Tittle: Lu Han
Author: @Krisyeole__
Length: One Shot
Genre: Friendship
Rating: General (G)
Main Cast: Xi Lu Han
Support Cast: EXO Member
Disclaimer: –
Author’s note: This is the next chapter from “KRIS”, if you want to read the prev fanfic, please contact me at twitter @Krisyeole__ , thanks.
“Pria itu lebih cantik daripada wanita manapun. Namun ia adalah lelaki selayaknya laki-laki. Ia benci dikatakan seperti wanita. Ia akan mengatakan jika ia adalah lelaki sejati, telihat kontras dengan wajahnya yang lembut. Pria ‘manly’ itu memiliki perhatian dan ketakutannya tersendiri. Ketakutan akan menjadi seseorang yang telah ia percaya sebelumnya.”
*******
Seorang namja duduk di belakang panggung, ia duduk di sebuah box besar berwarna hitam di sana. Wajahnya di penuhi oleh keringat, berulang kali ia menegukkan air mineral ke mulutnya. Ia melihat sepuluh namja lainnya sedang melakukan hal yang hampir sama, salah satunya duduk di sampingnya.
“Hyung, apa kau baik-baik saja?”, ucap namja yang mempunyai suara agak serak di sampingnya.
“Tentu saja, aku hanya terlalu lelah.. ” Pria berambut pirang dengan paras yang sangat cantik mengusap peluhnya yang membasahi wajahnya. Lalu ia bangkit berdiri di depan pria di sebelahnya.
“Kita harus menyelesaikan ini sampai akhir. Benarkan, Sehun?”
********
Keluarnya salah satu member dari boyband paling terkenal saat ini di Korea Selatan, EXO, membuat seluruh formasi yang telah disusun harus dirubah sedemikian rupa. Membuat kebanyakan member harus menanggung beban yang berat dengan keluarnya leader kedua dari EXO, Kris.
Kris sekarang sudah kembali ke nama asalnya, yaitu Wu Yi Fan. Ia kini menjalani kehidupannya sebagai aktor di China, sesekali ia tampil di acara TV. Tetapi kehadiran Kris sebagai sosok yang baru menuai berbagai kontroversi di dunia selebriti Korea dan China.
“Cih, dasar pengkhianat!”, umpat Suho, leader pertama EXO, saat ia menonton tv saat beristirahat di dorm mereka. Keadaan sudah lumayan membaik, mengingat mereka bisa mengatasi comeback dengan wakil leader pengganti. Wajar jika Suho lah yang paling marah dalam keadaan seperti ini. Dia adalah leader. Dan semua orang menganggapnya pengecut sekarang karena ia tidak bisa menjaga anggotanya dengan baik. Terlebih lagi wakil ketua yang sangat membantunya itu. Alasan Kris keluar adalah karena ia mengalami sakit di bagian organ dalamnya, namun kini ia tampak baik-baik saja, bahkan tampak lebih bahagia. Itu benar-benar membuat Suho kesal.
“Sampai kapan kau mau kesal seperti itu? Kita sudah dapat menyelesaikan comeback kita, sudahlah..”, Lu Han duduk di sampingnya, mematikan tv yang masih menyala. “Kalau kau terus kesal seperti ini, anggota yang lain juga akan merasakan hal yang sama..”, tambahnya.
“Apa kau membelanya sekarang? Jangan terus membelanya, hyung. Aku tahu dia adalah saudaramu, dan kalian sama-sama berasal dari China. Tapi kau bisa lihat sendiri dia sudah seperti pembohong besar sekarang.”, Suho masih memandangi layar tv yang sudah tidak menampilkan apa-apa lagi.
Lu Han memandangi Suho dalam diam. Lalu ia beranjak dari tempatnya, “Aku bukan membelanya karena kami berasal dari negara yang sama. Aku bukan membelanya karena ia adalah saudaraku..”, Luhan mengalihkan pandangannya ke Suho. “Aku membelanya karena aku yakin ia punya jalannya sendiri. Dan juga.. Dia adalah bagian dari kita. Kita memulainya bersama. Walaupun kini ia sudah berhenti, tapi aku yakin ia pasti mempunyai keinginan untuk bersama dengan kita. Aku tahu kau pasti sangat kesal mendengar perkataanku, tetapi aku yakin, kita juga pasti bisa. Dengannya atau tanpa dia. Untuk itu, kita jangan melihat perasaan benci itu lagi.”, Lu Han berjalan ke arah kamarnya, langkahnya terhenti ketika melihat Sehun berdiri di depan pintu kamarnya.
“Apa kau juga akan memilih jalan yang sama ketika kau berada di posisinya?”, tanya Sehun.
Lu Han menatap maknae EXO tersebut. Sehun adalah maknae kesayangannya. Selain karena wajah mereka terlihat agak mirip, Lu Han juga merasakan sesuatu yang berbeda pada Sehun. Lalu Lu Han tersenyum tipis, “Entahlah, terkadang keadaan yang memaksa kita untuk melakukan sesuatu di luar keinginan kita. Itu lebih mudah dilakukan daripada kita yang memaksa keadaan untuk mengikuti keinginan kita.”
Sehun menatap Lu Han dengan diam. Ia berjalan mendekati Lu Han yang tidak bergeming. Lalu ia menatap hyungnya. “Berjanjilah, kau tidak akan memilih jalan itu. Sebisa mungkin. Berjanjilah untuk tidak sepertinya. Kau adalah nyawa kami saat ini. Kau tahu bagaimana Suho dan member lainnya mengharapkanmu, kan? Termasuk aku..”
“Tetapi, ketika kau tidak bisa menahannya lagi, kau boleh menyerah. Katakan pada kami ketika kau benar-benar tidak tahan dengan keadaan yang memaksamu itu. Kami akan membantumu, namun ketika keadaan itu lebih kuat daripada kekuatan kita, kami akan mencoba untuk melepasmu. Tetapi kau harus berjanji pada kami, cobalah sebisa mungkin. Tolong.. Aku mohon padamu..”
Lu Han terdiam, menatap Sehun yang mulai bergetar. Maknae itu benar-benar kuat. Namun kali ini ia bisa merasakan kalau Sehun benar-benar mengharapkannya. Lu Han menepuk pundaknya.
“Aku berjanji..”, lalu Lu Han mengacak pelan rambut Sehun yang di cat menjadi warna cokelat tua. Lu Han sedikit menjinjitkan kakinya, tinggi Sehun sudah melebihi dirinya saat ini. “Kau sudah benar-benar tumbuh besar sekarang, hahaha.. Jangan mengatakan hal seperti itu lagi, arrasseo?”
******
“Hyung!”, Tao yang tengah latihan menari menghentikan aktivitasnya begitu melihat Luhan hampir terjatuh di sampingnya. Ia langsung menahan tubuh Lu Han yang lebih kecil darinya. “Apa kau baik-baik saja?”
“Eum.. Gwenchana.. Aku hanya kurang istirahat.. Aku akan istirhat sebentar, kalian bisa melanjutkannya tanpa aku kan?”, Lu Han mencoba berdiri dengan sisa tenaganya, lalu ia berjalan ke sudut ruangan dan duduk di sana. Ia memperhatikan member yang lainnya, memperhatikan setiap langkah tarian mereka. Ia tersenyum simpul, meyakinkan dirinya sendiri untuk dapat bertahan. Demi mereka.
********
Lu Han duduk di kursi kerjanya yang berhadapan langsung dengan jendela malam itu. Pikirannya melayang ke masa lalu, masa-masa ia menjalaninya bersama member EXO lainnya, masa-masa dimana mereka mendapat banyak sekali penghargaan. Lalu pikirannya memutar ulang rekaman lamanya pada saat masa-masa trainee.
********
“Aku Wu Yi Fan.. Aku berasal dari Guangzhou Tetapi aku sudah lama dibesarkan dari Kanada, untuk itu, mohon memaklumi mengenai cara berbahasaku..”, ucap pria tinggi yang duduk di pojok kiri sambil tersenyum tipis tetapi tetap menunjukkan kesan wibawa yang tinggi. Benar-benar seorang pemimpin. Pria yang bernama Wu Yi Fan itu kemudian diubah namanya menjadi Kris. Karena selain ia lama berada di Kanada, kemampuan berbahasanya juga sangat mengagumkan. Kemampuannya dan wibawanya yang membawanya sebagai leader dari sub EXO, yaitu EXO-M.
“Eum.. Aku Zhang Yixing, nama kecilku adalah Yixing.. Asalku dari Changsa. Kalian bisa memanggilku itu. Aku senang sekali menari. Dan aku sangat mencintai musik. Tetapi sayangnya punggungku sering sekali mengalami cedera, mungkin karena aku terlalu sering menari.. Hehehe..”, ucap pria putih yang duduk di sisi Kris. Ia tersenyum, menunjukkan kalau ia adalah pribadi yang sangat ramah. Lalu sebuah lesung pipi yang manis muncul di kedua sisi pipinya. Kemudian, nama Yixing dirubah sebelum mereka memulai debut mereka. Nama barunya adalah Lay. Dan membutuhkan waktu yang lama bagi para chinese member untuk memanggil Yixing dengan sebutan itu.
Seorang pria berkantung mata duduk tak jauh dari Lay. Ia terlihat seperti orang yang benar-benar pemalu. Bahkan saat itu ia terus menunduk, sampai para member memperhatikannya dengan seksama. “A.. Aku.. Huang Zi Tao. Nama panggilanku adalah Tao. Aku.. Aku sangat menyukai panda, mungkin karena bentuk mata nya yang sama denganku..”, Tao menunjuk matanya malu-malu. Semua member tertawa melihat tingkah lakunya. Tao mulai menunjukkan senyumnya. “Aku pernah belajar sedikit ilmu bela diri.. Kalian tahu wushu?”
“Wah! Kau benar-benar hebat Tao!”, Ujar Lay.
“Hahaha.. Apa itu tidak terlalu ekstrem untuk orang pemalu sepertimu?”, canda Kris.
Semua member tertawa, lalu sejenak berhenti. Memperhatikan salah satu orang yang masih belum memperkenalkan diri.
“Eoh.. Kenalkan, aku Xi Lu Han.. Aku berasal dari Beijing..”, kata Lu Han. “Aku bisa di sini karena keinginanku sendiri, aku ingin menjadi bintang kelas dunia. Tetapi sayangnya orang tuaku tidak sejalan dengan pemikiranku. Aku akan berusaha keras. Untuk itu, mohon kerja samanya..”, sambungnya.
“Ah, aku kira kau adalah perempuan, eoh.. aku harus memanggilmu apa? Kau lahir tahun berapa? Sepertinya kau lebih tua dariku..”, kata Kris.
“Aku? Ah.. Aku lahir tahun 90.”, kata Luhan sambil menggaruk kepalanya pelan.
“Benarkah?! Whoa.. kau benar-benar memiliki wajah seorang bayi, hyung.. Bahkan kau terlihat lebih muda dariku..”, kata Lay kagum sambil menggelengkan kepalanya. Bahkan Tao turut membuka mulutnya kaget.
“Aku juga terlahir tahun 90!”, seru Kris sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Aish.. Kalau kau sudah kelihatan, wajah dan tubuhmu benar-benar menunjukkannya secara jelas..”, ucap Tao. Para member langsung melihat ke arah Tao. “A.. Ah.. Mian..”
“Hahahahaa…”, semua member tertawa melihat kelakuannya.
“Aku kira kau adalah seseorang yang sangat pemalu, ternyata kau adalah seorang humoris.. Hahaha.. Candaanmu benar-benar bagus!”, tawa Lu Han sambil memukul pundak Tao pelan. Sedangkan Kris hanya memanyunkan bibirnya kesal.
“Ah, aku dengar nanti akan ada orang Korea yang bergabung dengan kita di sub Mandarin. Dua orang..”, ucap Lay menghentikan tawa mereka.
“Benarkah? Mereka pasti sangat keren!”, ujar Tao sambil duduk di lantai ruang latihan mereka, diikuti oleh member lainnya.
“Ah.. Aku penasaran, apa orang-orang Korea itu benar-benar bisa menyatu dengan kebiasaan kita sebagai orang luar. Aku tahu kita sudah belajar bahasa Korea sebelumnya, tetapi membayangkan bertemu dengan mereka saja aku sudah gugup.”, ucap Kris sambil mengangkat bahunya pelan.
“Aku cukup heran dengan orang yang mempunyai kemampuan berbahasa sehebat kau bisa gugup seperti ini..”, ucap Luhan sambil menepuk pundak Kris pelan. Kris bisa merasakan kehangatan dalam dirinya. Lalu Kris pun tersenyum.
Setelah itu, mereka berempat pindah ke Korea untuk menyesuaikan diri di sana. Dan akhirnya dua orang Korea yang menjadi isu di kelompok mereka sudah bergabung dengan kelompok mereka. Chen dan Xiumin. Chen adalah orang yang penuh dengan energi, walaupun tubuhnya kecil. Sedangkan Xiumin lebih suka menanggapi sesuatu dengan santai dan diam. Ia sungguh tidak banyak bicara. Mungkin karena dia adalah member yang paling tua jadi ia seperti itu.
********
“Tidak bisa tidur, Xi Lu Han?”, Xiumin duduk di tepi tempat tidur yang ada di samping meja kerja Lu Han sambil memberi Lu Han segelas kopi hangat. Americano. “Aku baru saja ke cafe di depan dorm kita, jadi aku membelikan ini untukmu. Aku tahu kau tidak akan bisa tidur sekarang. Apa kau punya masalah?”
Lu Han mengambil gelas kopi yang berbentuk tumblr tersebut. Ia meminumnya pelan, lalu kembali melihat keluar jendela. “Tidak.. Aku hanya takut akan sesuatu saat ini..”, ucapnya pelan.
Xiumin menatapnya bingung, ikut menyeruput kopinya sendiri. “Ada apa?”
Lu Han menatap Xiumin kali ini. Lu Han meneliti mata Xiumin. Lalu tersenyum tanpa mengatakan apa-apa.
Xiumin memang adalah member yang paling dekat dengannya dalam EXO-M. Mungkin karena usia mereka yang tidak berbeda jauh. Mereka mempunyai kebiasaan yang sama. Mereka menyukai sepak bola, mereka tidak banyak bicara, dan mereka sama-sama dewasa. Sebenarnya Kris juga memiliki umur yang sama dengan mereka, namun sebagai leader, Kris lebih mengkhawatirkan sang maknae, Tao. Kris percaya kepada Xiumin dan Luhan karena mereka bisa menjaga diri mereka sendiri. Karena itu, Kris lebih terlihat sering bersama Tao. Sedangkan Lay lebih senang mengurung diri di kamarnya, dan membuat lagu atau memainkan musik. Sedangkan Chen? Entahlah, dia adalah trouble maker di mana saja, sama seperti Chanyeol dan Baekhyun dalam grup EXO-K.
Namun, semenjak Kris sudah keluar sekarang, segalanya berubah. Lay ditunjuk menjadi Leader pengganti. Ia lebih banyak berbicara sekarang, meskipun itu terlihat sangat sulit baginya. Sebenarnya, Lu Han adalah orang yang ditunjuk, namun ia lebih mempercayakannya kepada Lay. Karena Lay adalah orang yang sangat berkomitmen. Lu Han sendiri tidak yakin ia akan benar-benar bisa melakukannya seperti Kris. Untuk itu, ia menunjuk Lay sebagai leader pengganti karena ia takut suatu saat ia akan menjadi seperti orang itu. Kris.
“Ada apa? Kau benar-benar membuatku takut, Lu Han..”, tanya Xiumin bingung. Wajahnya benar-benar terlihat khawatir.
“Hyung..”
“Wae?”, Xiumin masih melihat Lu Han yang mulai tirus. Ia tahu Lu Han mengalami gangguan dalam kesehatannya. Lu Han mempunyai gangguan tidur. Ia tidak bisa tidur dalam waktu layaknya orang normal. Lu Han mengidap insomnia yang sangat akut. Sehingga Xiumin, teman satu kamarnya, tahu kalau waktu istirahat yang sangat kurang di bandingkan dengan member lainnya. Terlebih lagi jadwal mereka yang sangat padat membuat mereka harus memanfaatkan waktu tidur yang ada, tetapi tidak dapat di lakukan oleh Lu Han.
“Bagaimana jika aku… seperti orang itu?”
“Orang itu? Siapa yang kau maksud?”, tanya Xiumin masih dengan perasaan bingung.
Lu Han tidak menjawab pertanyaannya, hanya menatap kembali ke jendela dengan lemas. Seketika Xiumin teringat yang dimaksud Lu Han sebagai ‘orang itu’. Ya, dia adalah orang itu, Kris. Yang sudah meninggalkan grup mereka beberapa bulan ini. Orang yang bertindak sebagai Leader selama ini, yang memberi perhatian pada para member, namun tiba-tiba saja ia mengajukan permohonan untuk keluar dari grup. Orang yang membuat seluruh formasi grup menjadi kacau balau. Orang yang membuat sang maknae sempat menangis karena kepergiannya dari grup.
“Lu.. Luhannie.. Kau tidak bermaksud untuk.. Keluar, kan?”, tanya Xiumin hati-hati.
Lu Han tersenyum. “Aku hanya bertanya bagaimana jika suatu saat aku seperti seperti itu..”, Ia menyeruput kopinya lagi. “Ah, sudah jam dua pagi. Seharusnya kau tidur, hyung.. Aku akan tidur setelah aku menghabiskan kopiku..”, ucap Lu Han sambil meminum kopinya untuk yang kesekian kalinya.
*********
“Kita akan melakukan sebuah konser besar, kita akan tour keliling Asia untuk melakukan konser ini. Aku harap kalian menyelesaikannya dengan baik. Berlatihlah dengan keras, tetapi tetap jaga kesehatan kalian, mengerti?”, ucap salah seorang staff dari agensi mereka.
Kesepuluh orang member mengangguk pelan, lalu mulai berhamburan mengisi ruang latihan sesuai dengan tempat yang ditetapkan per orang sebelumnya. Mereka akan melaksanakan tour “The Lost Planet 1 EXO”. Konser ini adalah konser pertama mereka, benar-benar konser besar yang di tunggu para fans di seluruh penjuru dunia. Namun tentu saja, konser yang dilakukan selama beberapa bulan berturut-turut itu benar-benar membutuhkan tenaga yang sangat banyak. Belum lagi stage sampingan yang harus mereka isi.
Lu Han mengambil sebotol air dan meminumnya setelah latihan selesai. Lalu Lay mendekatinya perlahan, “Kau baik-baik saja? Kau terlihat tidak baik..”. Kemudian Lay mengambil botol minumnya dari tasnya dan ikut duduk di samping Lu Han.
“Tidak apa.. Kau tahu jam istirahatku lebih sedikit daripada kalian, leader..”, ucap Lu Han masih mengatur nafasnya.
“Aku tahu hyung, tetapi jangan terlalu memaksakan dirimu. Kau bisa istirahat. Member yang lain akan mengerti jika kau tidak latihan hari ini..”
Lu Han menatap Lay, lalu ia tersenyum. “Kau pikir aku akan menyerah seperti itu? Setelah kita kehilangan orang itu, semua member benar-benar kesal. Mungkin mereka tidak merasakan kedekatan yang kita rasakan, karena kita jarang sekali berkumpul dengan mereka. Aku tidak ingin mengecewakan mereka seperti apa yang Kris lakukan.”
Lu Han berdiri lalu menuju ke arah para member yang lain, kembali ke posisi di lagu selanjutnya.
“Sekarang kita akan melakukan Let Out The Beast! Semua bersiap ke posisinya masing-masing!”, Suho mengambil komando sambil menepuk tangannya, memberikan semangat pada member yang lain. Chanyeol, Baekhyun, Kyungsoo, dan Chen kembali berdiri setelah mereka bermain bersama. Kai sudah berada di tempatnya, karena ia sangat bersemangat ketika latihan di mulai. Padahal ia adalah member yang akan paling banyak kehilangan energi ketika menari, karena ia adalah seorang lead dance mereka. Sama seperti Lay. Di samping Kai sudah berdiri Sehun.
Lu Han berdiri di samping Sehun. Sehun melirik Lu Han, lalu kembali menatap pantulan dirinya di kaca bersama member lainnya. Lalu ia berkata pelan, “Jangan memaksakan dirimu kalau kau lelah, kau tahu kau harus menjaga tenagamu untuk menjaga janjimu bersama kami.”
“Park Chanyeol, tolong nyalakan musiknya.”, kata Suho kembali ke tempatnya. Begitu musik dinyalakan, Chanyeol terburu-buru kembali ke tempat asalnya dengan badan tingginya.
Latihan berjalan lancar, tidak banyak masalah berarti yang menghambat latihan mereka. Mereka benar-benar sudah menyiapkan segalanya untuk ini.
********
Konser benar-benar berjalan dengan lancar. Beberapa negara telah mereka kunjungi, semua fans menunjukkan ekspresi yang benar-benar puas walaupun dengan sebelas member yang tersisa. Mereka sempat khawatir bahwa konser tidak akan berjalan lancar karena keluarnya Kris sebelum konser dimulai benar-benar membuat masalah. Untung saja keberuntungan dan usaha mereka bekerja sampai saat ini.
Sampai saat ketika mereka akan mengunjungi negara selanjutnya dalam konser, China. Kota yang dituju adalah Beijing. Salah satu kota terbesar di China. Dan Beijing adalah kampung halaman dari salah satu member, yaitu Lu Han.
Namun keadaan Lu Han benar-benar memburuk saat itu. Entah kenapa staminanya sangat berkurang drastis, dan matanya mengalami pembengkakan saat itu.
“Hyung, kau yakin bisa mengikuti konser kita? Kau benar-benar terlihat sakit..”, Baekhyun yang duduk di samping Lu Han dalam perjalanan di dalam pesawat terlihat khawatir. Ia melihat Lu Han yang mencoba tertidur saat itu.
“Tidak apa.. Aku tidak ingin mengecewakan fans kita di kampung halamanku sendiri..”, Lu Han tersenyum, lalu kembali memejamkan matanya. Ia sendiri tidak tahu kenapa ia bisa seperti ini. Lu Han mencoba mengistirahatkan dirinya sendiri saat perjalanan.
Lay yang duduk di depannya memberikan Lu Han sebuah minuman berwarna oranye. “Minum ini, kau benar-benar menyedihkan dengan keadaan seperti itu, ge..”
Lu Han mengambil minuman yang diberikan oleh Lay lalu meminumnya sampai habis. “Terima kasih.. Maaf jika aku benar-benar merepotkan..”
“Anniya hyung, santai saja.. Kami tahu kau mengalami masa sulit sekarang. Dan kami juga tahu pasti sangat sulit untukmu untuk dapat tampil dalam keadaan seperti ini..”, kata Chanyeol yang duduk di sebelah Baekhyun sambil tersenyum.
**********
“Ya! Luhan! Kau tidak apa-apa?”, Xiumin memopoh Lu Han yang benar-benar terlihat lemas ke belakang panggung,hampir saja kalau tidak Lu Han akan jatuh dari bawah tangga itu. Ia menuntun Lu Han sampai kepada duduk pada sebuah kotak besar yang ada di sudut ruangan. Lalu ia memberinya sebotol air. “Ini, minumlah..”
“Eum.. Terima kasih..”, Lu Han kembali meminum air untuk yang kesekian kalinya. Peluhnya menetes dari dagunya yang lancip. Sama halnya dengan wajah member yang lainnya. Kai sibuk mengeringkan kembali wajahnya yang basah karena keringat yang ia keluarkan sewaktu tampil dengan bantuan para staff yang ada di sekelilingnya.
“Kau masih bisa melanjutkan, hyung?”, Kyungsoo menghampiri Lu Han dan Xiumin. Ia melihat Lu Han yang terduduk lemas di atas box. “Kalau kau sudah tidak bisa melanjutkannya, jangan memaksakan dirimu untuk tampil hari ini..”, lanjutnya.
Suho menghampiri mereka, “Ya, para fans juga sangat khawatir dengan keadaanmu, Lu Han. Kalau kau tetap tampil dalam keadaan seperti ini, ini tetap bukan hal yang baik. Hal ini akan menunjukkan isu yang baru karena kami akan terkesan terlalu memaksakanmu untuk melakukan ini..”
“Tenang saja, aku bisa mengatasinya. Hanya aku yang tahu keadaan diriku, aku juga akan berhenti melakukannya jika keadaan sudah terlalu memaksaku untuk berhenti.. Kalian tidak perlu khawatir seperti ini.. Aku juga tidak ingin mengecewakan fansku, apalagi ini adalah kampung halamanku. Kalian pasti juga akan melakukan hal yang sama apabila di posisiku kan?”
***********
Keadaan semakin memburuk, seperti de javu yang diputar kembali pada saat beberapa bulan yang lalu. Pikiran yang kacau, keinginan untuk menyerah itu semakin membesar, keadaan sepertinya memaksanya untuk melakukan itu.
Semua member berkumpul di sebuah ruangan kosong di dalam hotel yang ada di Beijing. Semuanya terasa sesak. Perasaan itu, pertarungan batin antara menyerah atau tidak. Hingga tiba saatnya ia harus mengambil suatu keputusan, yang mungkin memang menjadi jalan hidupnya selama ini. Mereka duduk mengisi ruang kosong yang ada di dalam ruangan tersebut.
“Maafkan aku.. Mungkin aku tidak dapat melanjutkannya.. Kalian semua pasti sudah mengetahui bagaimana keadaan ku sekarang. Mungkin aku akan mengambil rehat untuk istirahat di kampung halamanku.. Aku harap kalian bisa mengerti..”, Lu Han menatap semua member dengan tenaganya yang tersisa.
Dua hari yang lalu, orang tuanya yang dari awal memang sudah tidak setuju dengan keputusan Lu Han untuk menjadi seorang idol semakin memanas. Bahkan pada malam hari mereka berdebat via telepon genggam yang menyambungkan keduanya. Ayah Lu Han yang hatinya sekeras batu tetap menginginkan Lu Han untuk berhenti dan melanjutkan usaha mereka, sedangkan ibunya hanya bisa menangis mendengar pembicaraan mereka. Keadaan benar-benar semakin kacau dengan penyakit Lu Han yang memintanya untuk mengistirahatkan dirinya.
Semua member masih terlihat hening, semuanya memiliki pemikiran yang kalut. Dengan hiatusnya Lu Han sebagai member EXO, itu berarti mereka juga harus mengatur ulang formasi untuk yang kedua kalinya. Sejujurnya, mereka semua merasa lelah dengan itu, karena tidak membutuhkan hanya dua atau tiga hari untuk melakukannya, kalaupun mereka harus melakukannya dalam jangka waktu yang benar-benar singkat, mereka akan kehilangan waktu tidur mereka, bahkan hanya satu jam.
“Apa kau akan tetap memegang janjimu yang telah kau buat sebelumnya?”, suara serak Sehun terdengar di ruangan yang sunyi walaupun ada sebelas pria yang biasanya sangat berisik jika berkumpul bersama. Walaupun kata-katanya ditujukan kepada Lu Han, matanya tertuju pada kakinya sendiri.
Lu Han tidak menjawabnya. Ia juga ikut menundukkan kepalanya karena ia sendiri tidak yakin sekarang. Kemudian Sehun berdiri dari tempatnya. “Aku rasa itu sangat berat untukmu, aku tidak akan mengharapkan lebih..”
*********
Suasana hotel terasa sangat sepi saat itu. Lu Han melanjutkan kebiasaannya, ia berdiri sambil menatap ke arah jendela yang menampilkan pemandangan kota Beijing dari ketinggian. Lu Han adalah orang yang sangat takut akan ketinggian, namun posisinya saat ini memang benar-benar di puncak, tempat tertinggi yang ada di manapun. Untuk itu, ia sangat tidak siap untuk membuka matanya, dan ia tau jika ia membuka matanya, ia akan kehilangan tenaganya dan jatuh.
“Apa kau sudah membuka matamu sekarang, Lu Han? Ah, aku bahkan berharap kau masih akan menutup matamu dan tetap melanjutkannya bersama kami. Aku lebih mengharapkannya daripada kau harus membuka matamu lalu kau terjatuh..”, Lay meletakkan tasnya lalu membongkar yang ada di dalamnya.
Lu Han tersenyum, lalu duduk di tempat tidurnya yang bersebelahan dengan tempat tidur milik Lay. Malam ini, mereka adalah teman sekamar, karena Lu Han membutuhkan perhatian khusus menurut Lay. Jadi ia bersedia menemaninya.
“Yixing, bagaimanapun juga, kau harus tetap menjadi leader dalam grup kita. Setidaknya bagi chinese member. Jika aku sudah tidak ada disini lagi nanti, kau harus menjaga maknae kita. Kau tahu Tao akan benar-benar depresi jika kehilangan kakak yang dia sayangi..”
Lay memandang Lu Han bingung, tangannya berhenti bergerak, lalu menatap Lu Han dalam. “Untuk itu, kau jangan membuat ia menjadi seperti orang gila lagi. Ia tidak akan bisa kehilangan orang yang lain lagi, ge..”
“Tidak, kau masih bisa melakukannya. Terkadang aku berpikir kekuatan yang ada di dalam video klip pertama kita benar-benar bekerja. Kekuatanmu adalah healing. Kau benar-benar seperti penyembuh. Karena itu aku menunjukmu menjadi leader, bukan diriku atau Xiumin, karena aku percaya kau bisa mengatasi semua dengan baik..”
******
Lu Han tidak kembali ke Korea ketika member yang lainnya kembali. Ia memilih tinggal untuk beberapa waktu di Beijing, ia mengatakan ia akan menghabiskan waktunya untuk beristirahat untuk memulihkan keadaannya.
Namun, setelah beberapa bulan, ia tidak kunjung kembali. Janji yang Lu Han buat sebelumnya seakan-akan mulai memudar perlahan, sehingga membentuk kenangan semu bagi orang yang mendengar janji itu.
“Chanyeol, kau ke depan! Kau akan menggantikan tempat Lu Han sekarang..”, kata Lay.
Ketika Chanyeol akan melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk oleh Lay, sebuah suara menghentikannya. “Kenapa kau menggantinya? Dia masih akan kembali!”, Tao berteriak.
“Chanyeol, cepat.. Kau tahu kita tidak punya waktu lagi untuk ini.. Kita harus berlatih secara cepat..”, kata Lay tegas.
“Apa yang sedang kau rencanakan, Zhang Yixing?”, Kai yang semula berada pada tempatnya berjalan menuju Lay. “Aku adalah lead dancenya, aku yang mengatur memberku, aku tidak mengizinkan Chanyeol untuk pindah ke tempat yang kau tunjuk. Chanyeol hyung, tetap disana..”
Chanyeol tampak seperti orang yang serba salah. Dia menggaruk kepalanya pelan, melihat perdebatan dari kedua lead dance ini. Ia memang tidak mengetahui apa-apa untuk urusan menari, karena memang dia sangat payah dalam hal itu.
Sehun melangkah ke tempat di mana seharusnya Lu Han berdiri. “Chanyeol hyung, tetaplah di sana. Aku yang akan berdiri disini menggantikannya.”, ucapnya pelan. Tubuhnya terlihat kuat, namun tetap saja gemetar itu dapat di rasakan oleh semuanya. “Dia.. Tidak akan kembali ke formasi kita.”
“Ya! Maknae! Apa maksudmu?! Kita belum mendapatkan pernyataan resmi dari agensi, ada kemungkinan dia akan kembali lagi!”, Tao kembali berteriak histeris.
“Apa kau akan terus mengharapkannya seperti orang bodoh, Huang Zi Tao?! Aku tahu kau akan kehilangan hyung mu lagi jika dia keluar! Tetapi begitu juga denganku! Dia tidak akan kembali lagi!”, Sehun membalasnya dengan suara seraknya dengan kuat.
“Kau!”, Tao maju ke arah Sehun dan mendaratkan sebuah pukulan tepat di pipi Sehun. Sehun terhuyung ke belakang menabrak kaca besar dari ruang latihan. Chanyeol menahan Tao untuk melakukan masih terus berteriak mengumpat Sehun dengan kekesalannya. Sedangkan Kai membantu Sehun berdiri sambil menghalang Sehun untuk membalas perlakuan dari Tao.
“Cih, apa ini perlakuan para Chinese member ketika mereka merasa terpukul? Membalas kemarahannya kepada orang lain..”, Sehun menatap Tao dingin.
“Apa maksudmu—ya!!”, Tao kembali maju, dan jika saja Chanyeol tidak menahan tubuhnya, bibir Sehun pasti benar-benar akan robek.
“Hentikan!!”, Suho menghentikan semua gerakan di dalam ruangan. “Di sini tidak akan ada Chinese dan Korea! Sehun, hentikan perlakuanmu itu! Dan Tao, berhenti bersikap kekanak-kanakan! Kita sudah pernah mengalami hal yang sama, seharusnya kalian bisa mengatasinya. Jika memang Lu Han tidak akan kembali, kita benar-benar harus mengubah formasi. Lay, kau pegang kendali untuk ini, karena aku yakin kau lah yang mengerti.”
“Sialan.. Lepaskan aku.”, Sehun melepaskan pegangan Kai dan ia keluar dari ruangan sambil membanting pintu masuknya.
********
Sehun duduk di pinggiran cafe bubble tea favoritnya. Wajahnya terlihat sangat kusut, ia benar-benar tidak mengerti akan situasi ini. Ia bisa mengerti jika Lu Han mengambil waktu istirahat untuk memulihkan keadaannya. Namun ia tidak akan menyangka pada akhirnya hyung yang sangat ia percayai mengkhianatinya seperti itu. Mengkhianati grup.
Saat Sehun tengah melayangkan pikirannya, tiba-tiba saku celananya bergetar. Ia mengambil handphone dari saku celananya setelah merogoh dalam sakunya. Kemudian ia melihat siapa yang mengusik pikirannya itu.
Lu Han.
“Kau baik-baik saja, maknae?”, suara lembut Lu Han terdengar dari kejauhan.
“Kau pikir setelah dikhianati orang yang kami percayai, aku akan baik-baik saja?”, jawab Sehun dingin.
Lu Han tidak langsung menjawab perkataan Sehun. Dan Sehun juga tidak berminat untuk menambahkan kata-katanya, karena ia sangat kesal sekarang.
“Mian..”
“Minta maaflah kepada para member, karena kau pasti tahu, kau tidak akan mendapatkan maaf dariku..”
“Aku tahu. Aku akan ke Korea besok, aku akan mengurus kontrakku dan membicarakan sesuatu kepada kalian..”
********
Lu Han kembali ke Korea. Beberapa netizen kembali membicarakan hal ini.
Lu Han duduk di dalam ruang rapat dalam salah satu gedung SM Entertainment. Di kelilingi oleh beberapa staff, dan semua member. Mata Tao terlihat bengkak dari sebelumnya, membuatnya benar-benar seperti panda. Lu Han memperhatikan semua member, lalu tersenyum tipis. “Aku sudah mengambil keputusan.. Aku akan berhenti dari pekerjaan. Pengacaraku sudah mengambil langkah untuk menyelesaikannya. Aku ingin mengucapkan salam perpisahan, dengan kalian.”
“Apa tidak ada cara lain, hyung?”, Kyungsoo yang duduk di samping Chen mengeluarkan suaranya. Mata bulatnya masih menatap Lu Han.
Lu Han menganggukkan kepalanya pelan. “Keadaan sudah sangat memaksaku untuk melakukan ini sekarang. Jadi..”, Lu Han berdiri dari kursinya, lalu membungkukkan badan, “Terima kasih atas kerja sama kalian kepadaku sekarang..”
Ia menegakkan posisinya lagi, “Terima kasih karena kalian sudah mengajarkan kepadaku banyak hal disini, terima kasih karena kalian sudah memberikan banyak sekali pelajaran kepadaku sekarang. Aku harap kalian tetap bisa melakukannya dengan baik, tanpaku. Aku tidak ingin menjadi orang yang keluar sebelumnya, untuk itu aku melakukan ini. Maafkan aku..”, Lu Han membungkukkan badannya untuk yang kesekian kalinya.
“Sekali lagi, maafkan aku..”
*******
“Aku tahu kau memilih jalan ini karena kau sudah tahu jalanmu sendiri. Aku harap, jika ada kesempatan, kita bisa melakukannya bersama-sama. Walaupun itu akan berbeda sekarang, tetapi kau tetap saudaraku. Fighting!” –Zhang Yixing-
“I just wanna all of you to know that i love you all”
@7_luhan_m (Xi Lu Han)
