Quantcast
Channel: EXO Fanfiction
Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

It’s Me – When I See You Again (chapter 6 – Moonlight)

$
0
0

chapter 6

IT’S ME – WHEN I SEE YOU AGAIN

Author                        : Sesil_HappyChan

Genre              : Romance, Drama, Friendship,  Bromance

Rating             : PG-16

Length                        : Chapter

Main Cast       : Park Chanyeol as Chanyeol

                          All Member EXO

                          Kim Rara

                          Wu Yi Fan/Kris as Lee Min Hyuk

                          Baekho (Nuest) as Kang Young Hyun

                          Jiyeon (T-Ara) as Ji Eun

                          V (BTS) as Ho Joon

                          Park Hyun Seok as Kim Woo Bin

 

DON’T BE PLAGIATHOR !!!

Happy reading^^

 

Moonlight

Kau yang bermandikan cahaya bintang

Belum pernah aku melihat pemandangan menarik seperti itu

Dan kau dalam pandanganku layaknya sebuah lukisan

Disetiap akhir tatapanku

[EXO]

–Kim Rara–

———————————————————

 

 

Author

Chanyeol membuang muka dengan dengusan keras serta tersenyum kecut mendengar jawaban yang keluar dari mulut Rara. Dia tidak percaya kalau gadis di depannya ini akan menjawab pertanyaannya tanpa berbasa-basi. Apalagi dengan tatapan yang seperti ingin menelan Chanyeol hidup-hidup.

“Mau apa kau?!” tanya Rara sinis.

“Jadi kau sudah tau siapa aku?” Chanyeol melipat tangannya saat menatap langsung kearah Rara. “Kau! Sudah tau siapa aku dan masih berani melakukan itu padaku, hah?” tanya Chanyeol lagi sembari menunduk menyejajarkan wajahnya dengan Rara yang tersudut di tembok.

Rara membuang muka, berdehem sekali, berusaha mempertahankan keberaniannya yang mulai runtuh karena gerakan Chanyeol yang tiba-tiba.

“Apa maksudmu?” tanya Rara, sengaja berpura-pura—untuk menghindari tuduhan Chanyeol. “Aku tidak mengerti,” ucap Rara.

“Jangan sok pikun begitu,” ujar Chanyeol, menarik kembali wajahnya menjauhi gadis itu. “Aku ini bukan orang yang penyabar—asal kau tau saja,” jelasnya. “dan aku tidak suka dengan orang yang bertele-tele.” Chanyeol bertumpu pada satu kakinya—masih tetap tidak melepas tatapannya dari Rara. Matanya menyipit karena curiga.

Sama halnya seperti Chanyeol, Rara tidak mau kalah dan balas menatap Chanyeol tanpa rasa takut. Siapa dia sampai harus membuat Rara tidak berani balas menatapnya? Karena dia seorang Idol—layaknya pangeran ditengah hingar binger sebuah pesta—yang mana sanggup menundukkan semua gadis hanya dalam sekali tatap saja?

“Kau boleh melakukan ini?” tanya Rara. Membuat Chanyeol mengernyit saat itu juga.

“Apa?” gumam Chanyeol.

“Bertindak tidak sopan kepada siswi yang menghadiri acara fanmeet yang kalian adakan,” jelas Rara. “atau kau bisa menyebutnya seorang penggemar. Kau boleh melakukan ini? tidak takut kalau kusebarkan ke orang-orang?” balas Rara dengan senyum penuh kemenangan.

Rara merasa kalau Chanyeol akan mundur kali ini setelah mendapat ancaman seperti itu. Melihat dari posisinya, membuat Rara berpikir kalau Chanyeol tidak akan mungkin berani mendesaknya lagi.

“Kau mengancamku?” tanya Chanyeol dengan remeh. “Huh! Aku berani bertaruh kalau kau tidak akan melakukan itu. kalau kau mau sudah sejak dulu kau melakukannya. Bukankah tadi kau bilang aku ini menyebalkan dan membuat gadis kecil menangis? Aku yakin kau sudah tau orang seperti apa aku ini. Jadi kenapa kau tidak melakukannya dari dulu?!” desak Chanyeol dengan tatapan tajam.

Geurigo, siapa yang kau bilang tidak sopan tadi? Bukankah kau yang lebih dulu melakukannya? Tindakanmu itu lebih tidak sopan dari apa yang kulakukan sekarang ini! Menurutmu, siapa yang akan menjadi korban dan siapa yang akan menjadi tersangka kalau mendengar dua versi cerita ini?!” tandas Chanyeol geram.

Rara menggigit bibir bawahnya, merasa kesal sekaligus jengkel dengan ucapan balasan Chanyeol yang bertubi-tubi. Tiba-tiba saja Rara merasa pusing, ucapan Chanyeol yang berbaris berdesakan memasuki telinganya sudah melebihi kuota batas minimum—pemahamannya.

Rara bergeser kekanan dan langsung mendapat serangan dari tangan Chanyeol yang mencoba menahannya. Tangan itu bertumpu pada tembok di sebelah kanan Rara, membuat Rara melirik melihat seberapa dekat tangan Chanyeol dari wajahnya.

Tiba-tiba Rara mencium aroma yang berasal dari laki-laki itu. Aroma yang membuat banyak gadis tidak mau lepas dari dirinya, aroma yang membuat gadis tidak bisa melupakannya, bahkan mungkin aroma yang membuat gadis rela menukar nyawa asalkan mereka berada dalam posisi seperti Rara sekarang ini.

“Mau kabur?” tanya Chanyeol, membuat Rara kembali sadar karena seruan Chanyeol yang tiba-tiba. Suaranya terdengar lembut sekaligus membuat Rara merinding karena ngeri.

Rara beralih kesisi kiri dan mendapat serangan yang sama. Kini Rara terkunci dengan kedua tangan Chanyeol yang berada di sisi kanan dan kirinya. Membuat Rara melirik kearah Chanyeol dan sudah mendapatkan seringaian tajam dari laki-laki itu.

Rara, menekuk bibir ke dalam seraya memperhatikan bentuk wajah Chanyeol yang begitu sempurna. Bagaimana bentuk alisnya, matanya, hidungnya, bibirnya, dagunya, semua hal itu membuat Rara secara tiba-tiba menahan nafas selama beberapa detik.

Kini Rara tau kenapa para gadis bisa tersihir oleh pesonanya. Chanyeol memang memiliki kelebihan menarik mata setiap gadis dalam sekali lirik saja. Tatapannya membuat seseorang berfantasi ingin memilikinya, senyumannya menyebarkan virus yang memabukkan, dan ke-elokkan wajah yang dimiliknya membuat semua wanita menjerit menyerukan namanya. Gadis manapun yang berhadapan langsung dengannya pasti tidak akan bisa berfikir rasional.

Rara membuang muka kesisi kiri, “Oh, Annyeonghaseyo,” Seru Rara tiba-tiba, membuat Chanyeol menarik kedua tangannya dan menoleh kearah kanan—mencari sosok yang membuat Rara terkejut tadi.

Tidak ada siapapun. Pikir Chanyeol seraya menyipitkan matanya untuk mencari-cari di kegelapan. Begitu Chanyeol menoleh, Rara sudah menghilang dari hadapannya. Sial! Geram Chanyeol dalam hati.

Rara berkacak pinggang dalam jarak lima meter di sisi kiri Chanyeol. Menatap laki-laki itu dengan perasaan puas karena berhasil mengelabuhinya.

“Hey! Kemari kau!” ujar Chanyeol terdengar memerintah. Rara menggeleng pelan dua kali. Lalu melipat tangannya di depan dada. Chanyeol mendengus pelan lalu tersenyum kearah Rara. “Kemari, dan kita selesaikan pembicaraan ini.” pinta Chanyeol. Kali ini ekspresinya sedikit melunak.

“Kau pikir aku masih gadis yang berumur 7 tahun?” ucap Rara yang mulai emosi. “Tak-tikmu itu sudah tidak mempan lagi untukku.” Tegas Rara sambil menujuk kearah Chanyeol.

“Apa?! Wuahh ….” Dengus Chanyeol membuang muka. Mendengar ucapan Rara yang berbicara banmal membuat darahnya naik sampai ke kepala.

“Dan cara bicaramu itu!” tekan Rara yang kembali menujuk Chanyeol. “Ubahlah cara bicaramu itu kalau kau—masih—ingin menjadi seorang Idol. Kau akan mendapatkan masalah dengan sifat burukmu itu!” Tandas Rara.

M-mwo?”

“Ahh, sudah lah. Aku tidak punya waktu untuk meladenimu. Pikirkan sendiri apa yang kukatakan tadi!” cibir Rara sebelum ia berbalik dan berjalan meninggalkan Chanyeol yang berdiri kaku melihat perlakuan Rara padanya.

Hah! Chanyeol mendengus. Geram karena perkataan Rara yang tidak sempat dibalasnya tadi.

 

 

******Creepers-HappyChan*****

Chanyeol ‘POV

Baekhyun sangat berisik hari ini. Benar-benar membuatku kesal saja. Aku tau dia memang selalu begitu, tapi tidak tau kenapa hari ini dia kelewat menyebalkan.

Aku biasanya tidak terlalu memperdulikannya. Keributan-keributan kecil yang dibuat Baekhyun selalu menjadi hiburan tersendiri untukku, bahkan aku sering bekerja sama dengannya untuk menjahili anak-anak lain. Disela waktu kesibukan kami, ini salah satu hal yang membuat kelelahan kami hilang di tengah padatnya jadwal kegiatan akhir-akhir ini. Tapi sekarang aku sedang tidak bersemangat untuk melakukan itu, pikiranku masih tertinggal jauh di tempat terakhir aku melihat gadis itu.

Kusandarkan punggungku dengan nyaman saat duduk di dalam van, membiarkan Sehun dan Baekhyun mengoceh tentang makanan apa yang harus mereka makan malam ini.

Moodku sedang buruk hari ini, aku bahkan tidak berselera makan. Ini semua karena dia. Sial sekali aku karena harus bertemu dengan gadis menyebalkan itu. Siapa namanya tadi? Ahh, aku bahkan lupa tidak menanyakan siapa namanya. Tapi Tidak penting tau namanya atau tidak. Yang jelas aku tidak akan memberinya ampun kalau sampai dia berani muncul di hadapanku lagi.

“Dan cara bicaramu itu! Ubahlah cara bicaramu itu kalau kau—masih—ingin menjadi seorang Idol. Kau akan mendapatkan masalah dengan sifat burukmu itu!”

Hah! Siapa dia sampai berani mengguruiku seperti itu?

Ucapan gadis itu seperti lem yang tidak mau lepas dari pikiranku. Dan aku masih mengingat matanya yang melotot kearahku tanpa rasa takut. Siapa sih dia?

“Kau pikir aku masih gadis yang berumur 7 tahun? Tak-tikmu itu sudah tidak mempan lagi untukku.”

 

 

 

**By Creepers-HappyChan**

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 4828

Trending Articles