Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Guardian Angel ( Chapter 10 A )

$
0
0

Guardian Angel

 chapter-8

Author : putrislsaput

Maincast :

Luhan | Kris | Park Chan Min | Park Chanyeol | Byun Baekhyun | Han Min Kyung

Length :

Chaptered

Genre :

Romance, Fantasy

Rate :

General

Recommended Song :

Ballad Song

Link Chapter

Prolog | Chapter 1 | Chapter 2 | Chapter 3 | Chapter 4 | Chapter 5 | Chapter 6 | Chapter 7 | Chapter 8 | Chapter 9 

 

***

Gelapnya malam kini begitu pekat namun lelaki bernama Luhan tetap tak bisa menemukan kekasihnya yang hilang disaat mereka berdua tertidur di sebuah ranjang. Entah sampai kapan sayap putih itu terus mengepak. Entah sampai kapan suara itu terus memanggil. Luhan tak peduli. Ia tak peduli karena kini menemukannya ada hal yang terpenting bagi hidupnya.

Park Chan Min!

Jangan tinggalkan aku, kumohon

Jangan biarkan aku hidup tanpamu

Aku tak bisa kehilanganmu, Park Chan Min..

 

Disisi lain, seorang perempuan yang berparas cantik terus menerus memandang sebuah istana dari kejauhan. Dengan tatapannya yang seakan menampakan kecemasan, ia berusaha memikirkan sesuatu. Sesuatu yang membuatnya terhenti untuk memilih diantara kematian atau kehidupannya.

Entah apakah yang kulakukan ini adalah benar?

Entah apakah tak apa jika aku melangkah ketempat itu?

Entah apakah aku bisa meninggalkan kalian?

Aku benar-benar tak paham..

Disaat aku ingin kebahagiaan kenapa aku merasakan kehilangan saat ini

Kumohon.. hentikanlah aku

Aku tak ingin meninggalkan kalian, tapi aku lebih tak ingin melihat kalian terluka

 

“Aku lebih baik mati daripada kehilanganmu!”

Mata gadis cantik itu terperangah saat mendengar suara yang dikenalnya dari balik badannya. Ya dia sangat mengenalnya bahkan merindukan suara tersebut. Suara seseorang yang sangat dicintainya itu kini bahkan terngiang ditelinganya disaat ia merindukannya.

“Park Chan Min, jika kau kesana maka aku akan ikut! Aku tak bisa membiarkanmu masuk ketempat itu!”

Chan Min memutarkan badannya seketika saat suara itu bergeming lagi ditelinganya,”Luhan, bagaimana kau…”

“Aku tahu kau mengetahui kelemahan Kris, dan sudah dipastikan kau akan datang ketempat ini. Aku benar-benar sangat kecewa padamu, Chan Min-ah”

“Luhan, Maafkan aku. Aku harus melakukannya, aku tak bisa membiarkanmu terluka”

“Bukankah kau tahu aku tak bisa hidup tanpamu? Bukankah.. bukankah kau tau aku sangat sangat mencintaimu? Tapi kenapa.. kau mengambil tindakan seperti ini? Apa kau sudah tak mencintaiku lagi?”

“Aku mencintaimu, Luhan. Aku melakukannya karena aku menyayangi kalian semua”

“Bersikaplah dewasa, Park Chan Min! Pikirkan seua orang! Pikirkan kakakmu, baekhyun, bahkan diriku. Pikirkan bagaimana perasaan kami jika harus kehilangan dirimu. Kumohon, apa kau tak bisa menunggu kami dan berjuang bersama? Aku yakin semua akan berakhir jika kita melakukannya bersama-sama, Park Chan Min”

“Luhan..”

“Kumohon, genggamlah tanganku saat ini. Kumohon kembalilah”

***

“Kalian sudah kembali?”

Park Chanyeol yang melihat kedatangan adiknya bersama Luhan segera menghampiri mereka berdua. Ia sungguh sangat khawatir walau hanya satu jam saja tidak melihat keadaan adiknya. Membiarkannya pergi semalaman bersama Luhan pun sebenarnya sangat memberatkan hatinya namun ia yakin ia dapat mempercayai lelaki tersebut. Karena rasa cinta yang Luhan tujukan pada adiknya lebih besar darinya.

“Kenapa kalian sangat tidak bersemangat? Bukankah kalian sudah menghabiskan malam bersama? Apakah itu kurang?”

Luhan menggelengkan kepalanya perlahan, “Tadi malam Chan Min hampir meninggalkanku dan menghampiri istana milik Kris, Raja. Maafkan aku”

Chanyeol tersenyum kecil, “Aku tahu disaat kau bilang padaku Park Chan Min telah mendengarkankan pembicaraanku dengan Baekhyun. Aku tahu pasti ada pikiran seperti itu di pikiran adikku ini. Aku justru berterimakasih karena telah menyadarkan adikku hingga benar-benar tak menghampiri Kris. Park Chan Min, kau istirahatlah sekarang”

“Dimana Baekhyun, kak?”

“Dimana Baekhyun, Raja? Kenapa dia tidak menyambut kami?”

Werdnam yang baru saja keluar dari sebuah ruangan segera menjawab pertanyaan Park Chan Min begitu juga Luhan dengan menghampiri mereka berdua.

“Dia sedang melakukan misi yang ia inginkan sendiri”

“Apa maksudmu, Werdnam?”

“Dia kini sedang mencari cara lain untuk mengalahkan Kris tanpa mengorbankan dirimu, Tuan Putri”

“Maksudmu?”

“Dia sedang berada di istananya”

***

Di lain sisi, seorang pemuda berpakaian layaknya seorang prajurit duduk termenung di sebuah bagian dari istana. Ia memandang langit sambil menggenggam sebuah kalung. Kalung yang sama persis dengan yang diberikan Park Chan Min padanya. Pemuda yang akrab dipanggil Baekhyun tersebut menghela napasnya dan memejamkan matanya untuk sesaat.

 

Werdnam, kau mendengarkanku?

Lama tak mendapat suara balasan dari sebrang sana membuat mata yang saat itu terpejam kini membuka. Hingga pada akhirnya suara yang mengatakan “Ada apa?” membuat mata Baekhyun kembali tertutup. Ya, benar. Kini Baekhyun sedang berbicara pada Werdnam dengan kekuatannya.

Bagaimana keadaan Tuan Putri?

Dia baik-baik saja

Luhan?

Dia juga baik-baik saja

Raja?

Semuanya baik disini. Hanya saja.. semua mengkhawatirkanmu. Bagaimana dengan kabarmu?

Hah… entahlah aku saat ini sedang bingung. Aku telah masuk ke sangkar singa tapi aku tak tahu harus memberi singa itu makan atau membunuhnya.

Kau tahu apa yang selalu aku katakan? Segala sesuatu tindakan kita harus dipikirkan sematang mungkin. Jika kau ingin mengambil tindakan, pikirkanlah dulu. Jangan menempatkan dirimu sendiri ditempat yang berbahaya.

Aku tahu. Terimakasih telah menasehatiku.

Aku bukan menasehatimu tapi memperingatimu.

Hahaha.. ya baiklah. Tapi darimana aku memulainya? Kau punya ide?

Ada. Carilah rahasia terbesar Kris. Rahasia yang ia gunakan saat mengancam Luhan.

Rahasia?

Aku tak tahu rahasia itu. Kau cobalah mencari diruang-ruang yang sering didatanginya.

Baiklah. Kalau begitu sepertinya aku tahu dimana tempatnya.

***

Di ruang bawah tanah yang sangat luas, semua bangsa serigala dan beberapa kaum Herrscher yang mendukung Park Chanyeol sedang berkumpul mendiskusikan sebuah siasat perang. Dengan Chanyeol yang menjadi pemimpinnya saat ini, mereka saling membagi ide-ide mereka dan mengatur strategi perang ditempat ini. Namun disaat yang lain sedang sibuk mengeluarkan berbagai ide, Park Chan Min yang duduk jauh dari sana terus melamun. Melihat itu Luhan yang tak jauh dari sana mulai menghampiri Park Chan Min dan duduk disampingnya.

“Apa yang kau lamunkan, Chan Min-ah?”

“Tidak, aku tidak melamunkan apapun”

“Aku tahu kau mengkhawatirkan Baekhyun”

Dengan terus menatap perempuan disebelahnya, Luhan memberanikan diri untuk menggenggam tangan putih milik Park Chan Min.

“Baekhyun pasti akan baik-baik saja disana. Aku yakin karena dia tidak lemah sepertiku, dia bahkan selalu mengalahkanku saat latihan bela diri. Dia yang terbaik jika berhubungan dengan kecerdasan, ketangkasan, dan fisiknya. Jangan khawatir”

“Aku tahu, tapi aku takut jika Kris menyadari keberadaan Baekhyun. Aku takut jika terjadi sesuatu padanya”

“Aku pun juga berfikiran seperti itu, Chan Min. Tapi percayalah pada Baekhyun, dirinya pasti bisa melakukannya”

“Aku percaya padanya” Park Chan Min tersenyum.

***

Beberapa hari kemudian..

Baekhyun yang kini memakai jubah seorang prajurit mulai mengendap-endap masuk kesebuah ruangan dengan sangat hati-hati. Ia mengetahui tempat ini setelah tiga hari belakangan ini selalu mengikuti Kris. Entah itu ke taman istana, penjara istana, atau ruang rapat istana, Baekhyun dengan rasa kewaspadaannya tetap mengikutinya. Namun diantara semua tempat yang ia ikuti ada suatu tempat yang mencurigakan dan membuatnya penasaran. Ya dia sangat penasaran karena setiap malam Kris ke ruangan tersebut dengan membawa beberapa kembang dan lilin yang menyala. Seperti benda-benda yang biasa digunakan warga Herrscher untuk mendoakan orang yang sudah tiada.

Dan malam ini setelah Kris keluar dari ruangan tersebut tentu saja tanpa menunggu lagi Baekhyun masuk kedalam. Didalam ia memperhatikan semuanya. Memperhatikan detail tempat yang sepertinya tak asing lagi baginya, tapi bagaimana mungkin. Tempat ini berbeda dari sebelumnya tapi kenapa dirinya merasa sudah tak asing lagi?

 

Ruangan ini sama seperti saat aku hampir mati oleh Kris.

Tapi apa alasannya Kris menata ruangan ini sama persis dengan ruangan sebelumnya?

Bukankah istana ini berbeda dari yang sebelumnya?

Sial..

Kenapa aku selalu tak menemukan apapun? Kenapa aku selalu tak menemukan jawaban disaat muncul pertanyaan di pikiranku?

 

Baekhyun mulai berjalan perlahan dan melihat lukisan-lukisan yang seakan menggambarkan sebuah keluarga yang sangat hangat dan bahagia. Ia juga melihat barang-barang antik yang seakan milik ratu tertata sangat rapi dan sama persis dari yang sebelumnya ia lihat. Apakah ini… menandakan sesuatu? Belum sempat Baekhyun berfikir lama, pandangan matanya kini menuju kesebuah peti besar. Dan tentu saja ia langsung membukanya.

Ratu?

Bukankah ibunda Kris dan Luhan telah wafat beberapa abad yang lalu?

Bagaimana tubuhnya tidak menjadi abu sedikit pun?

 

Banyaknya pertanyaan yang muncul di pikiran Baekhyun membuat pria berparas tampan ini bingung mencari-cari jawaban untuk pertanyaannya sendiri. Ia memandangi tubuh Ratu cukup lama hingga pada akhirnya ia menemukan sebuah kertas yang terselip di helaian rambutnya dan sebuah kalung yang sama persis dengan milik Park Chan Min di leher Sang Ratu.

Akhirnya.. aku menemukannya!

***

“Baginda, ada sesuatu yang ini kulaporkan padamu”

“Katakanlah”

Kris yang sedang memandangi langit hitam dari kamarnya tiba-tiba mencekik leher prajuritnya. Prajurit yang baru saja masuk dan mengabarkan suatu hal yang tentu saja membuat Kris sangat geram.

“APA YANG BARU SAJA KAU KATAKAN!”

“Maaf, Baginda. Prajurit yang akan menyerang Tuan Park Chanyeol bertambah satu orang dari yang didata beberapa hari sebelumnya. Aku takut ada mata-mata yang menyamar sebagai prajurit kita, Baginda”

“Bagaimana kau menjaga istana ini dengan baik? Hah! Aku tak mau rencana kita menyerang Park Chanyeol diketahui dari pihak musuh. Dengar itu baik-baik!

Melihat prajurit bodoh itu keluar, Kris langsung menyambar pedang utamanya dari sebuah hiasan kamarnya. Ia berfikir siapa yang mungkin menjadi mata-mata Park Chanyeol yang berada diistana ini. Park Chanyeol? Park Chan Min? Baekhyun? Ataukah adiknya sendiri?

Tempat itu!

Jika mata-mata itu selalu mengikutiku pasti ia tahu tempat itu! Sial!

Aku akan membunuhnya karena berani melangkahkan kaki diruangan ibuku!

 

***

“Werdnam? Apakah aku mengganggu waktumu?”

Werdnam yang kini duduk disebuah batu besar tersenyum ketika melihat Park Chan Min dihadapannya. Ia tahu sebenarnya apa yang ingin dibicarakan oleh Tuan Putrinya itu tapi ia tak bisa mengatakan apa yang terjadi baru saja. Jika ia mengatakannya, Tuan Putri pasti khawatir bahkan Raja pun juga akan mencemaskan semuanya. Jika ia mengatakannya, rencana mereka untuk menyerang Kris akan kacau.

“Tidak, Tuan Putri. Aku hanya sedang memandang langit sebelum perang nanti dimulai”

“Ya aku juga ingin memandangnya karena mungkin besok malam disaat perang dimulai aku tak akan melihatnya lagi”

“Jangan berkata seperti itu. Aku akan mencari cara lain tanpa harus mengorbankanmu”

“Terimakasih, Werdnam. Kau tahu? Aku sangat berterimakasih padamu atas semuanya. Aku sangat berterimakasih kau menyelamatkan kakakku, aku, Luhan, dan Baekhyun”

“Itu memang tugasku, Tuan Putri”

“Werdnam.. Sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan padamu”

Werdnam terdiam.

“Aku baru saja mencoba berkomunikasi dengan Baekhyun tapi sepertinya aku tak mendapat balasan darinya. Sehari sebelumnya aku masih bisa berkomunikasi jauh dengannya. Tidak terjadi apa-apa bukan?”

“Aku tidak tahu, Tuan Putri. Kuharap bersabarlah hingga esok. Esok hari disaat kita menyerang istana musuh, hal pertama yang akan kulakukan adalah mencari Byun Baekhyun. Jadi kumohon bersabarlah hingga besok”

“Baiklah aku mengerti. Kalau begitu aku akan masuk kedalam lebih dahulu. Kau masuklah, jangan terlalu lama disini, Werdnam”

Wanita tua yang hanya mengangguk itu mulai memejamkan matanya ketika Park Chan Min telah pergi dari sisinya. Ia memejamkan matanya lalu membaca sebuah mantra yang telah ia coba berkali-kali. Mantra untuk berkomunikasi dengan muridnya itu gagal dan bahkan mantra untuk melihat keadaannya dengan jarak jauh pun juga gagal.

Mengapa firasatku mengatakan bahwa sesuatu terjadi padanya?

***

Ah.. Ternyata kau

Dengan perlahan namun pasti, Kris melangkahkan kakinya untuk menghampiri seseorang berjubah hitam tersebut. Senyuman jahat Kris ia goreskan pada bibirnya ketika ia melihat wajah dari orang itu. Ya, dirinya tengah melihat Byun Baekhyun sedang menghadap ke peti yang selalu dijaga oleh Kris.

“Sudah lama tak bertemu, Byun-Baek-Hyun”

KRIS!

 

Dengan perasaan terkejutnya, Baekhyun menggenggam erat kertas yang berada ditangannya. Ia dengan cepat menyembunyikan kertas tersebut dibalik bajunya. Tentu saja, ia berharap musuhnya ini tak mengetahuinya.

 

Aku harus pergi dari sini secepatnya!

Aku harus memberi tahu Park Chan Min!

 

“Kau sedang mencari sesuatu, Byun Baekhyun? Haha tak kusangka. Sepertinya tanpa harus mengeluarkan tenaga, seekor serigala dengan sendirinya telah menyerahkan nyawa berharganya padaku”

“Aku datang kesini bukan untuk hal yang menjijikan seperti itu, Kris!”

“Lalu? Ah apakah mungkin kau ingin membunuhku sendirian? Kalau kau bisa kenapa tidak dicoba?”

“DIAM KAU!”

“Hei, tenanglah. Jangan takut seperti itu. Aku akan bermain-main denganmu sebelum kau kubunuh dan menyerahkan nyawamu itu pada teman-temanmu”

Mata biru yang tentu saja milih Baekhyun terus mencari-cari jalan keluar diruangan ini. Namun belum sempat ia menghabiskan waktu untuk mencarinya, ia menemukan sebuah jalan keluar. Ya. Ada jendela disana dan dirinya pasti bisa keluar dari tempat ini. Ia harus mengeluarkan mantranya agar bisa lari dengan cepat.

Guird LezzaBaekhyun mengucapkan mantra tersebut dengan pelan dan bersiap berlari. Namun, saat itu pun Kris mengeluarkan mantra untuk menghalaunya.

“PORZEECA NARA!”

 

ARGH! SIAL!!!

 

“Byun Baekhyun. Jika kau mau hidup maka jawablah pertanyaanku”

“AKU TIDAK AKAN MENJAWABNYA!”

“Baiklah”

PORZEECA NARA!!

ARGHHHH!!

 

“Kurasa mantra petirku ini akan sangat berguna untuk membuatmu patuh padaku. Apa kau sudah cukup merasakan perihnya luka-lukamu itu?”

“KRIS, HENTIKAN INI SEMUA!”

“Kenapa? Kau takut? Jika kau takut, MAKA JAWABLAH! DIMANA PARK CHANYEOL DAN PARK CHAN MIN SAAT INI!!”

“Hh.. hh… Sampai aku mati pun aku tak akan memberi tahumu!”

PORZEECA NARA!!!!

ARGHHH!!!!

QUERI FIERRAA!!!

AAARRGGHHHHHH!!!!

TELLANICA GUIRDCEL!!!!!

AAAAAARRRGGHHHHHHH!!!!!

 

Sial! Kenapa aku?

Kenapa aku sama sekali tak bisa mengeluarkan mantra-mantra itu?

Aku.. aku tak bisa mati disini!

Aku harus bertahan hidup!

 

Baekhyun dengan kekuatannya yang kini lemah mulai mengubah wujudnya menjadi serigala yang sangat besar. Ia berkali-kali mengaum dan menggigit daging sang musuh dihadapannya tersebut. Ia sudah berjanji untuk menyelamatkan Park Chan Min dan itu berarti ia harus bisa keluar dari tempat ini.

“PRAJURIT, TANGKAP SERIGALA ITU!!!!!!”

Serigala berbulu lebat itu berhasil keluar dari istana ini dan tentu saja dengan dikejar oleh ratusan prajurit dibawah perintah Kris. Disisi lain, Kris yang berusaha berdiri dengan menahan rasa sakit akibat gigitan Baekhyun mulai tersenyum. Ia tersenyum karena mantranya berhasil mengenai sasarannya walaupun ia harus menahan sakit akibat gigitan anak muda tersebut. Ya sebenarnya serigala memang salah satu kelemahan keluarga Kris namun setidaknya mantra sekuat Porzeeca Nara dapat melumpuhkan satu ekor serigala. Dan kini akibat dari mantra itu sudah terlihat jelas didepan matanya tersebut. Terlihat jelas bahwa serigala tersebut tak akan bisa mengeluarkan mantra selamanya dari mulutnya.

***

Sial!

Kaki-kakiku sudah tidak terlalu kuat untuk terus berlari!

Bahkan jalan dihutan ini terlihat sangat kabur!

Bagaimana aku bisa sampai ke markas?

Jika bukan karena mantra Kris, aku pasti bisa mengalahkan prajurit sialan itu dengan mantra-mantraku!

 

“Panah serigala itu terus menerus! Buatlah bulunya yang lebat itu tertutupi oleh darahnya!”

Baekhyun yang kini dalam wujud serigalanya tersebut memilih jalan lain untuk mempertahankan hidupnya. Dia terus berlari sekuat tenaga setelah dirinya membinasakan sebagian prajurit-prajurit tersebut dengan taring dan cakarnya. Ia harus berlari menjauh karena senjata yang digunakan prajurit tersebut sudah terlalu banyak menancap di seluruh tubuhnya. Namun disaat ia sudah melihat markas rerumputannya dari jauh, seseorang menusuk tubuhnya dari dekat dengan sebilah pedang. Baekhyun pun mengaum dengan sangat keras.

***

“BAEKHYUN!”

Park Chan Min dengan rambutnya yang berantakan seperti seseorang yang baru terbangun dari tidurnya langsung berlari ke ruangan kakaknya. Air keringat yang membasahi keningnya tersebut membuatnya seperti kehabisan nafas. Chan Min tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Entah itu mimpi ataukan nyata tapi satu hal yang pasti itu adalah kabar buruk. Sesuatu telah terjadi pada sahabatnya tersebut dan harus diberitahukan pada Sang Raja.

“Park Chan Min, kau kenapa?”

“Aku.. Aku mendengar suara raungan Baekhyun, kak. Dan itu seperti.. seperti ia sedang menjerit memohon pertolongan”

Park Chanyeol terdiam, Sekilas akupun juga mendengarnya.

Tak lama kemudian, Luhan dan Werdnam pun masuk keruangan Park Chanyeol. Mereka masuk untuk memberitahukan hal yang sama. Mendengar hal itu dari beberapa orang membuat Chanyeol yakin bahwa suara itu benar-benar nyata.

“Baiklah, aku akan mencoba melihat keadaan di luar. Jika suara Baekhyun terdengar hingga ketempat ini, itu berarti Baekhyun tak jauh dari sini”

***

Kris yang kini telah mengobati luka-lukanya perlahan-lahan duduk di kursi kerajaannya. Kursi dimana seorang Raja duduk untuk memerintahkan semua prajurit-prajuritnya. Namun selang beberapa menit kemudian, seseorang yang mengenakan pakaian layaknya panglima datang menghampiri Kris. Ia datang dengan senyuman tergores di bibirnya.

“Bagaimana hasilnya?”

“Kita berhasil, Raja. Seperti perintahmu, aku tidak membunuh serigala itu. Tapi aku berhasil membuatnya sangat lemah. Semua panah dan pedang kita berhasil tertancap disekujur tubuhnya”

“Baguslah. Kita bersyukur dia mengubah wujudnya menjadi serigala. Setidaknya dengan wujud tersebut kita tak akan membuatnya mati dengan cepat”

“Tapi, Raja. Ada yang aneh”

“Ada apa? Cepat katakan!”

“Disaat kami menumbangkannya, serigala tersebut berusaha berlari ke sebuah hamparan rerumputan yang sangat luas sebelum kami berhasil menangkapnya”

“Hamparan rerumputan?”

“Ya, Raja. Itu tepat berada di seberang hutan. Tapi aku sepertinya tidak pernah melihat tempat itu”

“Kalau begitu siapkan prajurit dan atur formasi perang. Karena kita telah menemukan persembunyian lawan maka perang saat ini sudah dimulai”

Kris tersenyum.

 

Terimakasih Byun Baekhyun, aku telah menemukan mereka dengan pengorbananmu yang bodoh itu..

***

Demi menghilangkan rasa penasaran didalam hati semua orang, Park Chanyeol bersama Luhan memutuskan untuk memeriksa keadaan dihamparan rerumputan ini. Mereka berdua memutuskan untuk berpencar dan mencari keberadaan Baekhyun disekitar tempat ini. Namun gelapnya langit yang menandakan bahwa sudah tengah malam membuat Chanyeol memerintahkan Luhan untuk berhenti mencari.

“Setinggi apapun aku terbang, aku tak menemukan sedikit pun keberadaan Baekhyun. Bagaimana ini, Raja?”

“Kita sudahi saja dahulu, aku juga sudah mencari kebagian sana namun tidak menemukan keberadaan Baekhyun”

“Tapi jika ada sesuatu pada Baekhyun bagaimana?”

“Jangan berfikir seperti itu, Luhan. Aku juga khawatir tapi bagaimanapun juga besok kita sudah harus menyerang Kris. Kita harus mempersiapkannya dahulu”

“Aku akan tetap disini, aku akan mengelilingi hutan ini sekali lagi, Raja”

“Baiklah terserah padamu. Aku masuk dahulu”

Pria muda yang kini memandangi kepergian Park Chanyeol itu segera menghela nafasnya lalu memandang langit. Dengan mengepakkan sayapnya itu, pria yang akrab disapa Luhan tersebut mulai terbang rendah menelusuri hutan. Mulutnya bahkan selalu membaca mantra untuk membantu penglihatannya. Namun belum lama Luhan berputar mengelilingi hutan ini, dirinya melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

Darah?

Kenapa disini banyak sekali darah berceceran?

Dan bukankah ini.. bulu serigala?

 

Kris..

Apa yang telah kau lakukan pada sahabatku?

Aku tak akan mengampunimu sekalipun kau adalah kakakku!

 

 

***Bersambung***



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles