![sweet-of-war-3]()
FF “Sweet of War” (Chapter 8 / ?)
Be Selfish –
“Sweet of War” chapter 8 – Be Selfish
Author : Park Sae Young
Main Cast : Jung Hye Mi | Wu Yi Fan / Kris and others
Genre : Romance , Hurt
Rating : PG-17 (Warning ! NC detected !)
Length : Chaptered
Edited and Artposter : @phiophiooo
Acc Twitter : @pipitsani
Blog : kyubittersweet.wordpress.com / Bittersweet Storyline
Summary :
“Aku mencintai dengan ketulusan, bukan paksaan”
*
“TOLONG ! Jangan dibaca ketika usia kamu belum mencapai 17 tahun ! happy reading ~ mianhae *smirk*”
*
Hye Mi menatap nanar kearah Siwon yang tersenyum manis kearahnya. Seolah mengucapkan terima kasih atas ciuman yang diberikan gadis itu. matanya menjelajah pada setiap tamu undangan yang masih setia mengucap suka cita kearah mereka berdua. Ia mencari seseorang, dimana orang itu harus menyadari kalau Hye Mi sangat terpaksa melakukan ciuman tadi. Tapi yang dilihatnya,sekarang membuatnya semakin yakin kalau dia adalah orang terjahat dan paling berdosa didunia ini.
Kris memandangnya dengan ekspresi datar dan detik berikutnya pria itu pergi keluar. Meninggalkan Hye Mi sendirian, bersama beberapa orang yang tidak terlihat nyata di mata Hye Mi. pria itu pergi, tanpa sekalipun menoleh kebelakang dimana Hye Mi menunggunya.
Semua sudah terlambat. Hye Mi kembali menangis dalam diam. Dan didalam tangisannya ada penyesalan yang semakin membuatnya sadar akan satu hal.
Hye Mi mencintai Kris.
Dan semuanya sudah terlambat sekarang.
*
Pagi hari, tepat di ruang makan megah nan mewah milik keluarga Choi sudah ditempati oleh seorang gadis yang duduk dengan wajah sendu. Hari ini hari Kamis, itu berarti sudah dua hari dua malam ia berada di rumah Choi Siwon dan tinggal satu atap dengannya. Oh, ayolah. Jika saja Choi eomoni tidak merengek pada Hye Mi agar gadis itu menginap beberapa hari dirumahnya, ia tidak akan mau menginap. Bahkan menginjakkan kakinya disini dia enggan. Seorang pria paruh baya yang merupakan kepala pelayan keluarga Choi datang menghampiri Hye Mi sambil membawakan beberapa menu sarapan yang bisa dipilih Hye Mi. gadis itu menoleh dan tersenyum tipis pada paman Yeon yang sudah dikenalnya sejak kecil.
“Selamat makan nona muda” Paman Yeon mempersilahkan Hye Mi untuk makan dan pamit kebelakang. Hye Mi mendesah, menatap nanar menu sarapan yang begitu banyak dan pastinya sangat enak. Tapi entah kenapa, semua makanan yang disukai Hye Mi disana tidak membuatnya berselera sama sekali. Dengan sangat malas, Hye Mi hanya mengambil satu tangkup sandwich dan menguyahnya pelan.
“Selamat pagi Hye Mi-a, bagaimana tidurmu semalam ?”
Choi Siwon langsung mendudukkan dirinya disamping Hye Mi dan ikut memulai sarapan. Hye Mi diam, memilih menguyah makanannya dan menghiraukan keberadaan Siwon.
Siwon tak putus asa sampai disitu. Ia hanya tersenyum, memandangi wajah Hye Mi dan kembali mengajaknya bicara. Setidaknya ia berusaha.
“Apa kegiatanmu hari ini ?” tanyanya lagi. tapi tetap hasilnya sama. Hye Mi tidak merespon apapun pertanyaannya. Gadis itu masih sibuk menguyah makanan dan sesekali bersenandung kecil, seperti hanya ada dirinya saja yang ada diruang makan. Siwon mendesah pelan. Untuk saat ini ia harus bersabar menghadapi Hye Mi. ia sadar kalau membuat hati Hye Mi kembali padanya membutuhkan waktu, dan dengan sedikit usaha pasti hati itu bisa ia miliki kembali seperti dulu.
“Bagaimana kalau kita—“
“Hentikan !” Hye Mi menyela perkataan Siwon dengan nada terkesan dingin dan wajah tanpa ekspresinya. “Hentikan semua ini Choi Siwon-ssi. Eomoni sedang tidak ada dirumah, jadi kau bisa menghentikan acting brilian-mu yang mengatakan kalau hubungan kita baik-baik saja”
Hye Mi mulai berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pergi meninggalkan meja makan. Hancur sudah selera makannya pagi ini. perutnya memang lapar, tapi perasaan muak bercampur kesal bila berhadapan dengan Choi Siwon membuat rasa laparnya hilang tidak berbekas sama sekali.
Siwon diam, ia menghela putus asa lalu memandang punggung Hye Mi yang semakin menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan. Perbuatannya di masa lalu membuatnya benar-benar kehilangan sosok gadis kecil kesayangannya. Gadis itu berubah menjadi gadis dingin yang sulit diluluhkan. Siwon tersenyum hambar. Hye Mi memang kembali pada dirinya seperti dulu.
Tapi , tidak dengan hati dan perasaan gadis itu.
*
Cerah. Matahari bersinar terang di awal musim semi. Kicauan-kicauan burung bisa Hye Mi dengar dengan jelas dari balkon kamarnya yang berada dilantai dua. Gadis itu termenung dengan mata menerawang kedepan. Pikirannya kembali mengawang. Ia kembali memikirkan tentang keputusan yang ia ambil beberapa hari lalu. dimana ia memutuskan untuk menghancurkan dan mengorbankan kebahagiaannya demi orang lain. ia mendesah, yang sekarang menjadi pikiran utamanya adalah bagaimana keadaan Kris setelah pertunangannya ? pria itu pergi begitu saja sejak insiden dimana Siwon merebut paksa ciumannya. Tidak ada kabar, dan Hye Mi juga seakan takut untuk sekedar menanyakan bagaimana kabar pria itu.
Hye Mi memang bodoh, tapi dia tidak buta akan apa yang dirasakan Kris saat ini. Dia sakit, hati pria itu hancur berkeping-keping karena keputusan yang sudah Hye Mi buat. Dengan mengorbankan cinta dan kebahagiaannya sendiri, gadis itu sadar kalau bukan hanya dirinya yang terkena imbas, tapi orang yang mencintai dan dicintainya.
Cicitan burung dan hembusan angin seolah semakin menyadarkan Hye Mi kalau gadis itu sudah bertindak jahat. Ia merasa berdosa dan mulai menyesali keputusan bodohnya ini. tapi, apa yang bisa ia lakukan sekarang ? statusnya sudah berubah menjadi ‘Tunangan Choi Siwon’ dan bukan lagi ‘Kekasih –pura-pura- Kris’ walau pada nyatanya Hye Mi memilih pilihan kedua. Kristal bening kembali meluncur dari sudut mata Hye Mi. ia menangis dalam diam. Ingatan tentang bagaimana cara Kris memberikan warna dan membuat hatinya hangat berterbangan dikepalanya. Ia kembali merutuki betapa bodoh dan idiotnya dia saat ini.
“Hye Mi-ya”
Hye Mi menghapus air matanya kasar. Ia mendengus. Tidak perlu menoleh ataupun memastikan darimana sumber suara itu berasal, ia sudah tahu persis siapa gerangan yang sekarang ini malah sudah berdiri disampingnya dengan wajah lembut dan senyuman menawan. Tapi sungguh, untuk sekarang ini Hye Mi benar-benar muak melihatnya.
“Hye Mi-ya~ kau sedang apa ?” suara lembut nan halus masih saja di nyanyikan Siwon saat memanggil nama Hye Mi. ia sudah berjanji apda dirinya sendiri tidak akan berbuat kasar atau kehilangan kendali seperti dulu. dimana ia sudah membuat takut Hye Mi, gadis kesayangannya. Tapi bukannya menjawab ataupun merespon Hye Mi tetap diam. Ia lagi-lagi menghiraukan keberadaan Choi Siwon.
“Hye Mi …” Siwon tidak putus asa, ia masih berusaha memanggil Hye Mi dengan lembut agar gadis itu mau menoleh kearahnya. Senyumnya terkembang saat Hye Mi mulai menoleh padanya, tapi detik berikutnya senyum itu sirna. Wajah yang ditunjukkan Hye Mi saat ini benar benar dingin ditemani tatapan tidak bersahabat yang begitu tajam dan menghunus Siwon.
“Apa maumu ?”
Untuk kesekian kalinya Siwon harus dikejutkan lagi dengan cara Hye Mi berbicara dengannya. Gadis itu berbicara dengan nada kelewat dingin, seolah-olah Siwon adalah orang asing yang tidak pernah dikenalnya atau tidak ingin dikenalnya sama sekali. Dulu tidak seperti ini. bagi Siwon, Hye Mi adalah sosok gadis manis dan hangat berbeda dari gadis-gadis lainnya.
Tapi sekarang semua sudah berubah. dan Siwon semakin yakin akan hal itu.
“Oppa ingin mengajakmu ke Han River, kau suka tempat itu bukan ?” tanya Siwon masih dengan nada dan senyum menawan yang setia diwajahnya. Hye Mi menggeleng lalu tersenyum meremehkan.
“Aku tidak suka, dan tidak akan pergi kemanapun jika itu denganmu Siwon-ssi” desisnya tajam yang sukses membuat tangan Siwon terkepal. Gadis itu tidak berbohong soal bagaimana tidak inginnya ia pergi jika bersama Siwon, tapi soal Han river malah sebaliknya. Ia hanya tidak ingin Choi Siwon tahu kalau Han River masih menjadi tempat favoritnya selama ini. tempat dimana ia mengenang semua masa lalu dan membuangnya secara perlahan.
“Berhentilah memanggil oppa seperti itu Hye Mi-a. tidak tahukah kau kalau rasanya sangat sakit disini ? oppa hanya ingin kita bahagia seperti dulu dan—“
“Apa tadi kau bilang ? sakit ? baru segini saja sudah kau bilang sakit ?” sela Hye Mi ketus. gadis itu tertawa meremehkan lalu kembali memandang Siwon tajam bagaikan sebuah pedang yang bisa langsung membunuhnya saat ini juga.
“Aku bahkan tidak yakin apa kau mengerti dengan kata ‘sakit’ yang baru saja kau ucapkan barusan. Disini, akulah yang tahu apa arti ‘sakit’ sesungguhnya” tekan Hye Mi di setiap kata yang dikeluarkannya. gadis itu menekan seluruh emosinya ke titik terendah. Berusaha untuk tidak berbuat anarkis karena ia tahu pada akhirnya ia akan kalah jika melawan.
“Oppa sangat mencintaimu Hye Mi dan berharap kalau kita bisa bahagia seperti dulu lagi, dimana masing-masing dari kita memberikan kehangatan dan kenyamanan. Dan juga—“
Tawa Hye Mi meledak saat itu juga. Bukan tawa gembira, melainkan tawa menyedihkan yang terdengar begitu memilukan. Siwon terdiam, memandang Hye Mi heran dan bingung bukan main.
“Jangan melantur Siwon-ssi. Bagaimana bisa kau sebut masa lalu adalah kebahagiaan ? Yang kau berikan dulu padaku hanya rasa sakit, bukan kebahagiaan ! Yang kuterima darimu hanyalah luka ! Luka yang lama sekali hilang dan sulit untuk disembuhkan walau sudah berjuta kali aku mencobanya. Bagaimana bisa kau sebut semua itu kebahagiaan !!” Emosi Hye Mi meledak. Seiring dengan nafasnya yang mulai terengah dan tangan terkepal. Pertahanannya untuk menahan semua kekesalannya hancur sudah. Hye Mi sudah tidak bisa menahannya lagi. berada satu atap apalagi satu ruangan dengan Siwon membuat pasokan oksigen di sekitarnya menjauh dari jangkauannya. Rasanya sangat sesak, dan luka yang sudah ia jahit seakan kembali terbuka dan menjalarkan rasa sakit ke seluruh tubuhnya.
“Katakan pada eomoni aku pergi ke apartmentku !” ucapnya lagi sambil berlalu. Sungguh, Hye Mi ingin sekali sirna dari dunia ini jika Choi Siwon masih berada disekelilingnya.
Suara debumam kencang membuyarkan lamunan Siwon, membuat pria itu kembali kealam sadarnya dan mengetahui secara pasti kalau Hye Mi sudah pergi dari hadapannya. Pria itu menghembuskan nafas putus asa. Kalimat-kalimat Hye Mi jelas membuktikan kalau pria itu memang sudah berdosa dan bersalah di masa lalu. kesalahannya sudah sangat fatal, membuatnya sulit untuk menjangkau hati dan perasaan Hye Mi seperti dulu.
Kenapa dulu ia melakukan hal bodoh ? dimana ia mencampakkan dan membuang gadis yang bahkan tidak pernah dilupakannya selama hidupnya.
Siwon mengerang tertahan disana. pikirannya mulai kalut.
Penyesalan, selalu datang terlambat.
*
“Astaga dimana iPod yang kemarin kau pinjam Lee Hyuk Jae ?” Siwon berteriak sambil membawa beberapa perlengkapan untuk show hari ini. kondisi moodnya sedang tidak bagus dan untuk menutupi itu semua ia harus mendengarkan lagu agar pikirannya tenang.
“Magnae iblis itu merebutnya persis ketika aku baru mendapatkannya darimu Choi Siwon !” Teriak Hyuk Jae tak kalah kencang.
Siwon menggerutu dan langsung masuk kedalam kamar Kyu Hyun dimana tidak ada penghuninya disana. tapi masa bodoh, untuk hari ini biarlah ia menjadi pria paling tidak sopan karena masuk kamar orang sembarangan. Siwon langsung mencari iPodnya di beberapa sudut ruangan. Persis ketika ia membuka sebuah laci nakas sebelah kanan ranjang Kyu Hyun, mata Siwon membulat sempurna. Bukan karena ia menemukan iPodnya disana, melainkan ada sesuatu yang membuatnya terkejut bukan main.
Disana terdapat beberapa lembar foto yang mengusik dirinya. dengan perlahan Siwon mengambil lembaran-lembaran foto itu dan memerhatikannya dengan cermat.
‘Gadis ini … bukankah …’
Siwon membekap mulutnya sendiri ketika menyadari siapa sosok cantik yang berada dalam foto itu. Yoo Ae Bi, gadis itu terlihat sangat mirip dengan sosok Ae Bi yang sempat ia lihat dan ia ketahui adalah kekasih Luhan. Yang membuatnya berbeda hanyalah wajah gadis itu terlihat sedikit lemah dan begitu rapuh. di lembar foto lainnya, gadis itu tengah menyandarkan kepala pada Kyu Hyun dan tersenyum manis. Keduanya nampak bahagia dan serasi. Seperti pasangan kekasih yang sulit sekali dipisahkan. Siwon teringat kalau tepat dua tahun yang lalu Kyu Hyun pernah bercerita padanya kalau ia memiliki seorang kekasih, ia juga ingat betul betapa bahagia dan berbinarnya wajah Kyu Hyun ketika menceritakan kekasihnya itu pada Siwon. Tapi belum lama Kyu Hyun bercerita dan sempat mengenalkan gadisnya pada member lain ia mengatakan kalau mereka sudah tidak bersama lagi. Siwon menghela nafasnya sebentar, ia kembali meletakkan foto itu pada tempatnya dan memilih untuk diam. Ia tahu kalau Kyu Hyun tidak suka jika masa lalunya dicampuri.
*
“Wuaahh, kau datang ? kukira kau sudah tidak ingat apartment ini !” seru Ae Bi girang saat melihat Hye Mi sudah berada didepan pintu. Ae Bi langsung menghambur dan memeluknya erat. Hye Mi hanya bisa tersenyum melihat bagaimana reaksi sahabatnya yang sedikit berlebihan. tapi walau begitu, Ae Bi memang berhasil membuatnya rindu akan dirinya dan apartment ini.
Hye Mi berjalan masuk kedalam apartment dan langsung mendudukkan dirinya di sofa putih, sementara Ae Bi kembali larut akan komik naruto favoritnya. Perasaan Hye Mi kembali berkecamuk. Ia teringat pembicaraannya dengan Siwon barusan. Dimana gadis itu kembali mengeluarkan seluruh kekesalannya dan berakhir dengan lukanya yang kembali terbuka dan menguarkan rasa sakit. Ahh, jika terus seperti ini kapan luka hati Hye Mi akan sembuh ?
“Hei, bagaimana kabarmu selama aku tidak ada ? kau tidak membawa Luhan kesayanganmu kemari bukan ?” canda Hye Mi, gadis itu hanya ingin mengalihkan perasaan sakit dan sesak yang semakin ia rasakan. Ae Bi langsung melemparkan bantal kearah Hye Mi dan menghunuskan death glare terbaiknya.
“Aku memang gila, tapi tidak seperti itu !” desisnya yang berhasil membuat Hye Mi tertawa. Perasaan berkecamuk yang sempat dirasakannya tadi sedikit berkurang karena hiburan didepannya.
Keduanya terdiam. Suasana hening menyelimuti mereka saat masing-masing sibuk akan pikirannya sendiri. mata Hye Mi menjelajah liar keseluruh ruangan. Memerhatikan ruangan yang tidak begitu besar dan kecil dengan tembok berwarna cream pastel. Beberapa pigura foto yang memuat gambar dirinya dan Ae Bi tersusun rapi diatas meja dekatnya. Ia mencoba membayangkan dan membandingkan apartmentnya dan kamarnya yang ada di rumah Choi Siwon. sungguh, sangat berbeda. Mulai dari luas, dekorasi dan interior, jelas di rumah Choi Siwon semuanya lebih dari kata ‘luar biasa’ dibanding apartmentnya. Tapi suasana yang diberikan keduanya berbeda. Hye Mi merasa lebih nyaman berada di apartmentnya dibanding rumah Siwon. rumah itu mewah, tapi seperti neraka.
Hye Mi tersentak begitu merasakan sebuah getaran dari kantung celananya. Ia menarik androidnya lalu tertegun sejenak memandangi wallpaper handphonenya. Masih sama, ia belum merubahnya sama sekali. Fotonya, dan Kris saat di ruang latihan SM ent.
Kris ?
Bagaimana kabar pria itu ? Apakah ia baik-baik saja setelah insiden pertunangan Hye Mi ? Apa ia makan dengan baik ? dan … apakah ia sudah membenci Hye Mi ?
Pertanyaan pertanyaan itu terus berputar dikepala Hye Mi. pikirannya yang sudah tenang kembali berkecamuk begitu sosok Kris terbayang dikepalanya. Rasa bersalah kembali muncul, begitupun rasa penasarannya. Sudah dua hari ini dia sama sekali tidak mendengar kabar tentang Kris dan sekarang mungkin waktu yang tepat untuk bertanya. Ya, dia harus tahu bagaimana keadaan Kris.
“Hmm, Bi” panggil Hye Mi ragu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Apa ?”
“Bagaimana keadaan Kris ?” tanyanya pelan tapi masih bisa didengar Ae Bi. Gadis itu mengalihkan pandangannya dari komik dan tersenyum samar.
“Well, terakhir yang kudengar dia sakit”
“Di—dia sakit ?” suara Hye Mi tercekat. Ae Bi mengangguk.
“Kau—Kau serius ?” tanyanya lagi dengan pelan, seolah suaranya hilang entah kemana. Ae Bi kembali mengangguk.
“Iya. Sejak pertunanganmu itu Kris sedikit berubah. ia menjadi lebih pendiam dan tidak memikirkan kondisi tubuhnya sendiri. maksudku, dia jadi jarang makan dan mengelak dari acara makan dengan alasan tidak berselera. Hanya itu yang kutahu dari Luhan oppa”
Hye Mi memijat pelan pelipisnya, rasa khawatir tergambar jelas diwajahnyas saat ini. Kenapa setiap masalah yang belum bisa ia selesaikan secara tuntas selalu datang masalah baru yang membuatnya menguras otak. Kris sakit dan penyebabnya pasti dia. Perasaan bersalah semakin menguat dalam dirinya. jika saja dia tdiak mengambil keputusan untuk bertunangan dengan Siwon pasti tidak akan jadi seperti ini.
“Bagaimana keadaannya saat ini ? Apa sudah lebih baik ?” tanya Hye Mi tidak sabaran. Sekarang perasaan khawatirnya semakin membesar. Tampak jelas diwajahnya.
“Dia masih sakit, Luhan oppa baru mengatakan padaku kalau jadwal konser mereka di China dibatalkan karena Kris sakit” jelas Ae Bi yang semakin membuat Hye Mi ketakutan. Gadis itu berdiri dari tempat duduknya membuat Ae Bi menjengitkan alisnya. Sedetik kemudian dia terguncang. Hye Mi mengguncang-guncangkan tubuhnya seperti orang kerasukan.
“Dia sakit apa ? bagaimana bisa ia sakit ? apa ia tidak makan ? atau bagaimana—“ cecaran Hye Mi diikuti dengan tangannya yang terus mengguncang-guncangkan bahu Ae Bi membuat gadis itu kewalahan.
“Ya ! hentikan, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaanmu kalau kau bersikap seolah sedang kerasukan hah , aish jinjja” gerutu Ae Bi sebal. Hye Mi yang sadar kalau perbuatannya salah, buru-buru melepaskan Ae Bi dan mendesis mengucapkan maaf. Ia tahu reaksinya berlebihan. tapi mau bagaimana lagi, Hye Mi benar-benar mengkhawatirkan Kris saat ini.
“Aku tidak tahu secara pasti bagaimana keadaan Kris, tapi kalau kau mau kita bisa pergi kesana bersama” ajak Ae Bi. Gadis itu mulai beranjak dari duduknya dan masuk kedalam kamar. Tak lama, ia keluar membawa tas ransel kesayangannya dan menghampiri Hye Mi yang masih terdiam. Masih sibuk akan pikirannya sendiri.
“Aku—aku tidak bisa” Hye Mi menatap Ae Bi yang kini menautkan alisnya seolah meminta penjelasan disana. Hye Mi menarik nafas sejenak lalu kembali menundukkan wajahnya. “Aku bukannya tidak ingin menjenguk Yi Fan, hanya saja .. aku merasa tidak enak pada semua member disana. mereka pasti membenciku, Bi” rasa bersalah terus meliputi Hye-Mi semenjak hari pertunangannya. Ia ingat betul, bagaimana wajah para member yang lain saat menghadiri pesta pertunangannya. Dimana kebanyakan dari mereka tidak ada yang tersenyum. terutama Baek-Hyun dan Tao, mereka seolah-olah menghujami Hye Mi dengan tatapan mata benci dan kesal bukan main.
“Hye Mi …” Ae Bi mengusap kepala Hye Mi lembut dan memberikan senyum terbaiknya saat gadis itu mengangkat wajahnya.
“Mungkin itu hanya perasaanmu. Lagipula, bukankah yang Kris butuhkan sekarang ini adalah kau ? ia ingin kau menjenguknya, dan aku tahu itu”
Hye Mi terdiam, menggigit bibirnya seolah sedang berpikir akan apa yang dikatakan Ae Bi barusan.
“Jadi, kau mau ikut aku atau tidak ?”
Tidak perlu berpikir dua kali lagi, Hye Mi langsung mengangguk mengerti.
*
Suasana Dorm EXO mendadak hening begitu Chanyeol pergi untuk membukakan pintu. Sebagian orang yang berada di ruang tengah terdiam melihat mereka, begitupun beberapa orang yang berada didapur dan baru saja keluar dari kamar. Tampak sedikit terkejut dengan sosok yang tengah digandeng Ae Bi disana.
Hye Mi merasakan suasana Dorm EXO benar-benar berubah. suasana yang biasanya hangat, tiba-tiba saja dingin dan diliputi tatapan-tatapan tidak suka sekaligus menyalahkan dirinya. Hye Mi risih, tapi perbuatannya kemarin memang pantas mendapatkan ganjaran seperti ini. tidak mengherankan jika para member EXO menyerangnya dengan tatapan dan perasaan bersalah seperti ini. dia pantas, Hye Mi merasa pantas menerima itu semua.
“Ah, kalian datang” Su-Ho menyambut keduanya dengan senyum dan sikap seperti biasanya. Walau ia cukup terkejut dengan kedatangan Hye Mi yang begitu mendadak.
“Kau pasti ingin bertemu—“
“Untuk apa kau datang kesini lagi ?” suara dengan intonasi nada begitu dingin dan tajam sukses membuat semua pasang mata menoleh serempak kearahnya. Disana, Byun Baek-Hyun dan juga Tao tengah memandang Hye Mi dengan pandangan tidak suka sekaligus menyalahkan.
“Sudah lupakah kau dengan peristiwa kemarin ?” kali ini Tao angkat bicara. Matanya yang tajam seolah menghunus tepat di manic mata Hye-Mi dan sukses membuat gadis itu gemetaran ditempat dan keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.
“Kau sudah membuatnya sakit dan kau masih berani datang kesini ? Hebat sekali” kata-kata tajam dari mulut manis Baek-Hyun seolah kembali mengingatkan Hye-Mi akan keputusan yang diambilnya kemarin. Hye Mi sadar kalau cepat atau lambat dia akan mendapatkan konsekuensi akan keputusannya, tapi ia tidak mengira rasanya akan lebih menyakitkan dari rasa sakitnya sendiri. semua mata masih tertuju padanya, suasana hening dan mencekam tampak menyelimuti ruangan Dorm EXO dengan begitu pekat. Ae Bi yang berada disamping Hye-Mi langsung mengepalkan tangannya, ia berniat mengeluarkan pembelaannya untuk Hye-Mi, tapi Luhan lebih dulu menghalanginya.
“Baek Hyun-a, jaga bicaramu”
“Tapi aku benar kan, hyung ? sahabat kekasihmu adalah orang yang menyebabkan Kris hyung sakit seperti sekarang. Gadis itu sudah membuat Kris hyung berubah dan menderita. Dia yang membuat Kris hyung seperti ini” seru Baek Hyun tidak mau kalah. Baginya Hye Mi adalah orang dibalik semua yang terjadi pada Kris saat ini. gadis itu membuat hubungan baik Kris dan Siwon hancur. Satu hal yang dipikirannya saat ini adalah, menjauhkan Hye Mi dari Kris. Memusnahkan gadis yang menjadi penyebab semua masalah terjadi pada hyung kesayangannya.
Hye Mi rasanya ingin berlari dan menangis sekarang juga. Dadanya sesak karena semua perkataan Baek Hyun barusan adalah benar adanya. Karenanya, Kris menjadi seperti ini. pria yang dicintainya sakit, bukan hanya secara fisik tapi hatinya pun juga. Tapi seluruh rasa cemas dan khawatir Hye Mi, mengalahkan semuanya. ia tetap tdiak bergeming walau semua tatapan mata mengarah padanya seolah membenarkan ucapan Baek Hyun barusan. Mereka menyudutkannya, mengutarakan betapa jahatnya Hye Mi pada orang yang jelas-jelas mencintainya. Yang Hye Mi tahu, ia harus bertemu Kris, dan memastikan keadaan pria itu baik-baik saja bagaimanapun caranya.
“Kenapa kau masih diam saja ? Lebih baik kau pergi sebelum—“
“Byun Baek-Hyun ! Jaga bicaramu !” seru Luhan setengah berteriak, memotong kalimat Baek Hyun secara sarkatis.
“Kau juga tahu siapa yang paling dibutuhkan Yi Fan sekarang bukan ? hanya Hye Mi yang sekarang sangat dibutuhkannya. Kau juga dengar sendiri bagaimana kacaunya ia sampai-sampai terus mengucapkan nama Hye-Mi bahkan ketika menutup matanya. Jadi biarkan Hye Mi masuk ke kamar Kris dan menemuinya” kata-kata Luhan barusan seperti batu besar yang terjatuh tepat di kepala Baek Hyun. Pria itu mengepalkan tangan dan tidak bisa lagi membantah apa yang dikatakan Luhan. Semuanya benar, Kris yang sejak semalam jatuh sakit terus-menerus memanggil nama Hye-Mi bahkan ketika ia tertidur. Melihat betapa kacaunya Kris membuatnya terus menyalahkan Hye Mi, tapi sekarang ia bisa apa ? hanya Hye Mi yang bisa menyembuhkan Kris walau dirinya masih belum bisa menerima kenyataan itu.
“Terserah kalian sajalah !” Baek Hyun langsung pergi kekamarnya dan membanting pintu kamar. Chanyeol hanya tersenyum seolah mengisyaratkan ‘Baek Hyun urusanku’ dan pria jangkung itu langsung masuk kedalam kamar. Menenangkan Baek Hyun seperti biasanya.
Semuanya hanya bisa terdiam. Masing-masing masih larut akan pikirannya sendiri. begitupun Hye-Mi yang masih sibuk menyalahkan dirinya sendiri. merutuk betapa bodohnya ia yang tega menyakiti Kris sampai seperti ini. Hye Mi salah, ia benar benar menyesal saat ini.
“Hye Mi-sshi, lebih baik kau ke kamar Kris sekarang. Ia membutuhkanmu, tolong jaga dia” Su Ho yang semula diam langsung mempersilahkan Hye Mi untuk masuk kedalam kamar Kris. Dengan perasaan berkecamuk Hye Mi langsung mengangguk dan berjalan kearah kamar Kris.
Betapa terkejutnya gadis itu melihat tubuh seseorang yang dikenalnya sedang terbaring begitu lemah. Wajahnya tampak pucat, tidak bersinar seperti biasanya. Sinar matahari yang menyinari sebagian wajahnya membuat semuanya terlihat begitu jelas. Pria itu terlihat rapuh, kesakitan dan … lemah. Hye Mi mendekat dan duduk di sisi ranjang Kris. Memerhatikan lekukan sempurna itu secara seksama. Tidak ada lagi senyuman yang biasa Hye Mi lihat, tidak ada lagi kehangatan yang biasanya terpancar saat ia tertawa ataupun bahagia. Yang ada hanyalah, wajah Kris yang pucat dan tidak bersinar. Seolah meredup seiring berjalannya waktu.
Jari-jari lentik Hye Mi mencoba menyentuh wajah Kris. Panas, suhu pria itu begitu panas tidak seperti biasanya. Dengan cekatan Hye Mi langsung meraih handuk kecil dan menaruhnya didalam baskom berisi air dingin lalu memerasnya. Diletakkannya perlahan diatas dahi Kris, ia berusaha membuat suhu pria itu kembali normal, tidak seperti sekarang.
Melihat keadaan Kris yang begitu memprihatinkan, membuatnya kembali mengingat apa saja yang Baek-Hyun katakan padanya tadi. Pantas saja pria itu terlihat marah dan terus menyudutkan Hye Mi dengan kata-kata tajamnya. Hye Mi memang pantas disalahkan dan ia memang berdosa sudah melakukannya. Ia penyebab semua masalah yang ada.
“Ge, mianhae. Aku mengacaukan semuanya” bisik Hye Mi pelan. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Ia tidak ingin menangis dan membuat Kris terbangun dari istirahatnya. Tapi semuanya runtuh, pertahanannya hancur ketika melihat betapa mengerikannya Kris karenanya. Semuanya terlihat lebih menyakitkan, bahkan lebih menyakitkan dibanding luka lamanya dulu. Bagaimana bisa ia membuat pria yang mencintainya dengan tulus seperti ini?
“Hye-Mi” panggilan lemah Kris membuat gadis itu menengadahkan kepala dan langsung menghapus air matanya kasar. Kris membuka matanya perlahan dan tersenyum begitu mendapati Hye Mi berada disebelahnya, dalam jarak pandangnya.
“Ge~ bagaimana keadaanmu ? mana yang sakit ? mau kuambilkan sesuatu ?” cecar Hye Mi. gadis itu langsung menggenggam tangan Kris dengan erat. Seolah dari sana ia bisa membuat tangan Kris yang dingin menjadi hangat seperti biasanya. Kris hanya tersenyum, rasa bahagia menyelimuti dirinya ketika menemukan gadis yang ia cintai berada disampingnya. Entah bagaimana perasaanya sulit sekali dijelaskan. Terlalu senang, bahkan Kris lebih menyukai dirinya sakit kalau begini terus keadaannya.
“Aku hanya ingin kau disini, tetap di sampingku Hye Mi-a”
Hye Mi mengangguk, semakin mengeratkan genggaman tangannya ditangan Kris. “Tentu, aku akan berada disini sampai kau sembuh Kris. Jangan khawatir” ucapnya mantap. Mendengar hal itu Kris semakin mengeratkan genggaman tangannya di tangan Hye Mi. keduanya memilih untuk egois, tidak memedulikan status Hye Mi sekarang ini.
Cinta memang egois, bukan ?
*
“Bi, bisa kita bicara sebentar ?” Ae Bi langsung menoleh kearah Hye Mi yang baru saja keluar dari kamar Kris dan menghampirinya. Luhan yang berada didekat Ae Bi, begitupun member EXO yang lain langsung terdiam sejenak, namun tak lama mereka kembali asyik tertawa seperti semula. Ae Bi mengangguk dan beranjak dari duduknya.
“Ada apa Hye Mi-a ?” tanya Ae Bi penasaran setelah Hye Mi membawanya sedikit menjauh dari kerumunan member EXO. Hye Mi terdiam sejenak, menimang-nimang permintaannya yang akan diajukan pada Ae Bi. Gadis ini pasti tidak begitu setuju dengan usulannya, tapi mau bagaimana lagi. Kris membutuhkannya, dan ia harus melakukan hal ini atau dirinya akan semakin dihantui rasa khawatir juga bersalah.
“Bisakah kita menginap disini ?”
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
“MWOYA ?”
Hye Mi langsung emmbekap mulut Ae Bi yang baru saja mengeluarkan teriakan terkejutnya. Gadis itu membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang baru saja Hye Mi katakan padanya. para member EXO yang semula asyik dengan dunia mereka, mulai mengalihkan perhatiannya pada Hye Mi dan Ae Bi seolah bertanya-tanya. Hye Mi mendengus. Ia sudah bisa menebak akan seperti ini akhirnya. Ae Bi pasti tidak begitu setuju dengan usulannya.
“Kau sudah gila ? untuk apa kau menginap disini ?”
“Aku sudah berjanji untuk menjaga Kris sampai dia sembuh. Dan aku tdiak mau meninggalkannya …”
“Tapi—“
“Kumohon, Bi. Hanya kali ini saja” Hye Mi terus memohon pada Ae Bi agar ia setuju dengan usulan yang baru saja dikeluarkannya. Ae Bi terdiam, dan pada akhirnya mengangguk paham. Ia mengerti dengan perasaan Hye Mi saat ini. maka setelah itu Ae Bi mulai mendekati Luhan dan para member EXO lain yang masih menatap mereka dengan sorot mata bertanya-tanya.
“Apa ada masalah ?” Luhan yang pertama angkat bicara, merasa sedikit khawatir setelah mendengar teriakan Ae Bi yang cukup mengejutkan tadi. Ae Bi menggeleng “Gwenchana, tidak ada masalah. Hanya saja—“ Ae Bi sempat menarik nafas sebelum melanjutkan kata-katanya. Melihat mata Hye Mi yang sedang memohon membuatnya tidak bisa menolak atau membantah sekaligus. “Aku dan Hye Mi, kami minta izin untuk menginap disini. bolehkah ?”
Pertanyaan yang diajukan Ae Bi barusan mengundang rasa terkejut dari para member EXO. Semua mata langsung tertuju pada Su-Ho, seseorang yang bisa memutuskan dan menyetujuinya.
Su-Ho tampak berpikir sejenak. Sedikit bingung dengan permintaan Ae Bi dan juga Hye Mi barusan ditambah semua pasang mata member EXO menatapnya seolah bertanya ‘bagaimana ?’ padanya. Sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal ia berkata “Aku sih tidak masalah, tapi kalian ingin tidur dimana ? Semua kamar dan tempat tidur sudah penuh”
“Aku—aku akan menjaga Kris dikamarnya, jadi aku bisa tidur disana. maksudku, aku bisa tidur di sofa kamar Kris sambil menjaganya” sela Hye Mi cepat. Su-Ho mengangguk, lalu perhatiannya tertuju pada Ae Bi.
“Lalu kau, Bi ?” pertanyaan Su-Ho membuat Ae Bi menggaruk kepalanya dengan bingung. Permintaan Hye Mi barusan membuatnya tidak tahu harus tidur dimana.
“Biarkan Ae Bi tidur dikamarku” Luhan angkat bicara dan membuat semua member disana terkejut dan memandangnya tajam. Ae Bi bahkan hampir menahan nafasnya mendengar ucapan Luhan barusan.
“Kau gila ! Kau ingin tidur berdua dengannya ??” seru Su-Ho setengah berteriak.
“Aish, kau berpikir terlalu jauh. Aku akan mengungsi ke kamar Sehun, jadi Ae Bi bisa tidur dikamarku sendirian” sergah Luhan. Mendengar itu, Su Ho dan yang lainnya langsung menghela nafas lega. Bersyukur kalau Luhan masih punya otak yang waras dan juga normal.
“Tapi jika Ae Bi membutuhkan teman, aku tidak keberatan menjadi teman tidurnya” tambah Luhan dengan smirk tipis. Ae Bi yang mendengar itu langsung mendekati Luhan dan menjitak kepalanya. Ia tidak habis pikir, Sejak kapan kekasihnya menjadi se-yadong ini ? astaga ! apakah Jongin sudah mengotori otaknya dengan koleksi majalah senonoh miliknya !?
“Ya ! dasar mesum !” Seru Ae Bi pada Luhan. Luhan meringis mendapat jitakan dari Ae Bi, tapi pria itu langsung tersenyum seolah ia tidak punya dosa appaun. Member lain yang melihat pertengkaran kecil itu hanya bisa menggeleng, seolah sudah biasa dengan kejadian didepannya saat ini.
“Kalau begitu aku akan kembali ke kamar Kris” pamit Hye Mi yang langsung kembali masuk kedalam kamar. Semuanya terdiam. Ae Bi hanya bisa memandangi punggung Hye Mi yang sudah menghilang dibalik pintu. Wajahnya terlihat khawatir.
“Kau kenapa Bi ?” tanya Luhan menyadari ada yang aneh dari sikap kekasihnya. Ae Bi hanya tersenyum dan menggeleng perlahan. Raut wajah khawatir itu masih nampak jelas diwajahnya.
“Dia bahkan lebih memetingkan kondisi orang lain daripada dirinya sendiri, aku hanya khawatir besok malah dia yang jatuh sakit” gumam Ae Bi pelan. Gadis itu sesekali melirik ke pintu kamar Kris dan mendesah pelan. “Anak bodoh”
*
Suasana sepi. Hari begitu cerah namu tidak bagi perasaan Siwon saat ini. semuanya berkecamuk. Bercampur aduk menjadi satu dan membuatnya pusing serta penat selama seharian penuh. Kata-kata dan perubahan sikap Hye Mi yang dingin membuatnya semakin menyesal dan tidak tahu lagi harus berbuat apa untuk memperbaiki segalanya. Gadis kecil yang selalu menemaninya dalam kehangatan berubah menjadi sosok dingin yang sulit sekali dicapai. Pria itu masih menatap lurus televisi didepannya tanpa minat. Pikiran dan juga perasaannya yang tak karuan membuat semua yang berada disekelilingnya tampak kelabu, buram dan tidak nyata dimatanya.
“Aku pulang !!!” teriakan Lee Hyuk Jae membuat satu ruangan dorm super junior penuh. Dengan riang ia melangkahkan kaki masuk kedalam tempat yang sudah ia anggap sebagai rumahnya. Dong Hae tampak mengikutinya dari belakang sambil memeluk Hyuk Jae dari belakang. Tapi keduanya berhenti melangkah ketika mendapati Siwon tengah terdiam didepan televisi dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dijelaskan. Keduanya saling memandang dan sejurus kemudian mereka menghampiri Siwon. duduk di masing-masing sisinya.
“Ya ! Kau kenapa lagi ?” Hyuk Jae yang mengambil tempat duduk disebelah kanan Siwon langsung menyenggol lengan pria itu, namun Siwon tetap diam. Tidak menanggapi pertanyaan Hyuk Jae barusan.
“Ya ! Siwonnie ~ kenapa kau melamun seperti ini hah ? Kau jelek jika diam saja ~” Hibur Dong Hae sambil memarkan aegyonya. Biasanya dengan cara seperti ini Dong Hae selalu berhasil membuat Siwon tertawa, paling tidak tersenyum. namun sia-sia. Pria itu masih sibuk dengan pikirannya dan membuat Dong Hae serta Hyuk Jae bertanya-tanya.
“Daripada kau melamun seperti ini lebih baik bawalah tunanganmu kemari. Kenalkan pada kami secara normal—“
“Pribadi, Hyukkie sayang” ralat Dong Hae. Hyuk Jae mengangguk.
“Ya, maksudku begitu. Kau seharusnya mengenalkan gadis itu pada kami secara pribadi. Kau berhutang banyak cerita pada kami Siwonnie~”
“Ya~ Hyukkie benar. Kau banyak berhutang cerita dan penjelasan pada kami. Setahu ku, gadis yang menjadi tunanganmu itu adalah kekasih Kris yang dikenalkannya tempo hari. Tapi sekarang bagaimana bisa tiba-tiba kau bertunangan dengan—“
“Diamlah kalian berdua !”
Hyuk Jae dan Dong Hae langsung terdiam begitu mendengar bentakan Siwon barusan. Pria itu langsung berdiri dan menatap Dong Hae serta Hyuk Jae dengan mata seolah-olah bisa membunuh keduanya sekarang juga. Tangannya terkepal, rahangnya mengeras karena mendengar nama Kris. Pria itu, hanya dengan mendengar nama pria itu sukses membuat Siwon kesal setengah mati.
“Aku akan membawanya nanti, dan jangan pernah mengatakan Hye Mi adalah kekasih Kris. Gadis itu hanya milikku, dia tunanganku dan kami sudah ditakdirkan untuk bersama sejak dulu bahkan sebelum aku mengenal kalian berdua !” Seru Siwon kalap. Pria itu langsung meninggalkan Dong Hae dan Eun Hyuk entah kemana.
“Hyukkie, Siwonnie … dia kenapa ?” tanya Dong Hae dengan wajah ‘innocent’ miliknya. sejujurnya ia bingung. Baru saja kemarin Siwon terlihat lebih manusiawi seperti biasanya. Tapi sekarang, kenapa pria itu kembali seperti beberapa hari yang lalu, dimana moodnya benar-benar membuat pria itu menjadi pria temperamental dan … sensitive.
Hyuk Jae mengangkat bahu seolah sama tidak mengertinya. “Entahlah. Siwon akhir-akhir ini sedikit sensitif. Biarkan saja dia”
*
“Bi, lebih baik kau membantuku daripada hanya melihat-lihat saja” gerutu Hye Mi sambil terus mengaduk sup ditangannya.
“Kalau kau mau aku membakar Dorm Exo sih tidak masalah”
Hye Mi membalikkan tubuhnya dan mendengus perlahan. Bagaimana bisa ia meminta bantuan Ae Bi sementara gadis itu bisa saja membuat kejadian dimana apartment merek aterbakar terulang kembali ? Ae Bi memang pintar, Hye Mi mengakui hal itu. tapi untuk urusan dapur dan memasak dia tergolong gadis super payah. Jadi dengan berlapang dada, Hye Mi membiarkan Ae Bi duduk disana dengan manis sambil menunggu supnya matang.
“Kalian butuh bantuan ?” tanya Jongdae yang menghampiri Hye Mi di konter dapur. gadis itu menggeleng lalu tersenyum tipis.
“Ani, semua hampir selesai. Kau bisa menunggu di ruang makan saja” Jawab Hye Mi masih terus mengaduk supnya.
“Ah, baiklah. Kalau perlu bantuan jangan sungkan ne ?” tawar Jongdae. Hye Mi mengangguk mengerti.
“Dan kau Bi, jangan diam saja. Setidaknya bantulah Hye Mi daripada hanya melihat lihat seperti itu” Jong Dae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Ae Bi yang masih duduk manis ditempat duduknya.
“Kalau kau mau aku membunuh kalian sih tidak apa” sinis Ae Bi dengan smirk kecil. Jong Dae yang mendengarnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya lagi. ia baru sadar kalau menyuruh kekasih Luhan memasak, sama saja mengeyahkan satu apartement ini pastinya.
Setelah selesai memasak, Hye Mi dan juga Ae Bi langsung menatanya dimeja makan dan menyajikannya disana. para member yang melihat berbagai menu masakan yang dimasak Hye Mi mulai terkagum-kagum karenanya. Dengan mata lapar serta nafsu yang menjadi semuanya langsung menerkam masakan yang tersaji didepan mereka begitu Hye Mi menyuruh semuanya makan.
“Hye Mi-a, kau tidak ikut makan bersama kami ?” tanya Suho yang sadar kalau Hye Mi tidak ikut makan, malah kembali berjalan menuju dapur. Gadis itu hanya tersenyum lalu menggeleng pelan.
“Aku ingin membuat bubur untuk Yi Fan dulu. kalian makan saja duluan” ucapnya dan tak lama ia kembali kedapur, menyiapkan bubur yang akan diberikannya pada Yi Fan nanti.
“Tidakkah ini berlebihan ? Hye Mi tidak hanya mengurusi Kris tapi juga mengurusi kita” bisik Suho yang langsung disetujui oleh member lain. Su Ho menatap nanar masakan didepannya. ia merasa tidak enak dengan Hye Mi, gadis itu hanya diminta untuk mengurusi Kris, bukan mengurusi mereka seperti ini.
“Bi, katakanlah pada Hye Mi kalau dia tidak perlu seperti ini. kami hanya ingin dia merawat Kris, itu saja” ucap Suho yang kini mengalihkan pandangannya pada Ae Bi.
“Hah ? biarkan saja seperti itu. Hye Mi sudah biasa mengurusiku, jadi kalian tidak perlu heran dan merasa tidak enak. Hye Mi, melakukannya dengan senang hati” jawab Ae Bi menenangkan. Gadis itu kembali melanjutkan makannya diikuti member lain. sementara Su Ho sempat terdiam, tapi tak lama melanjutkan acara makannya. Mungkin firasatnya memang benar, selama ini Hye Mi memang gadis baik dan pantas diperebutkan dua orang pria tampan sekaligus.
Hye Mi yang sudah selesai memasak bubur untuk Kris langsung membawa bubur itu kedalam kamar Kris. Semangkuk bubur hangat yang Hye Mi yakin bisa membuat keadaan Kris lebih baik dari sebelumnya. dengan perlahan gadis itu masuk kedalam kamar Kris dan meletakkan bubur itu di atas nakas sebelah ranjang.
“Ge~, bangunlah. Kau harus makan lebih dulu” bisik Hye Mi pelan sambil terus membangunkan Kris. Kris menoleh dan susah payah bangun dari tidurnya.
“Makanlah, aku sudah memasakkan bubur untukmu” Kris diam, ia menatap Hye Mi sambil terus tersenyum. dengan semangkuk bubur yang dibawanya kembali mengingatkan Kris akan sosok ibunya. jika ia sakit, sang ibu pasti akan memasakkan bubur untuk Kris. Sama halnya yang Hye Mi lakukan sekarang ini.
“Terima Kasih Hye Mi-a, dan … Maaf aku pasti sudah merepotkanmu” Hye Mi menggeleng. Tentu ia sama sekali tidak merasa direpotkan. semua yang diberikan Kris padanya tidak cukup dibalas hanya dengan hal kecil seperti ini. semua kebaikan, perhatian dan kasih sayang yang diberikan Kris seolah tidak bisa dibalasnya, bahkan ia tidak bisa membayarnya dengan apapun juga didunia ini.
“Ini tidak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan padaku ge~ sekarang buka mulutmu” perintah Hye Mi sambil menyodorkan sesuap bubur kearah mulut Kris. Dengan senang hati Kris membuka mulutnya dan mengunyah bubur yang dimasakkan Hye Mi padanya. rasanya sangat enak, memang tidak seenak buatan ibunya, tapi bagi Kris ini sudah lebih dari cukup. Ia merasa berada didekat Hye Mi membuatnya hangat. Kondisinya yang memburuk dirasa jauh lebih baik dibanding sebelumnya. jika saja status Hye Mi bukan tunangan Choi Siwon, sudah pasti Kris akan langsung menggeret gadis itu ke hadapan sang ibunda tercinta dan mengatakan padanya kalau ia sudah menemukan seseorang yang begitu dicintai dan menjadi pendamping hidupnya kelak. Tapi kenyataan tidak pernah seindah angan. Kris terus memandangi wajah Hye Mi dengan sorotan mata teduh, sayu juga hangat. Tidak ada sedetikpun yang ia buang untuk mengalihkan pandangannya kemanapun. Baginya, objek terindah sekarang ini adalah Hye Mi. matanya, otaknya terus berusaha merekam bagaimana setiap inchi lekukan wajah Hye Mi dengan seksama. Jika saja bisa, Kris ingin sekali menghentikan sang waktu. Dimana setelahnya, ia bisa terus menikmati waktu berdua saja dengan Hye Mi seperti ini tanpa gangguan apapun.
“Ge~ berhentilah memandangiku seperti itu” tegur Hye Mi halus. Gadis itu mengalihkan wajahnya kearah lain. merasa aneh dan juga menggelitik ketika Kris terus menatapnya seolah memuja dirinya. wajahnya memerah, panas karena Kris tidak kunjung mengalihkan pandangannya. Oh, apa itu rona merah ? apa gadis itu sedang merasa malu diperlakukan seperti itu oleh Kris ?
Berhentilah menggodanya Wu Yi Fan
“Aku tidak bisa. Aku tidak bisa menghentikannya, dan … aku tidak mau” tangan Kris terangkat. Menarik pelan dagu Hye Mi dan membuat wajah gadis itu sejajar dengannya sekarang ini. Kris berusaha menahan diri, ia berusaha untuk tidak bersikap egois dengan semua janji yang disampaikannya pada Hye Mi. tapi ia tidak bisa. Hanya hari ini, Kris ingin menjadi orang paling egois didunia ini. cinta itu egois, dan menyiksa saat seseorang yang dicintai tidak bisa dijangkau lagi.
“Bisakah aku memilikimu, Hye Mi-a” lirih Kris. Suaranya, hembusan nafas pemuda itu menampar wajah Hye Mi dengan lembut. Matanya yang berubah menjadi teduh dan sayu membuat Hye Mi lemah. Terutama kalimat yang baru saja keluar dari mulutnya. pemuda itu memintanya untuk menjadi miliknya. Hye Mi bahagia, ia sangat senang mendengar hal itu. namun di sisi lain ia sedih, sadar kalau hal itu tidak akan mungkin terjadi mengingat statusnya sekarang.
Mereka saling mencintai. Tapi kenapa dunia seakan tidak mengizinkan keduanya bahagia ?
Kris semakin mendekat, memusnahkan semua jarak yang ada sehingga keduanya bisa merasakan hembusan nafas masing-masing. Hye Mi diam, tidak terbesit appaun didalam dirinya termasuk menghindar atau mengelak apa yang dilakukan Kris sekarang.
“Aku mencintaimu”
Perbuatan Kris yang selanjutnya sukses membuat Hye Mi tercengang bukan main. Detak jantungnya semakin bekerja tidak teratur, seperti ingin keluar dari tempatnya. Kris menciumnya. Lebih tepatnya menempelkan bibirnya di bibir Hye Mi. ini kedua kalinya pria itu mengambil ciuman Hye Mi, dan kedua kalinya juga Hye Mi tidak bisa menghindarinya. Tidak ada gerakan, tidak ada lumatan yang pada umumnya terjadi pada setiap pasangan yang sedang berciuman. Pemuda itu hanya berusaha menyalurkan semua rasa sayang dan cintanya disana tanpa nafsu atau apapun.
Kris tahu perbuatannya salah. Ia egois. Sangat egois dan juga jahat. Gadis didepannya, yang ia cintai bukanlah miliknya seutuhnya. Tapi jauh di dalam lubuk hati Kris ia ingin Hye Mi menjadi gadisnya. apapun yang terjadi, apapun resikonya, dan apapun konsekuensi yang diterimanya nanti. Rasa rindu yang menyelimutinya dari kemarin sudah membutakan mata dan hatinya.
Aku mencintaimu
Biarkan aku egois untuk hari ini saja
Kumohon
Kris, tidak pernah bermaksud untuk berbuat lebih jauh dari ini. otaknya terus memerintahkan tubuhnya untuk menjauh dan melepaskannya. Tapi hatinya berkhianat. Ia sangat mencintai Hye Mi, ia ingin sekali memiliki gadis ini dan membuatnya bahagia seumur hidupnya, tapi takdir seakan mempermainkan keduanya. Kris kesal, ia muak. Semua yang berhubungan dengan gadis ini membuatnya gila juga waras diwaktu bersamaan.
Pria itu mulai menggerakkan bibirnya, melumat bibir Hye Mi. awalnya tidak ada balasan. Namun lambat laun gadis itu mulai memejamkan mata dan menikmati perlakuan Kris padanya. membalas setiap lumatan kecil disetiap detiknya. Seperti hipnotis, Hye Mi seakan terbuai dan tidak sadar dengan apa yang dilakukannya saat ini. ia mencintai Kris, namun statusnya yang sekarang seolah memenjarakannya dan membuatnya tidak bisa menggapai ataupun membalas rengkuhan pria yang benar benar dicintainya. Ini menyakitkan. Hye Mi sama muaknya dengan Kris dan bahkan ia membenci dirinya sendiri.
Tangan Kris terus mendorong tengkuk Hye Mi seolah memperdalam tautan yang diciptakan keduanya. Kepala Kris bergerak ke kanan dan kiri mencari posisi terbaik yang ia bisa. Semuanya hilang. Nafas keduanya tidak teratur tapi mereka tidak peduli. Keegoisan menyelimuti keduanya yang sama sama tersiksa. Tautan mereka semakin dalam, Kris memperdalamnya dengan sangat lembut dan Setiap sentuhan yang diberikan pemuda itu membuat Hye Mi diam, membeku ditempatnya. Walau hanya sebuah pertautan luar yang tak melebihi sebuah jangkauan lebih dalam mereka menikmatinya.
Walau Kris dan Hye Mi merasakan sesak, seolah oksigen disekitar mereka menipis. Tapi tak ada satupun dari keduanya yang berniat melepaskan, atau mengakhirinya. Satu tangan Kris yang mendekap pinggang Hye Mi kini tidak tinggal diam. Entahlah, tangan Kris seperti tidak bisa ia kontrol dan membuat Hye Mi mendesah tak karuan. Kris berusaha menahannya, tapi seperti yang ia katakan sebelumnya bukan ? ia ingin egois. Hanya untuk kali ini. Kris melepaskan tautannya, memberikan Hye Mi kesempatan untuk mengambil oksigen yang hampir menipis di paru-parunya. Tapi tidak sampai disitu, bibir Kris mulai turun menjelajah leher jenjang Hye Mi. mendaratkan kecupan-kecupan ringan yang malah membuat gadis itu mengeluarkan suara-suara memalukannya. Perlahan namun pasti Kris mendorong tubuh Hye Mi, membaringkannya di atas ranjang tanpa sedikitpun mengalihkan ciumannya dari leher Hye Mi. ini terlalu nikmat, insting lelaki yang Kris punya mengalahkan semua akal sehatnya. Deretan kissmark berwarna merah keunguan tercipta sepanjang leher gadis itu.
“Ge—“
Tangan Hye Mi mencengkram bahu Kris, seolah menyadarkan pria itu untuk tidak berbuat lebih jauh dari ini. Kris yang sadar menggeram pelan disana. ia menatap wajah Hye Mi dengan sorot mata menyesal, disana Hye Mi menatapnya dengan pandangan mata yang sulit dijelaskan. Gadis itu hampir saja menangis dan Kris sadar akan hal itu. Tidak seharusnya ia melakukan ini. perbuatan tadi hampir saja membuat gadis itu lebih terluka dari sebelumnya. dengan cepat ia kembali memeluk Hye Mi erat, menyesali perbuatannya.
“Maaf, Maafkan aku Hye Mi”
*
Luhan baru saja keluar dari kamar mandi dan masuk kedalam kamarnya. Tapi ia terdiam sejenak. Memandang Ae Bi yang tengah bersandar di dekat jendela dengan wajah murung dan tatapan mata menerawang. Entah apa yang sekarang ini dipikirkan gadis itu. dengan perlahan ia mendekat dan langsung memeluk Ae Bi dari belakang. Gadis itu tidak terkejut, ia masih larut akan pikirannya sendiri.
“Sedang memikirkan apa hah ?” tanya Luhan tepat ditelinga Ae Bi. gadis itu hanya terdiam, tapi sejurus kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Luhan.
“Oppa kau tahu … aku, aku sungguh terganggu dengan kata-kata Kyu Hyun tempo hari” desisnya pelan. Luhan bisa melihat dengan jelas bagaimana raut wajah Ae Bi sekarang. Gadis itu tampak murung dan juga bingung. Pastinya ia tengah memikirkan apa yang Kyu Hyun katakan tempo hari dipesta ulang tahunnya. Tepat dimana saat itu Luhan dan Ae Bi hendak mencari Hye Mi, tapi Kyu Hyun menghadang keduanya. “Kau tahu apa yang sebenarnya terjadi ?” tambah Ae Bi. Terlihat sorot ketakutan kerta khawatir disana. Luhan tersenyum. tangannya mengelus pelan pipi Ae Bi seolah menenangkannya. Walau didalam hati Luhan juga sama khawatirnya.
“Tidak, aku tidak tahu. hanya saja aku punya firasat buruk tentang ini”
“Firasat buruk ?” Alis Ae Bi terangkat sebelah, tidak mengerti dengan maksud Luhan barusan.
Luhan mengangguk. “Ya”
“Bi, apapun yang terjadi tolong percayalah padaku”
“Apa maksudmu ?” Ae Bi menatap Luhan bingung. Masih tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Luhan sama sekali. Luhan hanya diam, lalu tersenyum dan menarik Ae Bi kedalam pelukannya.
“Apapun yang terjadi, percaya saja padaku. Arraseo ?”
Walaupun bingung dengan pernyataan Luhan, Ae Bi tetap mengangguk. Entah kenapa ia tahu kalau ada sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka.
Karena aku mencintaimu,
Tolong percayalah padaku apapun yang terjadi
*
“Hye Mi-ssi”
Panggilan dari Baek Hyun cukup membuat Hye Mi terkejut dan menghentikan aktifitasnya membersihkan piring. Pemuda itu mendekati Hye Mi dan menghela nafasnya sebentar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Suasana canggung menyelimuti keduanya saat ini.
“A-ada apa Baek Hyun-ssi ?” tanya Hye Mi heran. Seingatnya siang tadi Baek Hyun adalah salah satu orang yang begitu tidak ingin dirinya hadir di dorm ini. tapi kenapa sekarang … ia malah mendekati Hye Mi ?
“Aku hanya ingin minta maaf tentang kata-kataku tadi. Maaf, tadi aku hanya emosi, begitupun Tao. Kami hanya, kau tahu ? sama-sama mengkhawatirkan Kris hyung” jelas Baek Hyun. Pemuda itu berusaha meminta maaf dengan tulus. Apa yang dikatakan Chanyeol beberapa jam lalu membuatnya sadar kalau perbuatannya yang menyudutkan Hye Mi adalah salah, dan sekarang ia sungguh ingin memohon maaf pada Hye Mi. ia menyesal, sangat.
Hye Mi yang mendnegar itu hanya bisa tersenyum lega. “Gwenchana Baek Hyun-ssi, tindakanmu tadi sudah benar. Aku—aku memang pantas menerimanya” sergah Hye Mi dengan senyuman.
Baek Hyun menatapnya dengan sorotan mata bersalah. “Tidak Hye Mi. kau tidak pantas. Diluar sana ada orang yang lebih pantas menerima perlakuanku tadi”
Lagi lagi Hye Mi tersenyum mendengarnya lalu mengangguk. “Jangan. Kau tahu, saat marah kau terlihat menyeramkan” ucap Hye Mi berusaha mencairkan suasana kaku yang terjadi diantara mereka. Mendengar itu Baek Hyun tersenyum.
Kalau boleh meminta satu hal, maka Baek Hyun akan meminta agar Hye Mi mejadi gadis yang mendampingi Kris kelak suatu hari nanti. Gadis ini begitu baik dan ia pantas mendapatkan Kris sebagai pendamping hidupnya, begitupun sebaliknya. Karena Baek Hyun merasa hanya Hye Mi yang bisa menaklukan.
Hati seorang pria dingin seperti Kris.
*
“Kau ingin tidur di sofa itu ?” Kris masih memerhatikan Hye Mi yang tengah membereskan bantal dan selimut lalu berbaring diatas sofa. Ia mengangguk mantap.
“Ne. kau keberatang ge ?” tanyanya bingung. Sementara Kris masih memandangnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. “Aku kan sudah berjanji akan menjagamu sampai kau sembuh. Jadi aku akan berjaga disini, jika kau membutuhkanku maka kau bisa membangunkanku”
“Tapi tubuhmu akan sakit jika tidur disana Hye Mi” gerutu Kris. Hye Mi menoleh kearah Kris lalu menggeleng.
“Aniyo”
Kris menyerah. Ia mendengus perlahan lalu mengangguk paham. Walaupun sebenarnya rasa khawatir itu masih ada dan Hye Mi terus meyakinkannya seperti itu.
“Baiklah-baiklah. Terserah kau nona Jung” Kris menarik selimutnya dan berbaring memunggungi Hye Mi pura-pura kesal.
“Jalja Ge~”
Kris diam, tapi perlahan ia membalas ucapan Hye Mi dengan suara terlampau pelan.
“Jalja Hye Mi, Saranghae”
Jika saja Kris mau membalikkan tubuhnya ia pasti bisa melihat dengan jelas gerak bibir Hye Mi yang membentuk sebuah kalimat indah.
“Nado Saranghae Yi Fan~”
Kris tidak bisa tidur. Berada dalam satu ruangan bersama Hye Mi membuatnya gila dan gusar sekaligus. Jarum detik seakan menemaninya yang masih terjaga. Suasana hening dan sepi menyelimuti ruangan itu. dengan perlahan kris mulai membalikkan tubuhnya da mendapatkan Hye Mi sudah terlebih dulu terlelap. Kris mulai beranjak dari kasurnya dan mendekat kearah Hye Mi dengan pelan. Berusaha tidak menimbulkan kegaduhan yang bisa membangunkan Hye Mi.
Wajah Hye Mi terlihat seribu kali lebih cantik dari biasanya. Begitu polos dan juga damai. Kris yang melihat itu tersenyum tipis. Jari-jarinya mulai menari menelusuri wajah Hye Mi yang terlelap. Gadis itu pasti kelelahan mengurus kris, ditambah member yang lain. wajahnya terlihat lelah, tapi tak satu kalipun Kris mendengar keluhan yang dilontarkan oleh mulut manisnya. Jari Kris berhenti tepat di bibir Hye Mi. ada yang lain saat ia menyentuhnya. Wajahnya panas. Kejadian beberapa saat lalu kembali terbayang dan membuatnya tersenyum sendirian.
“Aku mencintaimu” bisik Kris pelan. Satu ciuman singkat ia daratkan disana. dengan perlahan Kris mulai menggendong tubuh Hye Mi lalu meletakkannya perlahan diatas ranjang. Ia tidak akan pernah sungguh-sungguh membiarkan Hye Mi tidur diatas sofa. Setelah selesai ia langsung mengambil tepat disebelah Hye Mi. Kris terdiam sejenak, dan kembali mengelus wajah damai Hye Mi sambil tersenyum.
Just Tonight …
Let me be selfish, for tonight
“nice dream, sweetie~”
*
Pagi yang indah. Matahari terbit seolah memancarkan sinarnya dan menyapa seluruh makhluk bumi yang tinggal didalamnya. Semua member sudah berkumpul dimeja makan, sibuk menunggu Kyungsoo menyelesaikan acara memasak sarapannya.
“Dimana Ae Bi ?” tanya Suho begitu melihat Luhan keluar dari kamar Sehun. Dibelakangnya Sehun nampak mengekor.
“Kurasa dia sedang mandi” jawab Luhan masih setengah sadar. Sehun mengangguk mengiyakan.
“Ah, dimana Hye Mi ?” tanya Chanyeol yang membuat seluruh member membuka matanya cepat, Jongin dan juga Baek Hyun yang sedang menguap langsung menutup mulutnya cepat seolah baru menyadari sesuatu. “Dia masih berada dikamar Kris bukan ?” ucap Kyungsoo yang datang dengan sarapan paginya. Semua mengangguk.
“Sehun, coba kau bangunkan dia. Sudah waktunya sarapan” perintah Suho. Sehun yang mendengar itu mendengus. Tapi mau tidak mau ia harus melakukannya karena tatapan mata Suho seperti mengatakan ‘Lakukan atau jangan sarapan’ padnaya. Dengan berat hati ia melangkah dan masuk kedalam kamar Kris.
Beberapa detik kemudian …
“HYUUUUUUUUUNGGGGGG !!!!”
Teriakan Sehun yang menggelegar langsung membuat para penghuni Dorm berbondong-bondong lari kearahnya dan menemukan alasan kenapa Sehun berteriak sehisteris itu. sesampainya dikamar Kris, para member membulatkan matanya lebar-lebar. Ekspresi yang sama seperti Sehun. Terkejut, shock dan heran bukan main.
“YAK ! Wu Yi Fan !! Apa yang kau lakukan haaahhh ?” teriak Luhan berusaha membangunkan Kris. Tapi pria itu hanya sedikit menggerakkan tubuhnya dan semakin meringkuk memeluk seseorang yang dianggapnya guling.
“Aish, aku masing mengantuk hyung” gerutunya setengah sadar.
“Yak ! bangunlah !!! Apa saja yang sudah kalian lakukan semalaman ini !!!” lagi Luhan berteriak berusaha menyadarkan Kris apa yang dilakukannya semalam. Wajahnya terlihat shock dan panic bukan main. Ia hanya takut kejadian yang diinginkan ternyata terjadi malam tadi.
“Ya ! Wu Yi Fan ! bangun dan katakan kalau kalian tidak berbuat apa-apa !!” kali ini Suho angkat bicara dan ikut berusaha membangunkan Kris. Mendengar kata ‘kalian’ membuat Kris membuka matanya lebar-labar dan menemukan seorang gadis masih terlelap damai dalam pelukannya. dengan cepat Kris langsung bangun dan membuat Hye Mi ikut terbangun.
“Ani hyung, ini tidak seperti yang kalian kira. Kami, kami hanya tertidur” sanggah Kris ikut panik. semua mata tertuju padanya seolah meminta penjelasan yang lebih dan spesifik. Semua melihat Kris seperti seorang tersangka yang siap dieksekusi hari ini juga. Hye Mi yang baru saja membuka matanya langsung terkejut mendapati semua member EXO tengah berada didalam kamar Kris dan memandangnya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Hye Mi menoleh kesamping dan matanya sukses membulat sempurna. Bagaimana bisa ia tidur satu ranjang dengan kris ? padahal jelas-jelas semalam ia tidur di sofa !
Astaga—jangan-jangan—
“Tidak, Hye Mi. ini tidak seperti yang kau pikirkan, aku sama sekali tidak berbuat apapun padamu” sergah Kris seakan bisa membaca pikiran Hye Mi saat ini.
Ae Bi yang baru saja keluar kamar mandi dan mendengar kegaduhan di kamar Kris langsung berjalan kesana sambil mengeringkan rambutnya yang basah. Lalu sedetik kemudian.
“ASTAGA WU YI FAN ! apa yang kau lakukan pada sahabatku !!!” pekik Ae Bi tidak percaya. Pekikan Ae Bi barusan membuat Hye Mi semakin tidak yakin kalau mereka tidak berbuat apapun semalam.
“Oh, astaga. Aku tidak melakukan apapun padamu Hye Mi-ya, percayalah padaku. Kalian ! aku tidak melakukan apapun pada Hye Mi ! astaga aku hanya kasihan melihatnya tidur di sofa jadi aku memindahkannya. Sungguh, tidak lebih dari itu” jelas Kris panjang lebar diikuti erangan frustasi darinya.
Para member masih menatapnya tidak percaya. “Kris hyung, benarkah perkataanmu barusan ?” goda Chanyeol diikuti anggukan yang lain. Kris mengangguk mantap.
“Tentu saja ! aish, Hye Mi-a. kau harus percaya padaku” seru Kris meminta pembelaan. Hye Mi memandang sejenak mata Kris. Mata itu nampak tidak berbohong. Lagipula jika terjadi sesuatu padanya tadi malam mana mungkin pakaiannya masih menempel jelas ditubuhnya tanpa terbuka atau rusak sama sekali ?
“a—benar. Kami tidak melakukan apapun semalam. Hanya tidur” jelas Hye Mi membenarkan.
“Sudahlah, kita harus percaya pada mereka. Aku yakin mereka tidak berbuat macam-macam. Ayo semua lebih baik kita keluar dari sini” saran Su Ho sambil menggiring para member untuk keluar dari kamar Kris. Satu persatu mulai keluar dan menyisakan Luhan, Ae Bi dan Sehun yang masih bertahan disana.
“Aigo, Yi Fan. Aku kalah darimu. Ae Bi saja tidak mau tidur satu ranjang denganku” dengus Luhan. Terlihat sedih. Mendengar itu Ae Bi langsung menampakkan death glare terbaiknya sementara Luhan tersenyum polos tanpa dosa lagi.
“Hari ini mataku tercemar dengan pemandangan yang tidak boleh dilihat. Luhan hyung, bisa kau bersihkan mataku nanti” gerutu sang magnae sambil menggeleng-gelengkan kepala dan beranjak pergi dari kamar.
Suasana hening juga canggung menyelimuti keduanya saat ini. Hye Mi dan Kris sama-sama larut dalam pikirannya sendiri.
“Maaf Hye Mi-a, aku—aku hanya tidak tega melihatmu tidur di sofa” jelas kris lagi. Hye Mi mengangguk dan tersenyum kaku. Rasa gugup masih menyelimutinya saat ini.
“G—gwenchana Ge. Aku percaya padamu”
*
Hari senin. Setelah merasa kalau kondisi Kris sudah lebih baik dari sebelumnya Hye Mi mulai memutuskan untuk berpamitan. Awalnya Kris tidak ikhlas tapi mau bagaimana lagi. status Hye Mi menjadi penghalang dirinya untuk berlama-lama dengan gadis itu. Nyonya Choi sudah pulang dari perjalanan bisnisnya, dan Hye Mi harus sesegera mungkin kembali ke rumah keluarga Choi sebelum diseret paksa oleh Choi Siwon di apartmentnya nanti.
“Terima kasih sudah merawat Kris, Hye Mi-a” ucap Suho tulus. Hye Mi mengangguk dan membalasnya dengan senyuman.
“Sudah tugasku Su Ho-ssi, aku pamit”
Dengan langkah gontai serta malas Hye Mi menyusuri jalanan. Ditengah perjalanan menuju apartmentnya Nyonya choi menelpon Hye Mi dan meminta gadis itu untuk menemui Siwon di dormnya. Hye Mi ingin sekali menolaknya, tapi rasa tidak tega selalu melingkupi dirinya. ia tidak pernah bisa menolak apa yang diinginkan nyonya Choi padanya. dengan sangat terpaksa Hye Mi menyanggupi permintaan Nyonya Choi.
Tidak ada pergerakan dari Hye Mi saat dirinya sudah sampai di depan pintu dorm Super Junior. Perasaan sakit dan juga perih kembali menghantuinya. Ditempat inilah, pertama kali baginya menerima sebuah tamparan dan luka yang begitu besar. Hye Mi memegang dadanya, terasa sangat sakit dan juga perih disana. gadis itu ingin mundur, tapi lagi-lagi bayangan nyonya Choi yang tengah tersenyum mendatanginya. Membuatnya tidak bisa melakukan hal itu walau hatinya bersikeras melakukannya. Dengan malas Hye Mi menekan bel pintu. Terdengar bunyi derap langkah dari dalam sana dan tak lama sesosok pria yang punya kadar kemanisan tidak normal berdiri membukakan pintu untuknya. Pria itu tersenyum manis, menyambut Hye Mi dengan kehangatan yang luar biasa hangat.
“Kau—apa kau Jung Hye Mi tunangannya Siwon ?” tanya Sung Min . Hye Mi memutar kedua bola matanya malas. Tunangan ? bisakah orang lain tidak mengingatkannya kembali akan status terkutuknya itu ?
Tanpa perlu menjawab dan seolah mengerti dengan sikap ‘diam’ Hye Mi, Sung Min langsung mempersilahkan gadis itu masuk kedalam. Rasanya enggan menginjakkan kakinya disini. ada yang aneh, ada yang janggal saat ia baru saja menginjak lantai marmer kelima dari depan. Rasa sakit yang ia tahan selama ini kembali menguar.
“Hye Mi-sshi , Gwenchana ?” tanya Sung Min khawatir ketika melihat Hye Mi hanya diam sambil memegangi dadanya. Gadis itu menengadahkan kepalanya lalu menggeleng pelan. Seolah mengatakan ia baik-baik saja.
“Hye Mi, kau disini ?” Siwon yang baru saja keluar dari kamar cukup terkejut melihat siapa yang datang hari ini. Hye Mi. gadis yang dirindukannya beberapa hari ini kini telah berdiri dihadapannya. Walau tanpa senyuman, Hye Mi masih gadis paling cantik dimata Siwon.
Ada apa kau kesini ?” tanya Siwon berbasa-basi. Ia begitu senang Hye Mi akhirnya mau datang menemuinya apalagi di dormnya sendiri.
“Eomoni yang menyuruhku.” Jawab Hye Mi singkat dan dingin. Siwon mematung. Harusnya ia sudah tahu alasan kenapa Hye Mi mau datang kemari. Ibunya. hanya ibunya yang bisa membuat gadis itu bisa berada disini tanpa kemauan khusus darinya.
Choi Siwon, jangan percaya diri dulu !
“Ah, kalau begitu apa kau sudah makan ? bagaimana kalau kita—“
“Berhenti. Berakting. Lagi.” Hye Mi sengaja menekankan setiap kata pada kalimatnya. Hanya sekedar menyadarkan pada Siwon kalau ia tidak akan pernah kembali mencintai Siwon seperti dulu lagi. Siwon mendesah lirih, pandangan matanya menjadi sayu dan juga sedih begitu melihat jelas apa yang ada didepannya. gadis kecilnya sudah berubah, ia begitu berbeda dari sebelumnya. rasa sakit yang Siwon rasakan kembali muncul, dan itu sangat … sakit. Lebih sakit daripada luka yang ia dapat saat jatuh dari menunggang kuda. Benar-benar perih. Kata-kata Hye Mi yang menusuk membuatnya tidak tahu lagi harus berbuat apa agar ia kembali seperti dulu.
“Ah, kalian sudah disini rupanya ?” suara hangat yang begitu familiar ditelinga Hye Mi dan Siwon membuat keduanya menoleh dan mendapati seorang wanita dengan dress formal dan senyuman hangat berada didekat mereka. Siwon tersenyum senang, begitupun Hye Mi walau senyumannya adalah senyuman terpaksa. Dengan datangnya ibu Siwon ia harus terlihat baik-baik saja dengan Siwon.
“aigu~ lihatlah kalian. Kalian benar-benar serasi. Aku tidak sabar dan ingin cepat-cepat melihat kalian bersanding di altar dan hidup bahagia selamanya”
Ucapan nyonya Choi membuat Hye Mi mematung ditempatnya. keduanya menunjukkan ekspresi yang berbeda dan berbanding terbalik. Hye Mi tentu saja menolak mentah-mentah apa yang diucapkan nyonya Choi barusan. Bagaimapaun juga ia tidak akan pernah mau menikah dengan pria yang tidak dicintainya sama sekali. Berbeda dengan Siwon, pria itu malah tersenyum dan berharap kalau ucapan sang ibu akan menjadi kenyataan yang indah.
Menikah dengan Hye Mi adalah mimpi dan juga janjinya yang ingin ia tepati.
Kyu Hyun yang berada tak jauh dari sana tersenyum melihat ketiga orang itu, rencananya membantu Siwon berjalan dengan lancar dan itu membuatnya senang bukan main. pria itu mulai melangkahkan kakinya ke kamar dan mengambil sebuah foto yang memuat gambar dirinya dan juga seorang gadis yang begitu dicintainya. Jarinya menyusur pelan wajah cantik itu, perlahan matanya berubah sendu. Kesedihan jelas terpancar di wajahnya yang tampan.
“Tidak lama lagi giliran kita yang akan bersatu. Kau tidak perlu menunggu lama lagi Yonnie, bersabarlah sedikit algi”
*
“Ah, jadi kau akan kembali besok ?”
“. . .”
“Arraseo, aku akan menunggumu Hye Mi sayang ~ bye”
Sambungan telepon terputus. Ae Bi langsung berlari ke kamar dan duduk di meja belajarnya dengan laptop yang sudah stand bye disana. sudah menjadi kebiasaannya jika malam tiba ia akan membuka jejaring social dan memantau berita-berita yang memuat tentang kekasihnya Luhan. bagaimanapun Ae Bi memang sejak dulu penggemar Luhan dan setelah emnjadi kekasih pria itu, kebiasaannya memantau Luhan di internet tidak kunjung hilang walau ia bisa saja langsung menanyakan dimana dan sedang apa pria itu secara langsung. Tangannya bergerak lincah, menggerakkan kursor ke gambar gambar Luhan yang hendak disimpannya. Namun gerakan tangannya terhenti ketika sebuah headline besar terpampang disana dan membuatnya mematung.
Kristal-kristal bening mulai turun tanpa bisa ditahannya lagi. Ae Bi tidak mau percaya. Dengan cekatan ia memeriksa semua berita yang ada disana dan kembali memastikan kalau semua yang dilihatnya hanya omong kosong dan gossip belaka.
Namun dadanya semakin sesak dan sakit bukan main begitu ia menemukan sebuah artikel yang memuat berita tentang Luhan. ia mencoba tenang. Tapi setelah membaca isi berita tersebut isakan tangis semakin kencang dikeluarkannya. Mencoba berpikir positif dan tidak percaya semua itu, tapi Ae Bi tidak bisa. Berita itu nyata. Dan banyak bukti disana yang membuat Ae Bi semakin yakin ini bukan berita picisan.
Disana, di artikel itu terdapat foto Luhan bersama seorang gadis sedang berpegangan tangan dengan mesra lalu berpelukan pada akhirnya. Ae Bi mengambil androidnya dan menekan tombol pemanggil cepat, berusaha menghubungi seseorang yang seharusnya menjelaskan semua ini. tapi yang terdengar hanya Voice mail. Dengan emosi Ae Bi langsung melempar laptop kesayangannya lalu menangis sejadi-jadinya disana.
Headline news itu terus berputar dikepalanya dan membuat hatinya semakin sakit.
Luhan …
“LUHAN EXO MENGUNGKAPKAN TIPE IDEALNYA YANG TERNYATA ADALAH SALAH SATU MEMBER GIRLBAND. DIKETAHUI MEREKA TERTANGKAP BASAH SEDANG BERKENCAN BERSAMA”
To Be ConTinued
Komat-kamit !~
Give up ! gamau memberikan konsumsi berlebih untuk scene NC!~ kukira gampang bikin scene begituan. Ternyata, pas nulis mules banget banget ! editor langsung melambaikan tangan, gakuat membayangkan muka bloon Kris melakukan hal nista tersebut *plak.
Kritik , Saran , rusuhan ditunggu !~ -
- Ae Bi
Gomawoyo ~~