Until We See The Snow Fall in Seoul
[Chapter 2]
by FiolaCindy
LuHan // Jessica Jung // Krystal Jung
Genre : Sistership, Romance, Friendship
Desclaimer :
Seluruh cast merupakan milik Tuhan, management, orang tua dan diri mereka sendiri. Storyline murni hasil pemikiran saya dan ff ini pernah saya post di blog pribadi saya www.bubbleteastory.wordpress.com
Attention:
Be carefull of typo(s) , OOT , OOC , garing?gak usah baca! NO PLAGIAT!!!
Namja yang manis. Annyeonghaseyo. Yeoja ini … Unnie,aku menyukainya. Apakah kau ingat? Siapa kau?
Aku yang berada di depan layar laptopku lalu berbaring di tempat tidurku yang berukuran big size berseprai coklat cream bermotifkan teddy bear karena aku merasa sangat lelah untuk menyelesaikan komik onlineku. Sejenak aku ingin memejamkan mataku dan menjernihkan otakku. Lalu kudengar langkah kaki seseorang dan pintu kamarku terbuka. Aku yang kaget langsung membelalakan mataku. Sudah ada seseorang yang berdiri di depanku memandangiku dengan keheranan.
“Unnie, gwaenchanhayo? Kau bahkan tidur tanpa mematikan laptopmu. Kau tahu kan komikmu itu desain yang susah, jika kau lalai dan Maru tanpa sengaja menghapus filemu bagaimana?” Dan bla bla bla bla ia mulai berceramah. Maru adalah jenis anjing Shiba Inu yang aku miliki. Ya setidaknya aku tidak sendirian di rumah.
“Mianhae, aku sangat lelah di sekolah hari ini.”
Krystal berjalan menuju sisi lain kamar meletakan kantong plastik yang entah isinya apa di atas meja lalu ia duduk di tepian tempat tidur sambil melihat LCD laptopku.
“Ceritanya masih ini-ini saja? Kau belum membuat lanjutanya? Emh, sepertinya kau benar-benar lelah,unnie. Kuantar kau kerumah sakit, palli.” Ajaknya sambil mematikan laptop yang lalu meletakkanya di meja belajarku.
“Andwae, nan gwaenchanha, Krystal-ah.” Ucapku sambil mencoba duduk berusaha meyakinkanya bahwa aku baik-baik saja.
“Ne, tapi kau harus makan. Aku bawakan makanan dalam kantong plastik itu. Aku tau kau bahkan begitu malas untuk menyiapkan makananmu sendiri. Aku juga bawakan bubbletea rasa bubblegum untukkmu. Aku akan ke dapur menyiapkan makanan untuk Maru. Kau istirahat saja, arraseo?”
“Arra, gomawo Krystal saeng.” Seruku sambil aku berlari mengambil kantong plastik yang isinya bubbletea kesukaanku. Krystal berjalan menuju pintu kamar tapi ia berhenti tepat diambang pintu. Ia membalikkan badanya dan tanganya masih memegangi gagang pintu kamar.
“Eonni, kau lihat boneka itu? Itu sudah lusuh. Untuk apa kaumenyimpan boneka lusuh itu. Buanglah akan kubelikan yang baru untukmu.” Ucapnya ketika ia menunjuk boneka teddy bear kesukaanku yang berada di tepian tempat tidurku.
“Andwae! Kau tahu kan boneka itu sangat berharga bagiku. Satu-satunya memori dari orang yang telah lama pergi dariku.” Aku berbicara dengan nada sangat rendah dan pelan. Krystal membuka mulutnya sedikit hendak angkat bicara namun ia menutupnya kembali sebelum sepatah kata terucap. Ia menundukan kepalanya lalu menutup pintu kamar dan langsung pergi tanpa memperhatikanku sedikitpun.
00.45 p.m.
Aku berdiri di balkon kamarku. Memandangi langit malam. Ribuan bintang berkelap-kelip dengan indahnya. Bulan purnama bersinar dengan terangnya. Keduanya berpadu menjadi satu menjadikan malam yang kelam dan menakutkan menjadi begitu bercahaya dan sangat menakjubkan. Tak jarang aku mencoba mencari satu bintang yang paling terang walau kutahu itu adalah pekerjaan konyol tapi hanya itulah satu-satunya yang bisa mengusir seluruh rasa lelah, letih dan sedihku. Sungguh tak jenuh-jenuhnya aku menghabiskan waktuku hanya untuk memandangi bintang.
“Unnie,kau belum tidur? Memandangi bintang lagi? Masuklah, di luar sangat dingin.”
“ah,Krystal,apakah kau terbangun dari tidurmu?” jawabku tanpa menoleh sedikitpun pada Krystal karena aku telah terhipnotis oleh keindahan bintang.
Krystal menghampiriku, ia menaruh kedua tanganya diatas pembatas balkon. Kepalanya menegadah ke atas menatap langit lalu memejamkan matanya, merasakan angin yang berhembus, membiarkan rambutnya yang terurai tertiup oleh angin. Mencoba menikmati apa yang selalu kunikmati. Lalu ia membuka matanya dan memalingkan pandanganya padaku.
“Kau benar unnie, suasana yang tenang dan menyejukkan.” Aku yang mendengarnya langsung melempar pandangku ke bawah sambil tertawa geli.”Bukanya tadi kau kedinginan di luar sini?” tanyaku yang sukses membuatnya membesarkan bola matanya.
“Mwoya? Ah unnie, aku sedang ada dipihakmu kau malah tak mendukungku.” Keluhnya kesal. Ia langsung melempar pandanganya ke langit. Akupun juga kembali memandang langit. Suasana terasa sangat hening sampai Krystal mulai membuka mulutnya.
“Unnie, apakah kau sudah bertemu dengan murid baru itu?” tanyanya sambil terus memandangi langit. Kulirik pelan Krystal. Tergores senyum kecil di bibirnya. Akupun mulai mencari tau apa arti senyum itu. Senyum yang belum pernah kulihat sebelumnya.
“Ne.”
“Haha… namja yang manis,bukan?”
“Ne”
“Unnie… aku menyukainya.” Ucapnya sambil terus tersenyum memandangi bintang-bintang. Senyumnya manis. Kedua matanya berbinar-binar memantulkan gambar bintang-bintang yang indah. Rambut panjangnya yang terurai tertiup oleh angin. Sungguh membuatnya menjadi sangat sempurna. Mataku hampir meneteskan air mata ketika melihatnya,sungguh aku sangat menyanyanginya. Takkan kubiarkan siapapun menyakitinya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman. ‘adik kecilku telah merasakan apa yang namanya cinta’
International Wu High School
Aku berjalan memasuki kelasku. Seperti biasa kelas tampak ramai oleh para siswa yang melakukan kegiatanya masing-masing. Aku menaruh tasku disamping mejaku. Sepertinya Luhan belum datang. Aku bisa menyimpulkanya karena belum kulihat tas di meja Luhan. Ah yasudahlah, untuk apa coba aku memikirkanya.
Aku berjalan melewati lorong kelas menuju loker siswa. Kubuka lokerku yang menggunakan sandi nomor yang dapat diatur oleh siswa. Setelah kuambil apa yang ingin kuambil, kututup lokerku. Tapi sebelum pintu loker tertutup, kulihat ada permen lolipop menempel di pintu bagian dalam loker. Aneh. Seingatku aku tidak pernah menaruh makanan di lokerku apalagi di pintu bagian dalam. Dan tak ada yang mengetahui sandinya kecuali aku,bahkan tidak untuk Krystal.
Kring…kring…kring…
Kudengar bel masuk sekolah berbunyi. Aku langsung mengambil lolipop yang tadi menempel di pintu loker dan langsung menutupnya. Aku berlari menuju ruang kelasku yang berjarak cukup jauh dari tempatku berdiri tadi. Setelah aku sampai ke kelas kulihat Luhan sudah duduk di bangku sebelah bangkuku. Aku langsung menuju tempat dudukku lalu duduk dengan nafas terengah-engah.
“Gwaenchanhanyo?” tanya Luhan
“Ne, nan gwaenchanha.”
Aku berjalan kaki pulang dari sekolah menuju kerumahku sambil memegangi dan terus mengamati lolipop yang tadi kutemukan di lokerku. Lolipop itu mengingatkanku pada sesuatu. Tapi masalahnya aku tidak tahu lolipop itu mengingatkanku pada apa,siapa,kapan dan dimana? Tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara klakson mobil yang berada dibelakangku.
“Jessica-yah kau mau pulang denganku? Akan kuantar kau sampai kerumah.” Terdengar suara seorang namja dari dalam mobil ferari putih yang berada dibelakangku. Setelah kulihat lebih dekat ternyata ia adalah Luhan.
“Anio. Rumahku sudah dekat, aku bisa berjalan sendiri.”
“Jinjjayo? Gwaenchanhayo?”
“Ne, jeongmal gwaenchanha. Gamsahamnida.” Ucapku sambil menundukan kepala ucapan terimakasih atas ajakanya.
“Ne, mianhaeyo. Annyeong.” Ucap Luhan yang lalu memutar setir mobilnya meninggalkanku.
Sampai di rumah aku masih bingung tentang lolipop itu. Aku yang sedang berbaring di tempat tidur mengerjakan komik onlineku langsung bangun dan mengambil lolipop itu. Aku langsung membuka tab baru pada laptopku dan masuk ke facebook, path, twitter dan instagram berusaha mencari tahu tentang siapa orang misterius yang memberi lolipop itu padaku.
Ada sekitar 50+ permintaan pertemanan di facebook. Beberapa follower baru di twitter dan instagram. Bahkan ada undangan baru di BBM dan WA. Ketika kulihat, hampir semua itu berasal dari akun Luhan. Aku sempat berfikir apakah dia yang menaruh lolipop di lokerku karena selama ini tidak ada yang mengetahui nomer sandiku. Jika saja ada anak baru di sekolah,pastinya dia Luhan. Tapi bagaimana dia tahu sandi lokerku? Si… Siapa dia sebenarnya ?
.
.
.
.
.
.
.
Haha, cerita mulai kagak nyambung nih pemirsa :D chapter ini kependekan ya? maklumin aja author kan telmi bin error. Mian kalo author sering telat update, yak karena author sibuk *soksibuk, banyak tugas sekolah maksudnya jd harap maklumi *lagi kalo author telat updatenya. Namanya juga author freelance. Oiya lanjutin kagak fanficnya? gomawo for reading… comment jusseyo!
