YOU SHOULD BE MINE [PROLOG]
Tittle : You Should Be Mine [Prolog]
Author : DarkEyes
Main Cast : Oh Sehun (EXO)
Kim Hana (OC)
Additional Cast : find it by yourself
Genre : romance
Rating : General
Length : Chaptered
Disclaimer : I don’t own anything beside the story and OC. This pure my imagination. If there are similarity, it’s not intentional and I apologize. Casts belongs to God and their parents. Please don’t be a plagiator and SIDERS. Happy reading!
Pernah di publish di : https://choupang.wordpress.com https://exofanfictionindonesia.wordpress.com
WARNING! TYPO EVERYWHERE!
“Kau tidak akan pernah tau apa yang akan terjad di hari esok. Oleh sebab itu hidup di dunia ini serasa lebih menarik. Dengan berbagai kejutan-kejutan yang ada. Entah itu baik maupun buruk. Dan salah satu kejutan dari dunia ini untuk ku adalah….. kau”
Hana POV
Menikah??
Apa Appa sudah gila!
Ayolah aku baru 20 tahun. Aku masih ingin menikmati masa-masa muda ku dengan bebas. Dan juga, sekarang tahun 2015. Mana ada anak muda jaman sekarang yang masih dijodohkan oleh orang tuanya? Aaaahhhh…. Aku akan gila dengan semua keinginan Appa. Atau lebih tepatnya lagi perintah Appa? Dari kecil aku selalu menuruti keinginan beliau. Tapi, untuk keinginannya yang ini… aku tidak yakin bisa menyanggupinya.
“Hana-ya kau harus masuk ke Sekolah ini” aku menurutinya.
“Hana-ya kau harus masuk ke universitas ini” aku juga menurutinya.
“Hana-ya kau harus mengambil jurusan bisnis agar bisa meneruskan ku mengurus perusahan keluarga kita” sekali lagi aku juga menurutinya.
Itu contoh kecil beberapa keinginan Appa selama ini. Kalau aku sebutkan semua, maka cerita ini tidak akan habis-habis hanya dengan “keinginan Appa ku”.
Aku bahkan tidak tau seperti apa orang yang akan dijodohkan dengan ku itu. Apa dia jelek? Apa dia baik? Apa dia phsyco? Apa dia orang yang suka main tangan sama permpuan? Apa dia gangster? Oke ini terlalu berlebihan Hana. Appa mu tidak akan membiarkan mu menikah dengan laki-laki seperti apa yang kau bayangkan. Tapi, siapa yang tau sifat asli orang lain.
Masih terinang jelas dikepala ku perkataan Appa bebarapa waktu yang lalu, “Hana-ya. Aku ingin kau segera menikah. Menikah dengan orang yang sudah aku pilihkan untukmu”. Kata-kata itu terus berputar-putar di kepala ku selama 3 jam belakangan ini, dan itu membuat ku sesak nafas dan pusing. Dan di sini lah aku sekarang. Di sebuah taman yang sudah sepi di sekitar daerah Gangnam.
Meskipun jam sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi masih belum ada sedikitpun rasa ingin pulang. Aku masih terlalu jengkel dengan Appa. Andaikan eomma masih ada di dunia ini, dia pasti akan membelaku.
“Eomma… aku merindukanmu”
Tanpa ku sadari butiran-butiran bening sudah meluncur membasahi kedua pipi ku. Aku tahu, aku tidak bisa menyalahkan Tuhan yang sudah terlalu cepat mengambil Eomma ku, dan membuat Appa ku menjadi sangat overprotective dan cenderung mengatur semua aspek kehidupanku. Aku tidak menyalahkan cara beliau untuk menunjukan rasa kasih sayangnya kepada anaknya. Hanya saja, bukan kah ini sudah terlalu berlebihan?
“AAAAKKHHH… AKU AKAN MENJADI GILA DALAM WAKTU DEKAT INI!!!” teriakku histeris. Masa bodoh kalau ada orang yang mendengar teriakanku dan menganggapku benar-benar gila. Toh, nyatanya aku memang sudah benar-benar di ambang batas kewarasan ku sendiri.
Author POV
Di bagian taman yang lain, tampak seorang namja sedang berjalan dengan muka datar dan pucatnya. Walaupun mukanya terlihat datar, tapi bisa di lihat dari kedua matanyanya yang mengatakan bahwa dia sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Dari sana terlihat rasa kebencian, kekecewaan, kesedihan, dan rasa amarah yang menggebu-gebu. Dia adalah Oh Sehun.
Namja dengan perawakan tinggi itu sedang meredahkan amarahnya kepada orang tuanya. Sekitar 3 jam yang lalu, dia telah bertengkar hebat dengan ayahnya. Dia tidak mengira, ayahnya akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal seperti ini. Menyuruhnya menikah? Persetan dengan semua itu. Dia bahkan belum memikirkan hal-hal jauh seperti itu. Terlintas saja tidak.
Dia tahu kalau semua itu hanya merupakan strategi politik bisnis ayahnya semata. Tapi, kenapa dia harus di bawa-bawa? Dan ini semakin menambah rasa benci terhadap ayahnya itu. Kalau saja eommanya tidak menyuruhnya untuk menuruti saja “perintah” ayahnya itu, maka sudah dipastikan dia akan kabur dari rumah dan kalau memang perlu dia tidak akan pernah kembali lagi ke keluarga Oh.
Sehun mengacak-acak rambut coklat nya dengan jengkel. Ayahnya itu selalu tahu apa kelemahannya. Dan dia benci akan hal itu. Karena dengan semua itu ayahnya akan semakin mudah untuk mengendalikannya, mengatur kehidupannya, dan menghancurkan segala keinginannya yang bertentangan dengan kehendak ayahnya.
Tiba-tiba suara teriakan seorang perempuan mengusik gendang telinganya. Sehun mengernyitkan dahinya. Siapa gerangan yang malam-malam seperti ini berteriak-teriak seperti orang gila? Apa dia tidak takut berada di taman yang sesepi ini? Mata tajamnya bergerak lincah mencari sosok pemilik suara tadi, dan pandangannya berhenti di bangku taman tak jauh dari tempatnya berdiri.
Sehun mengamati perempuan yang posisinya sedang duduk membelakanginya itu. Perempuan itu duduk membungkuk dan menangkupkan kedua tangan di mukanya dan Sehun bisa melihat bahwa bahu perempuan itu bergetar hebat. Apa dia sedang menangis? Pikirnya. Tak beberapa lama, terdengar suara dering handphone. Sehun refleks merogoh saku celana jinsnya dan mengambil handphonenya. Aneh. Tidak ada panggilan masuk di handphone nya. Padahal dia yakin kalau nada dering tadi nada dering handphone nya.
“Yeobosseo?”
Suara tersebut membuyarkan pikiran Sehun. Sehun mengalihkan padangannya kepada pemilik suara barusan.
“Ne, Appa. Aku akan segera pulang.”
“Tidak. Kang ahjussi tidak perlu menjemputku”
“Ne. aku akan sampai rumah sebelum pukul 11. Appa tidak perlu khawatir. Aku bukan anak usia 5 tahun yang tidak bisa menemukan jalan kembali ke rumahnya sendiri”
Sehun tersenyum pahit mendengarkan semua itu. Setidaknya gadis itu masih dikhawatirkan oleh ayahnya. Sedangkan dia? Kalau tidak ada hal yang sangat-sangat penting yang berhubungan dengan perusahaan atau kuliahnya, boro-boro ayahnya menelpon untuk mengkhawatirkannya. Mengiriminya sms saja tidak pernah. Adapun yang mengkhawatirkannya hanya eommanya seorang. Oleh sebab itu dia sangat sayang terhadap eommanya itu dan tidak bisa membantah semua perintah eommanya. Yah, kelemahan utama seorang Oh Sehun adalah eommanya. Dan ayahnya tahu itu.
Tanpa Sehun sadari, sepasang mata tengah menatapnya dengan penuh tanda tanya. Ya. Pemilik mata tersebut adalah Hana. Hana menatap sosok laki-laki yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk. Celana jins selutut, dan kemeja biru tua sangat kontras dengan kulit putih susunya. Ditambah garis rahang yang tegas dan rambut kecoklatannya, membuat laki-laki tersebut seperti ukiran dewa-dewa yunani. Hana akui, laki-laki tersebut begitu tampan dan sempurna.
Tapi, Hana tidak boleh terlena hanya dengan pemandangan yang indah itu. Di jaman sekarang, bukan hanya orang-orang yang berpenampilan kumuh, celana robek-robek, dan tampang preman saja yang melakukan kejahatan. Tapi banyak juga orang yang memiliki tampang rupawan tapi berkedok sebagai kriminal. Dan yang sedang Hana pikirkan sekarang adalah, apakah dia penjahat? Kenapa malam-malam begini berkeliaran di taman yang sepi begini?
Oke. Hana tidak bisa menyalahkan laki-laki tersebut karena berkeliaran di taman yang sepi seperti ini, karena dia juga melakukan hal yang sama.
Merasa diamati oleh seseorang, Sehun menolehkan kepalanya menatap gadis tadi. Dan mata mereka bertemu.
To be continue
Annyeong!!! Aku author (abal) baru ^^ Entah aku kesambet apaan sampe dapet ide buat FF beginian. Ide itu muncul aja seketika saat aku lagi dengerin lagunya SHINee ring ding dong. Apa hubungannya lagunya SHINee sama FF aku? Nggak ada emang. Itu cuman curcol ku ajah wks :3
Makasih buat admin exofanfiction yang udah mau ngepost FF abal-abal ini *bow bareng thehun* makasih juga buat readers yang entah sengaja apa ga sengaja tersesat di FF ku ini. Dan buat readers yg berkenan ninggalin komentar, terima kasih banyak *cium atu2 pake sandal thehun* saran/kritik kalian sangat membangun dalam kelanjutan FF ini ^^
