I Like You
part: 4 “beginning not always in the first”
Author: lilimissro
Cast :
Kai (EXO)
Sehun (EXO)
Do kyung soo (D.O EXO)
Byun baekhyun (EXO)
OC (original caracter)
Sub cast :
Chanyeol (EXO)
Luhan (EXO)
Genre : romance, friendship, school life.
Length : chapter.
Recommended song : BTS – boy in luv
Author POV
Flashback~
Sehun kembali dan segera menghampiri teman-temannya yang berhenti latihan sebentar saat namja itu pergi. Kris, Chanyeol, Tao dan beberapa anggota lainnya sedang duduk di bangku cadangan sambil tertawa-tawa. Sehun sampai heran, bagaimana namja-namja itu bisa tertawa setelah mengatakan jika saat latihan harus selalu serius??
“Aku kembali.” Ujarnya namun tak mendapat sahutan. Bahkan sepertinya mereka tak mendengarnya dan hanya tertawa-tawa.
“AKU KEMBALI!!” teriak Sehun dan membuat semua member memandangnya. “Ya~ kenapa kau berteriak??” ujar Kris tak terima.
“Kalian ini yang kenapa? Dari tadi aku disini dan kalian bahkan tak tahu? Memangnya apa yang kalian bicarakan hingga segila itu hah?” sungut Sehun marah.
“Kau tidak tahu? Yeoja yang tadi itu yang tertangkap basah beraegyeo di depan kita itu kan..” Sehun membulatkan mulutnya mendengar ucapan Kris. Ia terdiam dan duduk disamping Chanyeol. “Eh, tunggu.” Tiba-tiba Sehun terhenyak.
“Dia benar-benar yeoja itu?”Sehun mengerutkan alisnya dan memasang wajah bingung. Dan jika dilihat lebih seksama lagi, sebenarnya raut namja itu adalah terkejut.
Ponsel Kyung soo berbunyi. Kyung soo memang bukan anggota tim basket, Baekhyun juga bukan. Mereka hanya melihat dan sesekali ikut bermain jika pemainnya kurang. Maka dari itu mereka selalu ada dilapangan jika teman-teman mereka yang anggota basket itu sedang berlatih. Tapi, hari ini Baekhyun menghilang dan tidak ada bersama mereka.
“Kenapa tidak dijawab?” Tanya Chanyeol bingung melihat Kyung soo mengabaikan ponselnya yang berbunyi. Kyung soo terlihat kaget begitu mendengar ucapan Chanyeol. “hei, kau melamun ya??” goda Chanyeol yang menyadari ternyata Kyung soo melamun dan tidak sadar dengan ponselnya yang berbunyi.
“Anio.” Ujar Kyung soo ketus dan mengangkat telfonya.
“Mwo? Siapa? Baekhyun? Kau tahu dari mana?”
“eoh, arraseo.. akan kuberitahu yang lainnya.”
“eoh, sampai jumpa lagi.” Kyung soo memutus sambungan telfonnya.
“Nugu?” Tanya Sehun begitu melihat Kyung soo memasukkan ponselnya kesaku. “Hanya teman. Dia bilang Baekhyun ada di UKS sekarang. Dia pingsan bersama hm.. Seol hwa?? Bukankah itu nama yeoja?” gumam Kyung soo bingung sambil mengerutkan alisnya.
“Mwo?”Chanyeol melotot. “Apa yang mereka berdua lakukan??”
Chanyeol langsung berlari dan meninggalkan teman-temanya dengan raut khawatir yang berlebihan. Sementara itu Kyung soo hanya melongo, Kris yang terdiam bingung bersama Tao, Luhan dan Lay tersedak bersamaan karna saat mereka berlomba minum Chanyeol tak sengaja menyenggol pundak Luhan dan botol Luhan menyodok botol Lay. Sedangkan Sehun, memutar bola matanya malas, “Jangan-jangan dia berpikir yang tidak-tidak lagi. salahkan saja Kai yang terus mencekokinya dengan yadong.”
**
Yun yoo meletakkan sendoknya dan melirik keruang tamu. Yang da dan Kai masing-masing memanyunkan bibir mereka. Setelah dihukum, mereka masih saja bertengkar dan hasilnya Yun yoo yang tidak sengaja datanglah yang kini mendapatkan jatah makanan.
Ting-tong~
Bel rumah Yang da berbunyi. Eomma Yang da langsung memandang Yang da dengan tatapan tajamnya. “Siapa yang mau membuka pintu itu akan dibebaskan dari hukuman dengan syarat tidak akan bertengkar lagi.”
Kai dan Yang da langsung berlari dan membuka pintu. Yang da mengerutkan alisnya melihat seorang namja muda dihadapannya sementara Kai tersenyum senang. “Hyung!”
‘Hyung?’ pikir Yun yoo dan Yang da bersamaan.
Namja muda itu masuk dan duduk di meja makan. Kai dan Yang da juga ikut duduk dengan bangga karna hukuman sudah tidak berlaku bagi mereka. Yun yoo yang duduk di samping kedua eomma mereka hanya terkekeh melihat Yang da yang bisa menjadi kekanakan seperti itu.
Mereka mulai makan. Tapi Yang da masih memandangi namja muda yang Kai sebut Hyungnya tadi. “Benarkah dia kakakmu? Di terlihat berbeda denganmu..” gumam Yang da tidak percaya sambil memandang Kai.
“Ya~” Kai memukul kepala Yang da dengan sendok. “Aku bahkan lebih tampan darinya!” Yang da yang sudah lapar akhirnya tak ingin membalas perlakuan Kai dan mulai makan juga. Tapi tiba-tiba Hyung Kai berbicara. “Oh, aku lupa memperkenalkan diriku.”
“Dari tadi eomma sudah menunggumu melakukannya.” Gerutu Ny. Kim sambil bersungut.
“Annyeonghaseyo. Tae min imnida. Aku lebih tua dari Kai dua tahun (bukan sebenarnya) jadi aku adalah Hyungnya. Tadi aku harus kuliah dan mandi dulu jadi aku baru datang sekarang.” Namja bernama Taemin itu tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“eoh, bangapseumnida Taemin-ssi.” Ujar Yun yoo dan langsung meneruskan makannya.
“Kita boleh makan kan eomma?” Tanya Kai lagi.
“Memangnya kenapa kau sampai tidak boleh makan malam?” Tanya Taemin. Ia sudah tahu, jika hal ini terjadi maka Kai lah yang membuat masalah.
“Dia bertengkar dengan yeoja disampingnya itu. Mereka bertengkar terus, jadi aku hukum mereka.” Ujar eomma Kai santai dan disambut anggukan setuju eomma Yang da.
“apa? Kai bertengkar dengan yeoja? Hahaha, kau seperti anak kecil saja.” Taemin terkekeh.
“Dia dulu yang memulai Hyung..” Kai membela dirinya sendiri.
“Apanya? Kau yang memberi sinyal untuk memukulmu dulu..” gerutu Yang da.
“Sudahlah jangan bertengkar..” ujar Yun yoo yang mulai gerah. “Hmm.. eommeonim. Aku ingin tidur disini malam ini. Hari ini semuanya sudah kembali ke California. Aku masih belum terbiasa sendiri. Karna mereka kemarin tinggal cukup lama disini.”
“Eoh, geureom” Ibu Yang da mengangguk antusias. “Bawa saja anak ini. dari pada membuat keributan terus. Kepalaku pusing melihatnya seperti itu.”
“Mau kemana kau?” Tanya Kai begitu Yang da berdiri.
“Kau ingin lebih lama denganku ya? eoh, mian. Yun yoo ingin tidur disini dan aku harus menyiapkan tempat tidur kami. Jadi, kita tidak bisa lama-lama disini. Maafkan aku jika kau merindukanku dan kesepian nanti.” Jelas Yang da sambil memasang wajah prihatin pada Kai.
“Mwo? Merindukanmu? Apa aku gila?” Kai berdecak kembali pada makanannya.
**
Yang da sibuk membereskan kasurnya yang berantakan sementara Yun yoo membantu yeoja itu seperlunya. “Kau senang selalu sendirian dikorea? Bukankah lebih baik di California, bersama seluruh keluargamu?” Tanya Yang da saat Yun yoo duduk disampingnya diatas kasur.
“Apanya yang bagus? Disana semua orang memakai bahasa inggris. Kau tahu kan aku paling bodoh dalam hal itu? Lagipula calon kakak iparku sering kerumahku belakangan ini.” jawab Yun yoo sambil merebahkan tubuhnya dikasur.
“Calon kakak ipar? Siapa yang akan menikah? Minho oppa atau Siwon oppa? Astaga.. kedua oppamu itu namja sempurna.. siapa yeoja yang sangat beruntung itu?” Tanya Yang da kaget.
“Siwon Oppa yang akan menikah. Dia yang mewarisi perusahaan kan? Mereka baru saja mengumumkan pertunangan mereka saat berada disini kemarin. Dan Yeoja beruntung yang mendapatkan oppa sempurnaku itu Tiffany eonni. Blasteran korea-canada.” Ujar Yun yoo santai.
“Kau ini, sudah kaya, memiliki oppa tampan dan hampir mendekati kata sempurna. Cantik, apa lagi yang kurang darimu Choi Yun yoo??” ujar Yang da sambil ikut merebahkan tubuhnya di kasur.
“Banyak, lebih banyak darimu. Aku bahkan tidak bisa terlihat bersinar dan cerah sepertimu.” Tukas Yun yoo cepat.
***
Pagi harinya~
Seol hwa mengintip kelas 2-5. Kelas yang Baekhyun tempati. Entah kenapa ia ingin sekali melihat kelas itu hari ini juga menanyakan maksud perkataan Baekhyun sebelum ia pergi kemarin. bel masuk berbunyi 15 menit lagi, tandanya Seolhwa masih punya banyak waktu untuk dihabiskan ditempat itu.
“Apa yang dilakukan siswa kelas 2-1 disini?” ujar seseorang yang membuat Seol hwa terlonjak. Bagaimana bisa seseorang mengetahui kelasnya? Tidak ada tanda kelas dibajunya, apalagi didahinya. Bagaimana orang ini tahu tempatnya berasal?
Seol hwa berbalik dan memasang wajah tanpa dosanya, “Dari mana kau tahu aku dari kelas 2-1. Masih ada kelas 2-2, 2-3,2-4. Kenapa kau tiba-tiba menebaknya semaumu?”
“Kau, Hwang seol hwa. Murid 2-1 yang sangat terkenal karna ketus dan dingin. Siapa yang tidak mengenalmu? Bahkan semua kelas sudah memberi peringatan warning terhadap dirimu.” Ujar namja itu tak kalah ketus dari Seol hwa yang biasanya.
“Dasar namja aneh.”
“Kau lebih aneh.”
“Kalau begitu kita sama-sama aneh.”
“Tidak mau.”
“Yak!”
Namja itu pergi dengan santainya. Seolhwa yang sempat melihat nametag namja itu langsung mendengus kesal. “Awas kau, Do kyung soo.”
**
“Yun yoo-ah!” panggil Seol hwa sambil berlari menyusul Yun yoo yang sedang berjalan menuju kelas mereka. Yun yoo berbalik dan langsung mengerutkan alisnya begitu melihat Seol hwalah yang memanggilnya. ‘Apa yang terjadi padanya? Biasanya dia tidak memanggil orang sekeras itu’ batin Yun yoo heran.
“Hei, kenapa kau melamun?” Tanya Seol hwa yang sukses membuat Yun yoo sadar dari keheranannya sendiri. “Anio, hanya saja aku bingung melihatmu memanggilku seperti itu.”
“Seperti bagaimana?”
“Seperti ‘Yun yoo-ah!!!’” Yun yoo menirukkan suara ceria Seol hwa dengan ekspresi ceria yang dibuat-buat. Seol hwa langsung memutar bola matanya malas. “Ya~ apa aku seperti itu? Dasar berlebihan.”
“Sudahlah. Memangnya apa yang kau ingin katakan?” Tanya Yun yoo sembari menatap Seolhwa.
“Apa.. semua orang di sekolah mengenalku??” Yun yoo langsung mendengus mendengar ucapan Seol hwa. “Tentu saja. bahkan kucingpun tahu.”
“Ya~!!” Seol hwa memukul lengan Yun yoo keras-keras.
“YA! SAKIT!!” balas Yun yoo sambil berteriak.
***
Namja side~
Baekhyun menghela nafasnya dan menatap langit-langit kelasnya dengan serius. Setelah bersama Seolhwa di gudang, entah mengapa Baekhyun terus memikirkan yeoja itu. Awalnya Baekhyun hanya ingin mengganggunya karna yeoja itu jujur saja, cantik. Tapi, setelah melihatnya lebih dekat lagi dan berbicara lebih banyak dengan yeoja itu, Baekhyun tidak bisa menghilangkan ingatan tentang yeoja itu.
Rasanya Baekhyun ingin terus berbicara dan membuat yeoja dingin itu tersenyum. Ia ingin yeoja itu hanya melihatnya seorang, dan mengatakan jika namja terkeren didunia ini adalah Baekhyun. Ia ingin terus bersama yeoja itu. Tapi ia tak tahu perasaan macam apa ini, dan ia tak tahu cara mengatasinya. Dan lagi, setelah mengingat apa yang ia ucapkan pada yeoja itu membuatnya malu setengah mati. bagaimana jika Seol hwa berpikir dia sama byuntaenya dengan Chanyeol?
Baekhyun lalu teringat dengan Chanyeol yang berubah aneh dan perkataan Kyung soo untuk mencari tahunya. “Chanyeol-ah. Aku merasakan sesuatu yang aneh.” Ujarnya pada Chanyeol yang sedang sibuk dengan handphonenya. Chanyeol memalingkan wajahnya bingung, “Aneh bagaimana?”
“Aku tidak bisa berhenti memikirkan seseorang.” Chanyeol langsung tergelak mendengar ucapan Baekhyun. “Begitu kau bilang aneh?”
“Tentu saja, saat kau sakitpun aku tidak pernah memikirkanmu sampai seperti ini. juga saat menolak yeoja yang menyukaiku, aku tidak memikirkannya sampai rasanya aku tidak bisa hidup jika tidak melihatnya.”
Chanyeol tertawa lagi sejenak dan kemudian terdiam. “Tanya saja pada Kyung soo.”
“Kyung soo tidak mau memberitahu.. dia bilang aku harus mencaritahunya sendiri.” Ujar Baekhyun kesal.
“Kenapa kau tidak Tanya pada yeoja itu saja?” Tanya Chanyeol sambil tersenyum aneh. Baekhyun langsung mengerutkan alisnya. “Bagaimana kau tahu jika dia yeoja?”
“Dia Seol hwa kan?” Chanyeol mengangkat alisnya. Baekhyun terdiam dan menghindari pandangan Chanyeol. Apa sahabatnya ini sudah berubah menjadi cenayang? Bagaimana dia bisa tahu semuanya?? Baekhyun mulai merasa takut dengan temannya yang satu ini.
Tiba-tiba Sehun masuk kekelas yang sudah mulai gaduh itu. Baekhyun yang menyadari hal itu langsung menggeret Sehun keluar dari kelas dan mencari tempat yang benar-benar sepi menurut Baekhyun. Gudang. Entah mengapa Baekhyun suka sekali mengajak orang kesana.
“Ada apa?” Tanya Sehun yang sudah sedari tadi menyadari gelagat super aneh Baekhyun.
“Bisakah kau menjaga rahasia??” Baekhyun menatap Sehun dalam-dalam. Sehun terlihat bingung sejenak dan langsung mengangguk. ‘daripada aku mendengar dia menggerutu terus hari ini’ pikirnya.
“Aku merasa aneh Hun-ah. Aku.. tidak bisa berhenti memikirkan seseorang.” Ujar Baekhyun sedikit pelan mengantisipasi jika Sehun menanggapinya sama seperti Chanyeol.
“Jinjja?” Tanya Sehun kaget. Baekhyun mengerutkan alisnya. “Kenapa tanggapanmu begitu???”
“Nado!!” Pekik Sehun. “aku juga merasakannya. Rasanya seperti kau akan mati jika tidak melihatnya kan? Kau tahu, aku bahkan tidak tahu siapa dia dan dimana kelasnya dan itu membuatku gila.”
Baekhyun mengangguk-angguk. Apa yang Sehun rasakan sama persis dengan yang ia rasakan. “Perutmu terasa aneh juga tidak? seperti ada sesuatu yang ingin keluar dan membuat perutmu geli. Aku merasakannya semalaman dan setelah itu aku teringat terus dengannya.”
“Aku juga merasakannya!! Bagaimana bisa kita mengalami hal ini bersamaan? ini terlalu aneh.” Sehun memandang asal sambil berpikir.
“Lalu kita harus apa??” Tanya Baekhyun sambil mengangkat bahunya dengan ekspresi yang benar-benar bingung.
“Nado molla. Aku terus memikirkannya. Kau tahu, namja yang sering mengambil minumku..”
Baekhyun langsung lemas dan ingin melempari Sehun dengan sepatunya. “Ya! dia Kai teman sekelasmu apa kau lupa, amnesia hah!! Berhentilah menggodaku!!!” teriaknya sambil ancang-ancang melepas sepatunya sementara Sehun, dengan senyum kemenangannya bersiap berlari.
**
Yeoja side~
Seol hwa menghela nafasnya. Ia melirik Yun hee yang duduk disampingnya dengan tenang mendengarkan apa yang guru mereka sampaikan. Tapi, kenapa dengan Seolhwa? Apa yang guru itu bicarakan sama sekali tidak masuk bahkan terdengar olehnya. Semuanya seakan hanya lewat begitu saja dihadapan Seolhwa.
“Michigetda..” lirih Seolhwa. Tiba-tiba Yun yoo yang berada dibelakangnya menendang-nendang kursinya. “Yak neo waegeurae?” bisik Seolhwa sambil menengokkan kepalanya kebelakang dan menatap tajam yeoja itu.
“Aku bosan.” Balas Yun yoo.
“Kalau begitu tidak usah menggangguku. Cari objek lain sana.” Ujar Seolhwa dan berbalik menatap punggung seonsaengnimnya dan berusaha fokus.
“Kau tahu, aku bingung dengan namja bernama Byun baekhyun itu…”
Seolhwa langsung berbalik begitu mendengar naman Baekhyun disebut. Yun yoo langsung tersenyum yang menandakan jebakannya pada Seolhwa berhasil. “Benar apa yang kufikirkan.. kau itu menyukai Baekhyun.” Bisik Yun yoo sambil tersenyum lebar.
“Mwo? Aku tidak menyukainya. Aku hanya bingung dengannya.” Tukas Seolhwa.
“Kalian ini.. bisa diam tidak??” Yang da menginterupsi percakapan mereka kemudian. Yun yoo mengangkat bahunya sambil melirik Yang da dengan seriangaian senangnya. Kemudian ia menulis secarik kertas dan memberikannya pada Seol hwa.
‘aku tahu semuannya, Hwang seolhwa. Bagaimana perasaanmu sekarang saja aku tahu. Kau sedang berpikir kenapa aku bisa tahu kau sedang memikirkan Baekhyun akhir-akhir ini kan? asal kau tahu, aku ini cenayang.’
Yun hee melirik kertas yang Yun yoo berikan pada Seolhwa itu dan mendengus sambil menahan tawanya. Seolhwa hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Yun yoo tidak sok tahu. Tapi dia memang tahu. Dan itu membuatnya kesal.
**
“Aku pulang.”
Yang da merebahkan dirinya disofa rumahnya sambil melirik jam dinding. Jam sekolah yang mengharuskannya pulang jam 4 sore membuatnya hampir menjadi gila. Ia ingin sekali memaki Kai yang membuat semua tugas menumpuk dan membuatnya yang harusnya pulang jam setengah tiga, harus bertahan di sekolah untuk mengerjakan semua tugas yang tak sempat ia kerjakan. Apalagi bis yang semakin jarang pada sore hari membuat Yang da, kini baru sampai dirumahnya jam enam sore.
“hei, ada masalah? Kenapa wajahmu kusut begitu??” Tanya Seon kyu, eonni Yang da yang tak sengaja lewat saat hendak masuk kekamarnya.
“Ania.. aku hanya lelah.” Yang da menggelengkan kepalanya dengan raut sedihnya.
“Yang da-ah. Ada telfon untukmu!!” teriak eommanya dari dapur.
“telfon? Telfon rumah maksudnya???” Tanya yang da bingung.
“Bukan. Bukannya kau tidak membawa ponselmu hari ini? dari tadi siang terus berbunyi dan sekarang berbunyi lagi.” ujar eommanya dan membuat Yang da langsung berlari menuju kamarnya dan mengambil ponselnya.
“yeobeoseyo.”
“ini aku Yun yoo. Kenapa kau menjawabnya seperti orang asing hah? Kau tidak lihat aku menelfonmu dari tadi??”
“jangan cerewet. Ada apa?”
“Antarkan aku kerumah Kai sekarang.”
“wae? Ada apa dengannya?”
“dia mengambil buku keramatku.”
“mwo? Kenapa dia mengambilnya?”
“sudahlah. Aku akan datang kerumahmu 20 menit lagi bersama Seol hwa.”
Tit. Sambungan langsung diputus sepihak oleh Yun yoo sebelum Yang da sempat berbicara lagi. yeoja itu hanya bisa mengerutkan alisnya bingung. ‘bukankah Yun yoo dan Kai itu tidak saling mengenal? Bagaimana bisa dia mengambil buku Yun yoo? Buku yang berisi kejelekan-kejelekan ketua OSIS yang notabene sepupunya itu?’
**
Dua puluh menit berlalu. Yun yoo dan Seolhwa sudah sampai di rumah Yang da sesuai dengan perkataan Yun yoo. Yang da mempersilahkan kedua yeoja itu masuk. Begitu duduk disofa Yun yoo langsung terhenyak dan berdiri. “Dipikir-pikir, lebih baik aku pergi kerumah Kai sendirian dan menyelesaikan semuanya sendirian.”
“Mwo? Kau bilang kau membutuhkanku?!” tukas Seolhwa kesal.
“Arra. Aku akan memanggilmu jika aku butuh.”
“Kau pikir aku ini apa? Yak!!” teriak Seolhwa begitu melihat Yun yoo keluar dari rumah Yang da dan berjalan menuju rumah Kai diseberang sana. Seolhwa langsung berdecak. “Kalau begitu untuk apa dia mengajakku kesini??”
“Sssh, diamlah.” Ujar Yang da sambil melihat kearah jendela ruang tamu. Di luarsana terlihat Yun yoo yang sedang memencet bel rumah Kai dengan tidak sabar dan meloncat-loncat menengokkan kepalannya melihat kedalam rumah namja itu. Beberapa menit kemudian pintu gerbang dibuka dan muncul Taemin, Hyung Kai yang langsung mempersilahkan Yun yoo masuk.
“Mwo? Mudah sekali dia masuk? Apa mereka saudara?” gumam Seolhwa bingung sementara Yang da hanya mengangkat bahunya dan tetap mengintip jendela.
Beberapa saat kemudian dua buah mobil datang kerumah Kai. Begitu semua penumpangnya turun, Seol hwa dan Yang da langsung membelalakkan matanya. Baekhyun, Kyung soo, Chanyeol dan Sehun datang dan langsung disambut oleh Taemin juga.
“Ada apa sebenarnya ini??” ujar Yang da bingung. Sementara Seolhwa sibuk mencari pasokan oksigen tambahan begitu melihat Baekhyun.
**
To be continue
