Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Crazy Marriage (Chapter 1)

$
0
0

Crazy Marriage

Crazy Marriage || Kai’s wifey ( @Rurijongin88) || Teen || Kim Jong In, Park Ji Hwa, etc

THIS STORY IS MINE,OK? SORRY FOR TYPO(S). DON’T BE A SILENT READERS AND PLAGIARISM!

Chapter 1

— Crazy Marriage —

Seorang lelaki berdiri menatap keindahan malam kota Seoul dari ruangannya. Tangannya ia masukkan kedalam saku celana hitamnya. Rambut lelaki itu bergerak kesana-kemari karena hembusan angin yang kencang. Matanya yang tajam itu terus menatap lurus seakan mencari-cari sesuatu. Lalu, ia menghentikan aktivitasnya itu dan segera mengambil jas hitamnya dan segera berjalan keluar dari ruangannya.

Disepanjang lobby, banyak orang-orang yang menyapanya. Tapi, lelaki itu malah memasang wajah dingin yang langsung membuat orang yang tadinya menyapa menjadi menunduk ketakutan. Akhirnya, ia keluar dari sebuah gedung berlantai 50. Kaki lelaki itu menyusuri jalan yang masih ramai akan orang-orang yang ingin pulang kerumah masing-masing.

Brruuk!

Seorang wanita terduduk ke lantai jalan yang dingin. Ia meringis kesakitan. Tangan kirinya mengelus bokongnya yang habis berciuman dengan aspal. Tatapan wanita itu beralih ke tangan kanannya. Ia membulatkan matanya, saat minuman yang ada ditangan kanannya sudah habis. Perlahan, ia mendongakkan kepalanya. Dan, wanita itu kembali kaget saat melihat wajah orang yang bertabrakan dengannya.

‘Shit! Dia CEO Kim Company!’rutuknya dalam hati. Wanita itu berdiri dan langsung membungkukkan badannya 900. Wanita itu kembali menatap lelaki yang tadi ditabraknya dengan takut. Wajah lelaki itu masih tampak kaget, sesekali tangan lelaki itu memegang jasnya yang terkena minuman wanita ini.

“Maafkan aku Tuan. Aku berjanji, aku akan mencuci jasmu hingga seperti baru.”ucap wanita itu sambil menangkupkan kedua telapak tangannya dan meletakkannya didepan wajahanya. Lelaki itu menghela nafas kasar. Wajahnya mulai memerah karena menahan amarah, rahangnya mulai mengeras yang semakin membuat dirinya semakin tampan.

Tiba-tiba, lelaki itu menarik tangan wanita itu untuk berjalan menuju gedung yang tadi. Wanita itu awalnya memberontak, tapi setelah lelaki itu membentaknya dengan sangat kencang, membuat wanita itu langsung diam dan pasrah. Hingga, mereka berdua sampai ditempar parkir. Lelaki itu mendorong wanita itu untuk masuk kedalam mobil Porsche keluaran terbaru dengan kasar tentunya.

“Siapa namamu?” Suara berat lelaki itu, membuat wanita itu menghentikan aktivitasnya yang sedang mengusap pergelangan tangannya. Wanita itu terus menatap lelaki yang sedang ada didepannya.

‘Aku tidak tahu, kalau ia sangat tampan.’batin wanita itu, masih menatap polos ke lelaki itu.

“Jangan menatapku seperti itu!!”

“Ji Hwa. Namaku Park Ji Hwa.”ucap wanita itu sambil menundukkan kepalanya takut. Ia hampir menangis karena bentakan lelaki itu. Ji Hwa menatap lelaki itu dari samping yang masih fokus mengemudi mobilnya. Jalanan di kota Seoul tidak terlalu ramai seperti yang tadi. Hingga, mobil Porsche hitam yang sedang ditumpangi oleh Ji Hwa berhenti disebuah apartment elite yang ada di kota Seoul. Ji Hwa langsung keluar dari mobil, saat tahu lelaki itu sudah tidak ada disampingnya.

Ia berlari kecil untuk mengikuti lelaki itu. Ji Hwa terus memperhatikan isi apartment mewah ini. Mulutnya sedari tadi mengucapkan kata ‘waah’. Mereka sampai dilantai paling atas. Lelaki itu kembali menarik tangan Ji Hwa dan mendorongnya masuk kedalam apartemnnya.

Lelaki itu mengambil sesuatu yang ada didalam saku celananya. Dan, ia menggunakan benda itu untuk menutup mulut Ji Hwa, hingga wanita polos itu pingsan dalam pelukan lelaki itu.

“Welcome to your new live, Nona Park.”ucap lelaki itu dengan seringaian khas seorang player yang menghiasi wajahnya yang tampan.

— Crazy Marriage —

Aku meletakkan tubuh mungilnya dengan perlahan diatas kasurku. Aku menatap penampilannya. Wanita ini sangatlah cantik. Tatapanku jatuh tepat di bibir merahnya yang ranum. Perlahan, wajahku mendekat ke wajahnya. Jarak wajahku dengannya cukup dekat, kalau aku memajukan sedikit wajahku, aku yakin aku akan mencium bibirnya. Dengan perlahan, aku menjauhkan wajahku.

“Aku tidak bisa melakukan ini!” Aku bangkit dan langsung duduk ditepi kasur. Aku mengacak-acak rambutku frustasi. Apa yang harus kulakukan sekarang? Entah kenapa, setiap kali aku melihatnya, aku selalu ingin menjadikannya milikku seutuhnya. Kalian tahu bukan, apa maksudku?

Aku sudah mengenalnya. Dia salah satu Office girl dikantorku. Pertama kali, aku melihatnya itu, saat dia sedang didapur dan tanpa disengaja aku melihatnya yang sedang tertawa dengan teman-temannya. Dan, disaat itu pulalah, aku mulai tertarik lebih jauh dengannya. Aku menoleh pelan ke belakang. Wajahnya yang polos itu membuatku tidak tega.

‘Seorang Kim Jong In mempunyai rasa tidak tega?’

 

‘Ayolah, langsung saja kau tidurin wanita itu’

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku untuk menghilang pikiran jahatku. Lebih baik aku segera ke kamarku dan langsung istirahat. Dan, untukmu Park Ji Hwa!

“Kau tidak bisa lepas dariku, karena mulai saat ini kau sudah resmi menjadi milikku.”ucapku sambil tersenyum kecil. Sebelum aku pergi dari ruangan ini, aku menutupi badannya dengan selimut. Dan, aku sengaja mengecup lama bibir merahnya itu.

— Crazy Marriage —

Wanita itu menggeliatkan badannya saat merasakan sinar matahari menerpa wajahnya yang cantik dan polos. Wanita itu masih tetap setia memeluk sebuah benda yang ia anggap guling. Tangan wanita itu meraba-raba benda yang ia peluk. Hingga, kesadaran dia sepenuhnya terkumpul, ia langsung membuka matanya dan menatap kaget laki-laki yang tadi… ia peluk?

Ji Hwa duduk diatas tempat tidurnya dengan mata melihat penampilannya yang masih utuh. Ia menghela nafas lega, saat tahu lelaki itu tidak berbuat macam-macam kepada dirinya. Lelaki yang tadi dipeluk oleh Ji Hwa hanya tersenyum kecil dengan kedua mata yang masih terpejam. Ji Hwa menatap lelaki itu, seakan-akan mengingat-ingat kejadian kemarin. Tangan Ji Hwa terangkat untuk menutup mulutnya tidak percaya.

‘Aku tidur diranjang yang sama dengan Kim Jong In? Bagaimana ini bisa terjadi? Oh no, dia sangat tampan.’batin Ji Hwa masih memperhatikan wajah tampan Jong In. Lelaki itu yang sedang berpura-pura tidur, tertawa dalam hatinya.

“Sudah puas melihat wajah tampanku, nona Park?” Ji Hwa terkesiap saat suara berat Jong in membuyarkan lamunannya. Jong In meletakkan kedua tangannya dibawah kepalanya untuk dijadikan sebagai bantal. Kakinya ia silangkan. Ia tersenyum manis ke Ji Hwa.

“Tidak ada morning kiss, hmm?”

“Kau bukan suamiku, Tuan.”

Jong In terkekeh pelan mendengar jawaban dari wanita itu. Untuk pertama kalinya, Jong In menemukan wanita yang menolak kesempatan emas. Jong In sempat kagum dengan wanita itu.

“Tapi, tidak lama lagi, kau akan menjadi istriku dan ibu dari anak-anakku.”ujar Jong In pelan tapi tegas. Ji Hwa mengedipkan matanya berkali-kali. Apa dia sedang bermimpi? Kim Jong In, CEO Kim Company, ingin menjadikan dirinya sebagai istrinya? Ji Hwa menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.

“Dan, kau juga akan menjadi asistenku mulai hari ini. Kau harus tinggal bersamaku di apartment ini. Aku akan membiayai kebutuhan hidupmu. Kalau kau ingin pergi keluar, kau harus meminta ijin kepadaku. Dan, satu lagi,kau harus melayani kebutuhan dalamku.”jelas Jong In sambil menatap Ji Hwa penuh nafsu. Seperti, seekor singa saat melihat daging yang lezat.

“Maksudmu? Aku menjadi pembantumu? Dan, apa itu? Kebutuhan dalam?”tanya Ji Hwa kesal.

“Pembantu? Tidak mungkin ada pembantu secantik dirimu, Ji Hwa. Kebutuhan dalam itu maksudku, kebutuhan seks.” Ji Hwa membulatkan matanya dengan mulut terbuka. Perasaan kaget, kesal, tidak percaya, senang menjadi satu dalam hatinya. Tunggu dulu, senang? Ya, sebenarnya Ji Hwa sangat senang bisa tinggal bersama bosnya itu. Tapi, saat ini ia berpura-pura kesal dengan sikap Jong In yang suka memerintah.

“Aku hanya bercanda, Ji Hwa. Aku mana mungkin menjadikanmu pembantuku. Dan ekspresimu lucu sekali. Lagipula, aku tidak nafsu melihatmu. Walaupun dalam keadaan telanjang sekalipun, aku tidak akan mau meyentuhmu.”ucap Jong In. Lelaki itu segera duduk, dan berjalan keluar dari kamarnya meninggalkan Ji Hwa dalam keadaan panas karena malu.

“Sialan kau, Kim Jong In!”

— Crazy Marriage —

Jong In terus tersenyum dibalik map yang sedang ia baca. Bahkan, lelaki tampan itu sama seklai tidak menghiraukan sekretaris lamanya yang sedang menatapnya sedih, terlihat dengan air mata yang sudah mulai mongering dipipinya.

“Tuan, tolong jangan pecat aku. Apa salahku? Aku mohon jangan pecat aku.” Jong In yang tadi tersenyum, langsung menjadi datar mendengar ucapan bawahannya itu.

“Silahkan keluar.” Yang disuruh pun hanya bisa pasrah dan langsung keluar dari ruangan Jong In. Lelaki itu berjalan menuju pintu ruangannya. Jong In terpaku saat melihat pemandangan yang menurutnya sangat menyesakkan.

Wanita yang sedang ia incar sedang berbicara dengan sahabatnya. Mereka tampak akrab sekali, hingga Jong In ingin langsung menendang bokong sahabatnya itu. Ia tersenyum kecil saat sebersit ide melintas di otaknya. Ia pun berjalan menuju dua orang itu, dan langsung merangkul bahu sahabatnya.

“Waah, Lu Han, kapan kau datang, eoh? Kenapa kau tidak bilang kepadaku kalau kau sudah tiba? Dan, kenapa kau berbicara dengan perempuan ini, hmm?”tanya Jong In kepada sahabatnya, Lu Han. Jong In menatap tajam perempuan yang berdiri didepannya. Sesuatu didalam tubuh Jong In bangkit saat mata Ji Hwa membalas tatapannya.

“Aku baru tiba kemarin. Aku sengaja, karena aku ingin memberikanmu surprise, Kai. Perempuan ini adalah adik kelas ku saat kami berada di sekolah dulu.”jawab Lu Han. Jong In mendadak kesal, saat tahu Lu Han dan Ji Hwa sudah saling kenal.

“Lu Han, tolong jangan dekati dia!”ucap Jong In sambil menunjuk Ji Hwa. Lu Han mengernyit bingung. Sedangkan, Ji Hwa semakin kesal dengan sikap Jong In.

“Karena dia milikku.”lanjut Jong In santai, sedetik kemudian ia tersenyum manis ke Ji Hwa. Perempuan ini menegang saat sebuah benda basah dan kenyal menyentuh lembut keningnya itu. Lu Han kaget, lalu ia langsung bertepuk tangan sangat kencang, hingga membuat Ji Hwa menggeleng tidak percaya.

“Dia kekasihmu, Kai? Wah, aku tidak menyangka. Sebenarnya, aku ingin memberitahukan sesuatu kepadanya. Tapi, sepertinya tidak jadi.”ujar Lu Han membuat Ji Hwa semakin penasaran. Karena Jong In datang tiba-tiba, itu membuat ucapan Lu Han langsung terhenti.

“Tidak apa-apa. Aku penasaran. Beritahu aku sekarang juga.”paksa Ji Hwa. Jong In yang sedari berdiri disamping Ji Hwa hanya bisa merenggut kesal.

“Baek Hyun akan kembali ke Korea besok. Dan, ia berkata, ia ingin bertemu denganmu, Ji Hwa.” Jantung Ji Hwa seakan-akan berhenti saat Lu Han mengucapkan nama ‘Baek Hyun’. Memori-memori masa lalu, kembali terulang dipikiran dan otak Ji Hwa. Entahlah, wanita itu bingung dengan perasaanya saat ini. Haruskah ia senang, saat tahu kekasih pertamanya telah kembali? Apa ia harus sedih, karena kekasih pertamanya itu yang menyakiti hatinya telah kembali?

“Siapa Baek Hyun?”tanya Jong In yang membuat Ji Hwa tersentak kaget.

“Dia adalah…”

“Dia sepupuku. Ya, dia sepupuku. Lu Han, bisakah kau ikut denganku sebentar?” Ji Hwa langsung menarik tangan Lu Han sebelum lelaki itu menyetujuinya. Mereka berdua berjalan menjauhi Jong In yang masih setia berdiri dengan tatapan tidak percaya.

“Mereka meninggalkanku? Awas kau, Ji Hwa! Dan, siapa lelaki yang bernama Baek Hyun itu?”

“Aku sangat yakin. Lelaki yang bernama Baek Hyun itu pasti tidak tampan, dan aku juga yakin dia pasti pendek. Heh.” Jong In mengacak rambutnya frustasi dan segera berjalan masuk kedalam ruangannya dengan perasaan kacau.

— Crazy Marriage —

Ji Hwa berjalan dengan malas menuju rumahnya. Ia membuka pintu rumahnya dan tatapan matanya terkunci ke seorang lelaki yang sedang duduk sambil berbicara dengan kakak lelakinya. Ji Hwa mengedipkan matanya berkali-kali.

Chan Yeol –kakak lelakinya- menoleh ke pintu rumah. Senyuman lebar menghiasi wajah tampan Chan Yeol saat melihat adik kesayanganya telah tiba dirumah. Ia pun berdiri dan berjalan menghampiri Ji Hwa. Mengecup kening Ji Hwa dengan lembut, lalu menarik tangan kiri Ji Hwa untuk duduk.

“Ji Hwa, kau masih mengingat lelaki pendek ini?”tanya Chan Yeol sambil menunjuk seorang lelaki yang memakai kemeja biru laut dengan dipadu skinny jeans hitam selutut. Memang terlihat simple. Tapi, itu membuat lelaki itu menjadi lucu, maksud author tampan.

Ji Hwa memperhatikan lelaki itu dengan serius. Lalu, menggelengkan kepalanya ke Chan Yeol. Kakak lelaki Ji Hwa itu hanya membuang nafas kasar melihat sikap pelupa adiknya. Chan Yeol tersenyum lembut ke Ji Hwa sambil mengelus puncak kepala Ji Hwa. “Dasar pelupa.”gumam Chan Yeol yang masih bisa didengar oleh Ji Hwa.

“Dia itu..”ucap Chan Yeol sambil menunjuk lelaki yang duduk didepan Ji Hwa dengan lama.

“Byun Baek Hyun. Mantan kekasihmu. Kau ingat?” Bagaikan ditimpa sesuatu benda yang berat, Ji Hwa menggeleng tidak percaya. Perasaan kesal, marah, senang, sedih menjadi satu dalam hati Ji Hwa. Ia tak kuasa menahan bulir mata yang ingin keluar.

“Anyeong, Ji Hwa. Long time no see.”sapa Baek Hyun. Lelaki itu menatap Ji Hwa lamat. Ada perasaan rindu dalam tatapan itu. Baek Hyun ingin sekali membawa tubuh mungil Ji Hwa kedalam pelukannya. Tapi, itu tidak mungkin. Ia bahkan masih ragu, kalau Ji Hwa sudah memaafkannya.

“Kau? Untuk apa kau kembali?” Senyuman yang tadi menghiasi wajah Baek Hyun, seketika langsung memudar. Chan Yeol, yang duduk disamping Ji Hwa, menatap bingung Ji Hwa.

“Hey, adik. Bukankah kau masih menyayanginya?” Pertanyaan Chan Yeol memberi Baek Hyun kekuatan dalam menghadapi kemarahan Ji Hwa. Sedangkan, Ji Hwa hanya mengangkat bahunya santai. Lalu, ia menatap Baek Hyun tajam, membuat yang ditatap langsung terkesiap takut.

“Tidak mungkin aku menyayanginya, sedangkan aku sudah memiliki seorang kekasih.” Baek Hyun termangu. Dalam hati, ia sudah yakin, kalau ini akan terjadi. Baek Hyun merutuki kebodohan yang dilakukannya 5 tahun yang lalu. Chan Yeol yang mengerti akan situasi yang diperuntukkan oleh kedua orang yang dulunya memiliki hubungan, langsung beranjak menuju kamarnya.

“Nasib seorang lelaki yang tidak memiliki kekasih itu.. Ya, seperti aku.”ucap Chan Yeol lirih. Ok, kembali ke Ji Hwa dan Baek Hyun.

“Maafkan aku, Ji Hwa.” Baek Hyun menatap sendu Ji Hwa. Sedangkan, Ji Hwa memalingkan wajahnya ke tempat lain, karena tidak ingin melihat kembali tatapan mata dari lelaki masa lalunya itu. Ia mengingat perkataan Lu Han tadi siang. Lelaki itu berkata, Baek Hyun akan datang besok. Tapi, kenapa sekarang ia sudah ada dirumahnya?

“Lebih baik kau pulang. Sudah malam.”ucap Ji Hwa. Baek Hyun hanya bisa menuruti perkataan Ji Hwa. Lelaki itu berdiri, dan langsung berjalan keluar .

— Crazy Marriage —

Jong In mengemudikan mobilnya dengan cepat, ia sangat terlambat hari ini. Apa kalian tahu kenapa lelaki tampan ini bangun terlambat? Hmm, Jong In bermimpi melakukan ‘itu’ dengan Ji Hwa, dan alhasil itu membuat Jong In terbangun kesiangan dan juga kasurnya basah karena.. you know what I mean!

“Damn, damn, damn. Bagaimana bisa aku bermimpi seperti itu? Haa, Jong In, otakmu sangat mesum sekali.” Setelah, sampai ditempat parkir kantornya, dengan cepat ia langsung berlari menuju lift khusus dan menekan tombol untuk kelantai paling atas. Jong In mengetuk-ngetukkan ujung sepatunya tidak sabar. Tidak sabar untuk melihat Park Ji Hwa, lebih tepatnya. Karena hari ini adalah hari pertama Ji Hwa bekerja sebagai sekretaris Jong In. Lelaki itu membetulkan dasinya yang agak longgar. Ia melihat ke dinding lift yang terbuat dari kaca. Melihat penampilannya melalui kaca tersebut. Sebuah senyuman menghiasi wajah tampan lelaki itu.

“Ok, aku tampan.”ucapnya sambil menaikkan kedua alisnya. Lalu, terkekeh. Akhirnya, Jong in telah sampai dilantai paling atas gedung kantornya. Ia berjalan sangat cepat menuju ruangannya. Tetapi, sebelum ia masuk kedalam ruangannya, ia menghampiri sebuah meja yang berada diluar ruangannya.

Jong In terus menatap wanita yang sedang fokus menatap sebuah komputer. Bahkan, wanita itu tidak sadar bahwa sudah ada lelaki tampan yang berdiri dihadapannya dengan tatapan seakan-akan mengintimidasi wanita tersebut. Merasa ada yang memperhatikan, wanita itu mendongakkan kepalanya. Betapa kagetnya wanita itu saat melihat Jong In dengan gaya cool-nya sedang berdiri didepan mejanya.

“Mwo?”tanya wanita itu, lalu langsung kembali fokus ke layar komputer. Jong In mengerjapkan matanya, sungguh lelaki ini sangat tidak percaya sekaligus juga kaget. Untuk pertama kalinya, ada seorang wanita yang mengacuhkan dirinya. Entah kenapa, saat melihat Ji Hwa mengacuhkannya, rasa untuk memiliki wanita itu semakin besar. Jong In memantapkan dirinya.

“Siapa Baek Hyun?”tanya Jong In. Lelaki itu masih penasaran dengan lelaki yang bernama Baek Hyun itu. Apa dia kekasihnya? Atau mantan kekasihnya? Atau calon suaminya? Jong In menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran negatifnya. Ji Hwa menatap Jong In bingung. Ada rasa bingung saat Jong In melontarkan pertanyaan itu.

“Dia bukan siapa-siapaku.”jawab Ji Hwa sekenanya. Jong In menghembuskan nafas kasar. Lelaki itu masih belum puas dengan jawaban Ji Hwa. Dari kejauhan, seorang wanita yang merupakan bagian HRD berjalan menuju tempat meja Ji Hwa.

“Nona Park, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.”ucap wanita itu. Ji Hwa mengerutkan keningnya bingung dan menatap wanita itu seakan-akan bertanya ‘Siapa?’. Seperti itu misalnya. Jong In hanya diam, ia ingin tahu siapa orang yang berniat bertemu dengan calon istrinya. Calon istri? Yang benar saja, Ji Hwa saja mengacuhkan Jong In, apa itu bisa dikatakan sebagai calon istri?

“Lelaki itu bernama Byun Baek Hyun.” Ji Hwa terdiam saat mendengar nama lelaki itu, kembali. Lalu, Ji Hwa langsung menyuruh wanita itu untuk kembali ke ruangannya.

Baek Hyun ingin menemuiku? Tapi, ada apa?

Ji Hwa merapihkan mejanya, bahkan ia tidak tahu kalau Jong In masih setia berdiri menunggunya. Lelaki itu menggeram kesal. Ia harus melakukan sesuatu agar lelaki yang bernama Baek Hyun itu tahu kalau Ji Hwa adalah miliknya. Ya, dia harus melakukan sesuatu. Jong In menahan tangan kanan Ji Hwa, dan langsung dibalas tatapan heran dari Ji Hwa.

“Kau ingin menemui lelaki itu? Aku ikut, aku akan mengaku ke lelaki itu, kalau kau calon istriku. Boleh, kan?”usul Jong In. Ji Hwa terdiam. Apa yang harus ia lakukan? Setuju dengan usul Jong In?

“Baiklah, sepertinya tidak ada jalan lain. Kajja.”

Lalu, Jong In dan Ji Hwa pun langsung turun ke lantai bawah untuk menemui lelaki yang bernama Baek Hyun itu. Tangan Jong In sudah gatal, karena ingin memukul lelaki itu secepatnya. Sedangkan, Ji Hwa merasa degup jantungnya sangat kencang. Apa ia gugup? Setelah sampai dilantai bawah, Ji Hwa menarik tangan Jong In menuju lelaki yang sedang duduk diruang tunggu.

Baek Hyun menoleh sambil tersenyum saat Ji Hwa sudah datang menemuinya. Tapi, senyuman itu langsung menghilang dan wajah Baek Hyun langsung menjadi datar karena melihat seorang lelaki, yang tidak lain adalah Jong In sedang merangkul mesra bahu Ji Hwa.

“Lelaki ini siapa, Ji Hwa-ya?”

“Buat apa kau datang kemari, eoh? Aku sudah bilang kepadamu, jangan pernah menemuiku lagi.”ucap Ji Hwa mengabaikan pertanyaan Baek Hyun. Lelaki itu merasa kasihan pada dirinya sendiri. Ia menatap seorang lelaki yang berdiri disamping Ji Hwa dengan sinis.

“Kau sudah tidak mencintaiku lagi, Ji Hwa?”

“Tidak.” Yang diinginkan Baek Hyun saat ini adalah berharap ini semua hanya mimpi disiang bolongnya.

To Be Continue

Segini dulu chapter 1nya ya. Perkenalkan, aku author Kai’s wifey yang untuk pertama kalinya mengirim freelance ke EXOFF. Dari dulu, pengen banget ngirim ke sini, tapi sayangnya dulu masih belum mudeng tentang rulesnya.

Namaku Ruri Sibuea, call me uyi, ok? Aku 00 line, masih mudalah, baru mau lulus smp hehe

Bagaimana cerita saya? Tolong ya saran dan kritikannya aku tunggu looh. Thanks for reading my story:D

— Kai’s wifey —



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles