Author : Kim Dong Ae.
Title : You and Me From Now On.
Cast : Kim Minseok and You.
Supporting Cast : Find it yourself.
Genre : School life, Romance.
Length : Oneshoot.
Rate : T.
Hai saya kembali^^ ff kali ini cast nya diri kalian sendiri, sengaja biar pada ngefly/?:3
.
.
.
Happy reading!! Hope you like it!!^^
“Kebahagiaan yang kuterima darimu, selalu menyinari hatiku…”
Hari itu, terakhir kalinya aku bercakap-cakap denganmu..
Rasanya aku ingin bertanya bagaimana ekspresi wajahmu waktu itu..
Seberapa dalamnya permohonanku, kau tetap tidak bisa kembali padaku, namun pikiranku terus tertuju padamu yang nan jauh disana, padamu yang tidak bisa kutemui kembali.
♬♬
Teman-teman memanggilku dengan sebutan Kyo. Itu singkatan dari kyeopta yang artinya lucu atau imut, karena jika aku ke sekolah selalu dikuncir dua dan bagi mereka itu lucu. Pada awalnya aku tidak setuju, hingga pada akhirnya aku terbiasa dengan panggilan itu.
♬♬
Sekarang sudah saatnya untuk pulang sekolah, aku pulang bersama dua temanku yang lain. Tetapi mereka sedang ada urusan sebentar dan memintaku untuk menunggu mereka.
“Kyo, maaf sudah menunggu lama.” Ucap salah satu temanku yang bernama Akane, seorang yeoja tomboy. Berambut pendek berwarna pirang, dengan memakai dasi namja tetapi memakai rok.
“Ayo kita pulang!!” seru satu temanku lagi yang bernama Cindy, yeoja cantik berambut sebahu dikuncir dengan warna rambut hitam kecoklatan.
Aku yang sedang mendengarkan lagu, tidak mendengar perkataan mereka sampai akhirnya mereka menghampiriku dan mengajak pulang.
“Lagu apa yang sedang kau dengarkan, Kyo?” tanya Akane padaku.
“Eoh? Adele – Someone Like You” jawabku.
“Aku juga menyukai lagu itu. Lagu itu sangat enak ya! Sangat menyentuh, jadi ingin menangis.” Ujar Akane.
“Jadi ingin pergi ke karaoke ya!!” ucap Cindy.
“Woah, boleh juga. Ayo.” Jawabku semangat.
Saat kita berjalan menuju gerbang sekolah, kita melihat sekumpulan anak SMP sedang bercanda-gurau. Aku sempat memperhatikan mereka dengan saksama. Dari arah mereka terdengar suara-suara mereka tertawa dan berbincang.
“Ada apa?” tanya Cindy.
“Apa mereka sedang melihat-lihat sekolah kita?” tanya Akane.
“Ah, bisa jadi.” Jawabku kepada dua temanku sambil masih memperhatikan mereka.
“Ceria sekali ya mereka, tapi jika dilihat-lihat mereka kekanak-kanakan.” Ujar Akane.
“Coba kalian lihat namja yang berada di tengah itu, wajahnya lumayan ya.” Ujar Cindy.
“Tetap saja mereka anak SMP, Cindy-a.” Ujar Akane menjawab perkataan Cindy
“Haha, iya sih ya.”
“Yang ditengah ya? Mengapa wajahnya familiar sekali?” Aku benar-benar tidak berkata apa-apa, hanya bertanya kepada diriku sendiri.
“Itu kan..??!! Oh! Jangan-jangan dia…??!!” tanyaku pada diriku sendiri sambil menutup mulutku dengan tangan kananku.
DEG
Namja itu menoleh kearahku, kudapati wajahnya yang bisa dibilang agak shock melihatku.
“Kyo, kau sedang apa? Ayo kita pulang.” Ucap Akane padaku yang menyadari aku tidak bergeming.
“Kyo sunbae?” ucap namja itu padaku.
“Omo! Sudah lama sekali kita tidak bertemu!! Ternyata benar-benar sudah jadi murid SMA ya.” Lanjutnya dengan sangat riang.
“Eoh? E..eum.” jawabku singkat.
“Aku dan teman-teman datang untuk melihat-lihat sekolah ini.” Ujarnya.
“Ah geurae..” jawabku lagi.
“Mengapa ia bisa berbicara seperti biasa ya? Rupanya dia sama sekali tidak pernah memikirkannya.”
“Apa sunbae akan menjadi manager lagi?” tanyanya.
“Tidak.”
“Huh? Ayolah sunbae, jadi manager lagi. Karena tahun depan aku mau masuk klub basket lagi.” Ucapnya penuh semangat.
“Ya itu tergantung jika kau lulus atau tidak.”
“Hahaha, iya juga ya.” Jawabnya dengan tersenyum.
“Ah.. Senyumnya sama sekali tidak berubah. Seandainya saja saat itu, aku tidak mengatakan hal seperti itu… Mungkin sampai sekarang pun Minseok akan, terus disampingku sambil tertawa seperti itu.”
Flashbak On.
“Sejak dulu, aku menyukaimu sunbae-nim! Aku mohon, jadilah kekasihku.” Ujar Minseok dengan sangat penuh harapan.
“Huh?” jawabku gelagapan.
“Su..sudahlah jangan menggodaku!” lanjutku sambil membalikan badan menahan wajahku yang mulai memerah.
“Aku tidak menggodamu, sunbae. Aku sungguh-sungguh.”
“Kalau begitu, terimalah aku.” Jawabku. Aku menyadari perubahan wajah Minseok.
“Yes!!” ucapnya girang.
Waktu itu yang ada hanyalah kebahagiaan.. Padahal kami bahagia, tapi…
Kriingg, ponselku berbunyi. Cepat-cepat ku ambil ponselku dari sakuku dan membaca pesan yang tertera di layar.
“From: Kim Minseok.
Maaf!! Hari ini aku ada latihan, jadi tidak bisa pulang bersama…”
“Ck, kupikir bisa bertemu. Kita sudah tidak bertemu selama seminggu.” Ucapku kesal setelah membaca pesan itu.
Aku memutuskan untuk melihat wajah Minseok sebentar, dan setelah itu pulang “Kalau lihat wajahnya saja tidak apa-apa kan? Tapi tetap saja rasanya tidak nyaman berada di gedung angkatan Junior.”
Aku melihat Minseok sedang bersenda-gurau bersama teman-temannya.
“Saat berada di hutan kau dimarahi oleh Son Sonsaengnim, kan? Hahaha! Lalu kau menangis dengan kerasnya! Hahaha!” ucap Sehun–salah satu teman Minseok.
“Huh!? Aniyaa!!! Aku tidak menangis! Yak kau ini!” sangkal Minseok.
“Lagi pula itu salahmu, Minseok. Karena kau masuk ke kamar perempuan. Hahaha!” ejek Chen–salah satu teman Minseok.
“Mengapa rasanya… Minseok jauh sekali.”
Tak lama setelah itu, Minseok menyadari kehadiranku. Ia menoleh ke belakang dengan wajah bingung.
“Eh? Kyo sunbae,” ucapnya sambil berjalan mendekatiku yang berdiri mematung di depan pintu kelasnya.
“Aku sudah mengirimkanmu pesan, apa kau tidak mengecek ponselmu?” lanjut Minseok.
Teman-teman Minseok pun mendekati kami, “Ah!! Sunbae pasti yeojachingu Minseok ya!!”
“Sunbae, dengarkan ini. Minseok itu..” sebelum mereka menyelesaikan kata-kata mereka, Minseok memotong pembicaraannya.
“HENTIKAN!!! Sekalipun kalian memberitahunya, Sunbae tak akan mengerti!!”
Aku tersentak mendengar perkataan Minseok barusan. Memang aku tidak mengetahui apa-apa, tapi aku merasa seperti Minseok menyembunyikan sesuatu dariku dan benar-benar tidak membolehkanku untuk mengetahuinya. Aku memutuskan untuk pulang, tanpa menjawab satupun perkataan Minseok.
“Aku pulang.” Ujarku sambil membalikkan badan dan beranjak pergi.
“Sunbae, chamkkanmannyo! Ada apa perlu apa..”
Aku berjalan menjauh. Pasti, setelah aku masuk SMA nanti Minseok akan semakin jauh. Sekarang saja sudah seperti itu, apalagi nanti..
Aku berhenti sebentar tanpa membalikkan badan,
“Kita putus saja.” Ujarku singkat
“Huh!? Eh, Hei!! Kyo!!!” ku dengar Minseok berkata dengan nada tersentak dan penuh dengan tanda tanya.
Aku tidak bisa berbalik karena aku takut. Aku yang seenaknya merasa gelisah sendiri, akhirnya memutuskan Minseok secara sepihak.
Flashback Off.
Seandainya saja aku tidak egois. Seandainya kata-kata di hari itu bisa di hilangkan. Rasanya menderita sekali sehingga menyesakkan dadaku.
♬♬
Keesokan harinya…
Minseok yang sangat menyukai basket, memintaku untuk melihat basket sekolahku. Saat sudah berada di lapangan basket indoor sekolahku, ia bermain sebentar dengan namja-namja sekolahku. Seusainya bermain basket, kami memutuskan untuk pergi ke belakang gedung olahraga.
“Ah menyegarkan sekali!!” ujarnya.
“Sunbae, apa kau ingat kita pernah pergi ke belakang gedung olahraga berdua seperti sekarang ini?” lanjutnya.
“Eoh?”
“Saat ciuman pertama kita.” Jelasnya.
“Huh!?” tanyaku tersentak. “Mengapa ia mengungkitnya?”
“Apa sunbae lupa? Aku masih mengingatnya. Malam hari setelah kejadian itu, aku tidak dapat tidur dengan nyenyak karena terlalu senang.” Ada sedikit jeda sebelum ia menjelaskannya padaku.
“Uh.. Aku tidak mungkin lupa. Aku juga ingat semuanya…” ucapku dalam batin.
“Aku juga.. sama..” ujarku memutuskan untuk membuka mulut.
“Aku sangat senang sehingga tidak dapat tidur dengan nyenyak.” Lanjutku. Aku dapat menangkap wajah terkejutnya.
Tangannya menyentuh tanganku, wajahnya mendekat hingga jarak antara wajahku dan dia hanya tersisa 1cm.
“Minseok!!”
“Kajja, kita pulang..” panggil Sehun.
“Ah.. Geurae, kajja.” Jawab Minseok dengan santai.
“Mwoya? Kalau saja tidak ada orang yang datang, kami.. Akan berciuman?” Aku menutup mulutku dengan punggung tangan, menahan wajahku yang mulai memerah.
“Apa yang terjadi padamu? Mengapa wajahmu memerah?” tanya Chen pada Minseok.
“Ah, aku habis bermain basket.” Jelas Minseok.
“Minseok-a, apa kita bisa menjalin hubungan sekalilagi?”
Minseok menoleh ke belakang, ke arahku lalu mendekatiku.
“Ah, begini sunbae…” ujar Minseok ragu-ragu.
“Eh, Kyo sunbae kan mantan yeojachingu Minseok?” ucap Sehun tiba-tiba.
“Pantas saja aku seperti pernah melihat, seragam yang sunbae kenakan berbeda, jadi aku tidak mengenalnya.” Dilanjut oleh Chen.
“Apa kalian berpacaran lagi?” tanya Sehun antusias.
“Yak! Kalian ini, jangan mengganggunya!” ujar Minseok mencegah teman-temannya bertanya yang aneh-aneh.
“Geundae, bagaimana hubunganmu dengan yeoja yang itu?” tanya Chen.
“Huh?” Minseok bertanya kembali.
“Yeoja yang menyatakan cintanya padamu.” Jelas Chen.
DEG
“Kalian sering pulang bersama. Mengapa semua yang enak-enak berada di sisimu.” Chen mengungkapkan.
“Yak! Aku dengan dia hanya seperti teman, karena dia manager.”
Ah.. Bodohnya aku, padahal hubungan kami sudah berakhir, tapi hanya aku yang masih terikat masa lalu. Aku seperti orang bodoh. Aku memutuskan membalikan badan dan menjauh dari mereka. Minseok menyadarinya dan ia menoleh ke belakang mendapati aku yang sedang berjalan menjauh.
“Sunbae, chamkan! Yang barusan itu..” sebelum Minseok dapat menyelesaikan kalimatnya, aku memotong kalimatnya.
“Sudah hentikan!! Kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa!!” jawabku setengah berteriak.
Aku membalikkan badan dan mendapati wajah terkejut Minseok, terkejut yang dilanda oleh kesedihan.
“Begitu rupanya.. Aku masih menyukaimu sunbae. Aku juga ingin menanyakan alasan mengapa kita putus.” Jelas Minseok dengan wajah sedihnya.
“Maaf kalau aku selalu keras kepala. Lupakan saja aku.. Bye.” Lanjutnya di akhiri dengan ia membalikkan badan dan pulang.
“ ‘Bye’ ? Baru pertama kali aku melihat wajah Minseok seperti itu. Mengapa kisah cintaku tidak berjalan dengan lancar?bagaimana sebaiknya menyatakan perasaan itu? Maafkan aku, Minseok!” aku yang membatin sendiri, mengakhirinya dengan tetesan air mata yang lama kelamaan merembes keluar.
♬♬
Aku berlari menuju halte bus, berharap belum terlambat untuk bertemu dengan Minseok. Sedikit lagi, aku hampir sampai. Kulihat Minseok sedang melangkahkan kaki untuk naik ke dalam bus.
“Minseok-a!” aku berteriak untuk mencegahnya.
“Sebenarnya aku tidak mau putus denganmu, aku merasa gelisah karena kita terpisah dan aku takut suatu saat nanti kau akan.. melupakanku.” Lanjutku. Tak terasa air mata terjatuh kembali.
Aku yang menangis, tiba-tiba merasakan sebuah tangan dan tubuhku ditarik. Ya, ia memelukku dengan sangat erat. Hangat, itu yang kurasakan. Aku membelalakkan mataku.
“Aku tidak mungkin lupa. Lagipula yang gelisah kita terpisah adalah aku. Hari ini aku datang melihat sekolah karena sunbae karena aku ingin bertemu dengan sunbae.” Jelasnya.
“Eh?”
“Aku mungkin memang lebih muda dan belum terlalu bisa diandalkan, tapi aku ingin kita berbincang bersama dan tertawa bersama lagi.” Lanjutnya.
“Geurae!” jawabku bahagia.
“Hey Kyo, bagaimana kalau kita melanjutkan ciuman kita yang tadi?”
Kebahagiaan yang kuterima darimu, selalu menyinari hatiku, Minseok.
END
Selesai sudah^^ mian kalo kepanjangan yaL mian posternya jelek/?
Don’t forget to like / comment okay. Kritik dan saran juga diperlukan^^ don’t be a sider.
