaimana bisa aku bertahan dalam kegelapan yang selalu saja menyelimutiku.
Aku rapuh! Aku lemah! Aku bukan batu karang yang hanya dapat diam dengan kokoh meskipun diterjang ombak setiap saat, aku hanya manusia biasa yang masih menyimpan sebuah perasaan, perasaan yang tak pernah orang lain mengerti. Hanya aku. Yaa, hanya aku yang dapat memahami hidupku. Bukan orang lain.
***
Empat bulan lalu aku resmi menyandang gelar sebagai gadis yang bertunangan dengan seorang pria bernama kim jongin. Iya, mereka yang menghancurkanku, membuatku harus merasakan pahitnya perjalanan hidupku.
Ah, Apa iya harus aku yang mengalami semua ini? Menderita di tengah-tengah kebahagiaan yang seakan membatasiku. Salahkah bila aku ingin memanjat dinding kebahagiaan itu untukku? Aku ingin bahagia dengan jalanku sendiri. Hanya itu. Tetapi sekarang kebahagiaan itu ada padamu. Kau berhasil merobohkan dinding yang selama ini telah kubangun jauh-jauh untuk tak mengalaminya kembali, sebuah hal kecil yang disebut cinta.
“jongin” Aku hanya terdiam, menatap lekat wajah orang yang sekarang telah menjadi tunanganku.
“hmm?” ia hanya bergumam.
“aku keluar sebentar” mataku beralih menatap ke arah pemuda ini.
“ne” ia menjawab singkat dan memasuki kamarnya
Aku terus berlari meninggalkan pemuda itu dengan hati yang berat. aku tau aku merasa beda sekarang tapi haruskah? Haruskah aku menanggungnya sendirian?? Mencintai secara sepihak?
“ARGGHH!!!” bersamaan dengan eranganku, hujan turun dengan lebatnya. Membasahi baju yang tengah menempel pada tubuhku.
Kakiku semakin melemas hingga tanpa sadar aku telah tersungkur di tengah-tengah jalan raya yang tentunya telah berlalu lalang segala jenis kendaraan.
Mereka terus membunyikan klaksonya sedang aku tak berbuat apa-apa, bukanya aku tak mau namun untuk menggerakkan kakiku saja aku benar-benar tak sanggup, haruskah aku mati di sini?
Jika memang itu lebih baik maka aku akan dengan ikhlas menerima takdirku ini, Yang jelas, aku ingin berakhir.
Selanjutnya, semua menjadi gelap.
***
Sebuah cahaya menyilaukanku, aku mengerjap sejenak dan mendapati ruangan serba putih dengan jendela terbuka di sebelah kanan ruangan. Sekali lagi, aku tak pernah tau ini dimana.
Apa yang terjadi? Aku mulai mencerna kejadian sebelumnya. Ah iya, saat itu aku mendengar seseorang meneriakkan namaku namun belum sempat aku menengok, semua menjadi gelap gulita begitu saja. Lalu? Aku tak ingat apa-apa.
“Kau sudah bangun?” aku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati lelaki bernama oh sehun itu atau sahabat baikku tersenyum lega ke arahku.
“Apa yang terjadi dan dimana aku?”tanyaku parau. Sepertinya hujanan itu membuatku sedikit sakit.
“Kau di rumah sakit.” Jawab sehun
“Apa yang kau lakukan disini sehun,apakah jongin tahu bahwa aku berada disini?”tanyaku lagi.
“Tidak, tadi malam pihak rumah sakit menelfonnya menggunakan ponselmu karena nomor jongin adalah panggilan terakhir di dalam ponselmu tetapi ia tidak bisa dihubungi dan aku lah yang ditelfon oleh mereka, aku sudah memberi tahu orang tumau mereka akan segera kemari ” sejurus kemudian senyuman yang tadi kuntujukkan perlahan – lahan memudar..
“Aku ingin pulang sehun!”ketusku.
“Kau baru saja sadar, Tidak mungkin aku membiarkanmu pulang, bagaimana jika terjadi apa – apa dengan sahabatku” balasnya terhadapku.
“Untuk apa aku disini jika bahkan tunanganku saja tak ingin mengetahui keberadaanku?” tanyaku, dadaku mulai terasa sesak.
“Apa maksudmu?” tanyanya
“Tidak ada orang yang peduli kepadaku bahkan orang tuaku masih sempat – sempatnya mengulur waktunya hanya untuk melihat keadaanku oh sehun” tanpa terasa cairan bening ini terus mengalir tanpa dapat ku cegah.
“Siapa yang mengatakan tidak ada yang peduli terhadapmu? Tentu saja aku,orang tuamu dan jongin mengkhawatirkanmu sangat mengkhawatirkanmu” hatiku mencelos.
“Tidak ada yang pernah mengerti diriku hun, mereka hanya bisa mengurusi keegoisan masing-masing. Aku benci kehidupan ini” tangisku semakin pecah. Sehun –pemuda itu- segera merengkuhku dalam peluknya.
“Tenanglah aku sebagai sahabatmu akan selalu ada di sampingmu Lee hyejin,”bisiknya lembut. Aku tak dapat berkata lagi, tenagaku cukup habis karena hujan itu.
Disamping itu ada lelaki dibalik pintu yang memerhatikan mereka semenjak tadi, ia kemudian meninggalkan area itu dengan penuh amarah
Aku kembali terlelap, ah ku rasa bukan. Aku hanya memejamkan mata tanpa mempunyai tenaga sedikitpun untuk mengangkat kelopak mata ini. Ku dengar sayup-sayup orang tuaku datang dan menanyakan apa yang terjadi.
***
Jongin POV
Kemana saja gadis itu? Ini sudah larut malam dan ia tak kunjung kembali? Aku menunggunya dengan duduk di sofa ruang tamu dan tanpa sadar aku terlelap disana.
Esok paginya aku mencharger ponselku dan menerima banyak panggilan tak terjawab dari nomor yang tak aku kenali aku juga mendapat pesan dari nomor itu aku membaca pesan itu dengan samar – samar
“maaf, apakah anda mengenal Lee hyejin? Jika benar, lebih baik anda ke Seoul Hospital sekarang, ia sedang dalam masa perawatan karena kecelakaan yang terjadi setengah jam yang lalu”
Aku sontak membulatkan mataku kemudian aku beranjak mengambil jaket dan kunci mobilku.
Setibanya aku disana aku melihat kejadian yang tak bisa kubayangkan, gadis yang sekarang masih berstatus ‘tunanganku’ memeluk lelaki lain dan menumpahkan segalanya
Ya aku tahu ia adalah sahabat hyejin semenjak ia kecil, tetapi aku tunangannya bukankah itu adalah hal yang tak wajar walaupun status mereka ‘sahabat’ seharusnya aku lah orang yang pantas untuk tempat ia mencurahkan hatinya, ia bahkan tidak menghubungiku atas kejadian yang menimpanya. Bukankah itu sudah melebihi semua alasan mengapa aku marah kepadanya?
Akhirnya aku kembali melajukan mobilku dengan penuh amarah aku memutuskan untuk tak mengunjunginya kembali.
Hyejin POV
Hari ini aku akan pulang, ah pulang? Oh lebih tepatnya kembali ke apartement tempat yang kutinggali bersama jongin. Tadi pagi aku memaksa dokter yang menanganiku untuk membolehkanku pulang, ia mengizinkan.
Aku kembali dengan bantuan sahabatku oh sehun, ia yang mengantarkanku kembali, sedangkan jongin? Aku bahkan tidak tau ia menganggapku ada atau tidak, ia tidak menghubungiku ataupun mengunjungiku
***
Aku menekan kata sandi pintu apartementku, tentu saja ini milikku bersamanya hanya kami berdua yang mengetahui kata sandi itu, orang tua kami bahkan tidak mengetahuinya.
Aku membuka pintu itu dan terpampanglah jongin yang sedang duduk di sofa dan memasang wajah penuh amarah ke arah sehun,sehun akhirnya berpamit kepadaku dan semakin melangkah jauh.
Aku menghela nafas panjang, setidaknya aku tak perlu berlagak menjadi orang bego yang tak berguna di neraka itu.
Aku melewati jongin yang menghalangi jalanku, aku kecewa kepadanya. Kemudian aku merasa tanganku ditarik dengan kasar dan aku dipojokkan
“a-apa yang kau lakukan? Apa yang salah denganmu jongin?” tanyaku takut
“apa yang salah denganku? Harusnya aku yang bertanya, apa yang salah denganmu hyejin? Kau bermesra – mesraan bersama pria lain sedangkan aku menunggumu disini sendirian, kau bahkan sama sekali tidak menghubungiku!” ucapnya tajam
“apa maksudmu? Aku dirawat di rumah sakit karena kecelakaan yang menimpaku, dan siapa pria yang kau maksud? Oh sehun? Kau gila kim jongin kami hanya sebatas sahabat tidak lebih! Dan satu lagi kau lah yang tidak menghubungiku jadi untuk apa aku menghubungi orang yang sama sekali tak peduli pada keadaanku?!” balasku tak kalah tajam
“dan kau memanfaatkan kesempatan itu untuk dekat bersamanya, aku bahkan tak yakin kalian hanya sebatas sahabat, apa mungkin kau sudah memberikan tubuhmu kepadanya lee hyejin? Aku tidak tau kau sehina itu!”
PLAKKKK
“jaga ucapanmu kim jongin! Aku tidak mungkin melakukan hal sehina itu, kau harus tau itu!” ucapku sambil menitikkan air mataku
Ia kemudian menatapku tajam dan hilang dari pandanganku.
Biarkan aku bertahan
Meski ini sulit..
Ijinkan aku meraih semuanya
Kebahagiaan
Andai saja..
Aku masih sempat merasakanya
Hingga kini aku sering bertanya
Mengapa harus aku?
***
Aku menatap pantulan wajahku di depan cermin, memerhatikan wajahku yang semakin tak karuan setiap harinya, ia – kim jongin sudah 3 hari ia tak kembali semenjak peristiwa tersebut. Kesalahpahaman antara kami berdua, aku tak mengerti apa perasaan nya yang sebenarnya kepadaku setiap hari ia bertingkah seolah ia tidak peduli padaku tetapi ia murka jika aku dekat dengan pria lain yang bahkan hanya berstatus sahabat.
Harus ku akui sehun memang pernah menyatakan bahwa ia menyukaiku tetapi aku tidak bisa melakukan apa – apa karena aku sudah mempunyai ikatan dengan pria yang bernama kim jongin dan aku juga tidak menganggapnya lebih dari seorang sahabat, Panah-panah lara yang dulu sempat aku hindari selalu kembali menyerangku dari belakang.
Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang terjebak dalam kisah khayal ini? Apa aku pernah melewati suatu kontes hingga kini aku harus bertarung dengan lawanku? Tidak! Aku tak mengerti dengan keadaanku sekarang. Aku semakin… semakin kacau, tak adakah kata yang lebih tepat menggambarkanku sekarang?
drttttttt
Aku tersadar dari lamunanku ketika mendapati sebuah dering sedang bergetar.
“yeoboseyo?” ujarku mengangkat dering tersebut.
“mwo? baiklah tolong awasi dia chanyeol-ssi aku akan segera kesana” ucapku yang baru saja mendapat kabar mengejutkan tentang jongin dari park chanyeol – sahabat jongin
Sesampainya aku di club, aku segera mencari dimana chanyeol dan jongin berada, aku menemukan chanyeol tapi tidak dengan jongin, kemana ia?
“chanyeol-ssi dimana jongin? tanyaku kepada pria yang tingginya semampai ini
“aku kehilangan jejaknya hyejin-ssi tetapi aku yakin ia masih berada di dalam sini dan maafkan aku, aku tidak bisa tinggal disini lebih lama orang tuaku sudah memintaku untuk pulang” ucapnya dengan nada menyesal
“tidak apa – apa kau sudah banyak membantu terima kasih chanyeol-ssi, aku minta maaf sudah banyak merepotkanmu” jawabku
“baiklah aku pergi dulu hyejin-ssi” ucapnya ramah.
Aku segera mencari jongin di setiap sudut tempat ini, aku mulai putus asa mencarinya akhirnya aku mencarinya di lantai atas.
Aku tidak terlalu yakin dengan keputusanku untuk mencarinya di lantai atas tetapi aku tidak mempunyai pilihan lain akhirnya pelan – pelan kutelusuri setiap sudut lantai atas disana aku melihat pasangan – pasangan yang sedang bercumbu, bahkan mungkin mereka tidak menyadari keberadaanku
Aku mencoba untuk tidak memperdulikan mereka semua walau sebenarnya aku sangat takut, aku tetap berjalan mencari jongin di sekeliling, langkahku terhenti ketika
Aku menemukannya bercumbu seorang gadis di ujung sudut tembok bar.
TBC
