Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Supernova (Chapter 3)

$
0
0

supernova poster 1

Title: SuperNova (chapter 3)

Author: Naura Kim (@nauraats)

Cast: EXO’s Kim Suho, F(x)’s Choi Sulli, EXO’s Park Chanyeol, Park Yoora (Chanyeol’s sister). Other cast find by your own.

Genre: Fantasy,mistery,family,school life,sad(a lil’ bit).

Length:Chapter

Rating: Teen

Previous chapter : 12

Disclaimer: this is my first fantasy fiction. All the storyline is mine. All the cast belong to god and their parents.sorry fo the typos and don’t forget to give RCL^^

WARNING: NO BASH AND NO PLAGIARISM!!

-supernova-

Bau alkohol dan antiseptik menusuk indra penciuman sulli. Sulli mengerjapkan matanya sejenak, untuk memperjelas penglihatannya.

Oh, rumah sakit. Sulli menyadari dimana ia berada sekarang.

“hei, kau sudah sadar?” tanya seorang pria asing yang tidak dikenalinya.

Sulli hanya mengangguk lemah. “kau siapa?”

“kau tidak mengenaliku? Aku suho, sulli-ah,” tanya pria itu, yang ternyata adalah suho.

“oh, kukira itu bukan kau. Dimana chanyeol?”

“chanyeol bilang, dia tidak masuk hari ini karena ia mau merawat yoora noona,”

“oh, apa yang terjadi padaku?” tanya sulli sambil mengerjapkan matanya.

“seharusnya aku yang bertanya seperti itu,” suho menatap tajam, seolah meminta penjelasan pada sulli.

Sulli merasakan sakit dikepalanya. “ tabrak lari, mungkin?” jawab sulli tidak yakin.

“tabrak lari?”

“ne, benar-benar tabrak lari. Aku ditabrak saat sedang berlari,” sulli yakin dengan jawabannya.

“tapi..”

“ya?”

“ada luka dilenganmu. Seperti tertusuk benda tajam. Apa itu tabrak lari?” tanya suho menyelidik. Menunjuk kantong- kantong darah yang dialirkan ke tubuh sulli. “kau kehabisan banyak darah. Totalnya tiga kantong,”

Air muka sulli terlihat aneh. Sulli berusaha bangkit dari posisinya, namun gagal.

“tidak usah memaksa. Tapi ceritakan saja padaku,” suho membantu sulli untuk kembali berbaring.

Sulli memegangi kepalanya yang kembali pusing. “akh.. aku tidak ingat. Selain tabrak lari,” jawab sulli.

“baiklah kalau kau tidak ingat. Buka handphone mu. Aku tidak tahu passwordnya,” suho memberikan sebuah handphone pada sulli.

“untuk?”

“tentu saja menelpon orangtua mu,”

Ekspresi sulli berubah drastis. “ja..jangan. kau tidak perlu menghubungi orangtuaku,” sulli merasa mengingat apa yang menyebabkan lengannya terluka parah. Kekuatan aneh yang keluar dari tubuhnya dan melempar segalanya. Ia bahkan tidak tahu bagaimana keadaan kedua orangtuanya sekarang. Semua ini telah membuatnya shock berat.

“kenapa?”

“err..hubunganku dengan mereka sedang tidak baik. Lagi pula mereka tidak akan mencariku. Toh, ini sedang jam sekolah,” jawab sulli berbohong dengan suara serak, seperti ingin menangis. Airmata mulai turun dari dua kelopak matanya.

“apa kau merasa sakit?” tanya suho. Sulli tak menjawab. Ia terus menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

“aku..aku hanya bingung dengan semua ini, suho-ah,” sulli terus menangis di hadapan suho.

Suho yang tidak tahu apa- apa hanya bisa menatapnya bingung. “bingung? Bingung karena apa?”

“luka ini, aku ingat apa yang terjadi kepadaku sebelum tabrak lari,”

“apa yang terjadi?” tanya suho yang makin bingung dan penasaran.

“aku rasa aku bukan manusia biasa,” sulli menghembuskan nafasnya dengan berat.

“maksudmu?”

“aku seperti punya kekuatan lain. Kekuatan yang muncul ketika aku sedang marah, dan bisa membuat segalanya hancur,” suara sulli bergetar menjelaskan semuanya. Walaupun ia masih tidak percaya dengan apa yang ia katakan sendiri.

Suho tertegun mendegar penjelasan sulli.

~

Yoora terlihat sedang memikirkan sesuatu. Memikirkan sesuatu yang penting. Terdengar suara nyanyian channyeol dari luar rumah.

‘prang’

Tanpa sengaja yoora menjatuhkan gelas yang sedang ia pegang.

“noona!” chanyeol yang mendengar suara benda terjatuh langsung memasuki rumah dengan tergesa. Ia melihat pecahan kaca yang berserakan di lantai.

“apakah noona baik-baik saja?” tanya chanyeol panik. Yoora yang ditanya masih asyik melamun dengan pikirannya.

“noona, yoora nonaa!” panggil chanyeol sedikit keras.

“oh, aduh, kenapa bisa pecah ya?” yoora tersadar dari lamunannya. Ia langsung membersihkan pecahan kaca dengan tangannya.

“biar aku yang bersihkan, noona. Nanti tangan noona bisa terluka,” kata chanyeol pelan lalu pergi mengambil penyedot debu dari dapur.

“ah, aww!” yoora menjerit saat jarinya terluka oleh pecahan kaca.

“aduh, noona. Sudah kubilang biar aku saja yang bersihkan. Noona jadi terluka, kan,” chanyeol menghela napasnya panjang lalu mendekati yoora.

“tidak apa-apa. Aku yang ceroboh,” kata yoora pelan lalu pergi mencuci tangannya di wastafel.

Chanyeol mengambil kotak P3K dan mencari plester. “noona, sini aku pasangkan plesternya,”.

Yoora sedikit meringis saat chanyeol memasangkan plester untuknya.

“hari ini yoora noona terlalu banyak melamun, ada apa?” tanya chanyeol sambil membersihkan pecaha kaca yang tersisa.

“aku..merasa tidak enak akan sesuatu,” yoora menghela napasnya, seperti memikirkan sesuatu yang berat.

“sesuatu apa?” chanyeol terus bertanya.

“enathlah, setelah ini coba kau hubungi sulli. Apakah dia baik-baik saja?” tanya yoora bingung.

“seharusnya sulli akan baik-baik saja. Dia sedang ada di sekolah, kan,” jawab chanyeol. “lagipula ada suho yang akan menjaganya,”.

heol, memangnya kau itu pacarnya sulli? Atau jangan-jangan suho itu pacarnya sulli?” tebak yoora sambil tertawa kecil.

“enak saja. Kami ini hanya sahabat, tau”. Pipi chanyeol tiba-tiba bersemu merah.

“kalau Cuma sahabat, kenapa pipimu sampai memerah?” goda yoora sambil tersenyum.

“ah, ada apa sih dengan noona!”.

“lagipula, kamu terlihat cocok dengan sulli. Sulli manis, kamu manis. Sulli cantik, kamu jelek,” yoora sangat bersemangat menggoda adik lelakinya.

“eh, enak saja. Aku ini cowok populer di sekolah tau,” chanyeol mendengus kesal.

“kalau tidak mau, sulli dengan suho juga tidak buruk,” kata yoora sambil berusaha membayangkan wajah suho dan sulli.

“hei, apa-apaan!”.

~

Sulli terus berusaha menahan tangisnya. “aku takut suho-ah,”.

Suho memberikan sehelai tissue pada sulli dan pengsuap pundaknya. “ceritakan lebih jelas sulli-ah,”.

“kekuatan itu muncul saat emosiku meluap,” sulli mengehela napas panjang. “tentang tabrak lari itu..”.

“ya?”. Suho terlihat antusias.

“orang yang menabrakku, dia mengejarku kemana saja,” kata sulli khawatir.

“untuk itu kau berlari tadi pagi?” tanya suho penasaran.

Sulli mengganguk plean. “saat sedang mengerjarku, tiba tiba ia menjadi sosok yang sangat menyeramkan. Tapi aku tak lama menatapnya, karena aku hanya ingin terus berlari. Aku sangat takut,” airmata sulli mulai meleleh lagi.

devilion?” desis suho pelan.

“kau bilang apa barusan?” sahut sulli.

“bukan apa-apa,” jawab suho canggung lalu memberikan sulli sehelai tissue lagi.

Sulli menyeka airmatanya lagi. “sebenarnya apa yang terjadi denganku?”.

emm.. bolehkah aku memberikan pendapat?” Tanya suho.

Sulli mengganguk lemah. “silahkan,”.

“A..aku sebenarnya tahu tentang masalahmu itu,” kata suho ragu-ragu.“apa?”. Sulli mendelik. “aku tidak mengerti,”.

“kau sebenarnya adalah seorang supernova, sulli-ah,” suho menunggu reaksi sulli.

“maaf, suho. Tapi aku tidak mengerti. Kau bilang aku ini seorang supernova.Supernova apa?”sulli mulai terlihat emosi.

Suho hanya diam tanpa menjawab.

“YA! Suho-ya! Jawab pertanyaanku! Jangan bilang kau hanya bercanda,” desak sulli.

“tidak, aku tidak bercanda. Sungguh,” jawab suho serius. “maka jawab pertanyaanku,” kata sulli dingin.

“maaf, tapi boleh aku menggulung lenganmu?” pinta suho. Sulli hanya megangguk.

Sulli hanya mengangguk.

Samar- samar terlihat sebuah lambang di lengan sulli yang penuh dengan luka. Sulli yang melihatnya menjadi sangat terkejut.

“A..apa ini?” tanya sulli kaget.

“ini adalah cakra pusaran angin. Kau adalah seorang supernova pengendali angin. Aerokinesis,” jelas suho sangat serius.

Sulli yang mendengarnya hanya diam mendengar penjelasan suho. Ia masih sibuk mencerna pikirannya.

“aku juga memilikinya,” suho menggulung lengan kemejanya.

“ini cakra berbentuk droplet. Aku adalah satu- satunya supernova pengendali air yang tersisa,”.

Sulli menatap suho dengan perasaan yang bercampur aduk. Antara kagum, takut, dan penasaran.

“ahh..” sulli memegangi kepalanya yang tiba- tiba terasa sakit.

Suho langsung terlihat khawatir. “maaf jika semua ini membuat mu terguncang,”.

Sulli hanya mengangguk lalu memejamkan matanya.

“tapi kau harus tahu kebenarannya,” kata suho lagi.

“pulanglah,” kata sulli tiba- tiba. “ kau sedang bolos sekolah kan?” tanya sulli.

“eh, iya juga ya,” kata suho malu. “ tapi aku tidak mungkin kan, kembali ke sekolah,”.

“tapi kau harus tetap pulang. Kau harus sekolah besok,” kata sulli pelan.

“ah, tidak. Aku akan menemanimu hingga malam nanti. Bagaimana jika kau butuh bantuan?” suho terlihat enggan.

“aku bisa minta tolong perawat. Cepat sana pulang,” kata sulli lagi.

“kau ini mau menyuruhku pulang atau mau mengusirku?” tanya suho sebal.

“aku memang mau mengusirmu, tahu,” sulli tersenyum kecil.

“baiklah, besok sepulang sekolah aku akan menjengukmu,” kata suho sambil mengemasi barangnya. Sulli hanya tersenyum.

“bersama chanyeol tentunya,” lanjut suho.

“eh, jangan beritahu chanyeol,” tiba- tiba sulli melarang.

“memangnya kenapa kalau aku mengajak chanyeol?” tanya suho bingung.

“aku hanya tak ingin membuatnya kerepotan. Selama ini dia dan yoora eonni sudah banyak membantuku,” jelas sulli.

“oh, baiklah aku tak akan memberitahu chanyeol tentangmu,” suho mengangguk pelan.

“ boleh aku minta sesuatu?” tanya sulli. “silahkan,”.

Sulli seketika memeluk suho tiba-tiba. Merasakan hangat dari tubuh suho. “ maaf aku memelukmu tiba- tiba,” bisik sulli.

Suho hanya mematung.

“terima kasih untuk hari ini, suho,” sulli melepas pelukannya.

“ya, sama- sama. Aku tidak menyesal telah membantumu,” jawab suho sambil tersenyum.

Suho lalu keluar dari ruangan sulli.

Sepeninggal suho, sulli menutup matanya. Memikirkan semua yang dijelaskan suho tadi

~

‘kringg’

Suara pada ponsel sulli menandakan ada sebuah panggilan masuk. Dengan segera sulli meraih ponselnya di meja nakas.

“chanyeol?” kata sulli bingung ketika melihat ponselnya.

“ya, chanyeol. Ada apa?” tanya sulli.

“tidak, hanya ingin menanyakan kabarmu saja,” jawab chanyeol di seberang sana.

“kabarku? Tumben sekali,” sulli mengerutkan dahinya bingung.

“yoora noona yang menyuruhku. Dia memikirkanmu seharian sepertinya,”.

“eh, aku baik- baik saja ,kok,” jawab sulli berbohong.

“baiklah, kau sedang di sekolah, kan? Bagaimana kau menjalani hari ini tanpaku?” suara tawa terdengar dari ponsel sulli.

“ah, sangat menyenangkan. Rasanya aku bebas sekali,” kata sulli tak mau kalah.

“enak saja. Hei, yoora noona ingin berbicara padamu. Boleh,kan?” pinta chanyeol.

“ya, tentu saja,”.

“sulli-ah..” panggil yoora.

“ya? Ada apa eonni?” sulli menaikkan alisnya.

“kau, benar baik-baik saja, sulli-ah?” tanya yoora.

“eh, tentu saja aku baik- baik saja,” sulli terpaksa berbohong lagi. “ada apa, eonni?”.

“jangan bohong padaku. Apa yang terjadi padamu?” desak yoora yang tahu bahwa sulli berbohong padanya.

“A..aku benar baik- baik saja,” jawab sulli panik. Bagaimana yoora eonni tahu kalau ia sedang berbohong?

‘pyaar’Seketika lampu rumah sakit padam.

“ahh!” jerit sulli yang terkejut.

‘whuss’ hembusan angin kencang masuk melalui jendela yang entah bagaimana bisa terbuka. Angin itu menyapu tubuh sulli hingga terjatuh dari ranjangnya. Sulli merasakan perih di sekujur tangannya.

Sulli meringis sambil terus mencari ponselnya dalam kegelapan.

“halo? Sulli? Apakah kau baik- baik saja?”’

“halo?”

“sulli, kau ada disana?”

“sulli?”

“eonni!” jerit sulli sambil terus merangkak mencari ponselnya.

“sulli, kaukah itu?”

“ahh! Eonni, tolong!” jerit sulli saat merasakn kakinya ditarik seseorang.

.

.

.

“halo? Sulli?!”

“Sulli!”

‘tuut..tuut..tuut”

.

.

.

.

.

.

Notes: tuut tuut tuut naik kereta api(?) hehe :D how ‘bout this chapter guys? Maaf tidak update sesuai harapan. Doain biar chapter selanjutnya bisa update cepetan. Ff ini masih banya kekurangan. Jadi masih sangaat butuh kritik dan saran. So, please don’t be a siders guys J see you at next chapter! Bubay <3



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles