Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Fall In Love With You (Chapter 2)

$
0
0

tumblr_static_a4kwfbtqhqwc00kks0sc4ws8c

 

Tittle: Fall In Love with You

Author: indriber
twittter : @indri_ber

Length: chaptered

Genre: romance, school life

Rating: PG 15

Main cast & Additional Cast: Oh Sehun, Han Ga In (OC), Park Chanyeol, Lu Han, Wu Yi Fan, Park Yoo Ra (OC) and other

Disclaimer: Cast hanya milik tuhan,

Ini adalah ff pertamaku jadi mohon dimaafkan atas segala kekurangannya, semua cerita ini murni hasil karangan dan imajinasi penulis sendiri, don’t be silent reader yah guys, please give your like and comment

note : ff ini sudah kukirimkan ke beberapa blog fanfiction, ff ini bukan hasil pelagiat dan beberapa nama tempat itu hanya imajinasi dari penulis, maaf jika banyak typo

Happy reading ^^

Chapter 1

Ruangan kelas begitu gaduh, aku tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat para yeoja dikelasku sangat heboh seperti mendengar bahwa besok Presiden Kor-sel akan mengunjungi sekolah, tapi aku terlalu sibuk memikirkan berbagai masalah yang ada dihadapanku, proposal, susunan kepanitian, tugas yang sama sekali belum rangkum, ditambah masalah tadi pagi, tentu saja tadi pagi adalah masalah besar, bagiku.

“Yo Raa, bagaimana proposalnya sudah selesai ?” itu Lu Han, sembari berlari lari kecil datang dari balik pintu, dia mengambil kursi yang didepan mejahku dan menghadapakan wajahnya tepat dihadapanku

“bagaimana Ga In ?” wajahnya penuh semangat sembari mengatakan pertanyaan itu didepan wajahku

“ada apa ?”

“ahg, apa Chanyeol belum mengatakannya, aigo anak itu benar benar” dia beranjak dari tempat duduknyaa, menghampiri Yoo Ra

“coba kulihat proposalnya ?” pinta Lu Han pada Yoo Ra

Aku lalu mengeluarkan proposal itu dari tasku, memberikannya pada Yoo Ra dan berjalan kearah kerumunan yeoja yang ada dikelasku, aku penasaran sedari tadi apa yang mereka bicarakan.

Baru saja aku mengambil tempat yang senyaman mungkin untuk duduk mendengarkan ocehan mereka, mereka malah beranjak dari tempatnya berlalri kearah pintu, aku mengikuti mereka, kulihat semua orang berlarian kearah koridor, Lu Han dan Yoo Ra juga ikut keluar dari kelas berlari kecil menuju kerumunan, kulihat Chanyeol memegangi sudut bibirnya, rambutnya acak acakan, wajahnya memar, apa dia baru saja sudah berkelahi ?. dia berjalan melewatiku, mungkin tidak melihatku yang berdiri melihatnya

“Kau baik baik saja ?” tanyaku menghampiri Chanyeol

“aku tidak papa gadis kecil, kau tidak usah menghawatirkanku” dia kembali mengacak acak poniku, tersenyum kecil dan kembali melanjutkan langkahnya, aku tidak ingin mengikutinya, khawatir tentu saja tapi aku ragu untuk mengikutinya

Kulihat dari kejauhan, namja asing yang pakaiannya cukup berantakan dan wajahnya yang putih seperti susu itu juga agak memar, bukankah itu Sehun ? yah, tidak salah lagi dia berjalan kearahku. Kuperhatikan lagi baik baik. Dia memang Sehun, musuh bebuyutan Chanyeol sejak SMP. Dia berjalan melewatiku diikuti sekurumunan yeoja yang mengejarnya. Pesonanya ternyata tidak berkurang sama sekali.

“kau lihat kemana Chanyeol ?” aku tersentak. Kuangkat kepalaku untuk menjawab pertanyaannya

“sepertinya dia ke UKS”

Yi Fan pun melanjutkan langkahnya menuju ke ruangan UKS, aku putuskan untuk mengekor dibelakangnya penasaran apa yang terjadi barusan.

“kau terlalu terburu buru Chanyeol” Yi Fan mengambil kursi dan mendorongnya kesamping Yoo Ra yang juga tengah duduk sambil menghapus darah yang ada disudut bibir Chanyeol

“apa kau baik baik saja ?” Chanyeol tersenyum, astaga aku tak dapat menahan debaran ini.

“kau tidak usah menghawatirkanku gadis kecil” aku bernafas lega mendengar jawaban itu. Kuputuskan untuk tetap berada di UKS bermaksud menunggu Yoo Ra yang sedang mengobati luka Chanyeol.

“lain kali kau tidak usah menghiraukannya. Lihatlah dirimu sekarang. Kau membuatku khawatir”

Lega rasanya, dia baik baik saja. Kulangkahkan kakiku keluar dari ruangan itu memberikan sedikit privasi pada Yoo Ra. Aku ingin sekali mengatakan hal yang sama seperti Yoo Ra padanya tapi apa aku sudah gila, Yoo Ra menyukainya dan aku sudah melupakannya, harus bisa

——-

Di rumah aku membantu ibu menyiapkan semuanya. Aku masih tidak tahu dan tidak ingin tahu siapa yang akan mengunjungi rumah sederhanaku ini hingga ibuku menyiapkan makan malam yang begitu merepotkan. Pikiranku melayang terus memikirkan perkataan Chanyeol. Yah, Park Chanyeol berhasil mengembalikan perasaan yang sudah ku kubur dalam dalam itu. Apa kali ini aku harus mengalah lagi ? aku tidak ingin menjadi seorang monster dan penghianat, meski Yoo Ra tidak kuanggap sebagai sahabatku tapi aku mengenalnya dengan baik, aku tidak ingin menyakitinya tapi bagaimana denganku ?

“Ga In, pergilah mandi dan pakai baju ini” sembari memberiku sebuah kantong plastic berukuran besar yang sudah kutahu isinya, sebuah dress.

“aku capek eomma, bukankah yang punya tamu itu eomma, kenapa aku juga harus menyambut mereka ?”

“keluarga Ny. Saebyuk akan berkunjung dan ingin melamarmu sayang”

Hidupku baik baik saja kemarin, hingga pagi tadi disaat Chanyeol kembali mengingatkan perasaan yang kucoba untuk lupakan dan malam ini, aku dijodohkan ? yah, sekeras apapun aku menolak ibuku juga terus menolaknya dengan dalil kita harus menghormati orang yang sudah berbuat sangat baik dalam kehidupan kita. Tuhan meskipun keluarga Ny. Saebyuk sangat kaya dan semua yeoja pasti mau menjadi menantunya tapi aku tentu tidak bisa menerima perjodohan ini dan aku jamin anak Ny. Saebyuk juga sama denganku. Dia tidak mungkin menyukai gadis sepertiku. Seumur hidup hanya ada satu lelaki yang menyukaiku. Hanya satu, benar benar miris hidupku ini.

Kudengar suara klakson berbunyi. Itu mereka. Jantungku berdegup kencang. Apa orang itu bisa mencintaiku ? aku hanya gadis pendek berkulit gelap dengan wajah yang bisa terbilang biasa biasa saja. Aku mencoba mengingat wajah anak Ny. Saebyuk tapi selalu samar-samar, kami hanya pernah bertemu dua kali dan itu sudah sangat lama. Aku tidak bisa mengingat wajahnya

Ibuku memeluk erat sahabatnya itu. Mereka baru bertemu setelah ibuku menikah dengan ayah tapi mereka seperti bersahabat sejak kecil. Ayah pernah cerita bahwa ia adalah salah satu faktor yang membuat perusahaan suami Ny. Saebyuk menjadi perusahaan nomor 1 di Korea bahkan dikancah internasional itulah yang mungkin membuat Ny. Saebyuk sangat berterima kasih pada keluargaku.

“ternyata kau telah beranjak dewasa Ga In, kau terlilhat sangat cantik”

“selamat datang kembali eommonim” aku membungkuk dan menyalami tangan salah satu orang paling berpengaruh di Korea itu.

Kami pun menyantap makan malam yang telah ibuku siapkan. Kuharap acara perjodohan ini tidak terlaksana karena hanya Ny. Saebyuk yang datang sendiri.

“maaf kami terlambat Tuan Han” dua orang pria dengan ukuran tinggi badan yang hampir sama memasuki rumah dan menuju dapur tempat kami makan.

Aku menoleh,

kucoba memperbaiki pandanganku,

aku berharap aku salah lihat tapi tidak.

Mereka kini di meja makan, namja itu duduk tepat dihadapanku. Astaga kenapa aku begitu bodoh, nama marga mereka sama. Oh Sehun. Dia terlihat begitu tenang memakan masakan ibuku, aku terus meneguk salivaku berharap ini tidak nyata. Yoo Ra selalu mengatakan bahwa siapapun yang akan berjodoh dengan keluarga Tuan Oh adalah orang yang paling beruntung didunia. Tapi tidak denganku. Aku yakin dia tidak menyukaiku dan berharap perjodohan ini tidak akan terjadi.

“baiklah, mari kita memulai acara intinya” Tuan Oh beranjak dari kursinya, ibu Sehun terlihat sangat bahagia. Tuhan aku tidak ingin berjodoh dengan namja dingin sepertinya.

“aku yakin ibumu telah memberitahumu kan Ga In ? hari ini meski acaranya kecil-kecilan tapi kalian telah resmi bertunangan dan pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan, nah anakku ayo pasangkan cincinnya pada Ga In.”

Sontak aku terkaget, aku mundur beberapa langkah dari kerumunan itu. “mianhanmida tapi aku tidak bisa, ini terlalu cepat untukku mianhanmida ahjussi”

“kami tahu sayang, kami akan melakukan apapun agar kalian bisa saling mengenal, mulai malam ini kalian akan tinggal bersama, kami telah mengurusnya” aku kembali membalakan mataku mendengar perkataan Ny. Saebyuk, aku memandangi semua orang termasuk Oh Sehun, dia hanya memasang wajah datarnya sedari tadi.

“mwo, tapi ahjumma tidak sepantasnya kami tinggal bersama, kami belum…. Aw” ibuku mencubitku, aku tidak menyangka dia melakukan hal ini padaku.

“nah sekarang Sehun pasangkan cincin ini dijari manis calon menantuku” aku hanya terus tertunduk saat Sehun memasangkan cincin emas dijariku, ada yang aneh dengan Sehun, aku tahu persis lelaki seperti apa dia, dia tidak akan melirik yeoja yang berpribadian standar sepertiku, dia selalu memilah dalam mendekati yeoja, cantik, berprestasi namun tetap sexy, meski itu hanya pendapat Yoo Ra terhadap Sehun. Tapi malam ini, dia bahkan tidak menolak semua permintaan orang tuanya, dia dengan wajah datarnya melakukan semua permintaan orang tuanya itu.

——-

Author POV

Seperti biasa, Sehun hanya menghabiskan waktunya di perpustakaan. Kepindahannya seminggu yang lalu memang sudah lama tapi ia belum mempunyai teman juga. Lebih tepatnya tidak mau mempunyai teman. Kejadian semalam membuatnya meluapkan emosinya itu dengan membaca buku. Dia sudah cukup capek meneguk alcohol semalaman dan pelariannya hanya 228 halaman buku ‘The Floods’. Sebenarnya dia benci buku bergenre fiksi seperti itu tapi entahlah, mungkin ini pelarian terbaik untuknya.

Konsentrasinya membaca silsilah keluarga flood terganggu disaat seseorang, tepatnya dua orang yang sedang bercakap dibalik lemari penyimpanan buku buku ensiklopedia dunia tepat dibelakang sehun duduk.

“aku tidak bisa kau bohongi Ga In, semuanya tergambar jelas di matamu”

Awalnya sehun hanya ingin menegur mereka lantaran telah lancang menganggu kefokusan sehun dalam melampiaskan emosinya tapi niatnya itu terhenti setelah melihat sesosok lelaki tinggi yang mengintrogasi gadis yang jauh lebih pendek dihadapannya. Sehun sebisa mungkin mendekat agar dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka.

“aku lebih menghargai persahabatan kami dan itu tidak akan hancur hanya karena keegoisan semata”

“aku tahu kau lebih pintar dari ini Ga In, berfikirlah siapa yang benar benar egois disini, kau selalu mengalah untuknya dan melakukan apapun yang diperintahkannya padamu, fikirkan pula perasaanku Ga In, aku tulus dan benar benar mencintaimu”

Sehun menyatukan kedua alisnya kemudian ekspresinya berubah membentuk senyum tipis yang terkesan evil. ‘apa yang membuatmu tertarik padanya aku tidak tahu, tapi aku selangkah lebih maju darimu kali ini Chanyeol’.

Author POV end

Disinilah aku, apartemen mewah dengan aksen minimalis yang menghiasi setiap sudut ruangan. Ranjang dengan ukuran king size berwarna hitam tepat disampingnya terdapat lemari kayu yang entah bagaimana bentuknya sehingga lebih menyerupai sebuah dinding berbahan jati. Benar benar mewah membuatku tak ingin memejamkan mata sedetikpun. Aku masih tidak mengerti bagaimana bisa ada orang tua yang membiarkan anaknya berada satu atap dengan lawan jenis,

Kekagumanku terhadap ruangan ini hilang ketika sehun memasuki ruangan tempatku berdiri.

“sudah selesai berkelilingnya ? ini adalah kamarku dan satu hal yang perlu kau ingat ini adalah pertama dan terakhir kalinya kau berada diruangan ini”

Cih,dia mengusirku dengan halus. Aku tahu status sosialmu lebih tinggi jadi kau pantas menyombongkan diri dengan segala apa yang telah orang tuamu berikan kepadamu tapi aku tidak seremeh yang kau kira. Aku tidak akan jadi boneka yang seenaknya diatur hanya karena perjodohan konyol ini.

“sebelum semua ini berjalan begitu jauh lebih baik kau segera memutuskan hal konyol ini, jika dalam waktu dekat tidak terjadi apa-apa baiklah maka aku sendiri yang akan membatalkan perjodohan ini” dengan sekuat tenaga aku mengumpulkan keberanianku untuk mengutarakan hal ini, aku tidak mau masa depanku hancur karena perjodohan yang ujung ujungnya pasti aku akan bercerai dengannya, belum cukup selangkah kakiku berjalan kurasakan sesuatu menyentu kulitku tepatnya menggenggam tanganku refleks aku membalikan tubuhku dan mendapati wajah sehun yang tersenyum dengan emosi.

“kau mengancamku gadis kecil ?”

Cup

kini ia meraih tengkuk ku, melumat bibirku tanpa izin, oh jika saja ia tidak memegang pinggangku mungkin aku akan terjatuh lemas. Mungkin efek karena ini adalah kali pertama untukku. Kucoba untuk melepaskan cengkramannya tapi aku terlalu shock dengan ciuman mendadak ini. Kupukul dadanya sekuat tenaga tapi sama sekali tak mempan

aku mundur dan ia terus mengikuti, kini dengan tangan kirinya ia mencengkram kedua tanganku dan tangan yang satunya lagi tetap memegangi tengkuk ku

Somebody please help me.

Sial.

Sekarang punggungku tertabrak tembok dan sehun masih dengan asiknya melumat setiap inci bibirku, semakin aku meronta ciumannya semakin panas, kurasakan sesak yang membuatku tidak tahan lagi. Dengan sisa tenaga yang kumiliki aku memukuli kembali dadanya.

Rasanya aku ingin segera lari dari sini tapi sehun tetap memegangi kedua tanganku, aku tersengal dan pastinya warna merah pasti sudah memenuhi wajahku “aku senang tidak mendapatkan bekas dan ingat gadis kecil jangan pernah mengancam atau melawan perkataan lagi, arra” telingaku terasa geli lantaran nafas sehun yang menderu saat ia mengucapkan kalimat tadi.

“berpakaianlah, eomma ingin bertemu denganmu nanti” kembali dengan ekspresi datarnya ia meninggalkanku, menyebalkan. Tunggu bagaimana ia bisa tahu ini adalah first kiss ku ?

Author POV

Gelas demi gelas Sehun habiskan. Tepatnya dia sudah meneguk 2 botol tequila dan itu masih tetap membuatnya dalam keadaan sadar. Yah alcohol memang susah merasuk kesadaran seorang Oh Sehun. Ia merutuki dirinya sendiri lantaran kejadian melumat bibir yeoja yang baru ia temuinya kemarin malam dan ia telah terperangkap dengan candu yang ia ciptakan sendiri. Ini kali pertama rasa sesak di dadanya datang kembali setelah sekian lama dan rasa rindu yang ia pendam cukup lama datang lagi lantaran yeoja itu memakai gaun yang sehun simpan dilemarinya. Gaun yang sehun beli khusus untuk wanita yang telah merubahnya menjadi lebih buruk seperti sekarang dan bodohnya lagi ia sendiri yang meminta Ga In memakainya untuk mendatangi acara makan malam di restaurant klasik nan mewah dengan appa dan eommanya.

Ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan melakukan hal itu lagi meskipun ia tentu saja sangat menginginkannya. 3 botol sudah cukup untuknya. Mobil Ferrari hitam ia lajukan dengan kecepatan yang terbilang normal, ia masih ingin menghabiskan malam diluar, mencari pelarian yang bisa membuatnya melupakan dua gadis yang membuatnya telah membuatnya menderita.

Tiga hari berlalu Sehun habiskan malamnya dengan gadis bar yang bekerja di bar tempatnya meneguk wine semalaman. Hanya dengan cara ini setidaknya dia bisa melupakan salah satu dari dua gadis yang membuatnya jadi gila. Tapi malam ini ia terlalu mabuk dan tidak bisa menyetir, gadis yang menemani sehun pun memutuskan untuk mengantarnya pulang ke apartemen tempat sehun tinggal. Tentu saja gadis itu tahu apartemennya. Sehun selalu mengajaknya tepatnya ia yang memaksa sehun membawanya kesana tapi akhir akhir ini entah apa yang membuat sehun selalu menolak jika ia mau keapartemen sehun. Ia tahu sehun sering bermain wanita tapi sehun tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Ia memopong sehun menuju apartemen milik namja yang memiliki kulit seputih susu ini. Badan sehun yang kekar membuatnya harus mengeluarkan tenaga ekstrak dan kini sampailah ia didepan pintu apartemen yang berukuran lebih besar dari ukuran pintu apartemen lainnya.

“sehun sadarlah, buka pintu apartemenmu sekarang”

Sehun tak kunjung sadar, ia sudah tidur sekarang dengan posisi duduk sandar di pintu.

“aku tidak tega melakukan ini tapi mana mungkin aku menemanimu disini semalaman, uh”

Gadis itu meninggalkan sehun yang tertidur pulas didepan pintu apartemennya. Ia tahu ada seseorang didalam apartemen sehun.

Author POV end

Matahari kini mulai menampakkan cahaya, mengganggu tidur yang cukup tenang mala mini. Ah aku lupa menutup gordennya. Kupaksa diriku berbenah diri pagi ini. Tentu saja aku mungkin sudah hampir terlambat.

Kuputskan tetap mebuatkan namja dingin itu sarapan. Ia bahkan sudah tiga hari ini tidak berada di apartemennya. Baguslah

Tapi pagi ini berbeda. Pintu kamarnya tertutup rapat seperti semalam. Apa ia belum pulang ?

Sarapan sudah selesai. Kusisakan beberapa potong pancake dengan sedikit caramel diatasnya untuk sehun. Aku tidak tahu dan tidak peduli dia suka atau tidak dan sekarang aku benar benar harus mempercepat gerakanku agar tidak terlambat ke kampus.

Clek

Ha ?

Kini kepala sehun tepat berada diatas kakiku. Dia tidur semalaman didepan pintu seperti ini ? apa namja ini tidak ada kerjaan lain selain mabuk-mabukkan ? bau alcohol jelas sekali tercium di indra penciumanku. Aku langsung memopongnya ke kamarnya,

ah dia melarangku masuk ke kamarnya tapi kali ini darurat.

Dia berat sekali.

Aku berhasil membawanya sampai ke ranjang. Tentu dengan posisi aku juga ikut terjatuh di atas ranjangnya itu. Aku baru ingat ponselnya masih ada didepan pintu. Tapi memandangi wajahnya sedekat ini membuatku tidak ingin kemana-mana, ia jauh lebih tampan dilihat sedekat ini, hasil karya Tuhan yang satu ini memang luar biasa menakjubkan. Hidungnya yang mancung rahang yang tegas serta bibir mungil yang err. Astaga Ga In ini masih pagi. Aku beranjak dari posisiku yang tadi sempat menindih tubuhnya

“aku mencintaimu Hana-ya”

ck

kali ini aku melihat ekspresi lain. Lain dari sehun yang biasanya, aku jadi merasa orang paling bersalah di muka bumi ini. Aku tahu dia pasti memiliki kehidupannya sendiri sebelum acara perjodohan konyol yang menyebalkan ini. Kali ini aku benar benar merasa iba melihatnya, ia begitu tersiksa.

“mianhe sehun”

Kubuka kembali pintu apartemen yang sudah tiga hari aku tinggali ini. iPhone 6 yang tergeletak begitu saja dilantai, untunglah semua orang yang tinggal di apartemen ini memiliki harta yang berlimpah ruah sehingga mereka tidak perlu lagi mengambil ponsel yang menurutku harganya tidak cocok untuk sebuah ponsel yang tergeletak begitu saja di lantai. Aku mengambilnya. Pertama kali menggenggam ponsel semahal ini membuat tanganku gatal ingin membukanya dan gambar yang menjadi wallpaper ponsel milik sehun adalah dirinya dengan seorang gadis.

Gadis yang sangat cantik. Jauh lebih cantik dari Park Yoo Ra apalagi diriku. Kulitnya bak boneka porselen dengan mata yang benar benar indah ditambah body yang tak kalah menarik dari model model di tv. Difoto ini sehun terlihat bahagia. Tidak, tapi sangat bahagia mungkin gadis ini adalah Hana.dan tunggu mereka memakai seragam SMP, sepertinya foto ini diambil saat acara kelulusan mereka dilihat dari background foto yang begitu ramai dengan para murid menggenggam sebuah buku yang lebih mirip dengan buku tahunan.

07.15

Oh tidak, memandangi foto gadis yang dirangkul Sehun membuatku lupa bahwa aku harus segera berangkat. Pelan-pelan aku memasuki kamar sehun agar tidak membuatnya terbangun dengan memergokiku masuk keruangan terlarang apalagi dengan ponselnya yang kini tengah kugenggam. Ekspresi sehun masih sama seperti tadi, ia terlihat sangat frustasi tapi tentu saja masih tetap sangat tampan.

“kajjima”

TBC



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles