Love is Silly
Teaser
Author : Annisa Widyastika/ AW
Main Cast : Kim Jong In / Kai (EXO-K), Hwang Mi Young (imaginary Girl)
Support Cast : SHINee member, EXO-K member (Sehun,Baekhyun), SNSD member (Seohyun, Taeyon), Kim Kara (Imaginary), Tuan & Ny. Hwang.
Genre : Love, Comedy, Friendship.
Rating : PG-13
Length : Sequel
Summary : Cinta? Seperti yang dikatakan dalam drama love rain, cinta dari awal sampai akhir memiliki dua wajah, jadi akan selalu ada kesedihan dan kebahagiaan. Tapi kali ini, cinta benar-benar terlihat membuat seseorang bertindak bodoh. Jika dalam sebuah navel, ditulis bahwa seorang namja yang jatuh cinta akan terlihat bodoh sedangkan yeoja yang jatuh cinta akan nampak childish.
***
Suara teriakan semakin menggema saat namja (Laki-laki) berambut hitam kecoklatan semi basah itu kembali melakukan Shoot dan tersenyum bangga. Aku menatap datar namja (Laki-laki) itu, ani (Tidak) bukan datar. Melainkan menatap aneh lebih tepatnya. Aku bukan terpesona karnanya, tapi aku muak melihatnya. Ia bergaya seolah ia pemain professional dunia dan akhirat! Padahal sedari tadi aku melihatnya bermain, ia hanya memasukkan 2 point.
Memangnya 2 point sudah sangat membuatnya bangga? Aneh! Tapi jika dilihat-lihat, permainannya sebenarnya cukup bagus, meski tak sebagus Minho oppa (Kakak. Sebutan dari wanita ke pria lebih tua yang sudah dekat). Ia cukup bisa memainkan bola dan membuat lawannya kecoh, meski ku yakin Minho Oppa (Kakak) lebih baik dan lebih handal dibandingkan dia.
Hanya saja aku tak begitu suka gayanya saat berhasil melakukan shoot. Ia melambaikan tangannya seolah ia adalah Siwon Super Junior yang berjalan di venue menyapa para penggemarnya. Yang benar saja, ia hanya memasukan bola ke ring, bukan berdiri dan berbicara di konfrensi pers.
Kau tahu? Aku bahkan berani mengajak taruhan salah satu yeoja (Gadis) di tribun penonton untuk namja (Laki-laki) itu. Aku berani bertaruh bahwa mereka akan menjadi antifans-nya setelah tahu sifat aslinya. Mereka bahkan tak akan lagi meneriakkan nama namja (Laki-laki) itu dan histeris seperti ini saat tahu bagaimana sikapnya.
“AWAS!” pekik seorang namja (Laki-laki).
***
BLAM!
Sebuah bola basket langsung menghadam wajahku dengan pas. Omo! Hidungku tidak langsung menjdai masuk kedalamkan karena ini? aku tidak berubah menyerupai manusia muka rata kan karena terkena bola dengan kencang? Semoga saja tidak.
Samar-sama kulihat yeoja pelempar bola tepat sasaran itu berjalan kearahku. Wajahnya tak asing. Aku mengedipkan mataku beberapa kali, berusaha menjernihkan penglihatanku setelah terlempar bola sial itu.
Aissh, manusia satu itu. Hwang Mi Young. Apa dia bodoh? Untuk apa bermain basket disini? Dan dia kira aku apa? Ring basket? Benar-benar keterlaluan. Dan apa sekarang? Ia tersenyum…evil? Oh, ara (aku tahu) , dia balas dendam karena kejadian kemarin lalu? Hahaha benar-benar sudah basi.
“Babo (Bodoh)!” cibirnya.
Ya! Aku tahu, dia pintar dan yeoja peringkat satu. Tapi bukankah ia tak seharusnya mengataiku bodoh. Ia sepertinya lupa dengan siapa ia berurusan. Yeoja itu berjalan bak seorang putri diikuti kedua dayang dibelakangnya. Benar-benar manusia aneh!
“Oh, KAI! kita seri lagi rupanya, 6-6.”
Seri? Tenang saja aku takkan mengakhiri dengan hasil seri. Dalam kamusku tak ada pertandingan dengan hasil seri. Bagiku pertandingan harus ada juara, dan juara itu adalah yang pertama, peringkat selebihnya hanya pengikut sang juara. Kali ini akan kubiarkan. Tidak sekarang aku membalasnya.
***
“Mi Young~ah, sepertinya kali ini aku juga ikut malu.” Gumam Taeyon akhirnya.
Ia mengalihkan pandangannya kearah Mi Young dengan tatapan seperti akan menangis. Ia menatap Mi Young seolah Mi Young adalah ibunya yang tengah marah karna Taeyon mendapatkan nilai 0 di ujian akhir semesternya.
Mi Young hanya menatap Taeyon dengan tatapan –kau baru menyadarinya, tapi lawan bicaranya itu malah menyuapkan potongan kue dengna lemas. Mi Young kembali menghela napasnya, ia juga sama , bahkan ia merasa sangat amat lebih malu dibanding kedua chingu-nya itu.
“Tentu saja, makanya bantu aku berpikir bagaimana membalasnya.” Sahut Mi Young akhirnya.
Ia berharap dalam hati kedua yeoja chingu-nya (Teman) itu akan membantunya berpikir bagaimana membalas Kai, bukan hanya mengeluh ‘aku juga malu’ atau ‘ melmalukan sekali tadi’ tapi mereka terlihat seperti yasudahlah tak apa, lagipula sudah berlalu. Bagaiamana bisa mereka bersikap seperti itu? Mi Young tak habis pikir.
“Aku sibuk berpikir sekarang ini.” seru Seohyun dengan serius.
Mi Young langsung mengalihkan pandangannya dari laptop menatap Seohyun, ia tak menyangka bahwa yeoja inilah yang akan bereaksi dan terlihat akan memberinya saluran ide. Mi Young mengulas senyum, ia merasa lega setidaknya Seohyun mau membantunya menyongkirkan Kai. Pikirnya.
TBC
