Careless (chapter 1)
Author: Arira kim
Genre : friendship, love, hurt
Lenght : chapter
Main cast : oh sehun
Other cast : kim kai, lee yoo bi, exo member
Author POV
Guru baru saja keluar, dan pelajaran matematika baru saja di hentikan. Semua siswa menutupnya dengan nafas lega sambil memasukkan buku matematika dan menggantinya menjadi pelajaran Sastra.
BRAKK…
Seseorang baru saja berdiri dengan kasar hingga menyebabkan suara besar keluar dari gesekan meja dan kursi. Tiba-tiba hening. Semua orang diam tidak ada satupun yang berani bicara bahkan ada yang sampai kaku di tempat duduknya tapi hal itu adalah sebuah pengecualian bagi seorang namja yang baru saja beranjak dari tempat duduknya yang berada pada barisan belakang.
“ YAA, Kyungsoo…” Panggil Sehun beranjak dari tempatnya ke tempat Kyungsoo yang berada tepat di depannya.
Diikuti kedua temannya, mereka berdiri mengelilingi Kyungsoo yang sedang duduk tegang di sana sambil menundukan kepalanya. Ya.. sudah sebulan ini Do Kyungsoo atau biasa di sapa Kyungsoo ini telah menjadi objek bully-an Sehun, Tao dan Baekhyun setelah Youngjae. Alasannya simple, yaitu mereka bosan dengan Youngjae dan saat mereka melihat Kyungsoo yang pintar, kutu buku dan cupu mereka merasa akan lebih menguntungkan bagi mereka dan juga selama mereka membullynya ia sama sekali tidak melawan.
“ YAA Kyungsoo, kerjakan PR Matematika-ku!!!!” kata Sehun sambil membantingkan sebuah buku ke meja yang hampir saja mengenai Wajah Kyungsoo.
“ YA, punyaku dan Tao juga!” kata Baekyun yang tak mau kalah dengan Sehun.
“ Tidak ..mau. Aku bukan… pesuruhmu.” Kyungsoo memberanikan diri walaupun kata-katanya masih terbata-bata dan ia mulai memberanikan diri menatap langsung mata Sehun.
“ MWO???? YAAA!!!!” teriak Tao dan Baekhyun bersamaan.
“ Yaa, kau mulai melawanku sekarang ?” Sehun menarik kasar kerah kemeja Kyungsoo dan tangan kirinya mengepal dan sudah sangat siap memukul Kyungsoo.
“ Kaemanhe.. Sehun-ah…!!!” Kai tiba-tiba datang dan menahan pukulan Sehun dengan tangannya. Sontak Sehun langsung berbalik ke arah Kai.
Brakk
“ YAA APA YANG KALIAN LAKUKAN????” tanya guru Sastra yang tiba-tiba masuk dan memarahi mereka .
Sehun melepaskan kera Kyungsoo dengan kasar dan menarik tangan kirinya dari genggaman Kai. Ia menatap lekat dan tajam Kai, “Pengacau..” batinnya
“ Kalian berlima setelah pelajaran ini temui saya di kantor.!!!” Kata guru sastra itu sambil menunjuk mereka.
∞∞∞
Sehun POV
-Canteen-
“Aish.. menyebalkan sekali… lihat apa yang dia buat dengan tanganku” Baekhyun terus saja mengomel karena guru sastra itu membuat kami harus menulis pernyataan bersalah sebanyak 20 lembar dan dengan alasan kami yang memulai duluan hukumannya jadi ditambah yaitu membersihkan Wc dan gudang sekolah. Hanya kami bertiga.
“ Ya Baekhyun!! Bisahkah kau berhenti mengomel? Kepalaku mau pecah rasanya!!” bentakku kesal kepadanya dan langsung membuatnya manyun tiba-tiba.
“ Gwaenchana!! Dia hanya sedang Badmood saat ini!” Tao langsung menenangkan Baekhyun yang bertingkah seperti anak kecil itu.
Aish, si berengsek itu… apa yang dia lakukan? Apa dia sedang melihat kemari? . benar atau tidak tapi di penglihatanku Kai sedang melihat ke arahku dengan membawa nampan berisi makannannya. Ia menatapku dalam dan aku hanya mebalasnya dengan tatapan sinis. Kemudian Chanyeol datang dari belakang dan mengalihkan pandangannya. Sepertinya Chanyeol mengajaknya mencari tempat untuk makan. Kufokuskan kembali mataku pada makanan yang ada di depanku dan kulanjutkan makan siangku yang jauh lebih berharga daripada melihatnya.
“ Yaa, apakah kita harus memberi pelajaran kepada mereka?” kata-kata Baekhyun tiba-tiba menghentikan makanku dan mebuatku berfikir akan kata-katanya.
“ Kyungsoo dan Kai ??” tanya Tao.
“ Smart,Tao..!!! tumben kau langsung mengerti!” tanggap Baekhyun.
“ Tapi kenapa Kai?” tanya bodohnya lagi.
“ yaa.. Baru saja aku mengatakan kau pintar…!!” lanjutnya “ Biarku jelaskan. Kalau saja Kai tidak memberitahukan kejadian yang sebenarnya kepada guru kalau kita mem-Bully Kyungsoo, pasti kita tidak akan di hukum seperti tadi.” Jalas Baekyun.
“ Oow, kalau begitu bagaimana jika kita memberikan pelajaran kepada mereka? Menurutmu bagaimana? Sehun? Baekyun?”
“ Hwahh… itu juga yang kukatakan tadi.. Taoo…” Baekhyun mulai geram kepada Tao yang kebodohanya mulai muncul lagi.
“ tentu.. bagaimana kalau malam ini? Pulang sekolah?” jawabku datar kepada Baekyun dan Tao.
“ Cool..setuju !!” kata Baekhyun dan tao sambil melakukan toss kepal ke arahku.
Kuharap kau akan menyukainya, Kim Kai.
∞∞∞
Aku baru saja melepaskan sepatuku di depan pintu masuk sebuah rumah bergaya Vintage ini. Kulihat ada sepasang Highheels hitam ber hak kurang lebih 10 Cm tepat di samping rak sepatu. Aku hanya meliriknya sebentar dan melanjukan langkahku masuk ke dalam rumah.
“ Aku pulang…!” kataku pelan.
Tak jauh dari pintu masuk saat aku melangkahkan kaki tadi, kudengar suara yang sangat aku benci. Suara itu tepat berasal dari dalam ruangan yang berada di sampingku. Terdengar suara wanita muda didalamnya dan suara tawa seorang pria tua yang sedang dalam kondisi mabuk. Bau alkoholnya bahkan tercium sampai luar ruangan dan membuatku ingin muntah. Kukepalkan tanganku yang masih berlumuran darah dan pergi meninggalkan Abeoji-ku dengan tingkah tidak senonohnya itu.
Perasaanku sangat kacau saat ini. Abeoji bukan alasannya, aku sudah terbisa melihatnya seperti itu 2 tahun terakhir. Alasannya adalah Kai, setelah selama ini aku berurusan lagi dengannya, sangat menyebalkan dan ingin sekali aku membunuhnya!.
Tanganku baru saja akan memutar gagang pintu kamarku tapi ujung mataku mendapati wanita paruh baya itu duduk sendirian lagi di sana. Dia hanya memakai pakaian yang tipis padahal udaranya sangat dingin di luar sana. Kuputuskan untuk mengambil selimut dari kamarku dan menghampiri wanita itu di teras luar. Dan kuselimuti badannya dari belakang dan aku ikut duduk didepannya.
“ Eomma.. kenapa duduk di sini? Di sini sangat dingin… ayo kita masuk!” tanyaku pelan dan selembut mungkin sambil memperbaiki selimutnya.
“ Sebentar lagi Sehun-ah. Eomma sedang menunggu Hyung-mu..” jawabbya sambil tersenyum.
“ Eomma… ayo kita masuk!! Luhan Hyung….. tidak akan pulang.”
“ Dia pasti pulang Sehun-ah, dia berjanji akan pulang…”
“ Ah chincha… jebal.. omma! Di sini sangat dingin, ayo kita masuk…!” suaraku mulai meninggi.
“ kau saja yang duluan masuk… Oh? Omma masih menunggu Luhan pulang..” ia tetap saja menjawabnya lebut seperti biasanya.
“ Aniya… omma… Luhan Hyung tidak akan pulang!!! Sampai kapanpun dia tidak akan pulang!! Karena Luhan Hyung sudah meningga!!” nadaku meninggi dan mataku mulai berkaca-kaca.
“ Aniya… anakku pasti pulang!! Dia tidak akan meninggalkan ommanya seperti ini. Anakku masih hidup…dia masih hidup.. masih…hidup… Sehun-ah.. jangan katakan seperti itu lagi.. dia masih hidup.!!” Omma menanggis sangat keras sambil berulang-ulang mengatakan hyung masih hidup.
“ Mianhe Omma!! Eottoke?? Mianhe… uljima!! Mianhe!” aku hanya bisa memeluknya erat kali ini untuk menenangkannya. Dan kali ini juga air mataku tak bisa ditahan lagi.
∞∞∞
1 jam yang lalu
Kai POV
Aku baru saja keluar dari ruang guru setelah menyerahkan seluruh buku tugas siswa yang ada di kelasku. Sebenarnya tugas tambahan ini sangat melelahkan tapi sebagai ketua kelas aku harus menerima semua ini. Mulai dari mengontrol kelas, sering di panggil guru, harus datang terus setiap hari bahkan harus pulang paling telat seperti malam ini. Tapi paling tidak aku tidak sendiri, untungnya Chanyeol mau menungguku untuk pulang bersama. Walaupun kita beda kelas tetapi kita tetap bersahabat baik sejak pertama kali masuk sini.
Kulihat koridor memang sudah sangat sepi bahkan hanya kelasku yang lampunya masih menyala. Aku masuk ke kelas hendak mengambil tasku yang masih ada di dalam. Dan saat aku masuk kekelas kulihat tempat dudukku sudah kosong dan tasku tidak ada disana. Aku berulang-ulang mengeceknya tapi benar-benar tidak ada. sudah kucari kesegala penjuru kelas tapi tetap saja tidak ada dan aku ingat benar aku meninggalkannya di kelas ini.
Drrrdrr..
Ponselku tiba-tiba berbunyi dan kulihat siapa yang menelpon. Saat kulihat nama yang tercantum di sana aku benar-benar tak menyangka.
“ Yeobosseo?”
“ Kehilangan sesuatu, ketua kelas?” setelah mendengarnya aku tambah yakin kalau ini memang Sehun.
“ Dimana tasku? Cepat kembalikan!” tanyaku datar.
“ Ow..ow sangat melelahkan jika aku harus mencarimu dan kemudian mengembalikannya kepadamu. Tak bisakah kau saja yang kesini?” tanyanya mulai mengancam.
“ Kau dimana?” tanyaku sok
“ Datanglah ke atap! Kita selesaikan semua di sini!” dia mematikan telponnya.
Akhirnya kuturuti permintaannya walaupun ku tahu ada sesuatu yang ia rencanakan. Aku datang ke atap. Tak lama kemudian aku mendapatinya di sana. Tidak terlalu jelas karena tertutupi bayangan tapi aku tahu itu dia. Ia membuang puntung rokok yang baru saja ia hisap dan menginjaknya dengan kakinya. Ia berjalan mendekat.
“ Dimana tasku?” tanyaku tegas.
“ Mencari ini?” kudengar suara Baekyun di belakangku dan saat aku berbalik aku langsung terjatuh. Baekyun menghantam keras wajahku dengan tas. Dan tak lama kemudian Sehun menghampiriku dan meninjuku dengan kepalan tangannya. Ia meninjuku berulang-ulang kali di pipi kanan dan kiriku. Aku ingin membalasnya tapi Tao dan Baekyun segera datang dan menendang badanku. Mereka bertiga menendang dan menginjak-injakku tanpa kasihan dan tidak memberiku cela untuk membalas.
“ Sudah cukup.” Kudengar suara sehun yang menghentikan kedua temannya.
“ Kukatakan padamu untuk jangan ikut campur urusanku lagi!!.” Bisiknya
Mereka pergi, Tao membantingkan tas kearahku sebelum ia pergi. Aku sudah sangat susah bergerak dan sangat lemah. Kurasakan bagian perut dan punggungku sangat sakit seperti seluruh organ dalamku hancur olehnya. Beberapa bagian dari mukaku membiru dan darah kental keluar dari mulutku. Tanganku terus saja memegangi bagian perutku dan badanku tidak bisa berposisi lurus. Kudengar ponselku berbunyi dengan jarak tak jauh dari posisiku. Dengan susah payah aku mengambilnya. Dengan susah payah aku merayap untuk mengambilnya, tanganku yang berlumuran darah mengambilnya dengan gemetaran. Kudapati Chanyeol yang menelfon.
“ Kai-ya odiya?”
“ Chan tolong aku…” kataku lirih menahan sakit.
“ YAA odiya?”
“ A..tap!”
Tak lama kemudian aku mendengarkan suara langkah kaki berlari kearahku.
“ Kai-ya Gwaenchana? Apa yang terjadi denganmu?” .
-To be continue-
