IT DOESN’T MATTER PART [2/5]
Tittle: It’s doesn’t matter Part 2
Cast : Park Jihye
Byun Baekhyun
Genre : Friendship, Romance, Sad
Length : Chapter
Author: @TazkiaRoid
Annyeong, author kembali dengan part 2. Semoga semakin bisa buat para readers puas yah dengan ceritanya. Jangan lupa komennya lagi ya hehe. Ya sudah chekidot.
Happy reading
It’s Doesn’t Matter whatever happening, It’s Doesn’t Matter whatever the reason, It’s Doesn’t Matter whatever the obstacle. I still loving you.
Before~
“Jongin Oppa, apa kau tidak khawatir Jihye eonni belum pulang?” tanya Yunso emas
“Benar, biasanya dia sudah pulang” jawab Jongin mengecek jam dinding
“Yunso-ah coba kau telfon dia”s uruh Yunsang
“Wae? Kenapa tidak Jongin oppa saja”
“Aisshh kalian ini, telfon eonni kalian saja tidak mau..arasseo.. aku yang akan telfon….
BRUSSS….. tiba-tiba hujan datang dengan lebat
“Aigoo, hujannya lebat sekali”kata Yunsang
Jihye Noona calling >>>>>
“Nomor yang anda hubungi berada diluar jangkauan cobalah beberapa saat lagi”(?)
“Aishhh kenapa nomornya tidak bisa dihubungi?” oceh Jongin sebal
“Kenapa? Nomor Jihye eonni tidak aktif?” ianya Yunso
“Iya, hmm kalau begitu kalian tunggu dirumah saja aku akan mencarinya” jawab Jongin
“Arasseo Jongin oppa..ppalliwa ” jawab Yunsang
“Eoh”
Part 2
Jongin pun mencari Jihye, tapi entah mengapa iya sudah mencarinya keliling kota Seoul tapi belum juga dia temukan Jihye. Diapun mencoba untuk menghubungi Hyuna
“Yeobseyo?”
“Yeobseyo Hyuna apa kau tau dimana Jihye noona?”
“Ani, wae?”
“Dia belum pulang sampai sekarang”
“Jinnja??!! Aigooo aku tak tau dia dimana, tadi sore aku melihatnya lari sambil menangis, tapi aku tau kalau seperti itu dia ingin sendiri, jadi aku tidak mengikutinya, aku kira dia pulang kerumah”jelas Hyuna
“Arasseo, gumawo atas informasinya, nanti akan kucari dia, kau tidak perlu khawatir”jawab Jongin lalu menutup telfonnya,
‘Ada apa dengan Jihye, tidak biasanya dia seperti ini, seolma?? Benar.. Baekhyun hyung!!’ batin Jongin.
~Baekhyun side
“Ahh..dari pada aku seperti orang gila disini, lebih baik aku pulang saja”kata Baekhyun berusaha menormalkan kembali perasaannya lalu melangkahkan kakinya pulang, ketika dalam perjalanan.
“Baekhyun-ah”panggil seseorang
“Chanyeol?!”
“So long time no see you… jeongmal bogoshipoyo Baekhyun-ah”ucap Chanyeol lalu memeluknya
“Nado yeolli…”jawab Baekhyun semakin mengeratkan pelukannya
“How are you?” Chanyeol melepaskan pelukan lalu menatap sahabatnya
“Good… how bout you? And how London?”
“Nice…”
“Ayo ke rumahku”ajak Baekhyun
Akhirnya mereka pun pergi kerumah Baekhyun dan rumah Chanyeol dekat dengan Rumah Baekhyun.
“Dalam rangka apa kau kembali?”
“Aku rasa aku sudah cukup lama tinggal dan sekolah di sana, aku akan tinggal disini lagi”
“Benarkah? Lalu bagaimana dengan Kris hyung?”
“Dia juga akan menyusul ke sini, bagaimana denganmu?”
“Bagaimana apanya?? Kuliah?? Ya seperti inilah aku sudah semester enam sekarang”
“Aku juga akan kuliah dicampusmu”
“Jinjja? Wah?? Berita bagus kalau begitu”
“Bagaimana dengan gadis yang kau ceritakan? Apa kalian sudah jadian?”tanya Chanyeol memastikan.
“Eoh? Ani, baru saja aku bertengkar dengannya, aku rasa aku dan dia tidak bisa bersatu”
‘jadi benar Jihye adalah gadis yang Baekhyun ceritakan’kata Chanyeol dalam hati
“Chanyeol? Wae?”tanya Baekhyun
“Aniya..hmm hujan turun aku rasa aku akan pamit pulang aku juga merindukan abeoji juga eommoni”
~I lost my mind
Noreul choeummannasseultte
No hanappego modeungoseun Get in slow motion
“Sebentar ya?”
‘bahkan ringtone merekapun sama? Sedekat itukah hubungan mereka?’ucap Chanyeol dalam hati
“Yeobseyo! Baekhyun hyung! Kau apakan Jihye noona?? Asal kau tau dia belum pulang dari tadi!!”kata seseorang disebrang Lngsung dengan nada tinggi.
“Mwo??! Dia belum pulang?? Aku akan membantumu mencarinya”
“Ah dwaesseo!! “tutup Jongin
“Yeobseyo.. Jongin-ah.. Kim Jongin…!!”panggil Baekhyun panik.
“Ada apa Bekhyun?”tanya Chanyeol
“Gadis itu, gadis yang aku ceritakan padamu, dia belum pulang kerumah karena bertengkar denganku tadi”ucap Baekhyun Panik
“Mwo?? Hujan deras seperti ini?”jawab Chanyeol juga panik
“Ne… tapi kenapa kau juga panik Chanyeol-ah?”tanya Baekhyun curiga
“Ah.. ah.. ani.. aku pulang dulu yaa..”ucap Chanyeol gugup
“Chanyeol? Kau kenapa?”
“Jika kau mencarinya carilah di bukit tempat kita bermain dulu”ucap Chanyeol lalu pergi dari rumah Baekhyun
“Ya! Park Chanyeol! Mau kemana kau? Bagaimana kau tahu”tanya Baekhyun
“Sebaiknya aku telfon Jongin”
“Yeobseyo? Jongin-ah”
“MWO?? Kau ingin membantuku mencarinya? EOH!!”bentak Jongin
“Tenanglah Jongin, aku akan jelaskan padamu nanti, sekarang aku tau dimana dia,
tapi kurasa kau saja yang menghampirnya, aku hanya akan mengantarmu kesana, sekarang kau dimana?”
“Arasseo, aku sekarang ada di sungai Han, cepatlah kesini hyung”
Baekhyunpun mengantarkan Jongin ke bukit itu.
“Hampiri dia, dia ada disana..Aku akan pulang nanti akan kujelaskan”ucap Baekhyun lalu meninggalkan Jongin
“Gumawo Baekhyun hyung”ucap Jongin
“Jihye-ah…”panggil Jongin, sambil membawa payung
“Park Jihye?”Tanya Jongin pada seorang gadis yang ada dibawah pohon, tubuh mungilnya basah kuyup terkena hujan, badannya menggigil.
“Jongin-ah”jawab gadis itu berbalik
“YA! Park Jihye..ada apa denganmu,, kenapa kau pucat seperti itu, matamu sembab”
“Jongin-ah… aak..akkuu..”ucap Jihye langsung memeluk Jongin
“Jihye noona!!”panggil Jongin, yang ternyata Jihye pingsan.
Jonginpun membawa Jihye ke mobil dan menyelimutinya dengan jaketnya,
“Awas saja kau Byun Baekhyun!! Akan kuhajar kau!!”ucap Jongin gerap memukul stir.Ketika sampai di rumah Jongin langsung memasukkan Jihye kekamarnya..dan memanggil dongsaengnya
“Yunsang-ah Yunso-ah!! Cepat kemari”
“Ada apa oppa?? Omo Eonni!!!” jawab Yunsang terkejut melihat Jihye
“Jihye eonni!! Dia kenapa oppa?”
“Cepat kau ganti bajunya, aku akan membawa kompres, dan air hangat”ucap Jongin lalu pergi dari kamar Jihye
“Yunsang cepat ambil baju eonni di almari”ucap Yunso lalu melepas baju Jihye, dan Yunsang menggantinya…
“OMO!! Jihye eonni demam tinggi”ucap Yunso setelah mengukur suhu tubuh Jihye
“ Jongin Oppa!! Ppalli…”panggil Yunsang
“Eoh..aku datang”jawab Jongin
“Oppa, Eonni demam tinggi”
“Aigoo… cepat ambil selimut tebal di kamarku”perintah Jongin lalu mengompres Jihye
“Ini”serah Yunso.Jongin langsung menyelimuti Jihye
“Eonni kenapa oppa?”Tanya Yunsang
“Dia kehujanan”jawab Jongin
“Eonni bangunlah…”ucap Yunso
“Tenanglah Yunso… eonni pasti akan baik-baik saja”ujar Yunsang menenangkan Yunso
Jongin, Yunso, dan Yunsang pun dengan sabar merawat Jihye. Tapi Jongin tau dongsaengnya besok harus masuk sekolah dia kasihan pada dongsaengnya,
“Yunso, Yunsang..kalian tidurlah ini sudah larut… biar aku yang menjaganya, sepertinya demam Jihye noona sudah pulih..”ucap Jongin
“Tapi oppa, eonni belum sadar”jawab Yunso
“Sudahlah, ayo kita tidur, kita sekolah besok, aku yakin eonni akan sadar dan Jongin oppa juga bisa menjaganya,”
“Arasseo Yunsang-ah.. Jongin oppa jangan bilang ke appa dan Minseok oppa ne”
“Eoh, arasseo, cepatlah tidur, jaljayo”
“Ne oppa”jawab Yunsang dan Yunso.
SKIP
JIHYE POV
Silau, dan pusing. Itu yang aku rasakan. Ternyata pagi sudah datang, aku berada dimana sekarang?, dan aku melihat seseorang tidur dengan posisi duduk di sebelah ku. Aku melihat sekelilingku, dan aku sadar ternyata ini dikamarku. Aku ingat semalam aku sungguh tidak ingin pulang dan rasa sakit ini masih sangat terasa, Byun Baekhyun yang sudah merobek hatiku, yang sudah membuat luka yang besar ini. Jongin yang datang menemukanku, bagaimana dia tau aku di bukit itu?
“Jongin… “panggilku lirih. Aku yakin pasti ia lelah merawatku semalam. Tapi kenapa air mata ini kembali mengalir, aku sudah menahanya tapi mengapa tidak bisa. Aku sangat membenci hal ini.
“Jihye… kau sudah sadar?”Tanya Jongin. Aku hanya terdiam
“Gumawo Jongin-ah”ucapku lirih, lalu kulihat dia tersenyum.
“Jihye-ah apa yang sebenarnya terjadi?”
“Bilang padaku, siapa yang sudah melakukan ini padamu? eoh? Apakah Baekhyun hyung?”
“Jangan sebut namanya”jawabku dingin
“Wae? Apa kau bertengkar denganya? Ceritalah.. Jihye”. Aku tau jika aku marah seperti ini dia tidak akan berani memanggilku noona
“Tanya saja padanya.”ucapku lalu beranjak dari tempat tidurku.
“Kau mau kemana?”
“Aku akan membuat sarapan”
“Kondisimu belum sembuh total, istirahatlah biar aku yang membuatnya”
“Eh? Kau bisa memasak? Aku pikir lebih baik jika Oppa ada disini, biasanya dia yang memasak jika aku sakit”
“Jihye noona..kau jangan meremehkanku.. keahlian Minseok hyung sudah sedikit menular padaku”
“Eii… mana mungkin”
“Sudahlah istirahatlah..akan kubuatkan bubur”ucapnya lalu pergi dari kamarku
“Tumben sekali dia sebaik itu.. “
>>>>> Uri Hyuna calling
I Lost my mind
Neorul cheoman naseulttae no hanapego modeun gaseun gateun slow motion
“Yeobseyo Jihye-ah neon gwenchana?”tanyanya.
“Eoh? Nan gwenchana”jawabku
“Aku dengar dari Jongin kalau kau sakit demam semalam”.
“Eoh? sudah mendingan Hyuna, oh iya Hyuna-ya mianhae aku tidak menepati janjiku menemanimu mencari CD”
“Aigoo, kau masih mengkhawatirkan itu? Sudahlah tak usah pikirkan hal itu, jaga kondisimu arrasseo?”
“Tapi aku masih tidak enak padamu, Hyuna-ya, jeongmal mianhae”
“Gwenchana, jinjja. Nanti sore aku akan ke rumahmu oke? Tak ada pembantahan, aku tutup telfonnya”
Tutt… tutt….
“Yeobseo?? Hyuna-ya? Aigooo huff ckckck”
Yah Hyuna memang gadis yang keras kepala. Hmm, mungkin lebih baik aku akan menceritakan semuanya pada Hyuna. Aku merasa bersalah karena aku tidak terbuka lgi padanya.
“Good Morning eonni!!! Eonni sudah sembuhkah?” teriak Yunso
“Ckckck eonni masih sakit, tapi kau teriak-teriak aigoo… mianhae eonni, Yunso memang keterlaluan” ucap Yunsang
“Wae? Aku hanya menyapa eonni saja”Yunso cemberut
Aku hanya tersenyum pada mereka.
“Gwenchana, mianhae eonni tidak bisa menjadi eonni yang baik buat kalian, eonni tidak bisa merawat diri eonni sendiri, dan melalaikan kalian”ucapku jujur
“Aniya eonni, kau eonni terbaik yang kita miliki, sudahlah, istirahatlah eonni
kita berangkat dulu ya, kajja Yunso-ah”
“Geurae Yunsang-ah! Oh ya eonni ternyata bubur buatan Jongin oppa tidak kalah enak dari buatan Minseok oppa. Kau harus mencobanya! bye eonni“
“Eumm hati hati uri dongsaengdeul!”jawabku
Setidaknya dengan adanya kehadiran Yunso dan Yunsang di kehidupanku, aku tidak pernah merasa kesepian. Appa, Minseok oppa, Yunsang, Yunso, Jongin, dan Hyuna adalah hal yang paling berharga yang kumiliki sekarang, terkadang perasaan takut kehilangan merekapun ada. Karena aku tidak mau kehilangan sosok yang berharga bagiku lagi. Cukup eomma dan lelaki itu.
“Kenapa melamun saja noona? Ige, makanlah”Jongin memang berubah 180 derajat jika aku sedang dalam kondisi seperti ini.
“Jongin-ah kau tak perlu berakting seperti itu jika aku sakit, perlakukan aku seperti biasanya saja..huh”sanggahku.
“Wae? Bukankah aku selalu memperlakukanmu dengan baik seperti ini”
“Aigoo, dasar” kujitak kepalanya
“Ya! noona! Ish seharusnya kau berterima kasih aku memperlakukanmu dengan baik seperti ini”
“Arasseo arasseo, gumawo Jongin-ah”
“Itu terdengar lebih bagus, oh ya, apa perlu aku buatkan surat izin? Sekalian aku tidak masuk kelas hehe”
“Aniya, tak perlu, aku tidak ada kelas hari ini,berangkatlah, dasar pemalas, kapan kau akan jadi penari hebat jika kau terus malas masuk kelas eoh? Kau lupa dengan cita-citamu sendiri kalau kau ingin jadi dancer kelas dunia? Hmm?”
“Eoh? Hehe geurae, aku akan siap-siap, tapi tak apa kau sendiri?”
“Memangnya aku anak kecil? Sudah sana”
“Baiklah” Jongin beranjak dan yah sekarang aku sendiri, aku tidak mau merepotkan banyak orang.
>>Baekhyun oppa calling~
I lost my mind
Noreul choeummannasseultte
No hanappego modeungoseun Get in slow motion?
Kenapa lelaki ini masih menghubungiku eoh. Tak sadarkah apa yang telah dia katakan kemarin! Aku takkan memperdulikannya! Kumatikan Handphoneku.
AUTHOR POV
Berulang kali Baekhyun mencoba menghubungi Jihye, tapi nihil!
“Ayolah angkatlah Jihye, kau tak tau seberapa khwatirnya aku eoh jebal…” Baekhyun masih mencoba menghubunginya.
“Kyuseongnim datang” seru salah satu mahasiswa
Semua mahasiswa pun bersiap-siap.
~Arts and Music Class
“My Name is Park Chanyeol, I just came from London, Choisunghamnida, Bahasa Koreaku belum lancar. Semoga kita menjadi teman yang baik aku ada di semester 6” Chanyeol memperkenalkan dirinya di didepan mahasiswa Jurusan Arts and Music
“Choisunghamnida, saya terlambat” Jongin baru saja datang.
“Chanyeol-ssi kau bisa duduk”
“Ne, algaesseumnida”
“Kim Jongin kau terlambat lagi, ckckck! Duduk sana!” Bahkan Profesor pun hafal dengan kebiasaan Jongin.
“ Ja! Hari ini pasti banyak dari kalian bertanya-tanya kenapa aku mengumpulkan kalian semua. Bulan depan kita akan ada Showcase, kita dari Jurusan Arts and Music tidak boleh kalah dengan jurusan yang lain, persiapkan baik-baik dengan apa yang akan kalian persembahkan nanti, berlatih lebih giat!” Profesor itupun pergi.
Ya, memang semua mahasiswa dari Arts and Music dikumpulkan di sini. Entah itu junior maupun senior. Dan Chanyeol masuk jurusan ini. Hyuna pun langsung menghampiri Jongin sementara yang lain masih memperhatikan Chanyeol
“Jongin-ah, Jihye kenapa? Dia tidak apa-apakan? Ada masalah apa?”Tanya Hyuna
“Tanyalah satu-satu bagaimana aku bisa menjawab jika kau bertanya sebanyak itu”
“Hehe”
“Gwenchana, Jihye hanya demam saja”
“ei.. kotjimal(bohong).. aku bertanya serius padamu, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Ish memang dasar keras kepala! Tanya sajalah padanya.”
Jonginpun beranjak pergi.
“Ish dasar Jongin!!”
Tanpa sadar, Chanyeolpun mendengar percakapan mereka berdua dan menghampiri Hyuna
“Excuse me, My Name is Chanyeol, What is your name?” Tanya chanyeol
“Oh, my name is Han Hyuna” jawab Hyuna dengan logat korea. Hyuna hanya bisa itu saja. Dia lemah dalam bahas inggris.
“Banggawoyo Hyuna-ssi”
“Tidak perlu seformal itu Chanyeol-ssi, kau bisa menggunakan banmal”
“Banmal? What’s that?”
“Eoh? Banmal is… ah bagaimana aku mengatakannya” ucap Hyuna bingung.
“Waeyo?”
“Banmal is Bahasa yang tidak formal ah !informal, yes informal!” ucap Hyuna
“Ah I remember! Banmal, geurae, arasseo, bisa aku meminta bantuanmu?”
“Baiklah bantuan apa?”
“Bisa kau menunjukkan dimana kantin, perpustakaan, ruang dosen, dan gedung jurusan sastra inggris”
“Eh? Kenapa jurusan sastra inggris?”
“Ada sahabatku di sana”
“Benarkah? Sahabatku juga ada di sana sama denganku, semester 2”
“Really? Sahabatku juga sama dengan ku, juga semester 6”
“Baiklah ayo kuantarkan Chanyeol-ssi”
Merekapun berkeliling kampus.
~Jongin’s side
Wajah Jongin sudah terlihat geram semenjak Hyuna menanyakan keadaan Jihye, dia teringat dengan sesorang. Ya, Byun Baekhyun yang ada dipikirannya saat ini, dia mencari sosok itu di seluruh kampus dan menemukannya berjalan sendiri di sebuah lorong. ‘bug’ pukulan keras Jongin mengenai sudut bibir Baekhyun.
“Jongin-ah!”teriak Baekhyun juga geram.
“Kau sungguh kurang ajar hyung! Kau apakan Jihye noona? Eoh? Kau tak tau bagaimana keadaannya semalam? Dia kehujanan, demam tinggi! Jika terlambat sedikit saja, aku tak tau bagaimana keadaannya sekarang” ucap Jongin sambil mearik kerah baju Baekhyun.
“Huh? Memangnya kenapa kau mengaitkan masalah ini denganku? Memangnya apa pedulimu? Kau bukan kekasihnya, kau hanya sepupunya.”
dan sekali lagi ‘bug’ satu pukulan keras lagi dari Jongin
“Justru karena aku sepupunya, dia sudah kuanggap saudaraku sendiri! Apapun yang terjadi padaku, Jihye selalu berada disampingku, dan apapun yang terjadi padanya, aku akan selalu melindunginya. Termasuk dari lelaki pengecut sepertimu hyung! Kau sudah berubah!”
‘bug” pukulan Baekhyunpun tidak kalah keras.
“Apa yang kau katakan? Lelaki pengecut?! Kau tak tau apapun Jongin!”
“Lalu apa yang terjadi eoh? Bukankah kau sudah berjanji padaku kau tidak akan pernah melukainya?! Aku percaya padamu hyung! Tapi apa yang kau lakukan sekarang?! Apa yang kau lakukan sekarang padanya!!!!!”
“KIM JONGIN BERHENTI!!”ucap Hyuna.
Sebelum Jongin melayangkan pukulan ketiganya. Hyuna dan Chanyeol yang melihat kejadian itu menghentikan pertengkaran mereka
“Apa yang kau lakukan Jongin-ah?!” tanya Hyuna marah
“Baekhyun-ah? Gwenchana?”sedangkan Chanyeol mengkhawatirkan sahabatnya
“I’m sorry Chanyeol-ssi, mungkin kita bisa lanjutkan lain kali ”ucap Hyuna pada Chanyeol
“It’s okay” jawab Chanyeol
“Kim Jongin, ikuti aku”
Dan mereka pun berpisah dengan pertanyaan yang masih berputar dipikiran mereka.
~Hyuna and Jongin’side
Mereka datang keruang kesehatan mencari plester untuk Jongin
“Tak perlu repot repot Hyuna-ya, aku tidak apa-apa”
“Kau pikir aku mengkhawatirkanmu eoh? Aku khawatir dengan apa yang akan dikatakann Jihye jika dia tau kau berkelahi seperti ini, dan siapa lelaki tadi? Kenapa kau memukulnya?”
“Ckckck, itu urusan lelaki, kau tidak perlu tau, dan satu hal lagi jangan pernah bertanya dengan pertanyaan bertubi-tubi” ucap Jongin dingin mengambil plester dan beranjak pergi
“Byun Baekhyun, jurusan sastra Inggris, semester 6”ucap Hyuna datar
Jonginpun menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Hyuna
“Bagaimana kau tau tentang lelaki itu?”
“Kurasa Jihye menyembunyikan sesuatu dariku, dan kaupun juga menutupinya”
“Jawab! Bagaimana kau tahu tentang lelaki itu!” Jongin masih geram dengan nama ‘Byun Baekhyun’
“Jongin-ah, kenapa kau marah padaku?”
diam
suasana hening
mereka masih terdiam dan teggelam dengan pikiran masing-masing
“Dia sunbaeku di SMA dulu, dan dia punya hubungan yang bisa dibilang special dengan Jihye”Jonginpun angkat bicara
“Kenapa Jihye tidak menceritakan padaku?”
“Lelaki itu yang menyuruhnya agar tak menceritakan pada siapapun kecuali padaku, kau jangan salah paham dulu. Sebenarnya dia ingin menceritakanya padamu, tapi dia tak mau mengingkari janjinya. Dan akulah pelampiasanya.”
“Hmm dan apa yang terjadi diantara mereka? Aku tau kemarin mereka bertengkar”
“Kau tau sesuatu kemarin? Apa yang terjadi?”
‘Apa aku harus menceritakannya? Tapi itu juga akan melukai hati Jongin jika dia tau bahwa eomma lelaki itu yang menabrak kedua orangtua Jihye yang menyebabkan eommanya meninggal. Bukankah eomma Jihye juga bibi Jongin juga? Eottokhaae?’
Hyuna masih terbelenggu dengan pikirannya sendiri.
“Kenapa diam saja? Apa yang terjadi?”
“Aniya aku hanya tau dari Sehun tentang sunbae itu, aku tak tau apapun”
“Benarkah? Hmm baiklah akan kuselidiki sendiri kalau begitu.Tapi..tunggu, ada hubungan apa kau dengan Sehun?”
“Aniya, kami tak ada hubungan apa-apa!”
“Hmm baiklah jangan sebut nama Sehun didepanku dia akan tetap jadi rivalku dalam dance” jawab Jongin segera beranjak dari ruangan itu.
“Kim Jongin” tapi Hyuna menghentikan lagi langkah Jongin
“Jangan pernah gunakan kekerasan lagi” Jongin hanya tersenyum pada Hyuna dan benar-benar meninggalkan ruangan kesehatan itu.
‘deg’
“Hey, apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba jantungku berdetak seperti ini? Seolma….? Ahh ANDWEEE!!” ucap Hyuna yang seperti terdengar ‘gila’. Ya, dia mulai mempunyai perasaan pada Jongin.
BAEKHYUN POV
Parahkah sikapku padanya? Sampai-sampai Jongin semarah itu padaku. Ya memang Jihye belum pernah berkencan dengan siapapun, dia sangat polos dan akulah lelaki pertama yang memenangkan hatinya dan juga melukai hatinya. Mianhae Jihye-ah, aku benar benar tak tau harus melakukan apa lagi.
“What’s wrong with you Byun Baekhyun?! Kau jarang sekali berkelahi seperti ini”
Chanyeol memang tidak berubah dari dulu, dia selalu saja bersikap khawatir seolah-olah aku ini kekasihnya, akupun tertawa kecil.
“Hey Baekhyun-ah?! Kau sudah gila?Kenapa tertawa? Kenapa dia memukulimu? Apa yang kau lakukan?!”
“Dia. sepupu gadis itu, gadis yang pernah kuceritakan padamu, gadis yang sudah menarik perhatianku saat pertama bertemu, gadis yang sudah membuat jantungku berdebar cepat saat didekatnya”
“Lalu kenapa kau bertengkar dengannya? Apa yang terjadi?”
“Chanyeol-ah, ingatkah kau apa yang terjadi dua tahun lalu..Aku sempat ingin menyusulmu ke London, kabur dari rumah”
“Eoh? Kejadian itu? Bukankah saat kedua orang tuamu bercerai dan…” ya aku tau Chanyeol sungkan melanjutkannya. Aku dari keluarga ‘broken home’ eomma dan appa bercerai karena urusan perusahaan, eomma merebut semua saham yang ada diperusahaan appa. Bukankah itu konyol?
“Ya dimana saat eomma dan appa berpisah, keluargaku jadi kacau. Eomma merebut perusahaan appa, dan kau tau sendiri bagaimana sifat eomma Chanyeol-ah.”
#flasback
“Eomma, Berhentilah minum, kau sudah mabuk berat” ucapku khawatir
“Uri adeul, Byun Baekhyun… aku berterima kasih padamu nak, kau berada di pihakku, bukan di pihak appamu” kata eomma yang memang sudah mabuk berat.
“Hentikan eomma! Aku sudah muak dengan sikap kalian berdua. Tidakkah kalian memikirkanku saat kalian bercerai? Tidakkah kalian memikirkan masa depan keluarga kalian jika bercerai? Kenapa hanya uang, uang, dan uang yang ada dipikiran kalian? Bahagiakah jika kita punya banyak uang? Aku tidak merasa Bahagia sama sekali eomma! Aku hanya anak tunggal kalian yang kalian belenggu dengan uang!”
Tangisku pecah. Aku luapkan semua apa yang kurasakan selama ini pada eomma dan appa.
“Baekhyun-ah, mianhae eomma bukan orang tua yang baik untukmu mainhae, jeongmal mianhae uri adeul” eomma berusaha memelukku. Tapi aku menghindarinya.
“Aku tak tau, sampai kapan eomma akan bersikap seperti ini. Aku sangat kecewa pada eomma dan appa. Aku akan terus bersikap seperti ini pada eomma, jika eomma tidak berubah.”
Akupun pergi. Aku tidak peduli apa yang terjadi setelah ini, aku ingin pergi dari rumah. Aku ingin menyusul Chanyeol, hanya dia yang selalu untukku apapun yang terjadi.Tapi kulihat mobil eomma keluar dari garasi. Apa eomma sudah gila?! Dia mengemudi dalam keadaan mabuk! Baiklah, sekarang aku akan menghapus kata-kataku tadi, aku peduli dengan apa yang terjadi setelah ini, aku kembali lagi kerumah dan menunggu eomma pulang.
“Tuan Baekhyun, nyonya menyuruh saya menyampaikan bahwa tuan harus tinggal di rumah ini, dan besok nyonya yang akan keluar dari rumah ini” kata salah satu ahjuma padaku. Eomma memang benar-benar sudah gila. Aku tak tau apa yang harus kulakukan.
“Ahjumma, ambilkan kotak kesehatan!” eomma datang dengan luka dikepalanya
“Eomma gwenchanayo? Kenapa ada luka? Eomma sudah gila? Kenapa mengemudi saat mabuk?!” bohong jika rasa khawatir itu tak ada.
“Uri adeul, masih khawatir padaku”katanya dengan tawa mabuk memang sudah membuat orang tak sadar dengan apa yang dikatakannya. Eomma menelfon seseorang.
“Sekertaris Jang, suap saksi mata tadi, jangan sampai dia membocorkannya pada siapapun, hapus semua jejak kecelakaan tadi.”
“Eomma! Apa yang eomma lakukan?! Kecelakaan apa eomma? Eomma menabrak seseorang?!”eomma? kecelakaan?! Saksi mata?! Apa yang terjadi!
“DIAM BYUN BAEKHYUN!”
“Choisunghamnida sajangnim, saksimata tadi adalah anak dari pasangan suami istri itu sendiri, anak dari keluarga Park, Park Taewoong. Pemilik perusahaan TJ Group, anda tidak bisa melakukannya sajangnim”
Aku dengar semua percakapan itu!
“Eomma hentikan! Berhenti berbuat hal bodoh dan kejam seperti itu!” aku sudah tak tahan lagi.
“Pergi kekamarmu Byun Baekhyun!” eomma benar-benar keterlaluan. Aku pergi keluar rumah tapi masih samar kudengar suara eomma.
“Cari apapun cara agar siapapun tidak tau kalau aku yang menabraknya”
Keluargaku sudah kacau!!
~flashbackend
“Dan kau tau Chanyeol-ah, anak dari Keluarga Park Taewoong, pemilik TJ group itu adalah Park Jihye, gadis itu. Gadis yang sudah membuatku tak berpaling pada siapapun. Eommanya meninggal karena kecelakaan itu” aku tak kuasa menahannya, air mataku jatuh. Aku memang lelaki rapuh. Chanyeol memelukku erat.
“It’s okay, aku ada di sini Baekhyun-ah. Ini semua pasti bisa kau lalui”
Aku hanya bisa diam dalam isakanku.
“Wah Byun Baekhyun air matamu sangat berharga, apa kau mau aku menjualnya? Siapa tau bisa menjadi berlian?”
“Huh? Memangnya aku ini apa?” setidaknya candaannya bisa membuatku sedikit lebih baik.
HAN HYUNA POV
Aku bingung harus bagaimana, apa aku harus memberi tau Jihye apa yang aku dengar kemarin? Sungguh, aku tidak bisa jika aku berpaling begitu saja dari masalah ini, masalah Jihye masalahku juga. Tapi rasa kecewa itu masih ada, kecewa karena dia tidak menceritakannya padaku, dia anggap aku ini apa? Meskipun dengan alasan dia tak mau mengingkari janjinya, setidaknya cukup katakan kalau dia menyukai seseorang. Baiklah kurasa lebih baik jika Jihye mengetahuinya sendiri.
>>>Uri Jihye calling
~I’m at the payphone trying to call home all of my chance I spent on you
“Yeobseo”
“Hyuna-ya, ini sudah sore, tidak jadikah kau kesini?”
“Eoh? Aku kesana, sebentar lagi ini aku diperjalanan, tunggu ya?”
“Hmm arasseo, kutunggu, ppalliwa”
Tuutt tuutt
Hmm, setidaknya aku tidak bisa berbohong pada diriku sendiri, kalau aku masih mengkhawatirkannya.
Tok tok tok
“Jihye-ah….”
“Chamkkamanyoo..”jawab seseorang didalam
“Oh, Hyuna eonni masuklah” ah si kembar
“Eh? Yunso? Kan?” aku masih sulit membedakan mereka walau aku sudah akrab dengan mereka
“Eonni salah! Aku Yunsang eonni!”
“Jinjja? Bukannya Yunso? Tapi aku yakin kau itu Yunso”
“Bingo! Dia Yunso. eonni, dan aku Yunsang” jawab seorang gadis turun dari tangga
“Kubilang juga apa. ish! Dasar Yunso!”
“Haha eonni, sebenarnya kau itu sudah hafal dengan kami, tapi kami yeng mengerjai eonni, wlee”
“Sudah, sampai kapan kau akan membiarkan Hyuna eonni diluar Yunso-ah? Masuklah Hyuna eonni, eonni ada dikamar, seharian dia dikamar terus.” Yunsang memang lebih dewasa dibanding Yunso
“Jeongmal? Dia tidak makan sama sekali?”
“Eum, kita dari tadi tidak berani masuk kamar eonni, dan kata Jongin oppa kita tidak boleh mengganggunya dulu”Yunso menjawab dengan ekspresi khawatir
“Kalian tenang saja, kalian tau sendirikan bagaimana eonni kalian sendiri?”
“Tapi eonni, ini kedua kalinya, setelah kejadian dua tahun lalu dia juga seperti ini”Yunsang menambahi. Ya memang benar, Jihye tidak pernah seperti ini, sebelumnya, kecuali saat kehilangan eommanya dulu.
“Baiklah, aku akan masuk dulu”
“Ne eonni” jawab mereka serempak
Akupun melangkah menuju kamar Jihye, terdengar isakan didalam, apakah dia masih menangis? Kuketuk pintunya pelan tapi taka da respon
“Jihye-ah?” tetap tak aada respon, aku masuk perlahan, dia sedang menangis memandangi sebuah album foto kecil ditangannya.
“Jihye-ah..” dia tersentak, dan menyembunykan album itu tapi justru terjatuh tepat disebelah kakiku, kuambil album itu. “our memories” sudah jelas, semua memori dan fotonya dengan lelaki itu, kutatap Jihye, dia menghapus air matanya kasar, aku tak sanggup lagi melihatnya, kupeluk erat tubuhnya, kubelai rambutnya, ya rasa sayangku padanya mengalahkan rasa kecewa ini
“Hyuna-ya… “ air matanya semakin menjadi
“Gwenchana, keluarkan semuanya, keluarkan semua air matamu”
Masih kupeluk erat tubuhnya, kubiarkan dia menangis dibahuku.
“Nan eottokhae Hyuna-ya? (apa yang harus kulakukan?)” kulepas pelukannya,
Kutatap matanya hangat, kuhapus air matanya lembut
“Park Jihye, kau adalah gadis yang kuat, kau bisa menghadapinya, uri Jihye, tidak mungkin kalah dengan masalah masalah tak penting ini. Arasseo?”
“Tapi, Hyuna-ya, aku tak tau harus bagaimana lagi, ini pertama kalinya bagiku”
“Arra, aku tahu, sudahlah seorang Park Jihye tidak akan diam begitu saja bukan?”
Aku tersenyum padanya, dia mengangguk dan membalas senyumanku meskipun masih terdapat isakan.
“Kau sudah baikan? Bagaimana demammu?” Kupegang jidatnya
“Sudah baikan, yah, berkat Jongin juga si kembar, aku tak tau bagaimana keadaanku jika tak ada mereka”
“hmm, aku iri padamu, bahkan Tao oppa tak sepeduli itu padaku, dia selalu sibuk dengan kegiatannya sendiri”
“Aku pulang”~ kudengar suara seorang lelaki di luar sana
“Jongin baru pulang?” tanyaku
Dia menganguk, bukankah kelasnya sudah selesai dari tadi?
“Jihye-ah” Jongin mengetuk pintu kamar
“Masuklah” jawab Jihye
“Kau sudah baikan? Eoh? Ada Hyuna di sini”
“Kim Jongin?! Apa yang terjadi dengan wajahmu? Kau berkelahi eoh?” sudah kutebak, reaksi Jihye pasti seperti ini
“Aniya gwenchana, tak usah pedulikan aku”
“Nugu rang? Dengan siapa? Ish, kau bukan pelajar SMA lagi Jongin-ah”
“Kubilang tak usah…”
“Dengan lelaki itu, Byun Baekhyun” kupotong pembicaraan mereka
“Han Hyuna!” Jongin menatapku tajam
To Be Continue
Bagaimana? Ini author lebih panjangkan lagi hehe. Tanang saja. Komen kalian sangat berharga, karena author sangat menghargai secuil komen pun. Ghamsahamnida masih mau stay sama cerita ini
