Your Smiled Lips
Author : Ochii
Cast : – Shin Ai Rin (OC)
– Byun Baekhyun (EXO)
– Byun Hyemi (OC)
Genre : Fluff
Length : Ficlet
Rating : General
——
“Cinta itu seperti kopi, manis dan hangat, namun juga pahit, sangat unik. Kupikir, itu yang membuatku tertarik padanya.”
Asap putih mengepul diatas cairan hitam yang baru saja kupesan. Kupandangi jalanan kota yang sibuk. Hawa yang dingin tak lagi terasa, digantikan hangat minuman buatannya. Aktivitas ini, kuulang lagi, duduk disudut café dengan secangkir kopi. Disini, aku dapat melihat dunia luar, dan duniaku. Disana, dia sedang meracik minuman bernama kopi dengan senyum manis. Sejenak ku teringat bagaimana senyum itu membuatnya menjadi duniaku.
Badai salju mendadak, sial! Kenapa Kim sonsaengnim tak pengertian sekali ? Oh, ayolah, nilaiku hanya terpaut 2 point dibawah ketuntasan, namun aku harus mengerjakan remidial di hari liburan seperti ini ? Menyebalkan!
Tes wawancara, tentu tak dapat serentak dilakukan sedangkan Kim saem hanya satu, bukan amoeba yang dapat membelah diri untuk mengetes murid ‘pintar’-nya ini. Dan, aku mendapat urutan terakhir… paling akhir.
Sudah sore, aku tak mau menjamur dikampus, kuputuskan menerobos badai ini. Kalian pikir aku gila? Sudahlah, berarti kita memiliki pemikiran yang sama.
Susah payah aku berlari ditengah udara yang membeku. Halte sudah semakin dekat, kueratkan mantelku dan berlari. Sekitar 15 menit aku menunggu bus, hanya seorang diri. Bahkan mobil pun hanya beberapa yang melintas. Kupikir bus akan datang terlambat. Badanku terasa hampir beku. Kutengok kanan dan kiri, mungkin ada tempat yang lebih baik dari halte ini. Mataku terhenti pada sebuah café, segera kuberanjak kesana.
‘kring’ kubuka pintu café. Café bernuansa ungu, warna favoritku.
“Eoseo oseyo, agasshi.” Seorang pelayan menyambutku. Kutengok name tag-nya. Byun Hye Mi. Imut, pikirku. Segera ku ambil duduk dekat mesin uap.
“Ada yang bisa saya bantu, agasshi?” ucap pelayan tadi –Hye Mi- sambil menyodorkan sederet menu café.
“ Berikan satu, yang hangat. Aku kedinginan. Aku tak pernah minum kopi sebelumnya.” Ucapku.
“Baiklah agasshi, tunggu sebentar.”
Ku anggukkan kepala sebagai balasan. Kupandang jalanan Seoul yang sepi tertutup salju. -Nyaman- hal yang pertama kali terlintas dipikiranku. Seketika terdengar dari dapur café tersebut,
“Hye mi-ah, kopinya siap!” Suara laki-laki setengah berteriak.
“Oh, Oppa! Aku dikamar mandi, kau antarkan dulu!” Kurasa itu suara Hye-Mi.
Kubuka ponseku, mungkin seseorang dapat mengeluarkanku dari sini saat minumanku habis. Aku tak terbiasa berlama-lama disebuah tempat, apalagi di café yang baru saja kusinggahi.
“Kopinya agasshi, Selamat menikmati.” Kutengok pemuda itu. Ah, nama-nya Byun Baekhyun. Laki-laki itu membungkuk lalu tersenyum manis.
‘Deg’
Apa ini ? Jantungku, kenapa berhenti sejenak, lalu berdetak dengan cepat ? Tiba- tiba rasa hangat muncul dari dadaku, menjalar keseluruh tubuh. Pipiku terasa memanas. Waktu berjalan lambat sekali. Tak terasa senyumku mengembang mengiringi senyum manisnya.
Segera kusadar setelah dia membalikkan badan. Akupun menunduk, memalingkan wajah. Merasa aneh pada diriku ini. Kuraba dadaku, masih berdetak begitu kencang. Aku tersenyum –lagi. Terasa asing dengan perasaan aneh ini. Kusambar gelas itu, mengalihkanku dari suasana aneh yang kubuat sendiri. Kuminum perlahan sambil memandang laki-laki itu membersihkan meja.
Kupikir perasaan itu hanya kebetulan, hanya bertahan hari itu. Namun entah kenapa esok hari kakiku menuntunku untuk kembali ketempat itu. Café dengan barista seorang laki-laki manis. Begitu pula keesokan harinya lagi dan lagi, hingga sekarang.
Tak terasa, musim dingin akan datang lagi. Seperti tak pernah bosan, kupandangi barista itu-Baekhyun. Tak ada kemajuan, mengunjungi café , memesan kopi, memandanginya, kembali pulang. Walaupun begitu, bagiku –seorang yang tak mengerti cinta- melakukan hal itu sudah terlalu banyak. Hanya tetap tersenyum seperti itu padaku, tak perlu mengerti namaku, aku sangat menyukainya. Namun, kuharap kita dapat berkenalan, walaupun hanya sebagai pelanggan setia.
-END-
Terimakasih, udah mau baca FF aku yang abal ini. Ini FF pertama aku yang dipublish. Sebagai author baru, aku butuh banyak banget kritik dan saran. Setelah baca, berikan pendapat kalian tentang FF-ku. Saran dan Kritik yang membangun sangat dibutuhkan. Menurutku, ficlet cocok buat pemula kaya aku. Jadi, aku buat ficlet. Alhamdulillah lancar. Jeongmal kamsahamnida yeorebun !
