Sarang Love Story
Author : OhCha a.k.a Camelia
Rating : PG-17
Genre : Romance, Hurt
Cast :
– Chanyeol EXO as Park Chanyeol
– Yoon eun hye as Yoon Sarang
– Sehun EXO as Oh Sehun
– Sooyoung SNSD as Choi Sooyoung
– Suho EXO as Kim Junmyeon
– Seulgi Red Velvet as Kang Seulgi
A/N :
Selamat menikmati chapter 3 ini^^ Dichapter 4 nanti udah bakal ada konflik-konflik jadi keep reading.. please kritik dan saran J
“Mwo..?” Apa aku tidak salah dengar? Dia ingin aku menjadi kekasihnya?
“Kau jangan salah sangka, aku hanya meminta kau menjadi kekasih pura-puraku. Hanya itu.” Apa dia bisa mendengar isi kepalaku? Aku bingung harus bagaimana, tapi setidaknya jika aku mau aku tidak harus membayar 10 juta itu kan? Tapi kalau aku langsung mau nanti aku malah dibilang terlalu percaya diri aisshh.. ekspresi bingungku ini pasti terbaca olehnya sehingga dia trus menatapku tajam.
“Kau tidak harus menjawabnya sekarang, meskipun kau tidak mau itu tidak merugikan bagiku.” Ahh dia benar-benar orang yang kaku. Kulihat dia sedang menelpon seseorang, lalu kurasakan ponselku bergetar di saku blazerku. Kulihat dilayar bukan nomor yang kukenal.
“Itu nomor ponselku kau bisa menghubungiku untuk memberi jawaban.”
“Baiklah..” aku membungkukan badanku lalu keluar dari ruangan CEO Park. Aku berjalan pelan sambil memikirkan apa yang baru saja aku dengar, apa yang harus aku putuskan.
Sarang *pov* end
Author *pov*
Junmyeon masuk ke dalam ruang kantor chanyeol, lalu duduk di sofa.
“Apa gadis itu dia?” Tanya junmyeon, mendengar itu membuat chanyeol berhenti dari pekerjaannya yang sejak tadi bergulat dengan file-file dimejanya.
“Hyaa.. junmyeon kau ini benar-benar.”
“Ku lihat dia sangat cantik dan.. sexy, itu memang tipemu bukan.” Ya junmyeon benar, itu alasan kenapa chanyeol tertarik pada sarang dan memilih sarang untuk menjadi kekasih pura-puranya. Dan chanyeol menyadari itu memang benar.
“Sudahlah aku masih tidak mau membahasnya.” Jawab chanyeol malas.
“Kau tidak ditolak kan?”
“Kim junmyeon kau tau aku ini siapa? Aku park chanyeol.. tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan.” perkataannya terdengar angkuh, Chanyeol memang selalu mendapatkan segalanya sejak kecil ya karena latar belakang keluarganya yang sangat kaya raya. Tapi juga chanyeol seseorang yang selalu berusaha keras untuk mencapai sesuatu apapun itu.
Tiba-tiba sambungan telepon chanyeol dengan sekertarisnya berbunyi.
“Ada apa?” Chanyeol menjawab sambungan.
“Maaf tn. Park, disini ada nona Kang seulgi ingin bertemu anda.” Chanyeol menghela nafasnya kasar.
“Baik.. suruh dia masuk.”
“Kang seulgi? Dia yang akan dijodohkan denganmu?” Chanyeol tak menjawab pertanyaan junmyeon, dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Tok tok~
Seulgi masuk ruangan dia melihat junmyeon ada disana dan menundukan kepalanya sebentar untuk memberikan salam.
“Aku sebaiknya keluar dulu.” Junmyeon meninggalkan ruangan dan tersrenyum pada seulgi saat berpapasan.
“Kenapa kau kemari?” Tanpa basi-basi chanyeol bertanya pada seulgi dengan sifat dinginnya.
“Aku ke sini membawakanmu makan siang.” Seulgi sedikit mengangkat bekal yang ditentengnya sejak tadi.
“Kenapa kau merepotkan dirimu sendiri, aku akan makan siang diluar dengan asisten kim.”
“Makanlah disini aku membuatkan kimbap, oemmoni bilang kau sangat suka kimbap.”
“Oemmonim?” Chanyeol sudah menduga ini adalah rencana ibunya untuk mendekatkan seulgi dengannya.
“Ah aku hanya bertanya padanya.” Chanyeol malah bangkit mengambil jasnya lalu berjalan melewati seulgi.
“Park chanyeol” seulgi memanggil Chanyeol dengan nada yang ditinggikan. Chanyeol pun langsung berhenti sebelum membuka pintu.
“Kenapa kau bersikap dingin padaku?” Seulgi mulai nampak emosional. Chanyeol hanya menanggapi dengan diam.
“Tak bisakah kau membuka hatimu untukku?” Mata seulgi mulai berkaca-kaca, chanyeol membalikkan badan dan menatap seulgi.
“Park chanyeol.. aku menyukaimu.. dan aku akan melanjutkan rencana pertunangan kita.” Ujar seulgi
“Cukup. Kau ini kenapa? Kenapa kau sangat egois?”
“Aku menyukaimu..”
“Tidak.. aku tidak menyukaimu, jika kau sudah selesai keluar dari ruanganku.” Chanyeol lalu meninggalkan seulgi dan membanting pintu. Seulgi masih mematung disana, dia terkejut dengan sikap chanyeol padanya.
“Aku akan membuatmu jadi milikku park chanyeol..” seulgi bergumam dengan tatapan membaranya.
**______**
Sarang sedang berbaring diranjang kamarnya. Dia terlihat memikirkan sesuatu yang memenuhi isi kepalanya. Sambil terus melihat layar ponselnya. ‘Apa yang harus aku lakukan?’ Pikirnya, apa menjadi kekasih seorang CEO sangat membahagiakan? Tapi itu hanya pura-pura. Sarang lalu menghela nafas sambil memejamkan matanya. Lalu dia bangkit dari tidurnya dan menekan tombol diponselnya.
“Yeo.. yeoboseo” sarang sedang menghubungi chanyeol.
“Apa kau sudah memikirkan penawaranku?”
“Tn. Park aku memang tidak memiliki uang sebanyak itu.. tapi aku harus bertanggung jawab.”
“Lalu?” Sepertinya chanyeol mulai penasaran.
“Nde.. aku akan menjadi kekasihmu, kekasih pura-puramu.” Sarang mencoba mengatakan dengan tenang dan hati-hati padahal jantungnya berpacu dengan sangat cepat.
“Oke, mulai besok kau harus menuruti semua apa kataku.”
“Semua?”
“Ya kau harus menuruti apa kataku dan kau harus melakukannya dan itu akan membuat hutangmu impas.” Sekarang chanyeol seperti sedang mengancam sarang. Dan sarang hanya bisa menundukkan kepalanya karena memang tidak ada yang bisa dia lakukan, dia tidak punya uang sebanyak itu dan meminjampun tidak bisa dia lakukan karena tidak ingin merepotkan orang lain.
“Baiklah tn. Park.”
“Chanyeol.. panggil aku park
Chanyeol, ingat mulai besok kita adalah sepasang kekasih.” Dibalik telepon chanyeol sedang menahan tawanya.
“Ye.. park chanyeol-shi”
**______**
Pagi ini sarang bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sooyoung. Sooyoung yang mencium bau harum masakan langsung terbangun dari mimpi indahnya. Dia berjalan ke dapur masih dengan piama dan bandana berpita besarnya.
“Kau sudah bangun tuan putri?” Sooyoung hanya nyengir mendapat sapaan dari sarang dia lalu menuangkan jus digelasnya dan langsung mminumnya.
“Sarang-ii, kau cantik sekali hari ini. Apa kau menggunakan make-up?” Sarang memang jarang sekali bersolek, tapi entah kenapa pagi ini dia sedikit memolesi wajah cantiknya dan itu disadari oleh sooyoung.
“Ahh.. begitukah? Aku hanya menggunakan lipstik baru.” Sarang terlihat malu, hyaa kenapa juga dirinya berdandan apa karena CEO itu. Sarang sekarang heran dengan dirinya sendiri.
Tok tok tok~
“Oh ada yang datang..” sarang akan melepas celemeknya tapi segera ditahan oleh sooyoung.
“Biar aku yang bukakan.” Sooyoung segera bangkit dari meja makan dan segera berjalan kedepan untuk membuka pintu. Saat membuka pintu sooyoung hanya memandang seseorang diluar itu terpaku, sooyoung bagai tertiup angin pagi yang begitu segar. Dirinya merasa sedang dihujani bunga-bunga yang bermekaran. Dia memandang namja itu terus dengan senyuman terpesona.
“Permisi, benar ini kediaman yoon sarang?” Tidak menjawab pertanyaan lelaki itu sooyoung malah terus memandanginya.
“Hallo.. ” lelaki itu mengibaskan tangannya didepan muka sooyoung tapi tetap saja tidak ada respon.
Sarang yang penasaran segera menghampiri sooyoung, dan mendapati sooyoung malah seperti orang yang kesambet senyum-senyum kepada pria didepannya. Sarangpun mendorong sooyoung untuk pergi ke belakang malah dia tetap kembali di belakang sarang dan tetap memandangi namja tadi.
“Annyeonghaseo.. apa anda mencariku?” Tanya sarang pada namja tadi.
“Oh ye.. aku asisten Park chanyeol, kim junmyeon.”
“Aku choi sooyoung..” sooyoung memperkenalkan dirinya tanpa disuruh masih dengan senyum tudak jelasnya itu. Sarang hanya memutar bola matanya melihat tingkah sooyoung.
“Maafkan dia, dia memang sedikit.. “sambil mencoba menjelaskan kelakuan sahabatnya yang aneh itu ke junmyeon, dan junmyeon terkekeh dengan hal itu.
“Tidak apa-apa.. aku ke sini karena diminta chanyeol untuk menjemputmu.”
“Menjemputku? Untuk pergi ke kantor? Ah.. itu tidak perlu aku bisa berangkat sendiri.” Terang sarang.
“Tidak, kau tidak akan pergi ke kantor hari ini.”
“Waeyo?”
“Hari ini ada sesuatu yang akan kau lakukan dengan chanyeol jadi dia memintaku untuk mengajakmu mepersiapkan itu.” Junmyeon menjelaskan. Tapi sarang masih terlihat bingung dengan maksud junmyeon.
“Bisa kita pergi sekarang?” Tanya junmyeon.
“Oh baiklah aku akan bersiap-siap sebentar.” Sarang lalu masuk kedalam untuk mengambil tasnya yang diikuti oleh sooyoung.
“Hya.. sarang siapa namja keren itu? Dan siapa chanyeol?” Sooyoung setengah berbisik
“Kau tak mendengar dia asisten park chanyeol CEO perusahaanku, dan chanyeol orang yang mobilnya aku tabrak.” Jelas sarang.
“Mwoo?”
“Sudah aku akan berangkat.. nanti akan ku ceritakan semua.” Sarang segera pergi. Diluar dia ditunggu oleh junmyeon dengan mobil sedan hitam. Junmyeon membukakan pintu untuk sarang, sarang pun masuk kedalam mobil dengan perasaan yang canggung. Kemana dia akan dibawa pergi oleh junmyeon.
Setelah perjalanan 20 menit junmyeon menghentikan mobilnya disalah satu pusat perbelanjaan besar di Seoul. Sarang semakin heran kenapa dirinya dibawa ketempat seperti itu. Memang chanyeol sepertinya sedang merencanakan sesuatu yang ditugaskan pada junmyeon.
“Kenapa kita kesini?”
“Sebagai kekasih park chanyeol kau harus terlihat menyilaukan.” Junmyeon tersenyum lalu langsung mengajak sarang masuk kedalam mall. Disana mereka berdua hampir memasuki setiap toko untuk berbelanja baju, sepatu, tas. sarang merasa tidak enak hati untuk menerima itu semua tapi junmyeon tetap saja memaksa dan membelanjakan untuknya.
“Kim junmyeon-shi.. kurasa ini semua sudah cukup.” Sarang sedikit terlihat letih dengan membawa banyak tentengan tas belanjaan.
“Benarkah? Kalau begitu kita akan pergi ketempat selanjutnya, kajja..” junmyeon lalu berjalan dulu dan
Diikuti oleh sarang. Setelah keluar mall dan berjalan sebentar mereka masuk kedalam sebuah salon kecantikan. Lalu junmyeon berbicara dengan seseorang pegawai salon dan mereka langsung mempermak sarang. Junmyeon membawa sarang kemari untuk memake over sarang yang sebenarnya memang sudah cantik tapi sarang jarang mengenakan make-up. Saat menunggu sarang tiba-tiba ponsel junmyeol berbunyi, tertera nama chanyeol disana.
“Oo.. aku sudah di misi terakhir.” Jawab junmyeon.
“Baiklah kalau begitu aku akan menjemputnya disana.”
“Oke..”
Author *pov* end
Chanyeol *pov*
Aku melajukan mobilku menuju tempat dimana junmyeon dan sarang sekarang berada. Entah kenapa aku sangat semangat menjemput mereka. Apa karena aku begitu ingin melihatnya? Ah tidak aku hanya membutuhkan dia untuk menghindari pertunanganku dengan putri keluarga Kang.
Aku sampai didepan tempat yang disms kan junmyeon padaku. Aku menunggu mereka diluar, aku bersandar dimobil sedan putih milikku. Sekali-kali aku ketukan ujung sepatuku di aspal.
Aku jadi deg-degan menunggu wanita itu keluar. Lalu kulihat junmyeon keluar dan diikut sarang.
Deg~
Kenapa aku ini? Melihatnya jantungku seperti berhenti.
Dia sangat cantik dengan riasan yang tidak mencolok tapi tetap terlihat elegan, dengan rambut diikat kebelakang yang rapi. Dia mengenakan atasan shirt warna navy lengan panjang yang digulung sampai siku dan belahan kancing atasnya yang dibuka sehingga hampir memperlihatkan belahan dadanya. Dengan rok diatas lutut bermotif warna coklat keemasan. Benar-benar.. yeoja ini membuat aku panas sekarang.
Dia berjalan ke arahku, aku kehabisan kata-kata dibuatnya. Oh tidak, aku tidak boleh menunjukan bahwa aku terpesona olehnya. Aku langsung membukakan pintu mobil dan dia masuk masih dengan menundukan kepalanya sejak tadi. Aku akan masuk mobil lalu kulihat junmyeon yang masih disana dia yang melihatku lalu menunjukan wink dan jempolnya itu, lalu kami pun pergi.
Cukup lama kami tidak ada yang membuka suara didalam mobil. Dan aku merasakan dia juga sedikit canggung.
“Tn. Park.. maksudku.. park chanyeol-shi, sebenarnya kita akan kemana?” Mungkin sarang penasaran dengan semua ini.
“Kita akan kerumah orang tuaku.” Jawabku.
“Ye? Ba.. bagaimana bisa aku bertemu mereka? Aku tidak mau chanyeol-shi aku sangat gugup. Kita saja belum saling kenal sebelumnya.” Refleks aku menggenggam tangannya dan menatapnya.
“Gwanchana.. aku akan selalu disampingmu.” Sekarang apa yang aku lakukan? Aku seperti sedang menenangkan kekasihku yang gugup.
Mobilku mulai masuk gerbang rumah orang tuaku yang terbuka dengan otomatis beberapa penjaga juga terdapat disana. Memasuki halaman rumah yang besar dengan taman yang indah dan air mancur yang tinggi. Kulihat sarang melihat takjub rumah orang tuaku dari dalam mobil.
“Kajja.. ” aku membuka pintu mobil dan keluar. Aku menunggunya, dia masih saja gugup dan terus saja mengatur nafasnya. Aku menggandengkan tangannya padaku, dia nampak terkejut dengan itu. Aku mengganggukan kepalaku untuk menenangkannya bahwa tidak akan apa-apa. Kami pun masuk kedalam rumah aboeji dan oemmoni.
Chanyeol *pov* end
Author *pov*
Chanyeol dan sarang memasuki rumah yang megah dengan nuansa putih yang indah. Sarang nampak takjub melihat seluruh sudut rumah. Mereka disambut oleh beberapa asisten rumah tangga. Dan juga ada ahjumma yang bekerja disana sejak chanyeol kecil.
“Ahjumma dimana aboeji dan oemmoni?”
“Mereka sedang diruang keluarga.” Chanyeol lalu mengajak sarang masuk menuju ruang keluarga yang dimaksud kali ini chanyeol mengaitkan tangannya dipinggang sarang. Sarang yang mendapat perlakuan seperti ini dari chanyeol sekarang merasa dikedua pipinya terasa hangat karena malu. Sarang belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya rasa hangat dan nyaman ya itu yang ia rasakan saat ini berada didekat chanyeol.
Saat mereka berdua memasuki ruang keluarga, semua mata tertuju pada mereka ayah, ibu chanyeol dan juga seulgi mereka nampak terkejut dengan kedatangan mereka. Chanyeol dan sarang membukukan badan mereka memberi salam. Seulgi mengernyitkan dahinya karena bingung siapa wanita yang disisi chanyeol. Ibu chanyeol lalu bangkit dari duduknya.
“Oh putraku.. kau datang.” Ibunya menghampiri chanyeol,
“Tepat sekali, kita sedang membicarakan rencana pertunanganmu dengan seulgi.” Ibunya tampak tidak mengiraukan keberadaan sarang.
“Oemmonim.. aboeji.. aku datang kemari ingin memperkenalkan kekasihku.. ” Seulgi membelalakan matanya,
“Chanyeol-shi.. ” seulgi tiba-tiba berdiri.
“Chanyeol-aa jangan seperti ini, jelaskan bahwa ini tidak benar pada seulgi oh.” Ibu chanyeol setengah berbisik pada chanyeol. Sarang seperti serba salah dengan keadaan ini karena dirinya tidak menduga akan terjadi hal semacam ini.
“Aboeji.. oemmonim.. sebaiknya
Aku permisi.” Seulgi lalu membukukan badan dan berjalan pergi nampak dia menahan emosi dan cemburunya pada chanyeol.
**_______**
Setelah kejadian tadi keluarga park dan juga sarang saat ini sedang makan malam bersama karena ayah chanyeol yang ingin menyambut sarang.
“Park chanyeol kenapa kau tidak pernah memberitahukan aboeji tentang sarang sebelumnya.. ayah tidak akan sampai menuruti oemma mu untuk menjodohkanmu.” Kata ayah chanyeol ditengah-tengah makannya.
“Chosuamida aboeji.. karena kami sebelumnya belum siap untuk ini, tapi sekarang kami akan membicarakan hal yang lebih serius.” Chanyeol tersenyum pada sarang dan tangannya mulai berpindah mengelus paha sarang. Sarang yang sadar ini hanya berpura-pura didepan orang tua chanyeol pun hanya menuruti apa tingkah chanyeol.
“Jadi yoon sarang-shi.. apakah kau selebritis? Model? atau Dokter? Apa latar belakang pendidikanmu?” Sekarang ibu chanyeol yang bersuara.
“Sa.. saya humas di winner grup.”
“Jadi.. kau bekerja diperusahaan kami? Lalu apa latar belakang keluargamu? Bergerak dibidang apa perusahaan orang tuamu?” Perusahaan? Bagi sarang dan orang tuanya dulu bisa makan untuk sehari-hari itu sudah lebih dari cukup.
“Orang tuaku sudah meninggal sejak aku masih SMA, kami hanya dari kalangan biasa.” Sarang hanya bisa menundukan kepalanya, chanyeol melihat sarang begitu menyedihkan baginya. Chanyeol juga baru mengetahui cerita tentang orang tua sarang.
“Lalu kalau begitu kau tidak ada apa-apanya dengan seulgi, dan jika kau menikah dengan chanyeol tak ada kontribusinya juga untuk perusahaan.” Perkataan ibu chanyeol sungguh menyakitkan untuk di dengar oleh sarang.
“Oemmonim.. ” chanyeol berusaha memperingatkan ibunya. Sarang lalu berhenti menyantap makan malamnya.
“Memang.. aku tidak mempunyai apa-apa untuk kalian, aku juga tidak sebanding dengan kalian mungkin memang tempatku bukan disini.” Sarang menahan emosinya hingga matanya berkaca-kaca.
“Baguslah kalau kau sadar..” sarang yang tidak tahan lagi lalu berdiri dan pergi meninggalkan meja makan. Chanyeol yang terkejut akan hal ini mencoba memanggil sarang tapi tidak sarang hiraukan.
“Oemmonim.. kenapa begitu kasar padanya?” Bentak chanyeol, ibunya hanya membuang muka karena malas berdebat tentang sarang dengan chanyeol. Chanyeol pun pergi mengejar sarang.
“Kau benar-benar keterlaluan, kau menyakiti hatinya.” Kata ayah chanyeol.
“Aku tidak peduli, yeobo.. aku hanya ingin chanyeol menikah dengan seulgi.” Ayah chanyeol yang malas juga mendengar istrinya itu lalu pergi dan menyudahi makan malamnya.
**_______**
Sarang berlari keluar rumah besar itu, dia berhenti di tengah-tengah taman. Dia mencoba menenangkan dirinya dan mencoba menahan air mata yang akan jatuh. Dibelakangnya chanyeol berlari kecil menghampirinya.
“Kau mencoba mempermalukanku?” Kali ini sarang benar-benar menatap chanyeol tajam.
“Kenapa kau membuatku menjadi kekasih pura-puramu.. padahal kau sudah akan bertunangan dengan gadis kaya raya,” chanyeol hanya terdiam menyimak perkataan sarang, “Kau salah memilihku park chanyeol, aku tidak punya apa-apa park chanyeol.. aku bukan apa-apa dimata keluargamu.. ” air mata sarang pun akhirnya jatuh membahasi pipinya. Hatinya terasa pedih mendapat perilaku yang tidak menyenangkan dari ibu chanyeol.
Tiba-tiba chanyeol menarik sarang kedalam pelukannya. Chanyeol mengusap puncak kepala sarang untuk menenangkannya.
“Mianhe.. jeongmal, aku tidak akan membiarkan ini terjadi lagi.” Mendengar dan mendapat perlakuan seperti ini membuat sarang merasa nyaman. Dalam
Pelukan chanyeol sarang merasa tenang, hatinya merasa hangat dan tidak ingin chanyeol melepasnya. Kenapa? Apa sarang mulai menumbuhkan rasa cinta pada namja itu? Tapi jika iya apa chanyeol akan membalas rasa itu? Tidak, pikir sarang. Karena mereka sangat berbeda. Berbeda dari segala hal ini akan sulit bagi mereka berdua.
-TBC-
