LOVE’S RETURN #1 – Find You
- Author :
@qtoohuns
- Tittle :
LOVE’S RETURN #1 – Find You
- Genre :
Friendship, Family, Romance
- Rating :
Teenegers
- Main Cast :
Oh Se Hun
Jung Soo Jung
- Other Cast :
Oh Se Young
- Disclaimer :
FanFiction ini murni imajinasi author. Cast milik orang tua masing-masing (lol).
NO SIDERS (Silent Readers)!!!
NO PLAGIRISM!!!
RCL Please!
- Notes :
Hello guys. Ini adalah salah satu FanFiction author yang berani author publish.
Maaf kalau jelek, garing, feelnya gak dapet dan alurnya gak jelas.
Untung tokoh Kim Soo Hyun, author ubah marganya jadi Jung Soo Hyun.
Hope y’ll like it!
Happy reading guys!!
Miami 14:25AM – January 2nd 2013
SOOJUNG POV
Matahari bersinar dengan teriknya di Miami Beach, Amerika. Padahal, di beberapa daerah di Amerika sedang memasuki Winter Season. Suhu Miami hari ini cukup panas, tapi itu semua tidak mengahalangi orang-orang untuk berlibur di sini. Ada beberapa anak kecil yang sedang membuat istana pasir dan peselancar yang sedang beradu dengan ombak besar Miami Beach.
“Soojungiee.. apa kau tidak takut ketinggalan pesawat? 30 menit lagi pesawat akan take-off” ucap mommyku sambil mengahmpiriku yang sedang bermain ombak. “mom, i really miss this place..” lirihku. Lalu mommy melepas high heelsnya dan ikut bermain ombak dengaku. “Soojungie, mom yakin suatu saat kau akan bertemu lagi dengan Dave. Believe that, he never leave you” ucap mommy sambil merangkulku.
Ya, setelah 10 tahun aku meninggalkan Miami, aku kembali lagi ke tempat kelahiranku ini. Selain untuk mengunjungi mommyku, aku juga mencari teman kecilku, Dave.
Flashback.
Miami – December 29th 2002
“Mom, Can I stay here with you and Sooyeon? I don’t want to go to Seoul.” ucapku dengan nada sedih. Aku sangat benci dengan perpisahan kedua orang tuaku. Karena itu, aku dan Soohyun oppa harus berpisah dengan Sooyeon eonnie dan mommy. “Soojungie, please hear me, dad sangat ingin kau dan Soohyun ikut dengannya ke Seoul” sambil berlutut mensejajarkan tingginya denganku.
“mom, aku belum memberitau Dave… aku takut dia marah jika aku tidak memberitaunya jika aku akan pergi ke Seoul” ucapku sambil sedikit terisak. “hmm.. bagaimana jika mom antar kau ke rumah Dave untuk mengucapkan salam perpisahan?” tawar mommy sambil megusap air mataku. Aku mengangguk dan kamipun berjalan kaki ke rumah Dave yang tidak jauh dari rumahku.
tok..tok..tok..tok..
“sepertinya Dave sedang pergi” ucap mommy sambil melihat ke dalam rumah lewat jendela. Akupun menghembuskan nafasku kasar. Lalu, terbesit dipikiranku untuk menulis sebuah surat di notes kecil yang selalu kubawa. Kutulis pesan pendek untuk Dave, aku harap dia membacanya.
Goodbye Dave. I hope we will meet again someday.
Flashback End.
. . . . . . . . . . .
Miami International Airport 15:00PM
“Save flight dear, I’ll miss you” ucap mommy sambil mencium pipiku. Kurasakan setetes air mengenai pipiku. Oh my, mommy menangis. “Mom, berkunjunglah ke Seoul saat natal nanti, aku ingin sekali mom, Sooyeon eonnie, Soohyun oppa, dad dan aku bisa merayakan natal di Seoul” ucapku pada mom. Mom hanya mengangguk.
“Penerbangan menuju Seoul, Korea Selatan dengan maskapai Korean Air dengan kode penerbangan KE9056 akan segera lepas landas. Harap seluruh penumpang untuk segera memasuki pesawat”
Ucap seseorang dari bagian informasi. “Ayo sana masuk, mom titip salam untuk Soohyun” ucap mom sambil mendorongku menuju pintu pesawat. Aku hanya bisa melambaikan tangan tanda selamat tinggal pada mom. Tak lama kemudian, pintupun ditutup. Akupun segera mencari tempat dudukku di Bussiness Class.
. . . . . . . . . .
Incheon International Airport 07:30AM – January 3rd 2013
Udara dingin mulai menusuk kulitku saat aku menginjakkan kaki di Incheon International Airport. Berbeda sekali dengan cuaca di Miami yang sedang panas. Sepertinya Hot Americano cocok untuk menemaniku di cuaca yang dingin ini.
Akupun menyusuri bandara untuk mecari coffee shop. Gotcha, akhirnya aku menemukan Starbucks Coffee disini. Akupun masuk ke Coffee Shop tersebut. Dan di dalam ramai sekali. Mungkin mereka sedang mencari kehangatan dengan memesan Hot Drinks disini.
Setelah aku mendapatkan pesananku, aku tidak menemukan tempat duduk yang kosong, akupun memutuskan untuk langsung mencari taksi untuk menuju apartement ku. Saat aku sedang berjalan, tanpa sengaja aku menabrak seorang namja. Kulihat dia merapihkanhkan beberapa benda yang jatuh karna menabrakku tadi.
“Jwosoeonghamnida agasshi” ucapku sambil membantunya merapikan benda-benda milik namja itu. “aah.. no problem” jawab namja itu sambil tersenyum padaku.
Senyum itu….
Seperti deja vu.. tapi siapa?
Akupun terpaku saat melihat senyumnya, sampai akhirnya kami bertemu pandang. Kamipun saling menatap dalam beberapa detik, tak lama kemudian aku melihat darah mengalir dari hidung namja itu.
“ommonaa.. agasshi kau mimisan!” ucapku histeris. Akupun segera mencari benda yang bisa di gunakan untuk membersihkan darahnya.
SEHUN POV
Udara dingin Korea mulai menusuk kulitku. Ini adalah pertama kalinya aku ke Korea. Karena aku lahir dan besar di Amerika. Dad baru mengizinkanku untuk tinggal di Korea saat aku kuliah. Aku tidak tau apa alasannya. Tapi menurutinya saja.
‘Jadi korea itu seperti ini’ gumamku sambil membaca buku tentang Korea. Karena aku terlalu asik membaca bukuku, tanpa sengaja aku menabrak seorang yeoja. Bukuku dan handphoneku pun jatuh. Lalu aku berjongkok dan mengambilnya. Saat aku sedang mengambilnya, yeoja itu juga membantuku.
“jwoseonghamnida agasshi” ucap perempuan itu itu. “aah.. no problem” jawabku sambil tersenyum. Kulihat dia hanya diam saja, tanpa sengaja saat aku ingin melihatnya, kami bertemu pandang dan saling menatap dalam beberapa detik.
Kurasakan cairan mengalir dari hidungku. Oh shit! mengapa penyakit ini kambuh di saat yang tidak tepat?
“ommonaa.. agasshi kau mimisan!” ucap yeoja itu hiateris. Akupun tak kalah histeris. Akupun kebingungan mencari sesuatu untuk membersihkan. Sampai kurasakan tangan yeoja itu menyentuh pipiku. “Biarkan aku membersihkannya” ucapnya sambil membersihkan darahku dengan tissue yang dia ambil dari ranselnya. Kuperhatikan wajahnya, tiba-tiba saja aku teringat dengan teman kecilku, Krystal.
Flashback.
Miami – December 25th 2000
“Dave, kau sedang menggambar apa?” ucap Krystal. Akupun segera menutup sketch book milikku. “Aahh.. nothing” ucapku gelagapan. Lalu Krystal menatapku dengan tatapan menyelidik. “you’re lie Dave, give me your book” ucap Krystal sambil merebut paksa sketch book milikku. Akupun hanya bisa pasrah menyerahkan buku itu pada Krystal.
“Woaaaaah.. Dave, is that me? me?” ucap Krystal dengan tatapan berbinar. Akupun hanya bisa menggaruk tengkukku yang tidak gatal. “jelek bukan?” jawabku takut. Lalu Krystal menyodorkan gambaranku tepat di depan wajahku.
“Seperti ini jelek? Ini bagus sekali Dave! you’re the best drawer I ever know” ucap Krystal girang. Akupun tersipu malu saat Krystal berkata seperti itu.
Flashback End.
“Agasshi.. kau melamun?” ucap si yeoja tadi sambil melambaikan tangannya di depan wajahku. “a..aku melamun? benarkah?” tanyaku dengan wajah bodohku.
. . . . . . . . . .
SOOJUNG POV
“Jeoneun Jung Soo Jung imnida” aku memperkenalkan diriku pada namja itu. “aah.. Oh Sehun imnida, bangapseumnida” jawab namja yang ternyata bernama Sehun. Kulihat dia sedang memegang buku yang berjudul ‘Visit South Korean’.
“Sehun-ssi, mengapa kau membawa buku itu? bukankah kau orang Korea?” tanyaku sambil berjalan di sebelah berjalan di sebelah Sehun. “Oh itu, ini kali pertamanya aku ke Korea. Aku memang orang Korea, tapi aku lahir dan besar di Amerika” jelas Sehun yang mulai membuka bukunya. Waah, dia sama sepertiku, lahir di Amerika!
“Waaah, kalau begitu kita sama, aku lahir di Amerika, namun saat aku berumur 10tahun aku pindah ke Korea” ucapku girang. Kulihat Sehun berhenti berjalan dan memandangku dengan tatapan kosong. Apa ada yang salah dengan ucapanku tadi?
“Sehun-ssi, apa ada yang salah dengan ucapanku tadi?” tanyaku pada Sehun. “ti..tidak, Soojung-ssi, setelah ini kau mau kemana?” tanya Sehun padaku. “Tentu aku akan pulang ke apartementku, kau sendiri mau kemana setelah ini?” jawabku sambil mengambil handphone di saku mantelku. “aku tidak tau akan kemana, aku sama sekali tidak tau daerah-daerah disini, apa kau tau hotel di sekitar sini?” tanya Sehun.
“hmm.. bagaimana jika kita naik taksi bersama? nanti akan kuantarkan ke hotel milik appaku” ucapku. Lalu Sehun tampak sedang berpikir. “hmm.. boleh, kalau begitu ayo” jawab Sehun semangat.
. . . . . . . . . .
SEHUN POV
“waaah, ternyata beginilah kota Seoul jika dari lantai 20″ gumamku kagum saat melihat ke jendela kamr hotelku. Soojung memang pintar memesankan kamar untukku. Aku masih tidak bisa percaya bahwa hotel ini adalah milik ayahnya.
Akupun berjalan menuju pantry dan membuka kulkas untuk mencari makanan. Sejak dari bandara tadi, perutku lapar sekali. “Oh my god, disini tidak ada makanan sama sekali??” umpatku sambil berdecak kesal. Sebaiknya aku nonton tv saja untuk menghilangkan rasa laparku.
“huh, tidak ada satupun acara yang bagus” umpatku lagi sambil berjalan menuju balkon hotel. Saat aku sedang berjalan menuju balkon, kurasakan handphoneku bergetar di saku celanaku. Saat kulihat, disitu tertera nama ‘Se Young’. Aku harus menyiapkan telingaku. Karena pasti dia akan banyak bertanya dan ngoceh tidak jelas.
“yeoboseyo?”
“Sehun-ah.. apa kau sudah di Seoul? kau tidak tersesat kan?”
“noona.. aku tidak sebodoh itu, aku menginap di hotel sekarang”
“mwo?? padahal aku sudah memesankan apartement untukmu, aku sudah mendekorasinya sesuai dengan kamarmu di New York”
“jinjja?? kalau begitu berikan padaku alamatnya”
“Sehun-ah, kau sekarang menginap di hotel mana?”
“La’ Delacour Hotel, waeyo?”
“really?? itu adalah hotel terbaik di Korea Selatan!! bagaimana kau bisa menginap disitu? kau kan sama sekali tidak tau soal Korea”
“aku menggunakan telepati.. telepati milikku adalah telepati yang berkelas, jadi aku bisa dengan mudah menemukan hotel bintang lima”
“whatever.. oh ya, apartement yang akan kau tinggali tidak jauh dari La’ Delacour Hotel.. jalan kakipun bisa, jika kau perlu fasilitas lainnya disana hubungi aku”
“kalau begitu aku tidak perlu menguras kartu kreditku untuk memesan president class disini, kau ini bodoh sekali noona. Kenapa tidak bilang dari kemarin”
“ENAK SAJA KAU BILANG AKU BODOH!!”
“sudahlah noona saat ini aku cape sekali, I wanna sleep now. So, don’t disturb me okay?”
Akupun menutup telfon secara sepihak. Sudah kuduga dia akan banyak berbicara. Membuang waktuku saja. Sebaiknya aku istirahat dan besok aku akan pergi mecari apartement yang akan aku tinggali.
AUTHOR POV
Saat Soojung sedang berjalan di lorong apartement, dia melihat kamar di sebelah apartementnya sedang di masukkan dengan beberapa furniture. ‘setauku, kamar itu kosong sejak aku tinggal disini’ pikir Soojung. Lalu Soojung memanggil seorang kuki yang sedang membawa wallpaper tembok.
“Maaf agasshi kalau saya mengggangu, kalau boleh tau, siapa yang akan tinggal di kamar itu?” tanya Soojung sambil menunjuk kamar yang berada di sebelah apartemntnya. “kamar itu akan di tempati oleh adik dari nona Se Young” jawab si kuli. Soojung hanya mengangguk tanda mengerti. “kamsahamnida agasshi” ucap Soojung sambil membungkuk. ‘waaa akhirnya aku mempunyai tetangga’ ucap Soojung dalam hati.
. . . . . . . . . .
“aku harus memberikan hadiah sambutan untuk tentangga baruku” gumam Soojung sambil mondar-mandir di depan pantry apartementnya. Soojung bingung akan memberikan apa untuk tetangga barunya. “aah mungkin makanan, biasanya kulkas di rumah baru itu masih kosong, oke aku akan membuatkan makanan untuk tetangga baruku” ucap Soojung semangat. Tak lama kemudian Soojung pergi ke supermarket untuk berbelanja bahan-bahan makanan.
. . . . . . . . . .
SEHUN POV
Aiish Seyoung noona bohong. Katanya apartementnya dekat dari hotel. Setelah aku bertanya ke Tourist Information, ternyata 500 meter dari hotel. Kalau gitu lebih baik aku pakai taksi saja. Jalan kaki sambil membawa koper yang besar itu cape sekali. Noona memang bodoh. Akupun mengambil handphoneku dan menekan tombol 3 speed dial.
“Noona, kau bohong padaku! kau bilang apartementnya dekat dari hotel. Nyatanya 500 meter dari hotel. Apa kau tidak kasian padaku? aku membawa koper yang sangat besar dan itu berat sekali”
“aissh.. mian. Tapi menurutku dekat, kalau begitu kau sekarang dimana?”
“hmmm.. aku sekarang berada di depan Shinsegae Dept. Store”
“aah oke, kau tunggu disitu, aku akan minta temanku untuk menjeputmu disitu”
Seyoung noona memutus telfonnya sepihak. Tidak sopan sekali dia. Tapi tak apa, setidaknya dia sudah membantuku mencari tempat tinggal di Seoul. Ternyata dia berguna juga walupun dia sedang bekerja di New York.
Kulihat Lamborghini Gallardo Spyder hitam mendekatiku, lalu seseorang muncul di balik kaca.
“Hey apa kau Oh Sehun?” tanya seorang namja dari dalam mobil. Pasti dia teman Seyoung noona. Akupun langsung masum ke dalam mobil tanpa permisi. “Oh jadi benar kau Oh Sehun, Baekhyun imnida, noonamu tadi memintaku untuk menjemputmu” ucap namja yang bernama Baekhyun sambil kembali menyetir dan mengantakanku ke apartement.
“ne, Sehun imnida” jawabku singkat. Setelah itu terjadi keheningan diantara kami. Tak lama kemudian kami sampai di sebuah apartement yang tampak… mewah.
“ini apartementnya, aku tidak perlu mengantarmu ke dalam kan?” ucap Baekhyun sambil menekan tombol untuk membuka bagasi. “tidak perlu, kamsahamnida Baekhyun-ssi” ucapku sambil keluar dari mobilnya dan mengambil koperku.
Ternyata jutek sekali dia. Padahal dia memiliki wajah yang imut dan tampak seperti anak kecil. Berbeda sekali dengan sikapnya.
. . . . . . . . . .
Seyoung noona tidak terlalu bodoh juga rupanya, dia mendesain apartemet ini sesuai dengan seleraku. Kau memang arsitek yang hebat noona. Akupun mencari dimana kamarku, saat aku menemukan pintu yang bertuliskan ‘Oh Se Hoon’ akupun membukanya, karna itu pasti kamarku. Dan benar ini adalah kamarku dengan nuansa Hitam-Putih.
Akupun merebahkan tubuhku di ranjang king size ini. “haaaaaaah.. sepertinya aku akan betah di Korea” ucapku semangat sambil menatap langit-langit kamarku yang di beri hiasan sticker glow in the dark.
. . . . . . . . . .
Aku mengerjapkan mataku. Sepertinya tadi aku terlalu asik merebahkan tubuhku sampai aku tertidur. Akupun melihat jam yang terletak di meja sebelah ranjangku. Jam ternyata sudah memnunjukan pukul 08:00PM. ‘aku tidur seperti mayat’ pikirku. Akupun keluar kamar dan berjalan gontai menuju dapur, siapatau Se Young noona memesankan makanan untukku juga.
“Oh shit, tidak ada makanan sama sekali” umapatku sambil memabnting pintu kulkas. Aku harus obatku tapi tidak ada makanan. Bagaimana ini?
SOOJUNG POV
“Pasti tetangga baruku akan menyukainya” gumamku senang. Ya, aku membuatkan bibimbap dan jajangmyeon. Aku harap tetangga baruku akan menyukainya. Akupun bersiap untuk mengunjungi tentangga baruku. Karna kudengar dari seorang kuli yang kutemui kemarin pagi, tetangga baruku akan datang siang ini. Dan sekarang sudah malam. Pasti dia ada di rumahnya bukan?
Akupun mengambil mantelku dan memakai sendal rumahku. Lalu akupun keluar sambil membawa dua kotak makan yang berisi bibimbap dan jajangmyeon. Setelah aku sampai di depan pintu, akupun menekan tombol bel.
Tak lama kemudian seorang namja membuka pintunya. Aku diam mematung.
“Kau……….”
To be Continued
