Undercover Love
|| Undercover Love (Chapter 1) || EShyun Storyline || Cast : Do Kyungsoo (EXO) – Kang Jihwa (OC) || Marriage life – Romance – Action – Hurt || Chaptered || PG-15 || Poster by Me
Chapter 1 it’s here, any remember that FanFic?
Happy reading ^^
+++LOVE+++
Seorang gadis menghempaskan tubuhnya keatas sofa bersamaan dengan suara teriakan yang keluar dari bibir mungilnya.
“Do Kyungsoo, dimana kau?”
Tak berapa lama seorang lelaki keluar dari sebuah ruangan. Sebuah kacamata bulat tebal membingkai matanya, ia berjalan membungkuk. Rambutnya yang seperti jamur itu sedikit menutupi kacamatanya, benar-benar penampilan yang sangat menyedihkan.
“A-ada apa yeobo?”
Lelaki itu berbicara dengan gagap, jangan heran karena memang seperti itulah dia.
“Yeobo? Sudah aku katakan berulang kali jangan pernah memanggilku seperti itu!” Bentakan gadis itu cukup membuat sang lelaki berangsung mundur.
“Maafkan a-aku.”
“Sudah kau siapkan makan malam? Aku sangat lapar.”
“Oh te-tentu saja, aku-aku sudah menyiapkan makanan kesukaanmu.”
“Bagus. Beruntung aku memiliki suami penurut sepertimu.” Gadis itu berdiri, ia berjalan menuju dapur.
Lelaki bernama Kyungsoo itu mengekornya dari belakang.
“Aku kira lelaki bodoh dan culun sepertimu tak bisa melakukan apa-apa untuk hidup. Tapi setelah aku menjadi istri sah-mu dan tinggal bersama, ternyata banyak hal yang bisa kau lakukan. Tak sia-sia aku menerima perjodohan ini. Setidaknya aku tak perlu mengurus diriku sendiri karena ada kau yang bisa mengurus segalanya.”
Kyungsoo hanya diam, tak berani membuka suara.
Acara makan malam itu kemudian berlangsung dalam diam, keduanya hanya terfokus pada makanan tanpa terlibat percakapan sedikitpun. Bukan hal yang aneh memang bagi pasangan tersebut, karena seperti itulah mereka setiap harinya.
+++LOVE+++
“Jihwa-ah, ba-bangun. Kau akan terlambat pergi bekerja jika kau tak bangun.” Kyungsoo mengguncang pelan tubuh istrinya itu. Ia sangat berhati-hati, takut membuat gadis itu terkejut.
Gadis itu terlihat menggeliat, perlahan matanya mulai terbuka.
“YA! APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU EOH?” Jihwa menjerit kuat setelah menangkap sosok Kyungsoo. Ia tertarik mundur sembari menutupi tubuhnya dengan selimut. “SUDAH AKU KATAKAN BERULANG KALI, JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKIMU DI KAMARKU!”
Tangan Kyungsoo memperbaiki letak kacamatanya yang merosot.
“Mi-mianhae, aku … aku hanya ingin membangunkanmu. Lagi pula ini sudah-“
“ASTAGA! KENAPA KAU TIDAK BILANG INI SUDAH JAM 10 EOH? AKU TERLAMBAT!” Jihwa meloncat dari tempat tidurnya, dengan terburu-buru dia berlari menuju kamar mandi. “KYUNGSOO, AMBILKAN HANDUK DAN SIAPKAN PAKAIANKU!” Teriakannya terdengar oleh Kyungsoo, lelaki itu menarik napas lalu mulai menyiapkan apa yang dibutuhkan istrinya itu.
Kyungsoo kini tengah menunggu di meja makan. Lima belas menit kemudian, Jihwa keluar dari kamarnya.
“Kau ha-harus sarapan dulu, aku sudah menyiapkannya.”
“Tidak ada waktu untuk sarapan, aku sudah benar-benar terlambat.”
“Tapi a-aku-“
“Lain kali jangan buat kesalahan seperti ini! Kau tahu bukan, hari ini aku ada janji dengan orang penting. Seharusnya kau membangunkanku lebih awal.”
“Ma-maafkan aku. Perlu a-aku antar?”
“Oh tidak! Jangan pernah menawarkan diri untuk mengantarkanku terlebih ke tempat kerjaku. Aku tak ingin menanggung malu memiliki seorang suami yang berpenampilan sepertimu. Sudah, aku pergi.”
Kyungsoo memandang punggung istrinya yang perlahan menghilang dibalik pintu.
“Lagi-lagi semua yang aku lakukan selalu salah dimatanya,”ujarnya pelan.
+++LOVE+++
-Jihwa POV-
Sial! Kenapa hari ini aku harus bangun terlambat eoh? Lelaki bodoh itu bahkan tak berniat untuk membangunkanku. Oh tunggu, dia memang membangunkanku tapi tetap saja itu tak berguna.
“Dasar lelaki tak berguna!”
Kang Jihwa, tenangkan dirimu. Kau tak boleh terlihat berantakan di depan client-mu. Ini pertemuan penting, dan kau harus menadapatkan kepercayaannya. Dia harus menandatangi kontrak dengan perusahaanku.
Aku baru saja memasuki sebuah gedung besar. Gedung ini adalah milikku, atau lebih tepatnya akan menjadi milikku. Kang Group adalah nama induk dari perusahaan ini, nama yang berasal dari Marga Ayahku dan marga-ku tentu saja.
Seorang gadis muda berpenampilan rapi mendekatiku.
“Direktur Kang, kau terlambat. Client sudah menunggumu sejak 30 menit yang lalu.”
“Aku tahu. Sekarang dimana dia? Aku akan langsung menemuinya.”
Gadis yang adalah sekretarisku membawaku kesebuah ruangan.
“Maaf atas keterlambatanku.” Aku membungkuk sopan kepada seorang pria paruh baya yang tengah duduk di atas sofa.
“Oh, Kang Jihwa-ssi. Akhirnya kau datang juga.”
“Maaf karena telah membuatmu menunggu.” Aku berjalan mendekat, duduk dihadapannya. “Aku akan langsung saja, Tuan Lee.”
Aku mengambil beberapa berkas dari tangan sekretarisku.
“Jadi, jika kau setuju untuk bekerja sama dengan perusahaan kami maka kami akan-“
“Kau tidak perlu menjelaskannya lagi, aku akan langsung menandatanganinya.” Pria itu memotong perkataanku, ucapannya membuat mataku membulat sempurna.
“Benarkah yang kau katakan itu Tuan Lee?”
“Iya tentu saja, berikan berkas yang perlu aku tanda tangani.”
Aku menyodorkan sebuah berkas padanya dengan senang hati. Aku berusaha keras menahan diri agar tidak melompat kegirangan ketika lelaki itu mebubuhkan tandatangannya dia atas kertas bermaterai itu.
“Senang bekerjasama denganmu, Tuan Lee.”
Aku menggulurkan tanganku, mengajaknya berjabat tangan. Lelaki itu menyambut tanganku, aku tersenyum senang.
“Kau berhasil Kang Jihwa! Sebentar lagi perusahaan ini akan benar-benar menjadi milikmu!”
+++LOVE+++
Cheers
Dentingan gelas serta seruan terdengar memenuhi sebuah ruangan. Beberapa orang terlihat sedang merayakan sesuatu disana.
“Selamat atas pernikahanmu dan keberhasilanmu hari ini, Direktur.”
“Panggil saja aku Jihwa jika kita sedang tidak di kantor. Aku agak risih di panggil seperti itu.”
“Baiklah Jihwa-ssi.”
“Kau tak berniat memperkenalkan suamimu pada kami? Bahkan setelah kau menikah diam-diam dan tak mengundang kami semua?” Seorang lelaki disana bertanya padanya.
“Jangan mengingatkanku tentang pernikahan dan suami. Ingat, aku dijodohkan. Pernikahan itu aku jalani semata-mata demi perusahaan. Aku bahkan tak ingin dunia mengetahui jika aku sudah menikah, Park Chanyeol.”
Lelaki bernama Chanyeol itu tertawa kecil. “Jadi aku masih ada kesempatan untuk menggodamu Nona Kang?” Ia mengedipkan sebelah matanya kearah sang Direktur.
“Boleh jika kau sudah bosan bekerja di perusahaanku.”
“Oh come on Jihwa, aku hanya bercanda.”
“Bercandamu tidak lucu Tuan Park. Kau ingin mempermalukan aku dihadapan yang lain eoh? Jangan membawa-bawa kata ‘suami’ di acara kantor, atau menyebut nama lelaki itu dihadapan banyak orang. Jika kau melakukannya lagi maka … aku tak akan segan-segan menendangmu dari perusahaanku. Ingat itu!” Jihwa berbicara tepat di telinga Chanyeol, memastikan hanya lelaki itu yang mendengar perkataannya.
Chanyeol sedikit bergidik mendengar bisikan Jihwa. Lelaki yang sebenarnya adalah teman Jihwa sejak kecil memang sudah terbiasa dengan sifat dingin dan kasar gadis itu, namun baginya setiap kata-kata ancaman yang keluar dari bibir gadis itu benar-benar membuatnya merasa ngeri.
Chanyeol tiba-tiba berdiri dengan salah satunya tangannya mengangkat sebuah gelas berisikan minuman beralkohol.
“Untuk kesuksesan Direktur kita, Cheers.”
“Cheers.”
+++LOVE+++
“Ya! Kang Jihwa, sadarlah. Kita sudah sampai di apartement-mu. Ya!”
Chanyeol sibuk mengguncang-guncang tubuh Jihwa yang tengah mabuk itu. Entah berapa banyak minuman yang ia tenggak sehingga gadis itu kini benar-benar kehilangan kesadarannya.
“Jihwa! Apa kata suamimu nanti jika dia tahu kau pulang dalam keadaan mabuk bersama seorang lelaki eoh?”
“YA PARK CHANYEOL! Kau- kau lupa dengan perkataanku tadi eoh?” Masih dalam keadaan mabuk gadis itu berbicara dengan tak jelas.
“Aish! Dalam keadaan mabuk pun kau meneriakiku. Sadarlah! Aku tak tahu bagaimana cara membuatmu masuk kedalam apartement-mu. Jika aku menekan bel maka bisa dipastikan suamimu yang akan membukakan pintu dan pastinya dia akan berpikir tidak-tidak tentangmu.”
“Tenanglah Park Chanyeol. Lelaki bodoh itu tak mengerti apapun, dia-dia tak akan berani marah padaku. Aku adalah penguasa dirumah ini, jadi … sebelum aku memuntahkan isi perutku disini maka- Huweeek.” Gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya, menahan agar isi perutnya tak keluar saat itu juga.
“YAA! Jangan muntah disini!”seru Chayeol panik.
“Makanya kau ….” Tangan gadis itu kini tengah sibuk menekan bel berulang kali. “YAA DO KYUNGSOO! BUKA PINTUNYA!”teriaknya.
“KAU SUDAH GILA?” Chanyeol terpekik. “Kau ingin membunuhku eoh? Bagaimana jika suami-mu itu mengira aku-“
Kata-kata Chanyeol terputus saat pintu dihadapan mereka terbuka lebar. Seorang lelaki yang tak lain adalah Kyungsoo berdiri dengan tatapan bingung disana.
“Ah, Kyungsoo-ssi. Aku harap kau tidak salah mengira. Namaku Park Chanyeol. Aku dan Jihwa hanya teman, ya kami berteman sejak kecil dan sekarang bekerja di tempat yang sama.”
Chanyeol berusaha sekuat tenaga untuk menjelaskan keadaan itu, sebelum lelaki dihadapannya menganggap dia seorang lelaki penganggu.
“O-oh, apa yang terjadi pa-pada Jihwa-ku?” Ia bertanya dengan polos, membuat Chanyeol membulatkan matanya.
“Ada apa dengan lelaki itu? Kenapa dia berbicara dengan gagap? Dan penampilannya … penampilannya sangat aneh. Culun dan oh tidak! Aku tak pernah membayangkan lelaki yang menjadi suami Jihwa adalah orang sepertinya. Jadi ini alasan gadis ini enggan untuk memperkenalkan suaminya pada orang lain? Sungguh Jihwa yang malang.” batin Chanyeol.
“Eh-oh, begini Kyungsoo-ssi. Tadi kami mengadakan pesta untuk keberhasilan Jihwa dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan lain, dan sepertinya ia terlalu banyak minum sehingga menjadi seperti ini.”
“Kam-kamsahamnida Chanyeol-ssi, sudah mengantarkan Jihwa-ku pu-pulang kerumah. A-aku akan membawanya masuk kedalam, se-sekali lagi kamsahamnida.” Ia membungkuk 90 derajat. Membuat Chanyeol lagi-lagi terbelalak kaget.
“Kyungsoo! Kau … kenapa membuka pintu eoh! KAU MEMPERMALUKANKU! Sudah kukatakan untuk tak menampakkan diri didepan semua teman-temanku. Kau … KAU BODOH!”
“Ya! Kau sedang berbicara dengan suamimu, jaga perkataanmu.” Chanyeol berbisik pelan pada sahabatnya itu.
“Gwaenchana, a-aku sudah terbiasa.” Kyungsoo tersenyum, membuat Chanyeol menjadi salah tingkah.
“Chanyeol! Bawa aku pergi dari sini, aku … aku muak melihat lelaki bodoh itu. Bawa aku pergi Chanyeol-ah, aku ….”
BRUK.
Tubuh Jihwa ambruk dipelukan Chanyeol, gadis itu kehilangan kesadarannya. Chanyeol menatap Kyungsoo, ia merasa sedikit bersalah karena gadis yang telah menjadi istri orang itu kini berada di pelukannya.
“Be-berikan dia padaku Chanyeol-ssi. Aku a-akan membawanya kedalam.”
Chanyeol memberikan tubuh Jihwa pada Kyungsoo.
“Kau yakin bisa membawanya sendiri?”
Kyungsoo mengangguk. “Pulanglah, ini sudah malam. Aku benar-benar berterimakasih padamu, tapi lain kali jangan harap kau bisa menyentuh tubuh gadisku!”
Chanyeol terkejut mendengar perubahan nada dan cara bicara lelaki itu, tatapan matanya juga berubah. Sebelum ia sempat bersuara, Kyungsoo terlebih dahulu menutup pintu.
“Apa aku tak salah dengar? Nada bicaranya berubah drastis. Sial! Kau harusnya sadar, Kyungsoo cemburu terhadapmu. Bagaimanapun, dia adalah seorang lelaki yang jika ‘miliknya’ telah disentuh orang lain maka ia tak akan segan-segan menampakkan taringnya. Kau dalam masalah Park Chanyeol,”batinnya.
+++LOVE+++
-Jihwa POV-
Aku membuka mataku perlahan, kedua tanganku kini tengah sibuk memegang kepala yang terasa amat berat ini. Seberapa banyak aku minum semalam eoh? Kupaksakan diri untuk mengubah posisi menjadi duduk.
Oh sial! Tubuhku penuh dengan bau alkohol. Sejak kapan kau jadi suka minum Kang Jihwa? Masih dengan kepala yang berputar-putar, tanpa sadar mataku melihat kearah tubuhku. Tunggu, sejak kapan aku menggunakan baju ini, bukannya tadi malam aku ….
“DO KYUNGSOO! APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU?” Aku berteriak histeris. Sedikit berlari aku keluar kamar dan mencarinya keseluruh penjuru rumah.
“YAK! DIMANA KAU BODOH?” Tak ada respon darinya. Apa dia sedang tak berada dirumah?
Aku menghentakkan kakiku kesal, membayangkan lelaki itu membuka seluruh pakaianku dan …
“ARGH! MATI KAU DO KYUNGSOO!” Aku kembali menuju kamar, mengambil sebuah handuk dan memasuki kamar mandi.
Satu jam lebih aku membersihkan diri, dan sekarang aku telah berada di dapur. Mataku menangkap makanan yang tersedia dimeja makan, tanpa kusadari perutku menjerit meminta untuk segera diisi. Aku segera menarik kursi dan duduk diatasnya, lalu mulai menyantap makanan tersebut.
Tak berapa lama aku mendengar suara pintu terbuka dan langkah tergesa-gesa seseorang.
“Akhirnya kau pulang juga, bodoh!”gumanku kesal.
“Jihwa, k-kau sudah bangun?” Lelaki itu berbicara sembari memperbaiki letak kacamatanya yang sering kali melorot. Benar-benar pemandangan yang menyebalkan.
“YAK BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN SEMALAM EOH?” Aku meneriakinya, cukup membuat lelaki itu membulatkan mata karena terkejut.
“Mak-maksudmu? Oh-oh, ma-maaf. Semalam aku-aku terpaksa mengganti bajumu karena … karena-“
“SIAPA YANG MEYURUHMU UNTUK MELAKUKAN HAL ITU EOH?” Aku memotongnya, rasanya sangat tak sabar menunggu lelaki itu menyelesaikan setiap perkataannya.
“Maafkan a-aku Jihwa.” Ia tertunduk, tubuhnya sedikit bergetar.
“Maaf?” Aku melotot, begitu mudahnya lelaki itu berkata ‘maaf’? Setelah dia melihat tubuhku? Oh! Aku benar-benar tak percaya dengan ini semua.
“Ta-tapi, aku suamimu. Apa salahnya jika-jika aku menukar bajumu? A-aku melakukan itu demi kebaikanmu, aku … aku tak ingin kau sakit ka-karena memakai baju yang basah oleh muntahanmu. Aku juga t-tak melakukan apapun padamu, per-percayalah padaku.”
Ya, tentu saja aku percaya. Lelaki bodoh dan culun sepertimu tak akan mampu melakukan hal-hal aneh padaku. Ya aku percaya.
Aku menatapnya singkat, masih tak percaya dengan kepolosannya sekaligus merasa sedikit bersalah karena memperlakukan dia yang notabene adalah suami sah-ku dengan sangat-sangat tidak baik.
“Dengarkan aku Do Kyungsoo. Kau benar, kita adalah pasangan suami istri yang telah sah menikah. Tapi ingat, aku menikahimu bukan karena menginginkan hal ini. Aku hanya sekedar mengikuti permintaan konyol ayahku demi membahagiakannya. Kau bisa menganggap dirimu sebagai suami-ku atau menganggapku sebagai istri-mu. Tapi jangan harap aku akan melakukan peranku layaknya seorang istri, sekalipun jangan pernah bermimpi Do Kyungsoo!”
Dari sudut mataku, aku bisa melihat lelaki itu mengangguk-anggukan kepalanya berulang kali.
“Baiklah, kali ini aku akan memaafkanmu. Aku anggap kau mengerti dengan semua ucapanku. Lain kali jangan pernah melakukan hal yang jelas-jelas tidak aku sukai, arraseo?”
“Ne, arraseo. Mi-mianhae.” Lelaki itu membungkuk 90 derajat kepadaku, astaga! Apa yang dia pikir sedang dilakukannya eoh? “YA! Tak perlu membunkuk seperti itu,”ujarku dingin.
Lelaki itu meluruskan kembali tubuhnya, ia lalu berjalan menuju lemari pendingin dan sibuk melakukan sesuatu disana.
“Apa yang kau lakukan eoh?”
“A-aku sedang menata belanjaan untuk persedian ma-makanan.”
Mendengar kata makanan aku ingat akan satu hal, sebelumnya aku telah membuat aturan yang salah satunya adalah jika aku berada dirumah maka dia hanya boleh makan jika aku sudah menyelesaikan makanku.
“Kau sudah makan?” Lelaki itu menghentikan aktifitasnya lalu berbalik memandangku.
“Be-belum. Aku akan makan nanti ke-ketika kau telah menyelesaikan makanmu.” Ia kembali sibuk dengan kegiatannya itu.
Betapa polosnya kau Do Kyungsoo. Bahkan kau mau menuruti semua perintahku yang terkadang sangat tak masuk akal.
“Makanlah, aku sudah selesai.” Aku bangkit lalu berjalan menuju kamarku.
“Kau mau aku bawakan buah?”
Aku berbalik memandangnya. “Aniya, aku akan beristirahat. Jangan ganggu aku.”
“O-oh, selamat beristirahat Yeobo, eh ma-maksudku Jihwa-ah.” Lelaki itu tersenyum. Sangat manis.
ASTAGA! Sejak kapan lelaki itu bisa tersenyum dengan begitu menawan? Sadar Kang Jihwa! Kau tidak boleh terpengaruh dengan senyuman lelaki bodoh itu.
Refleks tangan kananku terangkat memukul kepalaku dengan sedikit keras, sedetik kemudian aku sudah berlari menuju kamarku dan menutup pintu.
“Kau gila, Kang Jihwa.”
-TBC-
Hyaaa! Eottokae? Ini first FF aku dengan genre Marriage-Life dan disini bahkan nggak ada romantis-romantisnya. Terlalu pendek? Aduh maaf emang sengaja :D Disini Kyungsoo aku buat agak-agak gimana gitu, aduh readers jeongmal mianhae /deepbow/ engga ada niat apa-apa kok, ingat cerita ini tidak nyata. Hanya segelentir imajinasi dari seorang fans! Bukan maksud aku menjelek-jelekkan abang Dio loh yaaa, harap dimaklumi^^
Oke, seperti biasa jangan lupa meninggalkan jejak yaaa, Kamsahamnida^^
